Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

“KEJUJURAN”

Dosen Pengampu :
H. Fahmi Said, S.Si.T, M.Pd
Dosen Pembimbing Praktik :
Imelda Sari, S.Si.T, M.Kes

1
Disusun Oleh :

Kelompok 3

No Nama NIM
1 Rakhmat Daniala P07125221020J
2 Irma P07125221007J
3 Kasmiatun P07125221008J
4 Ellysa Ramayanti P07125221003J
5 Emmy P07125221004J
6 Mardiana P07125221011J
7 Noor Jannah P07125221013J

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
SARJANA SAINS TERAPAN ALIH JENJANG
2022

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb

2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Karena dengan limpahan

rahmat dan hidayah-Nya akhirnya Makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Walaupun masih banyak terdapat kekurangan.

Penulis menyusun Makalah ini dengan harapan membantu memahami

mata kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi. Makalah ini membahas tentang

Kejujuran. Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

penyusunan Makalah ini tidak akan berjalan dengan lancar. Untuk itu, kami

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan Makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu Mata Kuliah

Pendidikan Budaya Anti Korupsi Bapak Fahmi Said S.Si.T, M.Pd dan dosen

pembimbing praktik Mata Kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi Ibu Imelda

Sari S.Si.T, M.Kes.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesem

purnaan pada masa yang akan datang. Akhir kata semoga Makalah ini

dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca.

Wassalamu’alaikum wa rohmatullohi wabarokatuh


Banjarbaru, April 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

3
HALAMAN JUDUL .......................................................................................1
KATA PENGANTAR .....................................................................................2
DAFTAR ISI ...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................4
B. Rumusan Masalah ..........................................................................4
C. Tujuan ............................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kejujuran........................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................12
B. Saran...............................................................................................12
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….. 13
Lampiran........................................................................................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN

4
A. Latar Belakang
Fenomena korupsi telah menjadi persoalan yang berkepanjangan di
negara Indonesia. Bahkan negara kita memiliki rating yang tinggi di antara
negara-negara lain dalam hal tindakan korupsi. Korupsi sebagai sebuah
masalah yang besar dan berlangsung lama menjadi sebuah objek kajian yang
menarik bagi setiap orang. Setiap orang memiliki sudut pandang masing-
masing sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kajian itu. Misalnya
ada orang yang meneliti pengaruh korupsi terhadap perekonomian,
perpolitikan, sosial, dan kebudayaan.  
Fenomena korupsi telah menghilangkan nilai-nilai kerja keras,
kebersamaan, tenggangrasa, dan rasa senasib sepenanggungan di antara
sesama warga bangsa Indonesia. Korupsi menciptakan manusia Indonesia
yangapatis terhadap nasib dan penderitaan sesama khususnya rakyat
kecil.Tindakan korupsi seolah-olah bukanlah lagi sebuah tindakan yang
diharamkan oleh agama manapun sebab kecenderungan korupsi telah
merasuki hati sebagian orang bangsa ini.
Dalam tulisan ini, Penulis akan mengkaji korupsi sebagai sebuah
budaya..Mungkin banyak orang yang menyetujui dan memiliki pemahaman
yang sama tentang Budaya Korupsi. Tapi masih banyak orang- orang JUJUR
Disini penulis berusaha mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan
korupsi dan kejujuran serta mencoba memberikan penyelesaian agar korupsi
tidak semakin membudaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kejujuran
2. Bagaimana contoh Perilaku/Sikap Jujur
3. Jenis-jenis kejujuran
4. Apa manfaat perilaku jujur
5. Beberapa Dalil Tentang Jujur Dalam Islam

5
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Kejujuran.
2. Untuk mengetahui beberapa contoh perilaku/ sikap Jujur.
3. Untuk mengetahui Jenis- jenis kejujuran
4. Untuk mengetahui manfaat perilaku jujur
5. Untuk mengetahui beberapa Dalil tentang jujur dalam Islam

BAB II
PEMBAHASAN

6
A. Pengertian Jujur

Pengertian Jujur adalah suatu kesesuaian sikap antara perkataan dan


perbuatan yang sebenarnya. Dan apa yang diucapkan memang itulah yang
sesungguhnya dan apa yang di perbuat itulah yang sebenarnya.
Tanpa kebiasaan jujur sejak kecil, sifat jujur tidak dapat ditegakkan
dengan sebenar-benarnya jujur.Nah, untuk membantu kita memahami makna kata
jujur yang sebenarnya, berikut merupakan rangkuman mengenai definisi kata jujur
yang dapat kita gunakan sebagai sumber referensi.
Jujur adalah salah satu sifat dan krakter manusia yang memang cukup sulit
diterapkan. Apalagi jika memang dari sejak kecil tidak di ajarkan sifat jujur
tersebut, maka bisa jadi seseorang tersebut tidak akan memiliki kejujuran.
Sifat jujur yang sebenar-benarnya jujur memang biasanya hanya dapat
diterapkan dan dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlatih sejak
kecil.Kejujuran sangat erat kaitanya dengan hati nurani.Hati nurani adalah sesuatu
yang murni dan suci.Namun, kadang kita enggan mengikuti hati nurani.Bila kita
melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, itulah yang di namakan
bohong atau dusta, dan itu adalah suatu lawan kata jujur.

B. Contoh Prilaku/Sikap Jujur


Berikut beberapa contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari di dalam
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat:

7
1. Lingkungan Keluarga
a. Berkata dengan terus terang apabila kita telah melakukan kesalahan seperti
memecahkan gelas/piring.
b. Mengembalikan uang kembalian belanjaan sebagaimana seharusnya.
c. Tidak mengambil uang yang seharusnya dibayarkan untuk SPP.
d. Menyampaikan hasil ujian/ulangan kepada orang tua apa adanya.
e. Tidak berpura-pura tidur saat dimarahi orang tua.

2. Lingkungan Sekolah
a. Berkata jujur, membayar harga barang yang dibeli sesuai harga.
b. Tidak menyontek ketika ujian sedang berlangsung.
c. Mengembalikan buku pinjaman dari perpustakaan sesuai dengan tenggang
waktu yang telah di tentukan.
d. Bertanya kepada guru apabila belum memaahami materi yang
disampaikan.
e. Tidak suka membuat alasan bohong ketika teman tidak masuk sekolah,
padahal temanya membolos
3. Lingkungan Masyarakat
 Berjualan makanan menggunakan bahan-bahan yang halal.
 Mematuhi dan tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas saat berkendara.
 Saat berjualan, tidak melebihkan takaran timbangan harga.
 Ketika terkena tiang, tidak melakukan suap kepada polisi

C. Jenis-jenis Kejujuran
Dalam agama islam, dikenal lima jenis sifat jujur yang harus dimiliki oleh
penganutnya, yaitu:
1. Sifat Shidq Al-Qalbi merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada niat
manusia.
2. Shidq Al-Hadits merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada perkataan
yang di ucapkan manusia.

8
3. Sifat Shidq Al-Amal merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada
aktivitas dan perbuatan.
4. Shidq Al-Wa’d merupakan suatu sifat jujur yang penerapannya ada pada janji
yang diucapkan oleh manusia.
5. Sifat Shidq Al-Hall merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada
kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

D. Manfaat Perilaku Jujur


a. Memiliki perasaan enak dan hati yang tenang, karena tidak takut akan di
ketahui kebohongannya.
b. Mendapatkan keberkahan dalam usahanya.
c. Mendapat suatu pahala seperti pahala orang syahid di jalan Allah SWT.
d. Selamat dari bahaya. Orang yang jujur walaupun awalnya ia merasa berat,
akan tetapi pada akhirnya dia akan selamat dari berbagai bahaya.
e. Dijamin masuk syurga.
f. Dicintai oleh Allah SWT dan rosul-Nya serta di senangi manusia.
E. Dalil Tentang Jujur Dalam Islam
Pengertian jujur adalah suatu sikap yang di dalamnya mencerminkan
adanya kesesuaian antara hati, perkataan dan perbuatan.Jujur juga mempunyai arti
yang sangat luas, karena kejujuran itu sumbernya dari hati.Dan jujur merupakan
kesesuaian antara hati, perkataan, dan perilaku yang kita tampilkan.Bila diantara
ketiga-tiganya ada yang tidak sesuai, maka itu merupakan sifat yang sebaliknya
yaitu bohong atau dusta.
Bicara dengan jujur dan berperilaku yang jujur itu sudah susah kita temui
saat ini, banyak orang sudah menggunakan jurus kebohongan untuk mencapai
sesuatu yang diinginkannya. Padahal kita semua tahu bahwa agama melarang itu.
Untuk menjadi sukses dalam berdagang misalnya melakukan kecurangan
dengan, timbangan sudah dikurangi, atau apa yang dijual berbeda dengan
kesepakatan awal dan lain sebagainya. Dan hal ini dapat menutup jalan rezeki diri
sendiri. Mereka tak pernah tau bahwa dengan jujur mereka dapat di percayai oleh
orang lain dengan begitu akan membuka rezeki dan peluang untuk mereka.

9
Seperti yang dialami oleh Rasulullah sewaktu berada di makkah.Dan
beliau mendapatkan suatu gelar sebagai al-Amin (orang yang dipercaya) oleh
bangsa Quraisy karena selalu memegang amanah yang diberikan kepadanya.

Dalil Al-Qur’an Tentang Sifat Jujur


1) Surat At-Taubah Ayat 119
َّ ٰ ‫وا َم َع ٱل‬
َ‫ص ِدقِين‬ ْ ُ‫وا ٱهَّلل َ َو ُكون‬ ْ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ُ‫وا ٱتَّق‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah swt,
dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (Q.S. At-Taubah: 119)
Allah swt memberi perintah kepada orang-orang yang beriman agar
bertaqwa, yaitu menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya.Dan kemudian Allah memerintahkan agar bersama dengan orang-
orang yang benar.
Artinya bahwa, dalam mencari teman atau bergaul, kita juga harus memilih mana
teman yang baik yang nantinya membawa kita kepada kebaikan dunia dan akhirat,
dan mana teman yang menyesatkan.Dan jadikanlah orang yang baik sebagai
teman dan tinggalkan orang yang menyesatkan.
Ibaratnya, jika kita bergaul dengan orang yang baik, maka kita akan sedikit
demi sedikit menyesuaikan diri dengannya, sebaliknya jika kita bergaul dengan
orang jahat.
2) Surat Az-Zumar ayat 33
ٓ
َ ‫ق بِ ِٓۦه ُأوْ ٰلَِئ‬
َ‫ك هُ ُم ۡٱل ُمتَّقُون‬ َ ‫ص َّد‬ ِ ‫َوٱلَّ ِذي َجٓا َء بِٱلص ِّۡد‬
َ ‫ق َو‬
Artinya: Dan orang yang membawa suatu kebenaran (Nabi Muhammad) dan
membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa (Q.S. Az-Zumar: 33)
Yang di maksud dengan orang yang bertaqwa menurut ayat ini adalah
orang yang membenarkan apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Dan cara
membenarkannya yaitu dengan mengikuti jejak-jejak rasulullah, melaksanakan
semua perintahnya dan menjauhi semua yang dialarang oleh beliau.
Karena secara hakekat, perkataan Rasulullah saw dan saat ini disebut
sebagai hadis itu merupakan perkataan (wahyu) Allah swt. Rasulullah saw telah

10
dibimbing oleh Allah swt baik itu secara langsung atau melalui malaikat jibril.
Maka dari itu perkataan dan perilaku beliau selalu terjaga dari hal-hal yang buruk.

3) Surat An-Nahl Ayat 105


ٓ
َ ‫ت ٱهَّلل ۖ ِ َوُأوْ ٰلَِئ‬
َ‫ك هُ ُم ۡٱل ٰ َك ِذبُون‬ َ ‫ِإنَّ َما يَ ۡفت َِري ۡٱل َك ِذ‬
ِ َ‫ب ٱلَّ ِذينَ اَل ي ُۡؤ ِمنُونَ ‍َٔبِا ٰي‬
Artinya: Sesungguhnya yang mengatakan kebohongan, hanyalah orang-orang
yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang
pendusta (Q.S. An-Nahl: 105)
Seorang yang berdusta atau melakukan kebohongan adalah orang-orang
yang tidak beriman kepada Allah swt.Bisa jadi di KTP yang dia miliki itu
bertuliskan agama Islam, namun perilaku yang dia tampilkan tidak sesuai dengan
ajaran Islam, sehingga dari sudut pandang manakah bisa dikatakan dia sebagai
umat Islam?jika hanya sekedar KTP orang kafirpun bisa membuat KTP dengan
label Islam.
4) Surat Al-Ankabut Ayat 3
َ‫وا َولَيَ ۡعلَ َم َّن ۡٱل ٰ َك ِذبِين‬ َ َ‫َولَقَ ۡد فَتَنَّا ٱلَّ ِذينَ ِمن قَ ۡبلِ ِهمۡۖ فَلَيَ ۡعلَ َم َّن ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذين‬
ْ ُ‫ص َدق‬
Artinya: Dan sesungguhnya kami telah menguji kaum jauh sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta (Q.S. Al-Ankabut: 3)
Menjadi seseorang yang jujur itu sulit bahkan dalam kehidupan kita orang
yang jujur dan baik biasanya disingkirkan, karena nanti akan menghalang mereka
yang bersifat buruk dalam mencapai tujuan dengan cara berdusta. Selain itu untuk
memperthanakan kejujuran dalam diri, butuh semacam kekuatan yang besar agar
tetap istiqamah.Wallahu a’lam.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

11
Korupsi yang semakin hari semakin berkembang dengan pesat dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kurang atau dangkalnya
pendidikan agama dan etika sehingga mempermudah pejabat untuk melakukan
korupsi, kurangnya sanksi yang keras, kurangnya gaji dan pendapatan pegawai
negeri dibandingkan dengan kebutuhan yang makin hari makin meningkat,
lemahnya pengawasan terhadap para penyelenggara negara, faktor budaya atau
kebiasaan dimana pejabat melakukan korupsi dianggap sebagai hal yang biasa
dan cenderung dilakukan terus-menerus.
Korupsi ini memiliki dampak besar bagi segala aspek kehidupan, baik
dari bidang ekonomi, sosial, politik, maupun hukum. Upaya pemberantasan
korupsi haruslah dilakukan baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat
agar tercipta bangsa Indonesia yang bersih dari korupsi, karena masih banyak
manusia yang jujur disekeliling kita, di pemerintahan, di sekolah dan di
masyerakat.
Sifat jujur biasanya hanya dapat diterapkan dan dilakukan oleh orang-
orang yang sudah terlatih sejak kecil.Kejujuran sangat erat kaitanya dengan
hati nurani.Hati nurani adalah sesuatu yang murni dan suci.Namun, kadang kita
enggan mengikuti hati nurani.Bila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai
dengan kenyataan, itulah yang di namakan bohong atau dusta, dan itu adalah
suatu lawan kata jujur.

B. Saran
Budaya korupsi akan menjadi cermin dari kepribadian bangsa yang bobrok
dan sungguh membuat negara ini miskin karena kekayaan-kekayaan negara
dicuri untuk kepentingan segelintir orang tanpa memperdulikan bahwa dengan
tindakannya akan membuat sengsara berjuta-juta rakyat ini. Tentu untuk
mengatasi masalah korupsi ini adalah tugas berat namun tidak mustahil untuk
dilakukan. Dibutuhkan lintas aspek dan tinjauan untuk mengatasi, mencegah
tindakan korupsi. Tidak saja dari segi aspek agama (mengingatkan bahwa
korupsi, dan menyalahkan kekuasaan adalah tindakan tercela dalam agama),
dibutuhkan juga penegakan hukum yang berat untuk menjerat para koruptor

12
sehingga mereka jera, serta dibutuhkan norma sosial untuk memberikan rasa
malu kepada pelaku koruptor bahwa mereka juga akan bernasib sama dengan
pelaku terorisme. Tugas kita semua sebagai warga negara ikut serta dalam
upaya pemberantasan korupsi agar korupsi tidak semakin membudaya.

DAFTAR PUSTAKA

13
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/PBAK-
Komprehensif.pdf Diakses 20 April 2022
https://www.uin-malang.ac.id/r/170801/pbak-tanamkan-nkri-dan-kejujuran.html
Di akses tanggal 20 April 2022
Gie. 2002. Pemberantasan Korupsi Untuk Meraih Kemandirian, Kemakmuran,
Kesejahteraan, dan Keadilan. Bandung: Fokus
Rahardjo, Dawam. 1999. Orde Baru dan Orde Transisi. Yogyakarta: UII Press
http://iainkendari.ac.id/upload/lampiran/IDUP07213613100819242.pdf Diakses
tanggal 21 April 2022
https://www.dosenpendidikan.co.id/korupsi-adalah/. Diakses tanggal 22 april
2022
https://dunia.pendidikan.co.id/dampak-korupsi/. Diakses tanggal 23 April 2022
https://www.kompasiana.com/zurul_98/581e17a4d99373bb3293679e/dampak-
korupsi-terhadap-berbagai-aspek-kehidupan. Diakses tanggal 24 April
2022

LAMPIRAN

ZOOM Membahas Video PBAK KEJUJURAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai