“KEJUJURAN”
Dosen Pengampu :
H. Fahmi Said, S.Si.T, M.Pd
Dosen Pembimbing Praktik :
Imelda Sari, S.Si.T, M.Kes
1
Disusun Oleh :
Kelompok 3
No Nama NIM
1 Rakhmat Daniala P07125221020J
2 Irma P07125221007J
3 Kasmiatun P07125221008J
4 Ellysa Ramayanti P07125221003J
5 Emmy P07125221004J
6 Mardiana P07125221011J
7 Noor Jannah P07125221013J
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb
2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Karena dengan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya akhirnya Makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
mata kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi. Makalah ini membahas tentang
penyusunan Makalah ini tidak akan berjalan dengan lancar. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
Pendidikan Budaya Anti Korupsi Bapak Fahmi Said S.Si.T, M.Pd dan dosen
pembimbing praktik Mata Kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi Ibu Imelda
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
purnaan pada masa yang akan datang. Akhir kata semoga Makalah ini
Penyusun
DAFTAR ISI
3
HALAMAN JUDUL .......................................................................................1
KATA PENGANTAR .....................................................................................2
DAFTAR ISI ...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................4
B. Rumusan Masalah ..........................................................................4
C. Tujuan ............................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kejujuran........................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................12
B. Saran...............................................................................................12
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….. 13
Lampiran........................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
4
A. Latar Belakang
Fenomena korupsi telah menjadi persoalan yang berkepanjangan di
negara Indonesia. Bahkan negara kita memiliki rating yang tinggi di antara
negara-negara lain dalam hal tindakan korupsi. Korupsi sebagai sebuah
masalah yang besar dan berlangsung lama menjadi sebuah objek kajian yang
menarik bagi setiap orang. Setiap orang memiliki sudut pandang masing-
masing sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kajian itu. Misalnya
ada orang yang meneliti pengaruh korupsi terhadap perekonomian,
perpolitikan, sosial, dan kebudayaan.
Fenomena korupsi telah menghilangkan nilai-nilai kerja keras,
kebersamaan, tenggangrasa, dan rasa senasib sepenanggungan di antara
sesama warga bangsa Indonesia. Korupsi menciptakan manusia Indonesia
yangapatis terhadap nasib dan penderitaan sesama khususnya rakyat
kecil.Tindakan korupsi seolah-olah bukanlah lagi sebuah tindakan yang
diharamkan oleh agama manapun sebab kecenderungan korupsi telah
merasuki hati sebagian orang bangsa ini.
Dalam tulisan ini, Penulis akan mengkaji korupsi sebagai sebuah
budaya..Mungkin banyak orang yang menyetujui dan memiliki pemahaman
yang sama tentang Budaya Korupsi. Tapi masih banyak orang- orang JUJUR
Disini penulis berusaha mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan
korupsi dan kejujuran serta mencoba memberikan penyelesaian agar korupsi
tidak semakin membudaya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kejujuran
2. Bagaimana contoh Perilaku/Sikap Jujur
3. Jenis-jenis kejujuran
4. Apa manfaat perilaku jujur
5. Beberapa Dalil Tentang Jujur Dalam Islam
5
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Kejujuran.
2. Untuk mengetahui beberapa contoh perilaku/ sikap Jujur.
3. Untuk mengetahui Jenis- jenis kejujuran
4. Untuk mengetahui manfaat perilaku jujur
5. Untuk mengetahui beberapa Dalil tentang jujur dalam Islam
BAB II
PEMBAHASAN
6
A. Pengertian Jujur
7
1. Lingkungan Keluarga
a. Berkata dengan terus terang apabila kita telah melakukan kesalahan seperti
memecahkan gelas/piring.
b. Mengembalikan uang kembalian belanjaan sebagaimana seharusnya.
c. Tidak mengambil uang yang seharusnya dibayarkan untuk SPP.
d. Menyampaikan hasil ujian/ulangan kepada orang tua apa adanya.
e. Tidak berpura-pura tidur saat dimarahi orang tua.
2. Lingkungan Sekolah
a. Berkata jujur, membayar harga barang yang dibeli sesuai harga.
b. Tidak menyontek ketika ujian sedang berlangsung.
c. Mengembalikan buku pinjaman dari perpustakaan sesuai dengan tenggang
waktu yang telah di tentukan.
d. Bertanya kepada guru apabila belum memaahami materi yang
disampaikan.
e. Tidak suka membuat alasan bohong ketika teman tidak masuk sekolah,
padahal temanya membolos
3. Lingkungan Masyarakat
Berjualan makanan menggunakan bahan-bahan yang halal.
Mematuhi dan tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas saat berkendara.
Saat berjualan, tidak melebihkan takaran timbangan harga.
Ketika terkena tiang, tidak melakukan suap kepada polisi
C. Jenis-jenis Kejujuran
Dalam agama islam, dikenal lima jenis sifat jujur yang harus dimiliki oleh
penganutnya, yaitu:
1. Sifat Shidq Al-Qalbi merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada niat
manusia.
2. Shidq Al-Hadits merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada perkataan
yang di ucapkan manusia.
8
3. Sifat Shidq Al-Amal merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada
aktivitas dan perbuatan.
4. Shidq Al-Wa’d merupakan suatu sifat jujur yang penerapannya ada pada janji
yang diucapkan oleh manusia.
5. Sifat Shidq Al-Hall merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada
kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
9
Seperti yang dialami oleh Rasulullah sewaktu berada di makkah.Dan
beliau mendapatkan suatu gelar sebagai al-Amin (orang yang dipercaya) oleh
bangsa Quraisy karena selalu memegang amanah yang diberikan kepadanya.
10
dibimbing oleh Allah swt baik itu secara langsung atau melalui malaikat jibril.
Maka dari itu perkataan dan perilaku beliau selalu terjaga dari hal-hal yang buruk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
Korupsi yang semakin hari semakin berkembang dengan pesat dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kurang atau dangkalnya
pendidikan agama dan etika sehingga mempermudah pejabat untuk melakukan
korupsi, kurangnya sanksi yang keras, kurangnya gaji dan pendapatan pegawai
negeri dibandingkan dengan kebutuhan yang makin hari makin meningkat,
lemahnya pengawasan terhadap para penyelenggara negara, faktor budaya atau
kebiasaan dimana pejabat melakukan korupsi dianggap sebagai hal yang biasa
dan cenderung dilakukan terus-menerus.
Korupsi ini memiliki dampak besar bagi segala aspek kehidupan, baik
dari bidang ekonomi, sosial, politik, maupun hukum. Upaya pemberantasan
korupsi haruslah dilakukan baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat
agar tercipta bangsa Indonesia yang bersih dari korupsi, karena masih banyak
manusia yang jujur disekeliling kita, di pemerintahan, di sekolah dan di
masyerakat.
Sifat jujur biasanya hanya dapat diterapkan dan dilakukan oleh orang-
orang yang sudah terlatih sejak kecil.Kejujuran sangat erat kaitanya dengan
hati nurani.Hati nurani adalah sesuatu yang murni dan suci.Namun, kadang kita
enggan mengikuti hati nurani.Bila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai
dengan kenyataan, itulah yang di namakan bohong atau dusta, dan itu adalah
suatu lawan kata jujur.
B. Saran
Budaya korupsi akan menjadi cermin dari kepribadian bangsa yang bobrok
dan sungguh membuat negara ini miskin karena kekayaan-kekayaan negara
dicuri untuk kepentingan segelintir orang tanpa memperdulikan bahwa dengan
tindakannya akan membuat sengsara berjuta-juta rakyat ini. Tentu untuk
mengatasi masalah korupsi ini adalah tugas berat namun tidak mustahil untuk
dilakukan. Dibutuhkan lintas aspek dan tinjauan untuk mengatasi, mencegah
tindakan korupsi. Tidak saja dari segi aspek agama (mengingatkan bahwa
korupsi, dan menyalahkan kekuasaan adalah tindakan tercela dalam agama),
dibutuhkan juga penegakan hukum yang berat untuk menjerat para koruptor
12
sehingga mereka jera, serta dibutuhkan norma sosial untuk memberikan rasa
malu kepada pelaku koruptor bahwa mereka juga akan bernasib sama dengan
pelaku terorisme. Tugas kita semua sebagai warga negara ikut serta dalam
upaya pemberantasan korupsi agar korupsi tidak semakin membudaya.
DAFTAR PUSTAKA
13
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/PBAK-
Komprehensif.pdf Diakses 20 April 2022
https://www.uin-malang.ac.id/r/170801/pbak-tanamkan-nkri-dan-kejujuran.html
Di akses tanggal 20 April 2022
Gie. 2002. Pemberantasan Korupsi Untuk Meraih Kemandirian, Kemakmuran,
Kesejahteraan, dan Keadilan. Bandung: Fokus
Rahardjo, Dawam. 1999. Orde Baru dan Orde Transisi. Yogyakarta: UII Press
http://iainkendari.ac.id/upload/lampiran/IDUP07213613100819242.pdf Diakses
tanggal 21 April 2022
https://www.dosenpendidikan.co.id/korupsi-adalah/. Diakses tanggal 22 april
2022
https://dunia.pendidikan.co.id/dampak-korupsi/. Diakses tanggal 23 April 2022
https://www.kompasiana.com/zurul_98/581e17a4d99373bb3293679e/dampak-
korupsi-terhadap-berbagai-aspek-kehidupan. Diakses tanggal 24 April
2022
LAMPIRAN
14
15