TUGAS 3
Abstract
Students must realize the importance of the relationship between an individual and
the society. Man is belongs to a society, and students are an important part of it.
Students cannot live in complete isolation from the community-life. Even a school-
going student is bound to have links with other people who together form a society.
They can play an important role in improving and strengthening the society. The
simple fact is that united we stand, and divided we fall. The society is the
manifestation of that united existence, and the students are part of the society.
Therefore, men and women of all ages and professions should do their best to serve
the society. Studying is the main occupation of students. But, being youthful and
energetic, they can engage themselves in various forms of social work in their spare
time, and in moments of crisis. They should be enthusiastic about opening blood
donation camps, founding gymnasiums, blind schools, health centers, libraries, etc.
Such enterprises benefit a large number of people, and help in maintaining the society
in a good condition.
Keywords: Students, agent of change, social control and iron stock
2. Kalimat efektif
- Students cannot live in complete isolation from the community-life.
(4) Jadi yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya
menyesuaikan atau mencocokkan antara Informasi dengan fenomena atau realitas.
Jujur mengandung bernilai tak terhingga. Karena semua sikap yang baik selalu
bersumber pada “kejujuran”. Merupakan suatu keindahan bila setiap individu
bersikap jujur terhadap dirinya, pedagang senantiasa jujur pada pembeinya, demikian
pula pemimpin bangsa jujur pada rakyatnya.
a. Kesalahan pilihan kata dan penerapan ejaan pada teks tersebut adalah sebagai
berikut:
Pada kalimat "Jika ada seseorang dihadapkan dengan sesuatu atau fenomena,"
sebaiknya kata "dihadapkan" diganti dengan "menghadapi" untuk menjaga
keselarasan frasa. (3)
Pada kalimat "Jika orang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut
kepada orang lain tanpa ada 'perubahan'", sebaiknya kata "informasi" diganti
dengan "cerita" agar lebih sesuai konteks. (3)
Pada kalimat "Dengan kata lain seseorang dikatakan jujur, bila ucapannya sejalan
dengan perbuatannya," sebaiknya kata "perbuatannya" diganti dengan
"tindakannya" agar lebih tepat. (3)
Pada kalimat "pembeinya" seharusnya "pembelinya" karena yang dimaksud
adalah orang yang membeli, bukan orang yang membeikan. (4)
Pada kalimat "pemimpin bangsa jujur pada rakyatnya" seharusnya "pemimpin
bangsa jujur terhadap rakyatnya" karena jujur adalah sikap yang ditunjukkan
terhadap seseorang atau sesuatu, bukan pada. (4)
b. Penyempurnaan teks:
Jika ada seseorang menghadapi sesuatu atau fenomena, maka orang itu akan
memperoleh gambaran tentang hal tersebut. Jika orang itu menceritakan cerita
tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada 'perubahan' (sesuai
dengan realitasnya), maka sikap yang seperti itulah yang disebut jujur. Dengan
kata lain, seseorang dikatakan jujur, bila ucapannya sejalan dengan tindakannya.
Jadi yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya
menyesuaikan atau mencocokkan antara gambaran dengan fenomena atau
realitas. Jujur mengandung nilai tak terhingga. Karena semua sikap yang baik
selalu bersumber pada "kejujuran". Merupakan suatu keindahan bila setiap
individu bersikap jujur terhadap dirinya, pedagang senantiasa jujur pada
pembelinya, demikian pula pemimpin bangsa jujur terhadap rakyatnya.
3. Ringkasan