Anda di halaman 1dari 20

Sistem Informasi Manajemen

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI UNTUK

PERUBAHAN MODEL BISNIS DAN DIGITALISASI PERUSAHAAN

PT. RUANG RAYA INDONESIA (RUANG GURU)

Dosen pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, CMA.,CAP.,CAPF

Disusun Oleh :

NAMA : FEBRIANTI SAFITRI ANGGRAINI

NIM : 43217120010

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Mercu Buana Jakarta

2021
ABSTRAK

Era globalisasi saat ini adalah era dimana semua aktivitas berlangsung secara digital,

mudah, dan modern. Kecanggihan teknologi membuka banyak peluang dan kemudahan bagi

semua orang dan organisasi yang ada sehingga dapat memberi keefisienan dan keefektifan. Oleh

sebab itu, banyak perusahaan atau individu yang sudah bersiap untuk membangun sistem

informasi yang baik guna dapat bersaing dan bertahan dalam persaingan bisnis.

Dengan membuat sistem informasi yang baik, maka perusahaan telah melakukan rencana

perubahan yang semakin baik ke depannya, meliputi perubahan dalam pekerjaan, keahlian,

manajemen, dan organisasi. Dalam lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu untuk dapat

menambah, mengubah, dan menghentikan kemampuan teknologi mereka dengan sangat cepat

untuk menanggapi peluang-peluang baru, seperti pengembangan aplikasi cepat.

Banyak perusahaan, khususnya di Indonesia, salah satunya applikasi Ruang Guru yang

telah mengembangkan sistem informasi berbasis e-commerce dan terus mengembangkan sistem

aplikasinya untuk terus berorientasi kepada pelayanan dan produktivitas. Pengembangan aplikasi

yang dilakukan perusahaan tersebut dilakukan terhadap aplikasi mobile pembelajaran.


BAB I

A. Latar Belakang Masalah.

Membangun suatu sistem informasi yang baru merupakan salah satu jenis dari

perubahan organisasional yang direncanakan. Pengenalan dari suatu sistem informasi yang baru

melibatkan jauh lebih banyak daripada perangkat keras dan perangkat lunak yang baru. Ini juga

meliputi perubahan dalam pekerjaan, keahlian, manajemen, dan organisasi. Ketika kita

merancang suatu sistem informasi yang baru, maka kita akan merancang ulang organisasi.

Para pembangun sistem harus memahami bagaimana suatu sistem akan memengaruhi

proses bisnis yang spesifik dan organisasi sebagai suatu keseluruhan.

Pengembangan sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan tidak terlepas dari

partisipasi para pengguna sistem informasi dalam memberikan masukan adan agar terbentuknya

sistem informasi yang lebih efisien dantim pengembang sistem. Partisipasi pengguna dalam

pengembangan sistem informasi merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap

suksesnya sebuah sistem. Secara umum kualitas sistem dan pengguna sistem akan

menyebabkan semakin tingginya tingkat pemahaman pengguna dan pada akhirnya akan dapat

menyebabkan keberhasilan dalam penerapan dan pengembangan sistem informasi.

Startup merupakan perusahaan rintisan yang terus mencari model bisnis yang berulang

dan terukur. Dengan demikian, para pendiri terus berkreasi untuk mengembangkan perusahaan

digital mereka sehingga dapat terus berterima di masyarakat. Itu sebabnya di atas disebutkan

bahwa era digital telah mendorong setiap orang untuk beraktivitas dan berkreasi lebih kreatif.

Di Indonesia, telah ada empat startup yang menyandang status unicorn yaitu Go-jek,

Bukalapak, Traveloka dan Tokopedia. Berdasarkan data CBInsights, per Januari 2019 telah ada
lebih dari 300 startup Unicorn di seluruh duniadengan total valuasi sekitar USD 1.074 miliar

(detikinet; 18 Februari 2019). Hal tersebut menjadi gambaran bahwa pertumbuhan digital startup

di Indonesia cukup pesat dan menjanjikan.

Deskripsi yang dijelaskan di atas telah mendorong founder Ruang guru untuk

mengaplikasikan perkembangan teknologi digital di bidang pendidikan. Ruangguru menjelma

menjadi digital startup di wilayah pendidikan denganmenawarkan bentuk pembelajaran

menyerupai bimbingan belajar konvensional (privat maupun di ruang kelas) untuk meningkatkan

prestasi peserta didik. Di satusisi, terobosan ini sangat membantu peserta didik yang ingin

memperoleh nilaisempurna di sekolah melalui pembelajaran di Ruangguru. Peserta didik dapat

belajar dan bertanya dengan guru sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran yang dipilih.
BAB II

LITERATUR TEORI

A. Sistem sebagai Perubahan yang Direncanakan Dalam Perusahaan

Membangun suatu sistem informasi yang baru merupakan salah satu jenis dari perubahan

organisasional yang direncanakan. Pengenalan dari suatu sistem informasi yang baru melibatkan

jauh lebih banyak daripada perangkat keras dan perangkat lunak yang baru. Ini juga meliputi

perubahan dalam pekerjaan, keahlian, manajemen, dan organisasi. Ketika kita merancang suatu

sistem informasi yang baru, maka kita akan merancang ulang organisasi. Para pembangun sistem

harus memahami bagaimana suatu sistem akan memengaruhi proses bisnis yang spesifik dan

organisasi sebagai suatu keseluruhan.

1) Pengembangan Sistem dan Perubahan Organisasional

Teknologi informasi dapat mempromosikan variasi dari derajat perubahan organisasional,

yang berkisar dari penambahan bertahap hingga pencapaian lebih jauh. Gambar di bawah

menunjukkan 4 jenis dari perubahan struktural organisasional yang dimungkinkan

dengan teknologi informasi:

a. Otomatisasi (automation).

Otomatisasi adalah bentuk yang paling umum dari perubahan organisasional

yang dimungkinkan dengan Tl. Penerapan yang pertama dari teknologi informasi

yang melibatkan penugasan para karyawan untuk menger1akan tugas mereka dengan

lebih efisien dan lebih efektif. Menghitung pencatatan slip gaji dan penggajian,

memberikan kasir (teller) bank akses yang lebih cepat atas catatan tabungan

konsumen, dan mengembangkan jaringan reservasi nasional bagi para agen tiket

pesawat terbang, semuanya merupakan contoh-contoh dari otomatisasi pada masa


awal.

b. Rasionalisasi prosedur (rationalization of producers).

Rasionalisasi prosedur adalah pelurusan prosedur operasional yang standar.

Sebagai contoh, sistem MoneyGram untuk menangani pengiriman uang secara global

yang efektif bukan hanya karena menggunakan teknologi komputer semata, tetapi

juga karena perusahaan menyederhanakan proses bisnis bagi kegiatan operasional

administrasinya. Langkah-langkah secara manual yang semakin sedikit diperlukan.

Rasionalisasi atas prosedur sering kali ditemukan dalam program-program untuk

membuat serangkaian peningkatan kualitas yang terus-menerus dalam produk, jasa,

dan operasional, seperti misalnya manajemen kualitas total (TQM) dan six sigma.

c. Merancang ulang proses bisnis (Business Process Redesign)

Merancang ulang proses bisnis akan mengorganisasi kembali alur kerja,

menggabungkan langkah-langkah untuk memangkas tugas yang sia-sia, dan

menghilangkan pengulangan, tugas yang lebih memerlukan banyak kertas. (Sering

kali desain yang baru menghilangkan pekerjaan pula.) Jauh lebih ambisius daripada

merasionalisasi prosedur, memerlukan suatu visi yang baru mengenai bagaimana

proses akan diorganisasi.

Contoh yang paling banyak dikutip mengenai merancang ulang proses bisnis adalah

pemrosesan tanpa faktur pada Ford Motor Company, yang mana mengurangi jumlah

karyawan dalam organisasi North American Accounts Payable Ford yang terdiri atas

500 orang menjadi sebesar 75%. Para pegawai bagian utang terbiasa menghabiskan

sebagian besar dari waktu merek untuk menyelesaikan kesenjangan di antara order

pembelian, penerimaan dokumen, dan faktur tagihan. Ford merancang ulang proses
utangnya sehingga dapat diperiksa oleh departemen penerimaan ketika barang yang

dipesan telah sampai. Jika barang yang diterima sesuai dengan order pembelian, maka

sistem akan secara otomatis menghasilkan pemeriksaan atas jumlah utang untuk

kemudian dikirimkan kepada para pemasok. Tidak perlu bagi para pemasok untuk

mengirim faktur tagihan.

d. Pergeseran Paradigma (paradigma shift)

Pergeseran Paradigma adalah bentuk yang radikal dari perubahan bisnis.

perusahaan berupaya untuk menggeser paradigma dan mengejar strategi rekayasa

teknik akan mencapai kenaikan yang mengagumkan, begitu besarnya dalam tingkat

pengembalian atas investasi (atas produktivitas). Beberapa dari kisah keberhasilan

tersebut, dan beberapa kisah kegagalan, dimasukkan dalam keseluruhan buku ini.

B. Perancangan Ulang Proses Bisnis

Manajemen proses bisnis (business process managementBPM) menyediakan berbagai macam

alat bantu dan metodologi untuk menganalisis proses yang telah ada, merancang proses yang

baru, dan mengoptimalkan proses-proses tersebut. BPM tidak pernah dimasukkan karena proses

peningkatan memerlukan perubahan yang terus-menerus. Perusahaan yang menjalankan

manajemen proses bisnis harus melalui langkah-langkah berikut ini:

1. Mengidentifikasi proses untuk perubahan

Biaya dan waktu yang cukup besar juga dapat dikeluarkan untuk meningkatkan

proses bisnis yang memiliki dampak yang kecil terhadap keseluruhan kinerja dan

pendapatan perusahaan. Para manajer perlu menentukan proses bisnis apakah

yang paling penting dan bagaimana meningkatkan proses ini akan membantu

kinerja bisnis.
2. Menganalisis proses-proses yang telah ada

Proses bisnis yang telah ada akan dibuat model dan didokumentasikan, mencatat

input, output, sumber daya, dan urutan aktivitas. Tim yang merancang proses

akun mengidentifikasi langkah-langkah yang redundan, tugas-tugas yang

memerlukan banyak kertas, kemacetan, dan ketidakefeksienan lainnya.

3. Merancang proses yang baru

Ketika proses yang ada dipetakan dan diukur dalam hal waktu dan biaya, maka

tim yang merancang proses akan berusaha untuk rneningkatkan proses dengan

merancang yang baru. Proses baru yang "menjadi" lebih efisien akan

didokumentasikan dan dibuat model untuk perbandingan dengan proses yang

lama.

4. Mengimplementasikan proses yang baru

Ketika proses yang baru telah seluruhnya dimodelkan dan dianalisis, maka harus

diterjemahkan ke dalam suatu rangkaian prosedur yang baru dan aturan kerja.

Sistem informasi yang barn atau peningkatan dari sistem yang telah ada harus

diimplementasikan untuk mendukung proses perancangan ulang. Proses yang

baru dan sistem pendukung akan diluncurkan ke dalam organisasi bisnis.

5. Pengukuran yang terus-menerus

Ketika suatu proses telah diimplementasikan dan dioptimalkan, maka perlu diukur

secara terus-menerus. Mengapa? Karena proses dapat memburuk dari waktu ke

waktu seiring dengan para karyawan menerapkan metode yang lama, atau mereka

akan kehilangan keefektifan ketika bisnis mengalami perubahan lainnya.

C. Prinsip Dasar Pengembangan Sistem Informasi


1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar

3. Semua alternative yang ada harus diinvestigasikan

4. Investasi yang terbaik harus bernilai

5. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

6. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses

pengembangan sistem

7. Proses pengembangan sistem tidak harus urut

8. Harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

D. Aspek Penting Saat Membangun Applikasi Untuk Perusahaan

1. Tujuan Applikasi : Pastikan tujuan aplikasi ditentukan secara jelas di awal, untuk

menentukan keperluan pengembangan aplikasi dan apa saja yang perlu disiapkan.

2. Teknologi Yang Akan Dipakai : Setelah menentukan tujuan pembangunan, perlu

memutuskan teknologi apa yang akan dipakai, bergantung pada aplikasi yang

dikembangkan. Apakah aplikasi ini dirancang khusus mobile, khusus desktop, atau

keduanya? Database technology juga harus dipastikan sesuai kebutuhan dan budget,

apakah ingin menggunakan Oracle atau SQL Server? Sistem operasi bisa Windows atau

Linux, dan penyimpanan data bisa on-premise atau menggunakan cloud

services. Pastikan menggunakan yang teknologi yang tepat guna dan dapat

memaksimalkan fungsi aplikasi perusahaan. Cari tahu lebih banyak dan diskusikan hal ini

dengan para developer perusahaan.

3. Resource atau Vendor : Pemilihan developer juga salah satu hal yang penting dalam

pembangunan aplikasi, yang terbaik untuk perusahaan lain belum tentu yang terbaik
untuk perusahaan Anda. Pembangunan oleh divisi internal juga harus disertai proposal

pembuatan layaknya vendor eksternal. Walaupun lebih hemat secara anggaran biaya,

namun jangan lupa dipertimbangkan, apakah membangun aplikasi secara in-house justru

jadi kurang efisien karena menyita waktu lebih banyak dari pekerjaan reguler tim IT

kantor Anda? Jika memutuskan untuk menggunakan vendor eksternal, buatlah

perbandingan dengan cara membuat tender/pitching untuk mengetahui harga pasaran &

kualitas yang dibutuhkan. Pastikan juga untuk membuat perjanjian transparansi kerja dari

awal agar tidak tertipu oleh janji manis vendor, serta menghindari kebocoran data.

4. Software/System Development Life Cycle (SDLC) : SDLC adalah sebuah model

perencanaan yang digunakan dalam manajemen proyek, yang menggambarkan tahapan

yang terlibat dalam proyek pengembangan sistem informasi. Mulai dari konsep & studi

kelayakan awal hingga maintenance aplikasi yang telah selesai. Mengimplementasikan

SDLC dalam pembangunan aplikasi akan sangat membantu pengembangan dan

keberlanjutan fungsi aplikasi. Berikut tahapan yang dapat diikuti dalam menjalankan

SDLC pada proyek aplikasi perusahaan:

a) Analisa kebutuhan (requirement analysis) oleh business analyst/project manager

b) Grand design oleh business analyst dan desain secara mendetail oleh system and

technical analyst

c) Coding oleh app developer/programmer/engineer

d) Tes aplikasi dan pengecekan kualitas oleh pengguna

e) Proses instalasi (deploy)

f) Memastikan aplikasi siap dipakai, serta dicek oleh business analyst/developer

g) Proses pemberian BAST (Berita Acara Serah Terima) & training untuk transfer
pengetahuan dari developer ke pengguna

E. Tahapan Dalam Pengembangan Sistem Informasi

1. Survei System

a) Identifikasi Sistem

Proses ini adalah untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi perusahaan dan sistem

yang dimilikinya. Tim kemudian akan mencari peluang apa saja yang dapat dilakukan

untuk mengatasi hal tersebut.

b) Seleksi

Tahap seleksi akan menerapkan poin-poin evaluasi pada proyek pengembangan tersebut

guna memastikan solusi yang diciptakan sesuai dengan target yang diharapkan

perusahaan.

c) Perencanaan Sistem

Langkah ini merupakan langkah pengembangan rencana formal untuk mulai mengerjakan

dan mengimplementasikan konsep pengembangan sistem informasi yang sudah dipilih.

2. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan sistem adalah sebuah teknik memecahkan masalah dengan cara

melakukan dekomposisi komponen-komponen penyusun sistem tersebut. Tujuannya

tidak lain adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana cara kerja tiap

komponen serta interaksi antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Beberapa aspek yang perlu menjadi target analisis kebutuhan dalam pengembangan

sistem informasi antara lain business users, analisis jabatan, proses bisnis, aturan yang

disepakati, masalah dan solusinya, business tools, dan rencana bisnis (business plan).
3. Perancangan

Perancangan atau desain pengembangan sistem dimaksudkan memberikan blueprint

lengkap sebagai guideline bagi tim IT (terutama programmer) dalam membuat aplikasi.

Dengan demikian tim IT pun tak lagi mengambil keputusan atau bekerja dengan cara

sporadis.

4. Implementasi

Tahap pengembangan sistem informasi ini adalah mengerjakan pengembangan yang

sudah dirancang sebelumnya.

5. Pengujian

Sebuah sistem perlu dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa pengembangan yang

dilakukan telah sesuai atau belum dengan hasil yang diharapkan. Pengujian yang

diterapkan bermacam-macam, seperti performa, efisiensi input, sintaks (logika

program), output, dan sebagainya.

Tahap pengembangan sistem informasi ini membutuhkan persiapan berbagai aspek

pendukung. Selain aplikasi, kesiapan perangkat keras dan beberapa fasilitas terkait

lainnya juga perlu disiapkan. Adapun dalam implementasi, beberapa kegiatan yang

dilakukan antara lain migrasi data (konversi), pelatihan untuk user, dan uji coba.

6. Perubahan dan Pemeliharaan

Langkah ini mencakup seluruh proses dalam rangka menjamin keberlangsungan,

kelancaran, dan penyempurnaan sistem. Di samping memantau sistem pada waktu

tertentu, maintenance juga mencakup aktivitas antisipasi gangguan kecil (bug),

penyempurnaan sistem, dan antisipasi terhadap beberapa risiko dari faktor luar sistem.
F. Pengembangan Aplikasi Untuk Perusahaan Digital

1. Pengembangan Aplikasi Cepat (RAD)

Istilah pengembangan aplikasi cepat (rapid application developmentRAD)

digunakan untuk menggambarkan proses pembuatan sistem yang dapat dilangsungkan

dalam waktu yang sangat singkat. RAD dapat mencakup penggunaan pemrograman

visual dan perangkat lainnyauntuk membuat antarmuka grafis bagi pengguna, pembuatan

prototipe iteratif dari elemen-elemen sistem yang terpenting, otomatisasi pembuatan kode

program dan kerja sama erat antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi.

Pengembangan yang gesit (agile development) menitikberatkan pada pengiriman

perangkat lunak kerja yang cepat dengan membagi suatu proyek yang besar ke dalam

serangkaian subproyek yang kecil yang diselesaikan dalam suatu periode waktu yang

pendek dengan menggunakan umpan balik yang berulang dan terus-menerus. Metode

yang gesit menekankan pada komunikasi berhadapan muka atas dokumen-dokumen

yang tertulis, mendorong orang untuk bekerja sama dan mengambil keputusan dengan

cepat dan lebih efektif.

2. Pengembangan Berbasis Komponen dan Layanan Web

Pendekatan terhadap pengembangan perangkat lunak ini disebut pengembangan

berbasis komponen (component-based development),yang membuat sistem dapat dibuat

dengan merakit dan mengintegrasikan komponen-komponen perangkat lunak yang

tersedia. Layanan web dapat membuat komponen-komponen perangkat lunak yang

dapat diimplementasikan melalui internet dan menyediakan fungsi-fungsi baru untuk

sistem perusahaan yang sudah ada, atau membuat sistem baru yang menghubungkan

sistem suatu perusahaan dengan sistem lainnya. Layanan web dapat menjalankan fungsi-
fungsi tertentu dengan cara mereka sendiri, dan mereka juga dapat mengikutsertakan

layanan web lainnya untuk menyelesaikan transaksi-transaksi yang lebih rumit, seperti

misalnya memeriksa kredit, pengadaan, atau memesan produk-produk.

3. Pengembangan Aplikasi Mobile

Terdapat 3 platform utama bagi aplikasi mobile- iPhone/iPad, Android, dan

Window Phone. Masing-masing platform untuk aplikasi mobile tersebut memiliki

lingkungan pengembangan yang terintegrasi, seperti misalnya Apple's iOS SDK

(perangkat pengembangan perangkat lunak) untuk iPhone/iPad, yang mana menyediakan

alat bantu untuk menulis, menguji, dan menyebarkan aplikasi dalam lingkungan platform

target.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah Ruang Guru

PT RUANG RAYA INDONESIA (Ruangguru) adalah perseroan terbatas yang bergerak

di bidang pendidikan nonformal yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum yang

berlaku di Indonesia serta telah memperoleh Izin Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal

dan Izin Operasional Lembaga Kursus Pelatihan dengan Nomor 3/A.5a/31.74.01/-

1.851.332/2018. Ruangguru merupakan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang

berfokus pada layanan berbasis pendidikan. Kami telah memiliki lebih dari 22.000.000

pengguna serta mengelola 300.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang

pelajaran.

Ruangguru mengembangkan berbagai layanan belajar berbasis teknologi, termasuk

layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlangganan, marketplace les

privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa diakses melalui web dan aplikasi

Ruangguru. Ruang guru juga telah dipercaya untuk bermitra dengan 32 (dari 34) Pemerintah

Provinsi dan 326 Pemerintah Kota dan Kabupaten di Indonesia. Ruangguru juga telah

memenangkan sejumlah penghargaan di dalam dan luar negeri, termasuk Solver of

MIT, Atlassian Prize,UNICEF Innovation to Watch,Google Launchpad Accelerator, dan ITU

Global Industry Award.

Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2014 oleh Belva Devara dan Iman Usman, yang

keduanya berhasil masuk dalam jajaran pengusaha sukses di bawah 30 tahun melalui Forbes
30 under 30 untuk sektor teknologi konsumen di Asia. Di tahun 2019, mereka mendapat

penghargaan sebagai Emerging Entrepreneur dari Ernst & Young.

B. Ruang Guru Untuk Pendidikan Indonesia

Ruang guru memiliki misi untuk menyediakan dan memperluas akses terhadap

pendidikan berkualitas melalui teknologi untuk semua siswa, kapan saja dan di mana

saja. Ruang guru juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dengan menciptakan

lapangan pekerjaan dan tambahan penghasilan bagi guru di Indonesia. Ruangguru

percaya, dengan meningkatnya kualitas guru, maka mutu pendidikan di Indonesia juga

akan menjadi lebih baik.

Ruang guru juga percaya bahwa teknologi memudahkan siswa untuk mengakses

materi pembelajaran yang berkualitas. Di mana pun mereka berada, Ruang guru dapat

membantu proses belajar siswa tanpa batasan ruang dan waktu. meyakini bahwa

teknologi dapat membantu siswa, guru, dan orang tua untuk menjalankan aktivitasnya

menjadi lebih efektif dan efisien.

C. Fitur Ruang Guru

1) Ruang Video Layanan yang menyediakan 1528 video belajar pembahasan materi dan

soal latihan dengan durasi kurang dari 10 menit dan dapat di akses melalui aplikasi

ruangguru, baik untuk pengguna android maupun ios. Ruang Video dikembangkan

berdasarkan silabus kurikulum dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang

dikategorikan sesuai dengan topik dan mata pelajaran yang diajarkan. Rangkuman dari
konten video yang ditonton dapat diunduh dalam bentuk flashcard untuk digunakan

kembali saat belajar mandiri.

2) Ruang Les Layanan yang memfasilitasi siswa untuk memesan guru privat mata

pelajaran apapun, kapanpun dan dimanapun. Biaya yang harus dibayarkan bervariasi

sesuai kebutuhan, setiap pelajar akan dibimbing oleh satu pengajar (1 murid : 1 guru) dan

proses belajar mengajar dapat ditentukan oleh pelajar dan modul belajar didapatkan

secara online dan cetak.

3) Ruang Les Online Layanan yang menyediakan guru online selama 16 jam. Sehingga

pelajar yang kesulitan dalam mengerjakan soal disuatu waktu dapat menggunakan fitur

Ruang Les Online hanya dengan chat baik dengan teks, audio, dan video.

4) Ruang Latihan Layanan yang menyediakan soal untuk para siswa di berbagai jenjang

sekolah dan kelas. Semua siswa SD, SMP, SMA bisa mengerjakan soal di Ruang

Latihan. Mata pelajaran yang tersedia untuk SD adalah Matematika, Bahasa Indonesia,

dan IPA. Sedangkan mata pelajaran yang tersedia untuk SMA adalah Matematika,

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA Terpadu dan mata pelajaran yang tersedia

untuk SMA adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika,

Biologi, Geografi, Ekonomi dan Sosiologi.

5) Digitalbootcamp Layanan yang menyediakan ruang bimbel online dalam bentuk grup

chat belajar yang tersedia bagi kelas 6 SD hingga kelas 12 (termasuk persiapan

SBMPTN), setiap grup chat dibimbing oleh tutor (per mata pelajaran) dan konsultan

pendidikan. Pelajar dapat menanyakan pelajaran apa saja sepuasnya selama 24 jam.
Ruangguru.com juga memiliki mobile-app untuk memudahkan pelajar dalam

mengerjakan tugas untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan guru online yang

standby setiap hari selama 16 jam setiap harinya. Dengan memotret soal yang sulit,

upload dan chat/call dengan pengajar online melalui fasilitas yang telah disediakan.

Dengan meluncurkan aplikasi mobile on demand pembelajaran jarak jauh menjadi

intensif untuk para pelajar dan difasilitasi dengan guru membuat para pelajar dapat

memanfaatkan penggunaan smartphone. Sehingga belajar privat kini dapat dilakukan

kapan pun dan dimana pun. Ruangguru.com juga memfasilitasi akses para orang tua

dalam memonitor perkembangan belajar anak, melalui aplikasi Ruangguru-Orang Tua

yang diluncurkan pada September 2016. Dengan aplikasi Ruangguru-Orang Tua ini

orang tua dapat mengetahui jadwal privat, melihat lapor belajar, hingga memberikan

rating dan feedback kepada guru untuk mendukung proses pembelajaran yang membuat

para murid merasa nyaman.

D. Kesimpulan

Ruangguru dapat dikategorikan sebagai digital startup bidang pendidikan terbesar di

Indonesia karena beberapa alasan. Karena:

1. Ruangguru berkembang dan terus berkreasi menyajikan jasa pembelajarandengan

melandaskan diri pada pertumbuhan minat penggunaan internet pada masyarakat

Indonesia, terutama anak muda.

2. Aplikasi rungguru banyak diminati oleh user atau pengguna khususnya pelajar karena

aplikasi ini memberikan kemudahan belajar dengan menyenangkan dan menarik dengan

sajian yang tidak hanya berupa teks tetapi terdapat konten dalam bentuk lain seperti

video, animasi, dan latihan soal pada setiap topiknya.


3. Ruangguru menawarkan beragam kemudahan proses pembelajaran. Semua proses

pembelajaran dapat dilakukan tanpa batas ruang dan waktu.

4. Ruangguru menawarkan fitur-fitur pembelajaran dalam satu kali klik,yaitu ruang video,

Ruang Les Layanan, Ruang Les Online, Ruang Latihan Layanan,digital boot camp
DAFTAR PUSTAKA

Dian Rahardian dkk, Teknologi Pendidikan: Kajian Aplikasi Ruangguru Berdasarkan


Prinsip dan Paradigma Interaksi Manusia dan Komputer. Jurnal PETIK Volume 5, Nomor 1,
Maret 2019.
Putra, Y. M. (2019). Membangun Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
doi:https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129.
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4432714/startup-unicorn-decacorn-dan-hectocorn-apa-
bedanya (diakses pada 18 Juni 2021).
https://profio.co.id/6-cara-jitu-dalam-pengembangan-sistem-informasi/ (diakses pada 18
Juni 2021).
http://www.asaba.co.id/article/preview/28/5-aspek-penting-saat-membangun-aplikasi-
untuk-perusahaan (diakses pada 18 Juni 2021).

https://www.ruangguru.com/about-us (diakses pada 18 Juni 2021).

https://www.academia.edu/40217733/RUANGGURU_Digitalisasi_Pendidikan_Artikel
(diakses pada 18 Juni 2021).

Anda mungkin juga menyukai