Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI “JUJUR”

Guru Bidang Study : LECKO VICTORY, S.Pd


.
Disusun Oleh
1. ERA HAIDAWATI
2. YENI MARLINA
3. RENI ANJELIA
4. SEPTI MIRA UTAMA
5. PITER ALEX KENEDY
6. EGA NIKOLAS

SMAN 1 NGAMBUR
PROVINSI LAMPUNG
TP. 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Kejujuran ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah PAI yang berjudul Makalah Kejujuran ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Kejujuran ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Kejujuran ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.

Indonesia, Januari 2024


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................i

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pengertian Jujur.........................................................................................................2

1. Jujur dalam Niat atau Berkehendak...............................................................................2

2. Jujur dalam Perkataan (Lisan).......................................................................................2

3. Jujur dalam Perbuatan...................................................................................................2


B. Menerapkan Perilaku Jujur .....................................................................................3

C. Manfaat Sifat Jujur....................................................................................................3-4

BAB III PENUTUP.............................................................................................................5

A. Kesimpulan...................................................................................................................5

B. Saran.............................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai cara dilakukan oleh sebagian orang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
hidupnya. Ada yang melakukannya dengan memotivasi diri dengan bekerja keras dan
menaati aturan yang ada. Tentu hal tersebut merupakan cara-cara yang memang seharusnya
ditempuh. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang menempuh cara-cara yang bertentangan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku, baik hukum agama maupun peraturan yang
berlaku yang dibuat oleh pemerintah. Mereka jauh dari nilai-nilai kejujuran. Bagi mereka,
cara apa pun boleh yang penting tujuannya tercapai.
Berani jujur hebat! Kalimat tersebut adalah sebuah slogan yang marak disuarakan oleh
para aktivis anti korupsi untuk mendukung kerja Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dalam
menjalankan tugasnya “menangkap” para koruptor. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa,
semenjak dibentuknya KPK, sudah banyak penjahat “kerah putih” yang
menggerogoti uang rakyat dengan cara licik dan kejam. Mereka sudah memperoleh jabatan
yang tinggi dengan segenap fasilitas yang diberikan negara, tetapi masih saja melakukan
praktik-praktik kotor dengan cara memanipulasi, melambungkan harga belanja barang,
laporan keuangan fiktif, dan sebagainya. Namun demikian, tidak semua pejabat berperilaku
seperti itu. Banyak di antara pejabat di negeri ini yang masih memiliki hati nurani dengan
berperilaku jujur dan amanah. Mereka hidup bersahaja dengan penghasilan yang sah
diberikan oleh negara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian jujur?


2. Bagaimana cara menerapkan perilaku jujur?

3. Manfaat Sifat Jujur

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jujur
jujur adalah suatu sikap untuk menyatakan yang sebenar-benarnya, serta tidak mengucapkan
hal-hal yang menyalahi fakta. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau
KBBI, pengertian jujur adalah lurus hati. Lurus hati yang dimaksudkan di sini adalah tidak
berbohong dan berbicara apa adanya. Dikutip dari laman Kemenag, pengertian jujur adalah
kesesuaian antara niat dengan ucapan dan perbuatan seseorang. Artinya, sikap intensi tersebut
merupakan komponen utama dari kejujuran. Dengan begitu, jelaskan pengertian jujur adalah
suatu perilaku manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun
pihak lain.

1. Jujur dalam Niat atau Berkehendak


Jujur dalam niat atau berkehendak, yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam segala
tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah Swt.
2. Jujur dalam Perkataan (Lisan)
Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu sesuainya berita yang diterima dengan yang
disampaikan. Setiap orang harus dapat memelihara perkataannya. Ia tidak berkata kecuali
dengan jujur. Barangsiapa yang menjaga lidahnya dengan cara selalu menyampaikan berita
yang sesuai dengan fakta yang sebenarnya, ia termasuk jujur jenis ini. Menepati janji
termasuk jujur jenis ini.
3. Jujur dalam Perbuatan
Sedangkan jujur dalam perbuatan yaitu ketika seseorang melaksanakan sesuatu sesuai
dengan yang telah diamanatkan kepadanya. Ia tidak curang serta tidak mengambil apa yang
bukan menjadi haknya.

Jujur adalah sikap yang tulus dalam melaksanakan sesuatu yang diamanatkan, baik
berupa harta maupun tanggung jawab.
Kejujuran sebagai sumber keberhasilan, kebahagiaan, serta ketenteraman, harus dimiliki
oleh setiap manusia. Bahkan, wajib pula menanamkan nilai kejujuran tersebut kepada anak-
anaknya sejak dini hingga pada akhirnya mereka menjadi generasi yang meraih sukses dalam
mengarungi kehidupan. Adapun kebohongan adalah muara dari segala keburukan dan sumber
dari segala kecaman akibat yang ditimbulkannya adalah kejelekan, dan hasil akhirnya adalah
kekejian.

2
B. Menerapkan Perilaku Jujur
Jujur adalah perilaku yang sangat mulia. Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat misalnya seperti
berikut.

1. Meminta izin atau berpamitan kepada orang tua ketika akan pergi ke mana pun.

2. Tidak meminta sesuatu di luar kemampuan kedua orang tua.

3. Mengembalikan uang sisa belanja meskipun kedua orang tua tidak mengetahuinya.

4. Melaporkan prestasi hasil belajar kepada orang tua meskipun dengan nilai yang

kurang memuaskan.

5. Tidak memberi atau meminta jawaban kepada teman ketika sedang ulangan atau ujian

sekolah.

6. Mengatakan dengan sejujurnya alasan keterlambatan datang atau ketidakhadiran ke

sekolah.

7. Mengembalikan barang-barang yang dipinjam dari teman atau orang lain, meskipun

barang tersebut tampak tidak begitu berharga.

8. Memenuhi undangan orang lain ketika tidak ada hal yang dapat menghalanginya.

9. Tidak menjanjikan sesuatu yang kita tidak dapat memenuhi janji tersebut.

10. Mengembalikan barang yang ditemukan kepada pemiliknya atau melalui pihak yang

bertanggung jawab.

11. Membayar sesuatu sesuai dengan harga yang telah disepakati.

C. Manfaat Sifat Jujur

Terdapat beberapa manfaat sifat jujur yang bisa kita peroleh, antara lain:

1. Seseorang akan mempunyai perasaan yang lebih tenang serta lebih bahagia ketika
menjalani hidupnya.

2. Orang-orang jujur juga disebutkan mempunyai integritas serta bisa dipercaya oleh
orang lain sehingga pada umumnya orang yang jujur akan lebih sukses di dalam
hidupnya.

3. Seseorang secara tidak langsung sudah memberikan kebaikan kepada dirinya sendiri
serta orang lain.

3
4. Terbiasa dalam bersikap jujur juga akan membentuk karakteristik pribadi yang lebih
bertanggungjawab, amanah, serta dapat dipercaya untuk hal-hal yang besar.

5. Dengan sikap jujur ini, maka seseorang juga akan lebih mudah untuk memperoleh
empati serta simpati dari pihak lain.

6. Terbiasa dalam bersikap jujur juga dapat menjauhkan diri dari beragam tindakan yang
melanggar norma serta hukum negara. Sebagai contoh: korupsi, kolusi, dan juga
nepotisme.

7. Memperoleh keberkahan dalam usahanya.

8. Memperoleh pahala seperti pahala orang syahid yang berada di jalan Allah SWT.

9. Selamat dari mara bahaya. Meskipun akan terasa berat, namun pada akhirnya orang
yang jujur akan selamat dari berbagai ancaman bahaya.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kejujuran merupakan petunjuk dan jalan menuju surga., sedangkan dusta adalah
petunjuk dan jalan menuju neraka.Kejujuran akan menciptakan ketenangan, kedamaian,
keselamatan, kesejahteraan, dan kenikmatan lahir batin baik di dunia maupun di akhirat
kelak. Sementara, kedustaan menimbulkan keguncangan, kegelisahan, konflik sosial,
kekacauan, kehinaan, dan kesengsaraan lahir dan batin baik di dunia apalagi di akhirat.
Diperbolehkan dusta hanya untuk tiga hal saja, yaitu ketika seorang istri memuji
suaminya atau sebaliknya. Ketika seseorang yang akan mencelakai orang yang tidak bersalah
dengan mengatakan bahwa orang yang dicari tidak ada. Ketika ucapan dusta untuk
mendamaikan dua orang yang sedang bertikai agar damai dan rukun kembali.

B. Saran
Segala sesuatu bila dibiasakan, niscaya akan menjadi sebuah kebiasaan. Entah itu yang
baik atau pun yang buruk. Membiasakan diri untuk selalu jujur, walaupun dalam hal yang
dalam pandangan kita kecil, akan membuat kejujuran menjadi kebiasaan kita. Jangan
meremehkan hal yang kecil, sebab sesuatu yang besar bermula dari yang kecil.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/hot/read/5052286/jelaskan-pengertian-jujur-manfaat-penerapan-
dan-dalilnya-dalam-islam?page=5

https://www.academia.edu/40909406/MAKALAH_TENTANG_KEJUJURAN

Anda mungkin juga menyukai