Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


“Trend Keperawatan Di Masa Yang Akan Datang”

Dosen Pengampu:

Lusiane Adam, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh

Kelompok 1 Kelas 1B:

1. Alam I.R Humolungo 7. Nur Fadlan Abdullah


2. Avrilia L. Kadir 8. Nurul Fatiha Adam
3. Delvira Meylinda Huntua 9. Putri Zaskia N. Yunus
4. Diky Candra H. Sugeng 10. Rahmawati Tobuu
5. Elsa Putri Pakaya 11. Sitti Marhamah
6. Mifta Huljjanna P. Sawali 12. Suci Albakir

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

JURUSAN KEPERAWATAN

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Trend
Keperawatan Di Masa Yang Akan Datang” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar Keperawatan.

Kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 14 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Pendidikan Karakter..............................................................................3
B. Beretika Politik Yang Baik...................................................................4
C. Norma Kesopanan.................................................................................5
D. Kasus-Kasus Korupsi Di Indonesia......................................................6
E. Solusi Penerapan Etika Pancasila..........................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................11

A. Kesimpulan..........................................................................................11
B. Saran....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan karakter adalah elemen penting dalam perkembangan sosial
dan moral individu, dan juga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan
karakter penting dalam membentuk individu yang bertanggung jawab,
beretika, dan berkontribusi positif pada masyarakat. Pendidikan karakter di
sekolah menjadi semakin relevan dalam menghadapi perubahan sosial dan
nilai-nilai masyarakat.
Etika politik adalah aspek kunci dalam menjaga integritas dan moral
dalam dunia politik. Makalah ini akan membahas konsep etika politik yang
baik dan memberikan contoh-contoh konkret untuk menggambarkan
bagaimana perilaku politik yang etis dapat memengaruhi pengambilan
keputusan, kampanye, dan tindakan politik dengan dampak positif.
Norma kesopanan dan tata krama dalam masyarakat mengalami
perubahan signifikan seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan
sosial. Makalah ini juga akan membahas pandangan individu tentang
bagaimana norma kesopanan saat ini berbeda dari masa lalu dan akan
mencoba menganalisis dampak perubahan tersebut terhadap hubungan antar-
generasi dan kehidupan sehari-hari.
Kasus korupsi yang melibatkan jumlah yang besar menjadi perhatian
utama di Indonesia. Sejumlah kasus korupsi yang mencolok dalam sejarah
Indonesia, menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan korupsi semakin
meluas, serta dampaknya terhadap pembangunan dan perekonomian Negara,
akan kami bahas di makalah ini.
Etika Pancasila mencerminkan nilai-nilai dasar Indonesia, dan
penerapannya dalam semua lini masyarakat, terutama di kalangan pejabat
publik, menjadi sangat penting.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah:
1. Mengapa pendidikan karakter perlu diajarkan di satuan pendidikan ?
2. Jelaskan dengan contoh bagaimana beretika politik yang baik !
3. Bagaimana pandangan anda mengenai norma kesopanan generasi pada
saat ini ?
4. Sebutkan dan jelaskan kasus-kasus korupsi di Indonesia yang dilakukan
secara massal !
5. Bagaimana solusi anda agar etika Pancasila dapat diterapkan di semua
lini masyarakat, terutama kepada pejabat public ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui perlunya pengajaran pendidikan
karakter di satuan pendidikan.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui penjelasan dan contoh beretika politik
yang baik.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui pandangan mengenai norma
kesopanan generasi pada saat ini.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui kasus-kasus korupsi di Indonesia
yang dilakukan secara massal.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui solusi agar etika Pancasila dapat
diterapkan di semua lini masyarakat, terutama kepada pejabat publik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah proses pembentukan nilai-nilai, etika, dan
moralitas dalam individu dengan tujuan mengembangkan kepribadian yang
baik dan perilaku positif. Ini melibatkan pengajaran nilai-nilai seperti
kejujuran, integritas, empati, dan tanggung jawab untuk membantu individu
menjadi warga yang bertanggung jawab dan beretika dalam interaksi mereka
dengan masyarakat. Pendidikan karakter diterapkan melalui kurikulum dan
contoh-contoh yang diberikan oleh pendidik, keluarga, dan masyarakat.
Tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai
moral yang kuat.

Mengapa pendidikan karakter perlu diajarkan di satuan pendidikan ?


Pendidikan karakter perlu diajarkan di satuan pendidikan karena memiliki
beberapa alasan penting, yaitu:
1. Membentuk warga negara yang bertanggung jawab, jujur, dan peduli
terhadap masyarakat. Ini penting untuk memperkuat fondasi demokrasi
dan membangun masyarakat yang adil.
2. Membantu siswa memahami nilai-nilai moral dan etika yang mendasari
perilaku baik. Ini penting dalam mengembangkan perilaku yang baik
dalam berinteraksi dengan orang lain.
3. Pendidikan karakter membantu siswa mengembangkan kepribadian yang
kuat dan positif. Ini termasuk aspek seperti kepemimpinan, rasa tanggung
jawab, dan empati.
4. Membantu siswa dalam mengatasi tantangan sosial seperti intimidasi,
diskriminasi, dan perilaku negatif lainnya. Ini menciptakan lingkungan
sekolah yang aman dan inklusif.

3
5. Keterampilan karakter seperti kerja tim, kemampuan beradaptasi, dan
resiliensi merupakan aspek penting dalam persiapan siswa untuk masa
depan yang penuh perubahan.

Dengan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum satuan


pendidikan membantu menciptakan generasi yang lebih baik dan
mempersiapkan siswa untuk menghadapi berbagai aspek kehidupan dengan
perilaku yang baik dan beretika.

B. Beretika Politik Yang Baik


Beretika politik yang baik merujuk pada perilaku dan tindakan politik
yang sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan moral yang tinggi. Beretika
politik yang baik adalah kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat,
memperkuat demokrasi, dan menciptakan lingkungan politik yang adil dan
berkelanjutan.

Jelaskan dengan contoh bagaimana beretika politik yang baik !


Beretika politik yang baik adalah praktik politik yang didasari oleh
prinsip-prinsip moral, integritas, dan tanggung jawab terhadap kepentingan
masyarakat. Beberapa contoh konkret tentang bagaimana beretika politik
yang baik dapat diwujudkan, yaitu:
1. Tidak menyampaikan informasi palsu atau menipu pemilih dalam
kampanye politik. Contohnya, jika seorang kandidat melontarkan klaim
dalam kampanye, dia harus bisa mendukung klaim tersebut dengan bukti
yang jelas.
2. Menjalani tindakan dan pengambilan keputusan secara terbuka dan
transparan. Misalnya, dia dapat mempublikasikan laporan keuangan
pribadi, serta mengungkapkan hubungan dengan kelompok kepentingan
yang dapat mempengaruhi keputusan politiknya.

4
3. Seorang politikus yang beretika baik harus mendahulukan kepentingan
masyarakat di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Contoh, dia
mungkin mendukung kebijakan yang mengurangi polusi udara meskipun
itu bisa mengganggu industri tertentu.
4. Berjuang untuk menciptakan kebijakan yang adil dan mendukung
kesetaraan hak dan peluang bagi semua warga. Contoh, mendukung
undang-undang anti-diskriminasi.
5. Mengakui kesalahan jika terjadi, dan mencari solusi yang baik bagi
masalah yang timbul. Dia juga akan menerima kritik dan masukan
dengan sikap terbuka.
6. Menghindari menggunakan jabatan politik untuk keuntungan pribadi atau
keluarga. Misalnya, dia tidak akan mempekerjakan anggota keluarganya
dalam kontrak pemerintah yang dia pengawasi.
7. Beretika politik yang baik mencakup mendorong partisipasi aktif
masyarakat dalam proses politik, seperti pemilihan umum dan advokasi.
Contohnya, mendukung hak masyarakat untuk memberikan masukan
dalam pembuatan kebijakan.

Semua contoh di atas mencerminkan bagaimana seorang politikus yang


beretika baik bertindak dengan integritas, menjunjung tinggi nilai-nilai moral,
dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas politiknya demi
kepentingan masyarakat yang lebih luas.

C. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah seperangkat aturan sosial yang mengatur
perilaku dan interaksi antara individu dalam masyarakat. Norma kesopanan
bervariasi dari budaya ke budaya dan dapat mencakup etika, adat istiadat, tata
krama, dan nilai-nilai yang dianggap pantas atau sopan dalam suatu konteks
tertentu. Mereka membantu menjaga tatanan sosial, menghindari konflik, dan
mempromosikan komunikasi yang baik antara anggota masyarakat. Contoh

5
norma kesopanan termasuk berbicara dengan sopan, menghormati privasi
orang lain, atau mengikuti aturan berpakaian dalam situasi tertentu.

Bagaimana pandangan anda mengenai norma kesopanan generasi pada


saat ini ?
Dari apa yang kami perhatikan di lingkungan sekitar, terlihat adanya
kekhawatiran terhadap menurunnya sopan santun di kalangan generasi muda
di Indonesia. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan ini
termasuk pola asuh keluarga, pengaruh teman sebaya, dan paparan media.
Menurunnya kesantunan dan sopan santun terlihat pada berbagai aspek
kehidupan, seperti cara berpakaian, berbicara, dan berinteraksi dengan orang
lain.
Pandangan kami mengenai norma kesopanan generasi pada saat ini adalah
bahwa norma-norma kesopanan telah mengalami perkembangan dan
perubahan seiring dengan perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Generasi
saat ini cenderung lebih terbuka terhadap komunikasi digital, seperti pesan
teks, media sosial, dan email. Norma kesopanan dalam konteks ini dapat
melibatkan penggunaan dalam komunikasi daring.
Namun perlu diingat bahwa kesopanan dan sopan santun masih sangat
dihargai dalam budaya Indonesia, dan banyak orang percaya bahwa hal
tersebut penting untuk masa depan yang lebih baik dan masyarakat yang lebih
harmonis. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, disarankan agar orang tua,
sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan berperan dalam menanamkan
dan memperkuat nilai-nilai sopan santun dan sopan santun di kalangan
generasi muda.

D. Kasus-Kasus Korupsi Di Indonesia


Kasus korupsi di Indonesia adalah masalah yang sering terjadi. Beberapa
kasus terkenal melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan. Upaya telah
dilakukan untuk mengatasi korupsi, termasuk pendirian Komisi

6
Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga independen yang fokus pada
pemberantasan korupsi. Namun, upaya tersebut terus berlanjut untuk
mencapai hasil yang lebih baik dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Sebutkan dan jelaskan kasus-kasus korupsi di Indonesia yang dilakukan


secara massal !
Terdapat beberapa kasus korupsi yang cukup besar dan dilakukan secara
masal di Indonesia. Beberapa kasusnya, yaitu:
1. Kasus Korupsi Massal DPRD Kota Malang
Pada tahun 2018, KPK menetapkan 41 dari 45 anggota DPRD
Kota Malang sebagai tersangka korupsi terkait pengesahan APBD
Perubahan Kota Malang Tahun 2015. Ke-41 anggota DPRD Kota Malang
tersebut diduga menerima uang suap dari Wali Kota Malang (nonaktif)
Moch Anton, yang juga menjadi tersangka. Uang suap senilai Rp 12,5
juta-Rp 50 juta per anggota ini dimaksudkan untuk memuluskan
pengesahan APBD Perubahan Kota Malang Tahun 2015.
2. Kasus Korupsi Massal DPRD Sumatera Utara
Pada tahun 2018, KPK menetapkan 38 anggota DPRD Sumatera
Utara sebagai tersangka korupsi terkait pengesahan APBD Sumatera Utara
Tahun 2018.
3. Kasus Korupsi E-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik)
Ini adalah salah satu kasus korupsi terbesar dalam sejarah
Indonesia. Terjadi antara tahun 2011-2013 dan melibatkan sejumlah
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta pejabat pemerintah yang
terlibat dalam proyek pengadaan E-KTP. Diperkirakan kerugian negara
mencapai triliunan rupiah.
4. Kasus Korupsi BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia)
Kasus korupsi BLBI menjadi salah satu kasus korupsi terbesar
yang ada di Indonesia. BLBI adalah program pinjaman dari Bank
Indonesia kepada sejumlah bank yang mengalami masalah pembayaran
kewajiban saat menghadapi krisis moneter 1998. Bank yang telah

7
mengembalikan bantuan mendapatkan Surat Keterangan Lunas (SKL),
namun belakangan diketahui SKL itu diberikan sebelum bank tertentu
melunasi bantuan.
Kasus ini terkait dengan penyaluran dana pinjaman darurat oleh
Bank Indonesia kepada beberapa bank yang mengalami kesulitan finansial
selama krisis ekonomi pada tahun 1997-1998. Sejumlah bank menerima
dana ini tanpa jaminan yang memadai, dan sebagian besar dana tersebut
tidak pernah dikembalikan kepada negara. Kerugian negara dalam kasus
ini mencapai triliunan rupiah. Menurut keterangan dari KPK, kerugian
negara akibat kasus megakorupsi ini mencapai Rp 3,7 triliun.
5. Kasus Korupsi Bank Century
Kasus ini melibatkan dana talangan yang diberikan oleh
pemerintah untuk menyelamatkan Bank Century pada tahun 2008.
Sejumlah pejabat pemerintah dituduh terlibat dalam penyaluran dana ini
tanpa persetujuan yang cukup, dan kerugian negara diperkirakan mencapai
miliaran rupiah.
6. Kasus Korupsi e-Katalog Kementerian Kesehatan
Terjadi antara tahun 2020-2021 dan melibatkan pejabat
Kementerian Kesehatan yang diduga terlibat dalam pengadaan alat
kesehatan yang merugikan negara. Ini adalah kasus korupsi terkini yang
mencuat dalam berita.
7. Kasus Korupsi PT. Asuransi Jiwasraya
Perusahaan asuransi ini mengalami masalah keuangan yang
signifikan akibat dugaan tindak pidana korupsi dan penyelewengan dana
nasabah. Kasus ini mencakup dugaan investasi yang meragukan yang
merugikan nasabah.
Kasus korupsi yang menjerat PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
menjadi sorotan publik. Jiwasraya sebelumnya mengalami gagal bayar
polis kepada nasabah terkait investasi Saving Plan sebesar Rp.12,4 triliun.
Produk tersebut adalah asuransi jiwa berbalut investasi hasil kerja sama

8
dengan sejumlah bank sebagai agen penjual. Meskipun belum diketahui
secara pasti, namun total kerugian Negara diyakini mencapai Rp.10 triliun.

Dari kasus-kasus tersebut, dapat dilihat bahwa korupsi massal yang


dilakukan oleh para pejabat publik di Indonesia sangat merugikan negara
dan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pemberantasan
korupsi yang lebih tegas dan efektif untuk mencegah terjadinya kasus
korupsi di masa depan.
Kasus-kasus di atas mencerminkan kompleksitas masalah korupsi
di Indonesia. Mereka melibatkan berbagai pihak, termasuk anggota
pemerintah, pejabat publik, dan swasta. Pemerintah Indonesia telah
berupaya untuk menangani korupsi melalui Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan sistem peradilan.
Namun, masih ada banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk
memerangi korupsi dan memastikan akuntabilitas dalam pengelolaan
sumber daya publik.

E. Solusi Penerapan Etika Pancasila


Penerapan etika Pancasila adalah tanggung jawab bersama, dan melibatkan
seluruh masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Penerapan etika Pancasila melibatkan perilaku
individu dan tindakan kolektif yang mencerminkan nilai-nilai dasar Pancasila.

Bagaimana solusi anda agar etika Pancasila dapat diterapkan di semua


lini masyarakat, terutama kepada pejabat public ?
Berikut kami cantumkan beberapa solusi yang dapat kami berikan, yaitu:
1. Mendukung program pendidikan masyarakat tentang nilai-nilai
Pancasila, baik melalui program formal atau kampanye sosial. Contoh:
Mengadakan lokakarya di masyarakat yang membahas nilai-nilai

9
Pancasila dan bagaimana masyarakat dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Mendorong transparansi dalam pemerintahan dan memberikan wadah
bagi masyarakat untuk mengawasi tindakan pejabat publik. Contoh:
Membuat platform online di mana masyarakat dapat melaporkan praktik
korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan pejabat publik secara anonim.
3. Memastikan pejabat publik mendapatkan pelatihan yang kuat dalam etika
dan tata kelola yang baik. Contoh: Mengadakan pelatihan rutin bagi
pejabat publik tentang kode etik dan tanggung jawab mereka dalam
menjalankan tugas.
4. Menerapkan hukuman yang tegas bagi pejabat publik yang melanggar
etika Pancasila. Contoh: Memecat atau mendiskualifikasi pejabat publik
yang terbukti terlibat dalam korupsi atau tindakan lain yang melanggar
etika Pancasila.
5. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan
pemerintah. Contoh: Mengadakan forum diskusi terbuka di mana
masyarakat dapat memberikan masukan dan saran terkait kebijakan
publik.
6. Mengadakan kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya etika Pancasila. Contoh: Menggunakan
media sosial, iklan, dan acara publik untuk mengedukasi masyarakat
tentang nilai-nilai Pancasila.

Dengan mengimplementasikan solusi-solusi ini, etika Pancasila dapat


diterapkan di semua lini masyarakat, termasuk di kalangan pejabat publik,
untuk menciptakan pemerintahan yang lebih bersih, adil, dan berintegritas.

10
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa:
1. Pendidikan karakter perlu diajarkan di satuan pendidikan karena
membentuk individu yang lebih baik moralnya, mampu berkontribusi
positif kepada masyarakat, serta menciptakan lingkungan belajar yang
aman dan beradab.
2. Beretika politik yang baik mencakup transparansi, integritas, dan
pelayanan kepada masyarakat. Contohnya adalah berbicara jujur, tidak
menyalahgunakan kekuasaan, dan fokus pada kepentingan publik.
3. Pandangan mengenai norma kesopanan generasi saat ini bervariasi,
namun penting untuk mempromosikan kesopanan, menghormati budaya,
dan bersikap santun dalam interaksi sosial.
4. Beberapa kasus korupsi massal di Indonesia termasuk kasus Century
Bank, e-KTP, dan BLBI. Korupsi semacam ini merugikan negara dan
masyarakat secara besar-besaran.
5. Solusi untuk menerapkan etika Pancasila di semua lini masyarakat,
terutama kepada pejabat publik, melibatkan pendidikan karakter yang
kuat, penegakan hukum yang tegas, serta transparansi dalam
pemerintahan untuk mendorong integritas dan pelayanan yang lebih baik
kepada rakyat.

11
B. Saran
Pancasila hendaknya menjadi dasar dan pedoman bagi Bangsa Indonesia
dalam bersikap dan bertingkah laku sehingga nantinya akan terwujud
masyarakat adil dan makmur sesuai dengan tujuan negara itu sendiri.
Pada setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat, harus senatiasa
menerapkan nilai-nilai pancasila baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehinga terwujud perilaku etika
yang menjunjung tinggi nilai moralitas sebagai perwujudan dari ciri dan
kepribadian dari Bangsa Indonesia

12
DAFTAR PUSTAKA

http://dinaspendidikan.blorakab.go.id/home/?p=317 (Diakses pada tanggal 14


Oktober 2023, pukul 12.04 WITA)

https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20231008-beberapa-kasus-
korupsi-di-dpr-dan-dampaknya (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023,
pukul 16.04 WITA)

https://almasoem.sch.id/solusi-mengembalikan-nilai-nilai-kesopanan-dan-rasa-
hormat-generasi-muda-kepada-orangtua/ (Diakses pada tanggal 14
Oktober 2023, pukul 15.27 WITA)

https://bpkpenabur.or.id/news/blog/pentingnya-pendidikan-karakter-di-kalangan-
sekolah (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul 12.10 WITA)

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/tanamkan-sadar-menaati-norma-sejak-dini/
(Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul 15.31 WITA)

https://edukasi.okezone.com/read/2018/12/05/65/1987099/hilangnya-sopan-
santun-siswa (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul 15.35 WITA)

https://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/view/234 (Diakses pada


tanggal 14 Oktober 2023, pukul 16.09 WITA)

https://fahum.umsu.ac.id/kasus-korupsi-terbesar-di-indonesia/ (Diakses pada


tanggal 14 Oktober 2023, pukul 15.47 WITA)

https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/pendidikan-karakter-:-peranan-dalam-
menciptakan-peserta-didik-yang-berkualitas (Diakses pada tanggal 14
Oktober 2023, pukul 12.01 WITA)

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Etika_politik (Diakses pada tanggal 14 Oktober


2023, pukul 12.48 WITA)

13
https://klikpsikolog.com/pudarnya-nilai-kesopanan-di-kalangan-remaja/ (Diakses
pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul 15.23 WITA)

https://m.kumparan.com/berita-terkini/nilai-nilai-pancasila-sebagai-etika-politik-
beserta-contoh-penerapannya-1zRBDd2AUo9 (Diakses pada tanggal 14
Oktober 2023, pukul 12.43 WITA)

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/01/04000051/pancasila-sebagai-
sumber-etika-politik (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul 13.03
WITA)

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/21/02350021/contoh-penerapan-
pancasila-sebagai-sistem-etika (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023,
pukul 18.42 WITA)

https://online-journal.unja.ac.id/jisip/article/view/8828 (Diakses pada tanggal 14


Oktober 2023, pukul 13.12 WITA)

https://uma.ac.id/berita/memahami-norma-kesopanan-dan-relevansinya-dalam-
masyarakat (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul 15.39 WITA)

https://voi.id/berita/46327/etika-politik-pancasila-nilai-nilai-dan-contoh-
penerapannya (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul 12.37 WITA)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20230115060048-17-405468/3-kasus-
mega-korupsi-raksasa-terbesar-ri (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023,
pukul 15.58 WITA)

https://www.generali.co.id/id/healthyliving/detail/597/inilah-alasan-mengapa-
pendidikan-karakter-itu-penting-untuk-sang-buah-hati (Diakses pada
tanggal 14 Oktober 2023, pukul 12.05 WITA)

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/03/201200565/10-kasus-korupsi-
dengan-kerugian-negara-terbesar-di-indonesia?page=all (Diakses pada
tanggal 14 Oktober 2023, pukul 15.52 WITA)

14
https://www.kuncie.com/posts/etika-politik/ (Diakses pada tanggal 14 Oktober
2023, pukul 12.56 WITA)

https://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-
tengah-era-globalisasi (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul
18.39 WITA)

https://www.unpad.ac.id/2020/08/perlu-strategi-khusus-mengamalkan-pancasila-
di-generasi-milenial/ (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul 18.34
WITA)

15

Anda mungkin juga menyukai