Dosen Pengampu:
Dwi Nurma Heltasari, SH., MH
Di susun oleh:
Sri Eka Suriani (201420011)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Pendidikan
Kewarganegaraan dan Pancasila” yang membahas mengenai “Tindak Pidana Korupsi di
Indonesia”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Saya sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak.
COVER....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.2 TUJUAN..........................................................................................................................2
BAB IV PENUTUP............................................................................................................33
4.1 ABSTRAK.....................................................................................................................33
4.2 SARAN..........................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian korupsi
2. Dapat menetahui penyebab dan latar belakang terjadinya korupsi
3. Dapat mengetahui macam macam korupsi
4. Dapat mengetahui kalsifikasi tindak pidana korupsi di Indonesia
5. Dapat mengetahui hukuman tindak pidana korupsi di Indonesia
6. Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan adanya korupsi
7. Dapat mengetahui cara memberantas korupsi
1. Secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain atau Korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara (Pasal 2 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999).
2. Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau Korporasi yang
menyalahgunakan kewenangan,kesempatan atau dapat merugikan keuangan
Negara,atau perekonomian Negara (Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999).
3. Memberi hadiah Kepada Pegawai Negeri dengan mengingat kekuasaan atau
wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya,atau oleh pemberi hadiah
atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut (Pasal 4 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999).
4. Percobaan pembantuan,atau pemufakatan jahat untuk melakukan Tindak pidana
Korupsi (Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001).
5. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau Penyelenggara Negara
dengan maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya (Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor
20 tahun 2001).
6. Memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau Penyelenggara negara karena atau
berhubung dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya dilakukan atau
tidak dilakukan dalam jabatannya (Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 20
Tagun 2001).
7. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Hakim dengan maksud untuk
mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili (Pasal 6 ayat
(1) huruf a Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001).
2.4 Hukum Tindak Pidana Koruptor
1. Pidana Mati
Pidana Mati adalah hukuman penjara yang diberikan kepada pelaku korupsi (Koruptor),
dimana Hukuman mati telah diatur pada pasal 2 ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Ayat (2) menyatakan bahwa "Dalam hal tindak pidana korupsi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat
dijatuhkan." Pasal ini menyebutkan “keadaan tertentu”, keadaan yang dimaksud adalah
ketika bencana alam, krisis ekonomi, dan sebagainya dapat dipidana hukuman mati.
2. Pidana Penjara
Pidana penjara tindak pidana korupsi sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang
dikeluarkan di masa Orde Baru pada kepemimpinan Presiden Soeharto. UU No. 3 tahun
1971 mengatur pidana penjara maksimum seumur hidup serta denda maksimal Rp 30 juta
bagi semua delik yang dikategorikan korupsi. Walaupun UU No. 3 tahun 1971 ini
dinyatakan tidak berlaku lagi setelah digantikan oleh Undang-undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
4. Strategi Proventif
Adalah cara atau upaya dalam pencegahan korupsi dengan mengurangi penyebab dan
peluang seseorang dalam melakukan korupsi adapun upayanya adalah dengan menguatkan
DPR, MA, mengembangkan kode etik pada sektor publik, organisasi profesi, dan asosiasi
bisnis, meningkatkan pengolahan SDM dan kesejahteraan PNS, meningkatkan kualitas
penerapan sistem pengadilan manajemen, dan juga meningkatkan kualitas pelayanan
masyarakat, serta melakukan kampanye dalam menciptakan nilai atau value dalam skala
nasional.
5. Strategi Detektif
Adalah suatu cara atau upaya dalam mendeteksi terjadinya kasus korupsi secara cepat,
tepat dan biaya rendah, adapun upaya detektif adalah memperbaiki system dengan
memantau pengaduan masyarakat, pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi keuangan
tertentu,pelaporan harta pribadi terhadap pemegang kekuasan dan fungus publik,
partisipasi Indonesia pada Gerakan anti korupsi dan anti pencucian uang di kancah
internasional, serta peningkatan kemempuan aparat pengawasan fungsional pemerintah
atas APFP dalam mendeteksi tindak pidana korupsi.
4.1. Kesimpulan
Setelah penyusunun makalah ini maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan
adalah sebagai berikut:
1.
4.2.
DAFTAR PUSTAKA
1.