Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REVENUE CYCLE

DALAM MENGOPTIMALKAN PENJUALAN

(STUDI KASUS MEUBEL S. RINA JAYA BANYUWANGI)

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH


METODELOGI PENELITIAN

DISUSUN OLEH:
AGIEL SHINTIA MIFTAHUL JANNAH
NIM : 041911535012

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA DI BANYUWANGI

2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi yang sedang dirasakan dan melanda Indonesia tentunya


membawa dampak besar mulai dari teknologi, informasi, komunikasi dan lain
sebagainya. Pada era globalisasi ini, beberapa perusahaan atau organisasi baik yang
menengah hingga perusahaan atau organisasi besar belum sepenuhnya
memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu meringankan dan
mempermudah pekerjaan yang ada di perusahaan atau organisasi tersebut. Sistem
informasi memiliki banyak kegunaan seperti meningkatkan aksesibilitas data yang
tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi pemakai, mengolah transaksi – transaksi
yang ada pada sebuah perusahaan atau organisasi sehingga dapat mengurangi biaya,
sebagai pengendalian manajemen, dan lain - lain. Sistem informasi dan sebuah
aplikasi merupakan hal yang berbeda. Perbedaan dari aplikasi dan sistem informasi
adalah aplikasi terdiri dari satu proses saja, sebagai contoh hanya melihat data saja.
Sedangkan sistem informasi terdiri dari berbagai proses yakni seperti input data
pelanggan, proses pemesanan, proses penjualan barang, proses tagihan dan lain
sebagainya.

Menurut Jogiyanto (2001), beberapa permasalahan yang menjadi pemicu


berkembangnya sistem adalah permasalahan pada sistem yang lama, permasalahan
tersebut dapat muncul dalam bentuk yang tidak beraturan pada sistem yang lama,
sehingga tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, yang berujung pada
kebutuhan untuk mengembangkan yang baru. Sistem untuk melakukan ini.
Meubel S. Rina Jaya merupakan suatu perusahaan dibidang pembuatan
furniture atau meubel yang menangani penjualan tunai maupun kredit. Perusahaan
ini bergerak di bidang manufaktur mebel di kota Banyuwangi, Jawa Timur.
Perusahaan manufaktur mebel S. Rina Jaya juga memiliki cabang di kota Kediri,
Blitar, dan Tulungagung. Perusahaan ini menyediakan mebel setengah jadi yang
dapat dipesan oleh konsumennya untuk kemudian oleh bagian produksi diproses
menjadi barang jadi. Perusahaan ini melayani penjualan langsung ataupun menerima
pesanan dari customer di Banyuwangi, Kediri, Blitar, dan Tulungagung. Pada proses
pembelian, penjualan, dan akuntansi pada perusahaan ini masih menggunakan proses
pencatatan secara manual. Proses pencatatan transaksi secara manual tentu saja
membutuhkan banyak waktu. Untuk memproduksi pesanan dalam jumlah yang
banyak, tentu saja membutuhkan banyak waktu dan juga sangat rentan terjadi
kesalahan. Dan juga kegagalan sistem manual dalam penjualan disebabkan oleh
sistem tersebut tidak dikembangkan sesuai dengan perkembangan perusahaan yang
dari hari ke hari bertambah pesat dan komplek. Dan sistem manual tidak lagi bekerja
secara sempurna, maka diperlukan peranan komputer yang dapat melaksanakan
pengolahan transaksi penjualan kredit.

Selain itu untuk semua proses pencatatan mulai dari pencatatan penjualan juga
masih dilakukan secara manual, dan serta bagian PPIC perusahaan tidak ada
sehingga semua yang mengontrol perusahaan tersebut hanyalah pemilik perusahaan
dari mebel tersebut. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di Perusahaan S. Rina
Jaya maka perlu adanya sistem terkomputerisasi yang dapat menyimpan, mengolah
data seperti pendataan pelanggan, pendataan pembayaran kredit atau tunai, , dan
proses pembuatan laporan penjualan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, yakni melihat
banyaknya kelemahan dari proses bisnis secara manual yang terjadi pada usaha
interior “S.RINA JAYA”, maka dapat dirumuskan perlu adanya implementasi dari
teknologi informasi yang berguna untuk menghasilkan informasi bagi pemilik usaha
tersebut. Oleh karena itu merumuskan masalah sebagai berikut : “ Bagaimana
sistem akuntansi pendapatan terkomputerisasi pada S. RINA JAYA dapat
menyelesaikan permasalahan dan mengoptimalkan penjualannya? ”
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalisasi
kegiatan penjualan pada Meubel S. Rina Jaya dengan adanya sistem penjualan yang
terkomputerisasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan serta acuan yang
dapat digunakan oleh pemilik perusahaan S. Rina Jaya dalam upaya
memudahkan dalam pencatatan hasil penjualan dan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi sistem penjualan perusahaan S. Rina Jaya.
2. Hasil penelitian tertulis dapat digunakan sebagai bahan diskusi atau
referensi penelitian selanjutnya mengenai accounting information systems
design
1.5 Kontribusi Penelitian
1. Kontribusi Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dalam bidang Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information
Systems) terutama dalam Sistem Informasi Akuntansi yang berfokus pada
pengoptimalan penjualan pada industri meubel
2. Kontribusi Praktis
Desain sistem usulan dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat diterima dan
diterapkan oleh pihak Meubel S Rina Jaya sehingga dapat membantu
meningkatkan intenal control guna meningkatkan pendapatan serta sebagai upaya
peningkatan efektivitas dan efisiensi sistem penujalan pada Meubel S Rina Jaya.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)

Semua kegiatan bisnis yang terkait dengan pemerosesan informasi dalam


penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima pembayarannya yang
tejadi secara berulangulang merupakan pengertian dari siklus pendapatan (revenue
cycle). Ada tiga fungsi dasar SIA dalam siklus ini, yaitu (Romney, 2015:340) :

a. Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktifitas bisnis.

b. Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan


keputusan.

c. Memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga


sumber daya perusahaan.
Adapun tujuan siklus pendapatan adalah untuk mengetahui perinciian saat
terjadinya proses penagihan kas berlangsung dan diterimanya pendapatan.
Aktivitas bisnis pada siklus pendapatan meliputi :
• Menerima Pesanan

• Memeriksa ketersediaan produk/jasa

• Penyerahan produk/jasa

• Penagihan dan pembayaran kas.

2.2 Stakeholder Theory

Stakeholder theory (Freeman, 1984) merupakan teori yang mengusulkan


pergeseran paradigma dari tanggung jawab bisnis kepada para pemegang saham
menjadi tanggung jawab kepada semua stakeholder. Stakeholder adalah pihak-pihak
yang berhubungan dengan bisnis perusahaan, seperti karyawan, kreditur, pemegang
saham, pemerintah, masyarakat. Dalam teori ini, pencapaian tujuan organisasi dapat
memengaruhi atau dipengaruhi oleh setiap kelompok atau individu (Freeman dan
McVea, 2001). Perusahaan dan stakeholder saling berkaitan erat dalam
keberlangsungan bisnis perusahaan karena keduanya saling membutuhkan.
Stakeholder theory dianggap sebagai keharusan strategis dan normatif, stakeholder
dapat dilibatkan dalam pengambilan keputusan bisnis baik secara strategis untuk
meningkatkan hasil jangka panjang untuk bisnis, atau karena secara normatif
dipandang sebagai hal tanggung jawab sosial untuk dilakukan (Freeman, 1984;
Laplume dkk., 2008; Reed, 2008). Dalam pengambilan keputusan, perusahaan harus
mempertimbangkan stakeholder demi keberlanjutan hidup perusahaan.

Kesimpulannya yaitu teori stakeholder menjelaskan bahwa orientasi suatu


perusahaan tidak hanya profit atau laba, tetapi juga mengutamakan stakeholdernya,
salah satunya adalah pelanggan. Salah satu implementasi dari perancangan sistem
produksi adalah dengan membuat usulan sistem yang memberikan pengendalian
internal atas proses kegiatan operasional dan komputerisasi sistem manual yang
lama.

2.3 Pengembangan Sistem dan Analisis Sistem

Langkah pertama dalam pengembangan sistem adalah dengan analisis sistem,


dimana informasi yang diperlukan untuk membeli, mengembangkan, atau
memodifikasi sistem dikumpulkan (Romney dan Steinbart, 2015:587). Untuk
menggunakan sumber daya terbatas dengan lebih baik, permintaan pengembangan
disaring dan diprioritaskan. Jika keputusan dibuat untuk maju, sifat dan ruang
lingkup proyek yang diusulkan diidentifikasi, sistem saat ini disurvei untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, dan kelayakan proyek yang diusulkan
ditentukan. Jika proyek yang diusulkan layak, kebutuhan informasi pengguna sistem
dan manajer diidentifikasi dan didokumentasikan. Kebutuhan ini digunakan untuk
mengembangkan dan mendokumentasikan persyaratan sistem yang digunakan untuk
memilih atau mengembangkan sistem baru. Laporan analisis sistem disiapkan dan
diserahkan ke komite pengarah sistem informasi.
2.4 Sistem Informasi Akuntansi

Sumberdaya seperti manusia dan alat yang diatur guna mengubah data
menjadi informasi merupakan pengertian dari sistem informasi (Marifati, 2013:62).
Sedangkan sistem informasi akuntansi adalah komponen di dalam organisasi yang
mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang
berkepentingan (Marifati, 2013:62). SIA dapat dapat diterapkan dalam bentuk sistem
manual atau pun sistem berbasis komputer yang menggunakan teknologi informasi
dalam proses yang kompleks, atau dapat pula perpaduan dari kedua bentuk sistem
tersebut. Apapun bentuk SIA yang digunakan, prosesnya tetap sama yaitu
mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan data dan
informasi. Kertas, pensil atau perangkat keras dan perangkat lunak komputer
hanyalah alat yang digunakan untuk menghasilkan informasi (Romney, 2015:10).

2.5 Penelitian Terlebih Dahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Hasil Penelitian


S Anggraeni, I Analisis dan Perancangan Sistem 2017 1.Dengan menggunakan

Rayana Penjualan untuk Meningkatkan sistem komputerisasi dalam


penjualan barang, maka
Kualitas Pelayanan terhadap
proses
Pelanggan dengan Perbaikan penjualan barang dapat
Sistem Akuntansi Penjualan berjalan dengan cepat dan
lebih akurat dibanding
dengan cara manual, hal ini
diakibatkan karena mudahnya
mengakses informasi data
barang melalui sistem
komputerisasi.
2. banyak konsumen yang
dapat dilayani karena waktu
yang dibutuhkan untuk
melayani satu konsumen
semakin sedikit dibanding
dengan cara manual.
3.Sistem informasi ini dapat
menunjang kinerja karyawan
lebih baik, dan pelayanan
kepada konsumen akan lebih
baik pula

Hoeriah Rabiatul Pengaruh Sistem Informasi 20181. Sistem informasi akuntansi

Adawiah Akuntansi Pembelian Bahan pembelian bahan baku


berpengaruh signifikan
Baku Dan Pengendalian Intern
terhadap efektivitas persediaan
Pembelian Bahan Baku Terhadap bahan baku PT. IPHA
Efektivitas Persediaan Bahan Laboratories dengan kontribusi
pengaruh yang diberikan
Baku Pada PT. IPHA
sebesar 34,6%, dengan adanya
Laboratories
unsur yang terkait sistem
informasi akuntansi pembelian
bahan baku bertanggung jawab
dalam pembuatan formulir,
pencatatan, prosedur pembelian
bahan baku sudah memadai dan
tepat secara sistem sehingga
bisa berjalan dengan cukup
baik.
2. Pengendalian intern pembelian
bahan baku berpengaruh
signifikan terhadap efektivitas
persediaan bahan baku PT.
IPHA Laboratories dengan
kontribusi pengaruh yang
diberikan sebesar 46,8%, dalam
setiap evaluasi yang dilakukan
oleh manajemen berjalan
dengan cukup baik serta
dilaksanakan secara
berkelanjutan sebagai salah satu

cara pengawasan dan diambil


keputusan sebagai hasil dari
pengendalian intern harus
dikomunikasikan dengan
bawahan.
Ria Rahmawati Pengaruh Budaya Organisasi Dan 2017 1) Penerapan budaya

Pengendalian Internal Terhadap organisasi di Dinas Penanaman


Modal dan
Kualitas Sistem Informasi
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Akuntansi Manajemen (Studi (DPMPTSP) Kota Bandung
Pada Dinas Penanaman Modal dinilai cukup baik. Hal ini
berpengaruh terhadap kualitas
Dan Pelayanan Terpadu Satu
sistem informasi akuntansi
Pintu Kota Bandung)
manajemen.
2) Pengendalian internal
berpengaruh terhadap kualitas
sistem informasi akuntansi
manajemen. Sistem informasi
akuntansi manajemen dinilai
belum sepenuhnya berkualitas
karena pengendalian umum dan
pengendalian aplikasi belum
berjalan secara sempurna. Hal
ini dibuktikan tidak adanya
jadwal pelaporan informasi
yang dibutuhkan manajemen
dan tidak ada bukti penerima
laporan tidak melindungi
password akses data.
Farida Fitriani Pengaruh Sistem Informasi 2019 Pengaruh Sistem Informasi
Ismail, Dedy Akuntansi Dan Pengendalian Akuntansi dan Pengendalian
Sudarmadi Internal Terhadap Kinerja Internal terhadap Kinerja
Karyawan PT. Beton Elemen Karyawanpada PT. Beton
Elemen Persada, didapatkan
Persada
kesimpulan sebagai berikut:
1)Sistem Informasi Akuntansi
mempunyai pengaruh terhadap
Kinerja Karyawan pada PT.
Beton

Elemen Persada. Sistem


Informasi

Akuntansi yang ada di PT.


Beton Elemen Persada
menunjukan hasil yang baik.
Hal tersebut menunjukan bahwa
Sistem
Informasi Akuntansi yang
berjalan di perusahaan belum
berjalan secara memadai.
2)Pengendalian Internal
mempunyai pengaruh terhadap
Kinerja Karyawan pada PT.
Beton Elemen Persada.
Pengendalian Internal yang
terjadi di PT. Beton Elemen
Persada menunjukan hasil yang
baik. Hal tersebut menunjukan
bahwa Pengendalian Internal
dalam perusahaan belum
berjalan dengan baik karena
kebijakan dan prosedur
perusahaan belum ketat dan
terkendali.
Deni Alfiansyah, Perancangan Sistem Informasi 2020 Badan Penyelenggara (Bapel)
Supriyati Akuntansi Piutang Usaha Pada Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Bapel JPKM Surya Sumirat
Surya Sumirat sudah memiliki
Menggunakan PHP MySQL sistem namun belum ada sistem
informasi akuntansi mengenai
penagihan piutang usaha.
Berdasarkan permasalahan
tersebut, peneliti mencoba
memberikan solusi untuk
mengatasi masalah yang
sedangka dihadapi Bapel JPKM
Surya Sumirat dengan
merancang sistem informasi
akuntansi piutang usaha dengan
menggunakan PHP dan
MySQL. Peneliti berharap
dengan adanya rancangan
sistem informasi akuntansi ini
dapat membantu Bapel JPKM
Surya Sumirat dalam mencatat
dan menagih piutang. Dengan
sistem informasi akuntansi
piutang usaha ini peneliti
berharap dapat mempermudah
Badan
Penyelenggara (Bapel) Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM) Surya
Sumirat dalam membuat
Laporan Posisi Keuangan
secara efektif dan efisien.
António Trigoa, Accounting Information 2016 Keselarasan Bisnis dan
Fernando Belfo, Systems: evolving towards a Information Technology masih
and Raquel Pérez business menjadi perhatian penting baik
Estébanezc process oriented accounting pengelola bisnis maupun
teknologi. Keberlangsungan
organisasi bergantung pada
keselarasan kedua hal ini di
antara dimensi multifasetnya
(komunikasi, pengukuran
kompetensi/nilai, tata kelola,
kemitraan, lingkup teknologi
atau keterampilan). Information
Technology, khususnya
dukungannya terhadap
Accounting Information
Systems, telah terbukti
berdampak positif pada kinerja
dan produktivitas perusahaan.
Stanley Moeritty Analisis Dan Perancangan 2018 1. Toko Sumber Rejeki

Sistem Informasi Akuntansi memiliki banyak kekurangan


kualitas informasi dalam
Pada Revenue Cycle Untuk
revenue cycle seperti adanya
Meningkatkan Kualitas ketergantungan dalam aktivitas
Informasi Toko Sumber Rejeki badan usaha pada pemilik dan

Di Malang atau tangan kanan pemilik.


2. Toko Sumber Rejeki
dalam aktivitas operasionalnya
masih menggunakan sistem
yang bersifat tradisional atau
sistem manual dan juga
pemahaman mengenai
akuntansi yang kurang sehingga
badan usaha tidak menyusun
laporan keuangan dan
diperlukan adanya rekomendasi
untuk mengatasi masalah ini,
dan 3. Toko
Sumber Rejeki membutuhkan
rancangan sistem revenue cycle
seperti:
a. Software atau program
yang spesifik dan sesuai dengan
kebutuhan serta bentuk badan
usaha.
b. Membantu badan usaha
untuk melakukan persiapan
pergantian sistem ke sistem
komputerisasi sehingga dapat
mengurangi ancaman-ancaman
pada badan usaha.

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan


penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif atau non mainstream
merupakan metode penelitian yang lebih memperjelas proses antara peneliti dan
subjek penelitian harus berinteraksi secara alamiah di dalam lokasi penelitian,
data didapatkan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta
berfokus pada pemahaman, dan penafsiran peneliti terhadap objek penelitian
(Basuki, 2016;21).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif eksploratoris


yang bertujuan untuk subjek penelitian yang masih baru atau sedikit pemahaman
terkait pengembangan gagasan awal untuk bisa dirumuskan ke pertanyaan yang
lebih tepat (Neuman, 2014;38).

3.2 Tahapan

1. Tahap Pertama

Melakukan studi lapangan/ survey digunakan untuk menemukan,


mengungkap, masalah yang berkaitan dengan sistem informasi di perusahaan
S. Rina Jaya. (SI : Revenue Cycle, Revenue Cycle, Expenditure Cycle ,
Purchase Cycle, Conversion

Cycle )

2. Tahap Kedua

Setelah mengidentifikasi masalah masing-masing sistem informasi yang ada,


kami merumuskan model desain usulan untuk setiap sistem informasi yang
ada.

3.3 Ruang Lingkup Penelitian

Kemampuan manusia dipastikan memiliki keterbatasan, termasuk


kemampuan dari peneliti, sehingga dalam penelitian selalu muncul batasan
penelitian. Oleh karena itu batasan penelitian harus dijelaskan agar didapatkan
data penelitian yang relevan dan terfokus yang dapat menghindarkan dari
perbedaan sudut pandang pembaca.

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan usulan rancangan sistem


informasi akuntansi produksi terkomputerisasi pada Mebel S. Rina Jaya untuk
mengoptimalisasi kegiatan penjualan. Batasan yang ditetapkan dalam penelitian
ini adalah :

3.3.1 Menetapkan lokasi penelitian pada sistem penjualan yang sedang berjalan
di Mebel S. Rina Jaya, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi,
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

3.3.2 Sistem informasi akuntansi penjualan terkomputerisasi untuk optimalisasi


kegiatan operasional Mebel S. Rina Jaya adalah sistem yang akan
diusulkan dalam penelitian ini.
3.4 Jenis dan Sumber Data

Penelitian menggunakan data kualitatif. Data kualitatif merupakan data


yang menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal hal yang umumnya tidak
dapat dihitung. Data kualitiatif yang dimaksud dalam penelitian ini meruakan
data hasil wawancara, observasi, maupun diskusi dengan narasumber. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sumber data primer dan
sumber data sekunder. Kedua sumber data tersebut akan memberikan gambaran
awal mengenai sistem informasi akuntansi pembelian komoditas pertanian yang
sedang dijalankan. Gambaran terkait sistem yang sedang berjalan tersebut
diperlukan untuk dilakukan analisis mengenai kekuatan dan kelemahannya.

1. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama untuk
tujuan penelitian tertentu (Morissan, 2019). Data Primer yang digunakan
berasal dari kegiatan wawancara bersama pemilik / pemimpin dari pihak
Mebel S. Rina Jaya

2. Sumber data sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan bukan dikumpulkan
oleh peneliti sendiri. Data sekunder juga bisa didefinisikan sebagai data
dikumpulkan bukan oleh peneliti tetapi oleh orang lain dengan tujuan yang
berbeda dari penelitian yang sedang dilakukan (Morissan, 2019). Data
sekunder dari penelitian ini merupakan data-data yang terkait dengan
penelitian terdahulu yang diambil dari studi literature berdasarkan referensi-
referensi yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan


teknik pengumpulan data diantaranya sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa penelitian


lapangan. Menurut Neuman (2014 : 433), penelitian dengan teknik
pengumpulan data ini kebanyakan berfokus pada suatu lokasi atau tatana
yang spesifik. Rentangnya mulai dari sekelompok kecil (20 atau 30 orang)
hingga sebuah komunitas. Beberapa peneliti menggunakan pengalaman
sosial yang tidak terpaku pada satu wilayah namun melalui wawancara dan
observasi secara intensif untuk memperoleh data yang baik. Berikut
langkah-langkah dalam melakukan penelitian lapangan (Neuman, 2014 :
439) :

1) Persiapan memasuki lapangan. Terdapat empat aspek dalam


memasuki lapangan yaitu belajar untuk menjadi fleksibel,
persiapan, penentuan fokus, berhati-hati dan memiliki banyak
pengetahuan
2) Memilih situs lapangan yang diinginkan dan mencari akses masuk
kedalam wilayah tersebut
3) Memasuki lapangan dan membangun hubungan sosial dengan
penghuni wilayah tersebut
4) Mengadopsi peran sosial, mempelajari ikatan, dan membaur dengan
para anggota
5) Melihat, mendengar dan mengumpulkan data kualitatif

• Mulai menganalisis data, menghasilkan, dan mengevaluasi


hipotesis kerja
• berfokus pada tatanan aspek yang spesifik dan menggunakan
sample teoritis
• melakukan interview lapang dengan para informan terkait

6) Memutuskan hubungan dan secara fisik meninggalkan tatanan

• Melengkapi analisis dan menulis laporan penelitian

2. Observasi
Observasi merupakan suatua teknik pengumpulan dataa melalui
pengamatan/pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang
diselidiki. Data diperoleh dengan mengobservasi objek penelitian ini secara
langsung. Observasi yang dilakukan yaitu mengenai alur pengadaan pakan
ternak sapi, pemberian pakan sapi hingga siap untuk dijual kepada
konsumen. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data sebagai fakta
yang berguna untuk menyediakan informasi tambahan.

3. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam atau Field Interview merupakan sebuah hasil


produksi yang dilakukan bersama antara peneliti dengan anggota. Mishler
dalam Neuman (2013:406) mencoba menggambarkan hubungan antara
interviewer dan respondent yaitu kehadiran pewawancara dan bentuk
keterlibatan bagaimana dia mendengarkan, menghadiri, mendorong,
menyela, memulai topik, dan berakhir dengan tanggapan merupakan
bagian integral dari sikap responden. Wawancara jenis ini tidak
dilaksanakan dengan struktur yang tepat, tetapi dengan melakukan
pertanyaan yang memfokuskan pada permasalahan. Pertanyaan penelitian
yang ditujukan adalah sebagai berikut:

a) Mengapa sistem penjualan yang masih menggunakan sistem


manual belum bisa memberikan kemudahan efisiensi dan
efektivitas dalam aktivitas penjualan?
b) Bagaimana sistem produksi terkomputerisasi yang cocok untuk
memudahkan Mebel S. Rina Jaya dalam mencatat dan mengelola
kegatan penjualan menjadi lebih efektif dan tepat?

4. Studi literature

Serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data


pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian. Data
ini diperoleh dengan mempelajari data yang bersumber dari literatur tentang
tahap atau sistematika produksi, dokumen-dokumen kegiatan yang
berkaitan dengan apa yang penulis teliti, yaitu dengan cara membaca,
mencatat, dan mengutip selanjutnya diklasifikasikan menurut bahasa
masing- masing.

3.6 Teknik Pengolahan Data

1. Data yang berhasil dikumpulkan akan dianalisis secara deskriptif-exploratori


kualitatif. Pendekatan kualitatif deskriptif-exploratori digunakan untuk
menggambarkan, menjelaskan permasalahan alur sistem informasi yang ada
dan merumuskan model desain usulan alur sistem informasi yang sesuai
dengan permasalahan di Perusahaan Meubel S. Rina Jaya.
2. Data diperoleh, dikumpulkan dan di analisis dengan pendekatan focus group
discussion dimana melibatkan Bu Rina (Pemilik Perusahaan Meubel S. Rina
Jaya).
3. Data yang dianalis dilakukan uji validitas dengan cara triangulasi dimana
data yang bersumber dari dokumen dan hasil wawancara dilakukan
konfirmasi satu sama lainnya.
• person to document (membandingkan hasil wawancara dengan dokumen)
• document to document (membandingkan hasil dokumen dengan
dokumen)

• person to person ( membandingkan hasil wawancara dengan hasil


wawancara)

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti


menggunakan metode triangulasi metode. Triangulasi metode (Basuki 2016: 66)
dilaksanakan dengan cara membandingkan berbagai data yang diperoleh melalui
berbagai macam metode pengumpulan data. Setelah data melalui proses
triangulasi, maka data atau informasi yang diperoleh akan disederhanakan dan
diringkas untuk diinterpretasikan untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Proses
analisis dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:

a. Mengumpulkan data dari Mebel S. Rina Jaya untuk mengetahui


bagaimana situasi dan kondisi dari objek yang sebenarnya pada mebel
tersebut
b. Menganalisis bagaimana proses produksi/pemesanan barang
dihubungkan dengan model accounting information systems design.
c. Memproses data yang kami peroleh untuk menganalisis rumusan
masalah yang terjadi pada system produksi Mebel S. Rina Jaya,
proses data ini dapat kami selesaikan dengan landasan teori yang telah
kami ambil yaitu dengan stakeholder teory dan Technology
Acceptance Model
d. Menginterpretasikan dengan menarik kesimpulan dari hasil diskusi
kami pada saat melakukan penelitian langsung ke lapangan
berdasarkan rumusan masalah yang telah kami tentukan di awal dan
setelah itu membuat saran kepada pengelola yaitu pemilik dari Mebel
S. Rina Jaya ini untuk menggunakan system usulan yang telah kami
ajukan.
DAFTAR PUSTAKA

Whitten, J. L. (2007). System Analysis and Design Methods 7th Edition. 

Hall, J. A. (2011). Accounting Information Systems 7th Edition. USA: Cengage Learning.

Sugityono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 

Moeritty, S., & Wirawan, A. R. (2019). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Akuntansi    pada Revenue Cycle untuk Meningkatkan Kualitas Informasi Toko

Sumber Rejeki di  Malang. CALYPTRA, 7(2), 392-402. 

Adawiah, H. R. (2018). Pengaruh sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku

dan    pengendalian intern pembelian bahan baku terhadap efektivitas persediaan

bahan baku   pada PT. IPHA Laboratories. JASa (Jurnal Akuntansi, Audit dan

Sistem Informasi   Akuntansi), 2(2), 9-22. 

W., Julian C., & F., M. Rajab. (2017). Pengembangan Sistem Informasi dan Manajemen

Keuangan Kegiatan Seminar dan Sidang Skripsi/Tugas Akhir (Studi Kasus Program
Studi Sistem Informasi UNIKOM). JuTISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem

Informasi). 3(1), 150- 168. 

Rahmawati, R. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengendalian Internal terhadap

Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. JASa (Jurnal Akuntansi, Audit dan

Sistem  Informasi Akuntansi), 1(2), 130-147. 

Alfiansyah, D., & Supriyati, S. (2020). Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Piutang

Usaha   Pada Bapel JPKM Surya Sumirat Menggunakan PHP MySQL. @ is The Best:

Accounting  Information Systems and Information Technology Business Enterprise,

5(1),

Anda mungkin juga menyukai