Anda di halaman 1dari 26

DAMPAK BULLYING TERHADAP KEHIDUPAN

Disusun oleh :

Bonifasius Raka Putra Y. (9)

Chandrika Galuh Jati (10)

Ida Namira (16)

Renda Cinta Cahya D. (28)

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS

PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA N 1 KALIBAWANG 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat hidayah dan karunianya-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan berjudul "Dampak Bullying

Terhadap Kehidupan"dengan tepat waktu.Adapun tujuan dari penulisan laporan ini

untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu tujuan dari

ditulisnya laporan ini untuk menambah wawasan mengenai dampak Bullying dalam

kehidupan bagi penulis dan pembaca.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa

pihak dalam penyusunan laporan ini kami mengalami banyak kesulitam. Oleh karena

itu,kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak

yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini :

1. Dra. Nurhaidah selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Kalibawang yang telah

memberikan fasilitas dan motivasi kepada kami dalam menyusun penelitian ini.

2. Tentrem Lestari S.pd M.pd,selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang telah memberikan tugas penelitian ini sehingga dapat menambah

wawasan kami para penulis.

3. Orang tua yang telah memberi dukungan baik secara moril ataupun materiil.

2
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

5. Para narasumber yang telah bersedia menjadi sampel penelitian untuk

diwawancarai beberapa informasi terkait Bullying.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu,kami para penulis mengharapkan kritik dan saran

dari pembaca yang bersifat membangun. Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi

para pembaca dan penulis dan bisa dipergunakan semestinya.

Kalibawang, Januari 2023

Penulis

3
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

"Korban perundungan membuat jati diri mereka menghilang begitu saja, tak

aneh kalau mereka sukar dalam menemukan jalan kehidupan tersebut,

sehingga era depannya mesti dipertanyakan.”

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan untuk

1. Ibu Kepala SMA N 1 Kalibawang,yang telah memberikan dukungan

kepada kami dalam melakukan penelitian ini.

2. Bapak ibu Guru SMA N 1 Kalibawang,yang telah memberikan

dukungan dan memberikan arahan kepada kami dalam melakukan

penelitian ini.

3. Orang Tua,yang telah mendoakan dan memberikan dukungan kepada

kami dalam melakukan penelitian ini.

4.Teman - teman,yang senantiasa memotivasi kami dalam melakukan

penelitian ini.

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. 2

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... 4

DAFTAR ISI ........................................................................................... 5

BAB 1

PENDAHULUAN ................................................................................... 7

A. Latar Belakang ........................................................................ 7

B. Identifikasi Masalah................................................................ 8

C. Batasan Masalah ..................................................................... 9

D. Rumusan Masalah .................................................................. 9

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 11

A. Pengertian Bullying ................................................................ 11

B. Jenis- jenis tindakan Bullying................................................ 12

C. Faktor- faktor terjadinya Bullying ....................................... 13

D. Yang terlibat dalam Bullying ................................................ 17

E. Dampak Bullying .................................................................... 20

5
BAB III

METODE PENELITIAN ....................................................................... 22

A. Metode penelitian ............................................................. 22

B. Subjek penelitian .............................................................. 22

C. Waktu dan Tempat penelitian ........................................ 22

D. Instrumen Penelitian........................................................ 23

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bullying merupakan suatu tindakan untuk menyakiti orang lain dan

menyebabkan seseorang menderita dan mengganggu ketenangan seseorang.

Tindakan penculikan, penganiayaan bahkan intimidasi atau ancaman halus

bukanlah sekedar masalah kekerasan biasa, tindakan ini disebut bullying

karena sudah bertahun-tahun dilakukan secara berulang dan menjadi

kebiasaan atau tradisi yang mengancam jiwa korban.

Korban yang di bully biasanya anak yang pendiam dan anak yang susah

bergaul dengan teman di sekitarnya. Bullying terjadi karena adanya beberapa

faktor penyebab yaitu, perbedaan ekonomi, agama, gender, tradisi dan

kebiasan senior untuk menghukum juniornya. Selain itu adanya perasaan

dendam atau iri hati, adanya semangat untuk menguasai korban dengan

kekuatan fisik. Selain itu, pelaku melakukan Bullying untuk meningkatkan

popularitas dikalangan teman sepermainanya.

Pada tingkatan remaja Bullying terjadi karena beberapa hal salah satunya

pengaruh lingkungan. Pengaruh lingkungan itu dapat terjadi karena pola asuh

yang permisif. Ketika dimasukkan hasil olahan tambahan dari motivasi

7
melakukan Bullying tampak bahwa balas dendam merupakan faktor yang

mendorong seseorang untuk melakukan Bullying.

Fenomena kekerasan Bullying dapat diartikan sebagai perbuatan atau

perkataan seseorang kepada orang lain yang dapat menimbulkan rasa

takut,sakit,dan tertekan baik secara fisik maupun mental yang telah

direncanakan oleh pihak yang lebih kuat dan berkuasa terhadap pihak yang

dianggap lebih lemah.

Secara umum upaya preventif mengatasi Bullying yang dapat dilakukan

dengan tetap memberikan dukungan pada anak korban, orangtua menjadi

panutan yang baik, mengenalkan pada anak pengetahuan terkait Bullying, dan

cara mengatasi, serta terlihat aktivitas komunitas kreatif di sekolah, di

lingkungan di rumah dan lainnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah tersebut,dapat

didefinisikan beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa penyebab perilaku Bullying?

2. Bagaimana peran pelaku dalam peristiwa Bullying?

3. Apa upaya mengatasi perilaku Bullying?

8
C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas,kami memfokuskan penelitian pada

dampak dari perilaku Bullying.

D. Rumusan Masalah

Dari beberapa masalah dan uraian latar belakang di atas,dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut: Bagaimana dampak perilaku Bullying terhadap

kehidupan?

E. Tujuan penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apa saja bentuk Bullying yang terjadi di sekolah.

2. Mengetahui apa saja penyebab perilaku Bullying.

3. Mengetahui apa saja akibat perilaku Bullying di sekolah.

4. Mengetahui apa saja upaya untuk mengatasi Bullying di sekolah.

9
F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian mengenai dampak Bullying

terhadap kehidupan adalah:

1. Dapat mengetahui dampak Bullying terhadap mental.

2. Dapat mengetahui faktor-faktor terjadinya Bullying.

3. Menambah wawasan tentang dampak Bullying bagi kehidupan

10
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Bullying

Kata Bullying berasal dari Bahasa Inggris, yaitu dari kata bull yang berarti

banteng yang senang merunduk kesana kemari. Dalam Bahasa Indonesia, secara

etimologi kata bully berarti penggertak, orang yang mengganggu orang lemah.

Sedangkan secara terminology menurut. Definisi Bullying menurut Ken Rigby dalam

Astuti (2008 ; 3, dalam Ariesto, 2009) adalah “sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat

ini diperlihatkan ke dalam aksi, menyebabkan seseorang menderita. Aksi ini

dilakukan secara langsung oleh seseorang atau sekelompok yang lebih kuat, tidak

bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakukan dengan perasaan

senang”.Bullying adalah bentuk-bentuk perilaku kekerasan dimana terjadi pemaksaan

secara psikologis ataupun fisik terhadap seseorang atau sekelompok orang yang lebih

“lemah” oleh seseorang atau sekelompok orang. Pelaku Bullying yang biasa disebut

bully bisa seseorang, bisa juga sekelompok orang, dan ia atau mereka

mempersepsikan dirinya memiliki power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja

terhadap korbannya. Korban juga mempersepsikan dirinya sebagai pihak yang lemah,

tidak berdaya dan selalu merasa terancam oleh bully.

(Jurnal Pengalaman Intervensi Dari Beberapa Kasus Bullying, Djuwita, 2005 ; 8,

dalam Ariesto 2009). https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/viewFile/14352/6931

11
B. Jenis-Jenis tindakan Bullying

Bullying dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori:

1. Kontak fisik langsung.

Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci

seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak

barang yang dimiliki orang lain.

2. Kontak verbal langsung.

Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi

panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put- downs),

mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip.

3. Perilaku non-verbal langsung.

Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang

merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh Bullying fisik atau

verbal.

4. Perilaku non-verbal tidak langsung.

Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi

retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.

12
5. Cyber Bullying

Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video

intimidasi, pencemaran nama baik lewat media social)

6. Pelecehan seksual.

Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.

https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022-januari-ratas-bullying-kpp-

pa.pdf

C. Faktor-Faktor terjadinya Bullying

1. Pernah menyaksikan dan merasakan kekerasan ,Pernah mengalami

kekerasan dapat menjadi penyebab Bullying ,Pernah mengalami kekerasan

dapat picu tindakan Bullying, Orang yang pernah menyaksikan dan merasakan

kekerasan di rumah lebih berisiko melakukan tindakan bully kepada orang

lain. Jika ada anak atau anggota keluarga yang melakukan Bullying, jangan

buru-buru menghakiminya. Cari tahu apakah mereka sedang memiliki

masalah internal dengan keluarganya. Apabila ini yang jadi penyebabnya,

cobalah untuk memberikan mereka dukungan dan bimbingan.

2. Memiliki orangtua yang bersifat permisif . Orangtua yang bersifat permisif

atau serba mengizinkan, dinilai menjadi salah satu alasan mengapa Bullying

13
bisa terjadi. Sebab, orangtua dengan faktor Bullying ini cenderung tidak

membuat peraturan yang bisa mengawasi anak-anaknya sehingga mereka

bebas melakukan apa saja, termasuk perundungan di luar rumah.

3. Kurangnya hubungan dengan orangtua ,Memiliki hubungan atau

komunikasi yang buruk dengan orangtuam dipercaya dapat membuat seorang

anak berisiko melakukan tindakan Bullying. Dengan memiliki hubungan yang

erat dengan orangtua, si kecil diharapkan dapat memiliki rasa empati dan

mengenal rasa kasih sayang. Dengan begitu, dirinya dipercaya tidak akan

melakukan tindakan perundungan.

4. Memiliki saudara kandung yang abusive.Anak-anak yang memiliki kakak

kandung abusif atau sering melakukan kekerasan fisik, cenderung akan

mencontoh perbuatan saudaranya. Ditambah lagi, faktor terjadinya bullying

ini dapat membuat si kecil merasa tidak punya kekuatan. Untuk mendapatkan

kekuatan dan dominasi, akhirnya mereka melampiaskan kepada orang lain di

luar rumah.

5. Tidak percaya diri Anak-anak yang tidak percaya diri cenderung akan

melakukan Bullying. Sebab, tindakan ini dapat membuat mereka merasa

memiliki kekuatan dan dominasi. Tidak hanya itu, anak-anak yang tidak

percaya diri ini juga cenderung berbohong mengenai kemampuan dirinya,

demi menutupi rasa kurang percaya diri yang mereka miliki.

14
6. Kebiasaan mengejek orang lain .Kebiasaan mengejek orang lain dinilai

sebagai faktor penyebab Bullying menurut para ahli. Ejekan ini dapat

mengarah pada penampilan, kemampuan, ras, budaya, dan gaya hidup orang

lain. Penindasan yang dilakukan oleh pelaku Bullying ini sering kali datang

dari rasa takut atau kurangnya pemahaman terhadap lingkungan di sekitarnya.

7. Haus akan kekuasaan haus akan kekuasan bisa menjadi penyebab Bullying

Haus akan kekuasaan, penyebab Bullying yang harus diwaspadai Anak-anak

yang selalu haus akan kekuasaan dan terus ingin memegang kontrol juga

cenderung melakukan tindakan bullying. Mereka hanya mau bekerja sama

jika yang orang lain mengikuti peraturan yang dibuatnya. Jika segala sesuatu

tidak berjalan sesuai rencananya, maka mereka dapat mulai melakukan

tindakan Bullying.

8. Ingin menjadi populer di lingkungannya Anak-anak yang ingin dikenal atau

menjadi populer di lingkungannya dinilai berisiko melakukan tindakan

Bullying. Mereka akan menunjukkan sifat ingin memerintah, mengontrol, dan

menuntut teman-temannya demi popularitas dan pengakuan dari orang-orang

di sekitarnya.

9. Tidak dibekali pendidikan empati. Minimnya bekal pendidikan empati

dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya Bullying. Tanpa empati,

anak tidak bisa atau bahkan tidak mau mengerti apa yang dirasakan oleh

15
orang lain. Mereka pun bisa menyalahkan korban-korbannya. Kurangnya rasa

empati ini dapat membuat anak-anak merasa bahwa tindakan Bullying-nya

hanyalah candaan semata, di saat orang lain merasa sakit hati akibat tindakan

tak terpuji itu.

10. Tidak mendapatkan apa yang mereka mau .Di saat anak-anak tidak

mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka cenderung akan merasa

frustrasi. Sebagian anak dapat menerima situasi ini dengan lapang dada.

Namun, beberapa anak tidak kuat menahan perasaan tersebut. Hasilnya,

mereka dapat melakukan tindakan Bullying demi kepentingan pribadi.

Umumnya, hal ini disebabkan oleh sifat perfeksionis. Sebagai orangtua,

cobalah ajarkan kepada mereka bahwa segala sesuatu tidak harus menjadi

sempurna.

11. Menggunakan kekuatan fisik untuk mengintimidasi. Tubuh besar dan

fisik yang kuat dapat disalahgunakan anak-anak untuk mendapatkan apa yang

mereka mau dengan cara Bullying. Mereka akan mengontrol situasi dengan

membuat anak-anak yang lain merasa lemah.

12. Dorongan untuk bisa berbaur dengan teman-teman. Salah satu penyebab

Bullying di sekolah yang perlu diwaspadai adalah dorongan untuk bisa

berbaur dengan teman-temannya. Dorongan untuk berbaur ini dapat membuat

anak melakukan berbagai cara agar bisa dikenal di sekolahnya, salah satunya

16
menggunakan kekerasan dan melakukan tindakan Bullying. Sebenarnya,

anak-anak yang melakukan Bullying untuk berbaur dengan temannya dapat

merasa tidak nyaman dengan perilaku buruknya. Hanya saja, mereka rela

melakukannya demi bisa diterima teman-temannya di sekolah.

13. Minimnya perhatian sekolah terhadap fenomena Bullying. Faktor Bullying

di sekolah yang tak boleh disepelekan adalah kurangnya perhatian sekolah

terhadap fenomena Bullying. Faktor penyebab Bullying menurut para ahli ini

membuat siswa dan siswi menganggap bahwa tindakan bullying adalah hal

yang biasa. Sehingga, mereka terus melakukannya di sekolah. Untuk

mengatasinya, peran guru dan pihak sekolah lainnya sangat diperlukan.

Sekolah disarankan untuk menanggapi masalah Bullying secara serius.

https://www.sehatq.com/artikel/faktor-penyebab-bullying-yang-wajib-

diketahui-orangtua

D. Yang terlibat dalam Bullying

1. pelaku

Pelaku merupakan pihak yang melakukan tindakan atau perbuatan

perundungan kepada korban. Pelaku perundungan tersebut bisa perorangan

ataupun berkelompok. Pelaku Bullying bermaksud menyebabkan rasa sakit

17
pada korbannya, baik secara fisik atau kata-kata dan melakukannya berulang

kali.

Kadang, seseorang dapat menjadi pelaku perundungan, karena meniru

perilaku buruk orang dewasa, mencari perhatian dari teman sebaya dan

orangtua, melakukan balas dendam atas kekalahannya, dan melampiaskan

kemarahan kepada orang lain. Dalam hal ini, orangtua dan guru hendaknya

memberikan perhatian kepada anak-anak sekolah agar lebih mengenali

mereka. Apabila menemukan pelaku Bullying, mereka perlu diberi perhatian

ekstra. Lalu mencari penyebab melakukan perundunganKadang, seseorang

dapat menjadi pelaku perundungan, karena meniru perilaku buruk orang

dewasa, mencari perhatian dari teman sebaya dan orangtua, melakukan balas

dendam atas kekalahannya, dan melampiaskan kemarahan kepada orang lain.

Dalam hal ini, orangtua dan guru hendaknya memberikan perhatian kepada

anak-anak sekolah agar lebih mengenali mereka. Apabila menemukan pelaku

Bullying, mereka perlu diberi perhatian ekstra. Lalu mencari penyebab

melakukan perundungan dan mencari solusi yang sesuai dengannya.

2. Korban

Korban, yakni pihak yang mengalami perilaku Bullying dari pelaku.

Seseorang yang dapat menjadi korban perundungan, antara lain anak yang

dianggap berbeda, baik secara fisik maupun kebiasaan, anak yang cenderung

18
penurut dan tidak pandai bergaul, anak yang dianggap menyebalkan tetapi

tidak mampu membela diri, dan sebagainya. Biasanya korban Bullying sering

merasa tidak mampu melawan karena takut dengan kekuatan yang dimiliki

oleh pelaku perundungan. Oleh karena itu, pihak sekolah atau orangtua harus

mengenali sikap anak-anaknya. Jika menemukan anak sebagai korban

Bullying, harus segera membantu dan mengatasi masalah ini, sehingga tidak

berkelanjutan. Anak-anak yang menjadi korban Bullying akan mendapat

dampak negatif ketika bergaul dengan temannya, bahkan ketika dia

menginjak dewasa.

Mereka dapat mengalami masalah dalam kesehatan mental dan emosional,

seperti depresi dan kecemasan, penurunan semangat belajar sehingga

prestasinya di sekolah menjadi menurun.Oleh karena itu, orangtua perlu

mengidentifikasi anak-anak mereka, berbicara, dan terbuka kepada anak-

anaknya.Semakin anak merasa nyaman dengan orangtuanya, mereka akan

memberi tahu hal-hal yang mereka alami dan rasakan.

3. saksi

Apabila ada orang yang menyaksikan terjadinya Bullying, maka orang

tersebut disebut sebagai saksi. Keberadaan saksi dapat membela korban, tetapi

ada juga yang ikut menjadi pelaku Bullying.

19
Selain itu, ada juga saksi yang abai dan membiarkan begitu saja, karena

menganggap hal tersebut bukan masalahnya, menganggap korban pantas

mendapatkan perundungan, takut menjadi korban berikutnya atau malas

terlibat. Jika kamu menyaksikan kejadian bullying, maka sedapat mungkin

menjadi penengah. Kamu juga dapat menyampaikannya kepda orangtua atau

guru agar mendapat penanganan yang lebih baik

https://www.kompas.com/edu/read/2022/11/24/130408771/ini-3-pihak-yang-

terlibat-dalam-kasus-bullying?page=3

E. Dampak Bullying

Dampak buruk akibat dari Bullying tidak hanya dirasakan korbannya, tapi

juga pelakunya. Berikut adalah penjelasan mengenai efek negatif dari

tindakan perundungan.

Dampak buruk akibat Bullying yang dirasakan korban:

a. Mengalami gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan,

merasa sedih, dan kesepian.

b. Perubahan pola tidur dan makan

c. Berkurangnya ketertarikan untuk melakukan hobi atau aktivitas yang

disenangi

d. Masalah kesehatan

20
e. Menurunnya performa akademis.

Dampak buruk akibat Bullying yang dirasakan pelaku:

a. Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, terutama pada

pelaku bully remaja dan dewasa

b. Rentan berkelahi, merusak properti, dan dikeluarkan dari sekolah

c. Berisiko melakukan hubungan seks di usia muda

d. Melakukan tindakan kekerasan.

21
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang kami gunakan adalah pendekatan kualitatif,yaitu

pendekatan yang menyajikan data dalam bentuk narasi atau deskripsi.

Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode dekriptif. Penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Penelitian deskriptif bertujuan

pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang karena banyak sekali

penelitian yang menuturkan,menganalisa,dan mengaplikasi penelitian dengan hasil

survei,angket,atau observasi. Dalam penelitian ini kamu menggunakan metode

deskriptif untuk menggambarkan seberapa besar gambaran mengenai "Dampak

Bullying bagi Kehidupan".

B. Subjek penelitian

1. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa SMA N 1 Kalibawang

2. Dengan pengambilan sampel secara acak siswa kelas XI MIPA 1

C. Waktu dan Tempat penelitian

1. Tempat pelaksanaan

22
dalam penelitian ini adalah SMA N 1 Kalibawang

2. Waktu penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian yang akan kami lakukan pada

D. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian merupakan kegiatan penelitian yang khususnya sebagai

pengukuran dan pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan

adalah angket.

angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

pertanyaan kepada responden yang harus dijawab dan dikerjakan oleh responden.

Dalam hal ini adalah siswa siswi SMA N 1 KALIBAWANG

23
Berikan tanda centang (√) pada kolom Ya atau Tidak di kolom yang sudah tersedia

sesuai jawaban anda.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anda pernah mengalami bullying?

2 Apakah anda pernah membully orang lain?

3 Apakah anda sering diejek oleh teman sekelas

anda?

4 Apakah anda pernah melihat tindakan bullying?

5 Apakah teman anda pernah menjauhi anda tanpa

sebab?

6 Apakah anda memiliki teman dekat di sekolah?

7 Apakah anda pernah mengalami kekerasan secara

fisik oleh orang lain

8 Apakah anda pernah mengancam teman anda

9 Apakah anda pernah memukul dan mengejek

teman anda?

10 Apakah anda pernah terlibat dalam melakukan

bullying?

11 Apakah anda takut mengatakan kepada orang tua

jika anda pernah dibully?

24
12 Apakah orang tua anda pernah memukul atau

mengancam anda?

13 Apakah anda mudah terpengaruh oleh bujukan

teman anda dalam pergaulan?

14 Apakah guru anda pernah membully anda?

15 Apakah anda pernah diancam atau dipukuli oleh

guru?

16 Apakah teman anda pernah menyebarkan

kebohongan tentang anda?

17 Apakah anda sering meminta uang atau makanan

temanmu secara paksa?

18 Apakah anda sering menjadikan teman anda yang

memiliki kekurangan fisik sebagai bahan ledekan

atau olok-olokan?

19 Apakah anda sering menyuruh teman anda yang

cenderung diam untuk melakukan apa yang anda

inginkan?

20 Apakah anda bersedia melakukan sesuatu untuk

membantu orang yang dibully?

25
26

Anda mungkin juga menyukai