SMAN 1 NGAMBUR
PROVINSI LAMPUNG
TP. 2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Kejujuran ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah PAI yang berjudul Makalah Kejujuran ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Kejujuran ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Kejujuran ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................i
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian Jujur.........................................................................................................2
A. Kesimpulan...................................................................................................................5
B. Saran.............................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai cara dilakukan oleh sebagian orang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
hidupnya. Ada yang melakukannya dengan memotivasi diri dengan bekerja keras dan
menaati aturan yang ada. Tentu hal tersebut merupakan cara-cara yang memang seharusnya
ditempuh. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang menempuh cara-cara yang bertentangan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku, baik hukum agama maupun peraturan yang
berlaku yang dibuat oleh pemerintah. Mereka jauh dari nilai-nilai kejujuran. Bagi mereka,
cara apa pun boleh yang penting tujuannya tercapai.
Berani jujur hebat! Kalimat tersebut adalah sebuah slogan yang marak disuarakan oleh
para aktivis anti korupsi untuk mendukung kerja Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dalam
menjalankan tugasnya “menangkap” para koruptor. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa,
semenjak dibentuknya KPK, sudah banyak penjahat “kerah putih” yang
menggerogoti uang rakyat dengan cara licik dan kejam. Mereka sudah memperoleh jabatan
yang tinggi dengan segenap fasilitas yang diberikan negara, tetapi masih saja melakukan
praktik-praktik kotor dengan cara memanipulasi, melambungkan harga belanja barang,
laporan keuangan fiktif, dan sebagainya. Namun demikian, tidak semua pejabat berperilaku
seperti itu. Banyak di antara pejabat di negeri ini yang masih memiliki hati nurani dengan
berperilaku jujur dan amanah. Mereka hidup bersahaja dengan penghasilan yang sah
diberikan oleh negara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jujur
jujur adalah suatu sikap untuk menyatakan yang sebenar-benarnya, serta tidak mengucapkan
hal-hal yang menyalahi fakta. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau
KBBI, pengertian jujur adalah lurus hati. Lurus hati yang dimaksudkan di sini adalah tidak
berbohong dan berbicara apa adanya. Dikutip dari laman Kemenag, pengertian jujur adalah
kesesuaian antara niat dengan ucapan dan perbuatan seseorang. Artinya, sikap intensi tersebut
merupakan komponen utama dari kejujuran. Dengan begitu, jelaskan pengertian jujur adalah
suatu perilaku manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun
pihak lain.
Jujur adalah sikap yang tulus dalam melaksanakan sesuatu yang diamanatkan, baik
berupa harta maupun tanggung jawab.
Kejujuran sebagai sumber keberhasilan, kebahagiaan, serta ketenteraman, harus dimiliki
oleh setiap manusia. Bahkan, wajib pula menanamkan nilai kejujuran tersebut kepada anak-
anaknya sejak dini hingga pada akhirnya mereka menjadi generasi yang meraih sukses dalam
mengarungi kehidupan. Adapun kebohongan adalah muara dari segala keburukan dan sumber
dari segala kecaman akibat yang ditimbulkannya adalah kejelekan, dan hasil akhirnya adalah
kekejian.
2
B. Menerapkan Perilaku Jujur
Jujur adalah perilaku yang sangat mulia. Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat misalnya seperti
berikut.
1. Meminta izin atau berpamitan kepada orang tua ketika akan pergi ke mana pun.
3. Mengembalikan uang sisa belanja meskipun kedua orang tua tidak mengetahuinya.
4. Melaporkan prestasi hasil belajar kepada orang tua meskipun dengan nilai yang
kurang memuaskan.
5. Tidak memberi atau meminta jawaban kepada teman ketika sedang ulangan atau ujian
sekolah.
sekolah.
7. Mengembalikan barang-barang yang dipinjam dari teman atau orang lain, meskipun
8. Memenuhi undangan orang lain ketika tidak ada hal yang dapat menghalanginya.
9. Tidak menjanjikan sesuatu yang kita tidak dapat memenuhi janji tersebut.
10. Mengembalikan barang yang ditemukan kepada pemiliknya atau melalui pihak yang
bertanggung jawab.
Terdapat beberapa manfaat sifat jujur yang bisa kita peroleh, antara lain:
1. Seseorang akan mempunyai perasaan yang lebih tenang serta lebih bahagia ketika
menjalani hidupnya.
2. Orang-orang jujur juga disebutkan mempunyai integritas serta bisa dipercaya oleh
orang lain sehingga pada umumnya orang yang jujur akan lebih sukses di dalam
hidupnya.
3. Seseorang secara tidak langsung sudah memberikan kebaikan kepada dirinya sendiri
serta orang lain.
3
4. Terbiasa dalam bersikap jujur juga akan membentuk karakteristik pribadi yang lebih
bertanggungjawab, amanah, serta dapat dipercaya untuk hal-hal yang besar.
5. Dengan sikap jujur ini, maka seseorang juga akan lebih mudah untuk memperoleh
empati serta simpati dari pihak lain.
6. Terbiasa dalam bersikap jujur juga dapat menjauhkan diri dari beragam tindakan yang
melanggar norma serta hukum negara. Sebagai contoh: korupsi, kolusi, dan juga
nepotisme.
8. Memperoleh pahala seperti pahala orang syahid yang berada di jalan Allah SWT.
9. Selamat dari mara bahaya. Meskipun akan terasa berat, namun pada akhirnya orang
yang jujur akan selamat dari berbagai ancaman bahaya.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kejujuran merupakan petunjuk dan jalan menuju surga., sedangkan dusta adalah
petunjuk dan jalan menuju neraka.Kejujuran akan menciptakan ketenangan, kedamaian,
keselamatan, kesejahteraan, dan kenikmatan lahir batin baik di dunia maupun di akhirat
kelak. Sementara, kedustaan menimbulkan keguncangan, kegelisahan, konflik sosial,
kekacauan, kehinaan, dan kesengsaraan lahir dan batin baik di dunia apalagi di akhirat.
Diperbolehkan dusta hanya untuk tiga hal saja, yaitu ketika seorang istri memuji
suaminya atau sebaliknya. Ketika seseorang yang akan mencelakai orang yang tidak bersalah
dengan mengatakan bahwa orang yang dicari tidak ada. Ketika ucapan dusta untuk
mendamaikan dua orang yang sedang bertikai agar damai dan rukun kembali.
B. Saran
Segala sesuatu bila dibiasakan, niscaya akan menjadi sebuah kebiasaan. Entah itu yang
baik atau pun yang buruk. Membiasakan diri untuk selalu jujur, walaupun dalam hal yang
dalam pandangan kita kecil, akan membuat kejujuran menjadi kebiasaan kita. Jangan
meremehkan hal yang kecil, sebab sesuatu yang besar bermula dari yang kecil.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/hot/read/5052286/jelaskan-pengertian-jujur-manfaat-penerapan-
dan-dalilnya-dalam-islam?page=5
https://www.academia.edu/40909406/MAKALAH_TENTANG_KEJUJURAN