Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi Dosen Pengampu: Pak Abd.

Wahidin

MAKALAH
FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KORUPSI

DISUSUN OLEH:

Muhammad Raehan Zaky


2120203870232033

PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PARE PARE

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkah
karunia, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula shalawat serta salam senantiasa
kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. selaku nabi terakhir, revolusioner
Islam sedunia, Putra terbaik sepanjang sejarah peradaban manusia, pendombrak
kemungkaran, penumpas kebathilan, yakni baginda Alam, dan sebagai suri teladan
bagi umat manusia.

Maksud pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas individu mata
kuliah Pendidikan Anti Korupsi yang dengan dosen pengampu Pak Abd. Wahidin .
Adapun materi makalah ini membahas tentang sedikit denifisi dan pembahasan
korupsi, serta Faktor Penyebab dan Dampak yang diakibatkan oleh korupsi.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya sebagai penulis
memohon saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi penyusun sendiri.

Pinrang, 25 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
MAKALAH FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KORUPSI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... iv

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... iv

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. v

C. Tujuan.................................................................................................................. v

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 6

A. Faktor Penyebab Korupsi .................................................................................. 7

B. Dampak Korupsi ............................................................................................... 10

C. Konsep dan Bahaya Korupsi ........................................................................... 14

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 18

A. Simpulan ............................................................................................................ 18

B. Saran .................................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan
keberhasilannya dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan
sebagai suatu proses perubahan yang direncanakan mencakup semua
aspek kehidupan masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan pembangunan
terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia, yakni
(orang-orang yang terlibatsejak dari perencanaan sampai pada
pelaksanaan) dan pembiayaan. Diantara dua faktor tersebut yang paling
dominan adalah faktor manusianya.Indonesia merupakan salah satu
negara terkaya di Asia dilihat dari keanekaragaman kekayaan sumber
daya alamnya.

Namun, ironisnya negara ter cinta kita ini dibandingkan dengan


negara lain di kawasan Asia bukanlah merupakan sebuah negara yang
kaya malahan termasuk negara yang miskin.Mengapa demikian? Salah
satu penyebabnya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusianya.
Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan atau intelektualnya
tetapi juga menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya. Rapuhnya
moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara negara
menyebabkan terjadinya korupsi. Korupsi di Indonesia dewasa ini sudah

iv
merupakan penyakit social yang sangat berbahaya yang mengancam
1
semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah antara lain:

1. Apa Faktor yang menyebabkan korupsi bisa terjadi ?


2. Bagaimana Dampak yang diakibatkan korupsi ?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan terealisasikan dari makalah ini:

1. Dapat mengetahui apa penyebab korupsi bisa terjadi


2. Mengetahui Dampak yang diakibatkan oleh Korupsi.

1
Arin Arena Putri. “Korupsi”. Makalah Paper. 2018. Hlm. 1

v
BAB II
PEMBAHASAN

Sebelum kita terjun lebih dalam mengenal tentang “Sebab akibat”


dari korupsi, maka tak ada salahnya kita mengenal korupsi dalam
persfektif teoritis dan juga sedikit pembahasannya terhadapnya. Kata
Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang artinya
busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik atau menyogok. Dalam
bahasa Inggris adalah corruption atau corrupt, dalam bahasa Perancis
disebut corruption dan dalam bahasa Belanda disebut dengan coruptie.
Agaknya dari bahasa Belanda itulah lahir kata korupsi dalam bahasa
Indonesia.2

Menurut Dr. Kartini Kartono, korupsi adalah tingkah laku individu


yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mencari keuntungan,
dan merugikan kepentingan umum. Adapun dikutip oleh Arin, dalam
makalah paper nya yang berjudul “Korupsi” menyebutkan bahwa
tindakan korupsi merupakan tindakan dimana para pejabat public
menggelapkan uang untuk kepentingan pribadi sebagai pemuas
kebutuhan dalam kehidupannya.3

Upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak lama dengan


menggunakan berbagai cara, sanksi terhadap pelaku korupsi sudah

2
Andi Hamzah, 1991, Korupsi di Indonesia dan Pemecahannya, PT. Gramedia Pustaka UTama,
Jakarta, hlm. 7.
3
Arin Arena Purtri, “Korupsi”. Makalah paper. 2018. Hlm. 3

6
diperberat, namun hampir setiap hari kita masih membaca atau
mendengar adanya berita mengenai korupsi. Berita mengenai operasi
tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku korupsi masih sering terjadi. 4

Korupsi adalah setiap transaksi antara pelaku dari sektor swasta


dan sektor publik melalui utilitas bersama yang secara ilegal
ditransformasikan menjadi keuntungan pribadi (World Bank, 1997).
Ancaman korupsi yang sudah menjadi endemik ini menjadi
permasalahan besar di seluruh negara tidak terkecuali sejumlah negara di
Asia Pasifik. Menurut Uni Sosial Demokrat (2015) sekitar sepertiga dana
investasi publik dikorupsi dan terjadi penggelembungan harga dalam
berbagai proyek atau menerima suap dalam kisaran 20-100%. 5

A. Faktor Penyebab Korupsi


Faktor penyebab korupsi bisa bermacam macam. Penyebab
korupsi secara internal berasal dari diri sendiri atau dorongan keluarga.
Sedangkan penyebab korupsi secara eksternal berasal dari luar kehidupan
pribadi seseorang. Adapun berikut uraian faktor penyebab korupsi
internal dan eksternal dikutip dari liputan6.com. Yakni sebagai berikut:

o Sifat Tamak Manusia


Sifat tamak ini tergolong penyebab internal. Umumnya, pelaku
korupsi adalah pejabat atau para petinggi yang sudah memiliki
4
Wicipto Setiadi. Korupsi di Indonesia. (Penyebab, Bahaya, Hambatan dan Upaya Pemberantasan,
Serta Regulasi). Jurnal hukum (Rev. Ed.). 2018. Hlm. 2
5
Happy Febrina Hariyani. Analisis Faktor Faktor yang memengaruhi Korupsi dikawasan Asia Pasifik.
Jurnal Ekonomi. 2016. Hlm. 2

7
banyak kekayaan. Namun, sifat tamak dan rakus memunculkan
hasrat besar untuk memperkaya diri sendiri.

o Gaya Hidup
Yang kedua yaitu karena gaya hidup yang konsumtif. Menjalani
hidup di kota-kota besar biasanya akan mendorong gaya hidup
seseorang menjadi lebih konsumtif. Sayangnya, gaya hidup ini
seringkali tidak seimbang dengan apa yang mereka miliki.
Pendapatan yang tidak dapat mendukung gaya hidup konsumtif
akan mendorong seseorang melakukan apa saja untuk memenuhi
keinginannya. Salah satunya adalah dengan tindakan korupsi.

o Moral yang lemah


Orang yang memiliki moral yang tidak kuat atau lemah,
cenderung mudah terpengaruh untuk melakukan tindakan korupsi.
Pengaruh-pengaruh ini bisa datang dari atasan, teman kerja, atau
pihak mana pun yang memberi kesempatan untuk melakukan
korupsi.

o Dorongan Keluarga
Sangat disayangkan jika tindakan korupsi seseorang justru
karena dorongan dari keluarga. Kaum behavioris mengatakan
bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan
dorongan pada seseorang untuk melakukan korupsi. Dorongan ini

8
bahkan bisa mengalahkan sifat baik dari orang yang sudah menjadi
traits pribadinya. Lingkungan yang seharusnya mengarahkan dan
membangun moral yang baik, justru mendukung seseorang ketika
ia menyalahgunakan kekuasaannya.

o Aspek Ekonomi
Berikutnya masuk pada penyebab eksternal. Yang pertama
adalah aspek ekonomi. Dalam perjalanan hidup seseorang, ada
kalanya mereka mengalami situasi yang mendesak yang berkaitan
dengan ekonomi. Dan dengan moral yang lemah, maka akan
tercipta sikap yang cenderung ingin “jalan pintas” pada pemecahan
masalanya.

o Aspek Politis
Menurut Rahardjo (1983), kontrol sosial adalah suatu proses
yang dilakukan untuk mempengaruhi orang-orang agar bertingkah
laku sesuai dengan harapan masyarakat. Dengan demikian
instabilitas politik, kepentingan politis, meraih dan
mempertahankan kekuasaan sangat berpotensi untuk menyebabkan
perilaku korupsi.

o Aspek Organisasi
Penyebab aspek organisasi ialah dikarenakan: Tidak adanya
Sikap keteladanan pimpinan, Kultur / Budaya organisasi yang

9
tidak benar, Kurang memadainya sistem akuntabilitas, serta
Lemahnya pengawasan dan sistem pengendalian manajemen.

o Sikap Masyarakat terhadap korupsi.


Masyarakat kurang menyadari bahwa korban utama korupsi
adalah masyarakat sendiri. Masyarakat juga seringkali kurang
menyadari bila dirinya terlibat korupsi. Dan juga Masyarakat
kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa dicegah dan diberantas
bila mereka ikut aktif dalam agenda pencegahan dan
pemberantasan.

B. Dampak Korupsi
Korupsi mempunyai dampak buruk yang dapat terjadi di segala
bidang yang ada. Tindakan korupsi dinilai sangat buruk karena
merugikan banyak orang. Tindakan ini tidak hanya dilakukan oleh orang
yang memiliki jabatan tinggi saja, korupsi juga bisa dilakukan dari hal
kecil seperti berbohong.

Menurut UU No. 31 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 1 dinyatakan bahwa


setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara
dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling
sedikit Rp200 juta dan paling banyak 1 Miliyar rupiah.

10
1) Dampak Korupsi dibidang Ekonomi

 Menurunnya Produtifitas
 Menurun nya pendapatan Negara dari Pajak
 Bertambahnya utang Negara
 Menurunnya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi
 Rendahnya kualitas barang dan Jasa
 Menambah beban dalam transaksi Ekonomi
 Ketimpangan pendapatan
 Meningkatkan Kemiskinan.

2) Dampak Korupsi di Bidang Pemerintahan

 Etika sosial yang Mati


 Birokrasi tidak efisien
 Hilang nya fungsi pemerintah.

3) Dampak Korupsi di bidang Hukum

 Peraturan per undang undangan tidak efektif; dan


 Hilang nya kepercayaan masyarakat terhadap Negara.

11
4) Dampak Korupsi di bidang Politik

 Paradigma pemimpin koruptor


 Publik tidak lagi percaya demokrasi
 Menguatknya pluktorasi
 Kedaulatan rakyat yang hancur

5) Dampak Korupsi di bidang Pertahanan dan Keamanan

 Kerawanan Pertahanan dan Keamanan


 Garis Batas Negara yang Lemah
 Kekerasan dalam Masyarakat

6) Dampak korupsi di bidang Lingkungan.

 Kualitas Lingkungan Rendah; dan


 Kualitas Hidup yang Menurun

Korupsi mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi


masyarakat. Dikutip dari Pusat Edukasi AntiKorupsi berikut ialah
Dampak Masih yang diakibatkan oleh Korupsi terhadap sosial dan
kemiskinan :

12
o Mahalnya harga jasa dan pelayanan jasa publik

Hal ini berimbas dikarenakan praktek korupsi menciptakan


ekonomi biaya tinggi yang membebankan pelaku ekonomi. Karena
harga yang ditatapkan harus dapat menutupi kerugian pelaku.

o Terbatas nya akses bagi masyarakat miskin

Rakyat miskin mendahulukan mendapatkan bahan pokok untuk


hidup daripada untuk sekolah yang semakin menyudukutkan
dikarenakan kurangnya pendidikan.

o Pengentasan kemiskinan berjalan lambat

Dikarenakan korupsi membuat lemah koordinasi dan


pendataan, dan pendanaan lembaga . Mengakibatkan sulitnya
lapangan pekerjaan untuk menerima para pencari nafkah dengan
tulus.

o Meningkatnya angka kriminalitas

Menurut transparency International. Korupsi dan kualitas serta


kuantitas kejahatan sangat berkaitan. Rasionya, ketika korupsi
meningkat, angka kejahatan yang terjadi juga meningkat.

13
Begitupula sebaliknya yang juga akan Law Enforcement
Pemerintahan dapat dipercaya.

o Solidaritas sosial semakin langka

Ketidakjelasan masa depan serta himpitan hidup yang semakin


kuat membuat sifat kebersamaan dan gotong royongan selama ini
dilakukan menjadi langka.

o Demoralisasi.

Masyarakat semakin menjadi individualis. Mementingkan


dirinya sendiri dan keluarganya saja. Karena memang sudah tidak
ada lagi kepercayaan kepada pemerintah, sistem, hukum bahkan
antar masyarakat.

C. Konsep dan Bahaya Korupsi

Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela


dan menjadi makanan masyarakat setiap hari, maka
akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut sebagai
masyarakat yang kacau, tidak ada sistem sosial yang
dapat berlaku dengan baik. Setiap individu dalam
masyarakat hanya akan mementingkan diri sendiri (self

14
interest), bahkan selfishness.6 Tidak akan ada kerja sama
dan persaudaraan yang tulus.

Begitupula dampak dan bahaya pada aspek generasi


muda. Salah satu efek negatif yang paling berbahaya dari
korupsi pada jangka panjang adalah rusaknya generasi
muda. Dalam masyarakat yang korupsi telah menjadi
makanan sehari-hari, anak tumbuh dengan pribadi
antisosial, selanjutnya generasi muda akan menganggap
bahwa korupsi sebagai hal biasa (atau bahkan budaya),
sehingga perkembangan pribadinya menjadi terbiasa
dengan sifat tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.7 Jika
generasi muda suatu bangsa keadaannya seperti itu, bisa
dibayangkan betapa suramnya masa depan bangsa tersebut.

Begitupun pada Aspek Birokrasi. Korupsi juga


menyebabkan tidak efisiennya birokrasi dan meningkatnya
biaya administrasi dalam birokrasi. Jika birokrasi telah
dikungkungi oleh korupsi dengan berbagai bentuknya,
maka prinsip dasar birokrasi yang rasional, efisien, dan
berkualitas akan tidak pernah terlaksana. Kualitas layanan
pasti sangat jelek dan mengecewakan publik. Hanya orang
6
M. Umer Chapra, Islam and Economic Challenge, USA: IIIT dan The Islamic Foundation, (1995), hlm.
220.
7
Syed Hussein Alatas, 1999, The Sociology of Corruption, ed. 2, Singapore: Delta Orient Pte. Ltd., hlm.
62.

15
yang berpunya saja yang akan dapat layanan baik karena
mampu menyuap. Keadaan ini dapat menyebabkan
meluasnya keresahan sosial, ketidaksetaraan sosial dan
selanjutnya mungkin kemarahan sosial yang menyebabkan
jatuhnya para birokrat. 8

Kualitas Regulasi dan Urban Population

Kualitas regulasi telah diprediksi memiliki hubungan


negatif dengan tingkat korupsi dengan regulasi berkualitas
tinggi yang jelas, komprehensif dan mudah dilaksanakan.
Ketiga kualitas tersebut dapat membantu dalam mekanisme
anti korupsi di suatu negara agar berfungsi lebih efektif.

Merujuk pada pendapat Gillespie dan Okruhlik (1991)


dikemukakan bahwa terdapat empat strategi untuk
memberantas korupsi. Pertama menegakkan hukum yang
adil dan konsisten bagi para pelaku korupsi, kedua
melibatkan masyarakat dalam mendeteksi korupsi, ketiga
melakukan reformasi dalam sektor publik dengan
meningkatkan tingkat akuntabilitas, transparansi, dan

8
Tunku Abdul Aziz, 2005, Fighting Corruption: My Mission, Kuala Lumpur: Konrad Adenauer
Foundation, hlm. 60.

16
strategi yang keempat yaitu melakukan peningkatan kualitas
regulasi yang mengatur tindak korupsi.

Demokrasi

Freedom House menyatakan bahwa hak-hak politik


merupakan serangkaian hak untuk menjamin terlaksananya
sistem politik demokratis, antara lain berupa hak-hak yang
menjamin orang untuk bergabung dengan partai-partai dan
organisasi politik, berkompetisi untuk menduduki jabatan-
jabatan publik, memberikan suara secara bebas untuk calon-
calon alternatif melalui pemilihan umum yang absah, dan
untuk memilih wakil-wakil rakyat yang benar-benar
dianggap akan membawa pengaruh nyata terhadap kebijakan
publik serta yang bertanggungjawab kepada pemilih.
Sementara itu, menurut Freedom House, kebebasan sipil
meliputi kebebasan berekspresi dan berkeyakinan, hak untuk
berserikat dan berkumpul, rule of law, otonomi pribadi,
termasuk kebebasan ekonomi tanpa campur tangan negara
yaitu melakukan peningkatan kualitas regulasi yang
mengatur tindak korupsi.

17
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Korupsi merupakan sikap tercela yang tak hanya merugikan pelaku
dan orang banyak, namun juga mengakibatkan kemashlahatan rakyat dan
cita cita negara terganggu. Dengan begitu penekanan pada pembelajaran
sikap preventif anti-korupsi sangatlah diperlukan untuk menunjang
Negara yang anak muda serta generasi penerusnya akan menjadi lebih
baik. Dengan baiknya bekal yang dimiliki para pemuda pada suatu
Negara juga akan berimbas positif pada Negara itu sendiri. Dikarenakan
penyelewengan dan tindak korupsi lainnya sudah sangat rawan di
masyarakat juga untuk mengobati sikap penanggapang yang lumrah dan
wajar dari masyarakat untuk permasalahan korupsi ini.

B. Saran
Adapun saran saya sebagai penulis, dengan telah diketahui nya
korupsi tidak hanya berpotensi “merusak” Negara dari dalam tapi juga
menjadikan Image dan Pertahanan Negara menjadi lemah dikarenakan
korupsi, regulasi yang pada akhirnya hanya semata menjadi tumpuan
untuk kata “Demokrasi”, sudah sepatutnya Negara mengambil langkah
tegas dengan memberi ancaman yang lebih keras untuk pelaku korupsi
dimasa mendatang, seperti hukuman “pemotongan tangan” Pencuri
(yang bahkan hanya pencuri biasa dimasyarakat saja) di Negara Islam
seperti Arab Saudi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arin Arena Putri. 2018. “Korupsi”. Makalah paper.

Merdeka. merdeka.com. 23 Maret 2022. Faktor Penyebab Korupsi Internal dan


Eksternal. Diakses pada 25 April 2022, dari
https://www.merdeka.com/jabar/faktor-penyebab-korupsi-internal-dan-eksternal-
begini-penjelasannya-kln.html

Wicipto Setiadi. 2018 Korupsi di Indonesia (Penyebab, Bahaya, Hambatan dan


Upaya Pemberantasan, Serta Regulasi). Jurnal hukum (Rev. Ed.).

Gramedia Blog. 2021. Dampak Korupsi Terhadap Ekonomi, Politik, Pemerintahan


& Hukum. Diakses pada 25 April 2022, dari
https://www.gramedia.com/literasi/dampak-korupsi

Happy Febrina Hariyani. 2016. Analisis Faktor Faktor yang memengaruhi Korupsi
dikawasan Asia Pasifik. Jurnal Ekonomi.

Andi Hamzah, 1991, Korupsi di Indonesia dan Pemecahannya, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Pusat Edukasi AntiKorupsi. aclc.go.id. 2021. Dampak Korupsi terhadap Sosial dan
Kemiskinan. Diakses pada 25 April 2022, dari https://aclc.kpk.go.id/materi-
pembelajaran/sosial-budaya/infografis/dampak-korupsi-terhadap-sosial-dan-
kemiskinan

19

Anda mungkin juga menyukai