Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

NAMA MAHASISWA : HENRI HASUDUNGAN SINAGA


NIM : 5181131005

DOSEN PENGAMPU : ASIAH, S.Pd,M.Pd

MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO - FT


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunianyalah saya dapa
tmenyelesaikan Tugas Rekayasa Ide. PenulisanRekayasa Ide ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam Mata kuliah PSIKOLOGI PENDIDIKAN di UniversitasNegeri Medan
DalampenulisanRekayasa Ide saya ini merasa banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuan ide yang saya miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan atas tugas
yang saya kerjkan ini.
Dalam penulisan ini saya menyampaikan ucapan Terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan Rekayasa Ide ini, khususnya
kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Medan, 25 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A.Latar Belakang......................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.............................................................................................1
C. Pembatasan Masalah............................................................................................2
D. Perumusan Masalah..............................................................................................2
E. Tujuan Penulisan..................................................................................................2
F. Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II................................................................................................................................3
KERANGKA TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA......................................................3
A. Deskripsi Teori..................................................................................................3
B. Penelitian Relevan.............................................................................................6
C. Kerangka Berfikir..............................................................................................7
D. Hipotesis Penelitian...........................................................................................8
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP........................................................................................................................10
AKesimpulan............................................................................................................10
B.Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

A.LatarBelakang
Bullying sudah lama terjadi tetapi permasalahan ini tetap saja menjadi topic yang
masih hangat diperbincangkan dan belum menemukan titk terang.Keberadaan bullying
seakan akan di pandang sebelahmata, sehingga mungkin baru sedikit yang menyadari
bahaya dari keberadaan bullying tersebut. Padahal bahaya dari bullying dapat sampai
mengakibatkan kehilangan nyawa.Kini saatnya di butuhkan penyadaran terhadap
berbagai pihak untuk mengatasi masalah bullying.

            Bullying seakan akan sudah menjadi tradisi yang rutin terjadi sehingga menimbulkan
pola diantara orang orang, contohnya saja disekolah yang kami teliti saat ini. Bullying dapat
dikatakan sebagai hal yang sangat wajar.Setiap masalah pasti selalu adap enyebab yang
melatarbelakangi, sehingga kami sebagaipenelitidapatmengetahuimengapa bullying selalu
terjadi bahkan sudah menjad isebuah tradisi. Bullying bukan saja bias terjadi karena tradisi
yang dilestarikan, tetapi juga bias terjadi karena ketidaksadaran seorang pelaku, korban dan
saksi yang berujung terhadap tindakan bullying.
            Dalam penelitianini kami ingin mengetahui dan mendalami mengapa bullying bias
terjadi.Pengaruh apa saja yang dapat dirasakan bagi pelaku, korban, dan saksi dari kasus
bullying. Dari pengaruh yang berdampak negative tersebut apakah ada sebuah pengaruh yang
berkaitan terhadap keaktifan siswa disekolah.
    
B. IdentifikasiMasalah

Masalah Bullying sangatlahluasdankompleks.Beberapa factor penyebab terjadinya


tindakan Bullying adalah :
1.  Faktorpribadianakitusendiri
2.  Faktorkeluarga
3.  Faktorlingkungan
4.  Faktorsekolah
5.  Faktorpengaruh media

C. PembatasanMasalah
Penulismengangkattopiktindakan Bullying inibertujuan  untukmengembalikanTujuan
PendidikanNasionalsesuai UUD 1945 (versiAmandemen), seperti yang sudahtermaktub di
latarbelakangpenulisan, Pasal 31, ayat 3, menyebutkan,
“Pemerintahmengusahakandanmenyelenggarakansatu system pendidikannasional yang
meningkatkankeimanandanketakwaansertaahlakmuliadalamrangkamencerdaskankehidupan,
yang diaturdenganundang-undang.”

D. PerumusanMasalah
·Apakah yang dimaksuddengan bullying?
·Apakahpengaruh bullying padasiswa?
·Apadampakdari bullying?
·Bagaimanacaramengatasi bullying?

E. Tujuan Penulisan
Menjawabdarirumusanmasalah di atas.

F. ManfaatPenulisan
Melaluipenelitianini agar tidakterjadilagi bullying
diantarakalanganpelajaratausiswamaupundisekolah.Selanjutnya, Manfaat penulisan laporan
ini adalah :
1.      Sebagai referensi bacaan untuk para pembaca .
2.      Sebagai pengetahuan terhadap pembaca.
3.      Sebagaistandarisasinilaisiswa.
BAB II

KERANGKA TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA

A.    DeskripsiTeori

  Makna Bullying
Beberapadefinisi yang dikemukakanolehparaahlitentangperilaku Bullying :

1.   Ken Rigby (2002:15) : “Penekananataupenindasan yang berulang-


ulangsecara  psikologisataufisikterhadapseseorang yang memilikikekuatanataukekuasaan
yang kurang, olehseseorangataukelompok orang yang lebihkuat.”

2.   Andrew Mellor (1997), seorangpsikologdari University of Edinburgh, Inggris,


mendefinisikan Bullying terjadiketikaseseorangmerasateraniayaolehtindakan orang lain
dandiatakutbilaperilakuburuktersebutakanterjadilagi,
danmerasatakberdayauntukmencegahnya.

3.  Barbara Coloroso (2003:44) : “Bullying adalahtindakanbermusuhan yang


dilakukansecarasadardandisengaja yang bertujuanuntukmenyakiti,
sepertimenakutimelaluiancamanagresidanmenimbulkan terror. Termasukjugatindakan yang
direncanakanmaupun yang spontanbersifatnyataatauhampirtidakterlihat,
dihadapanseseorangatau di belakangseseorang,
mudahuntukdiidentifikasiatauterselubungdibalikpersahabatan,
dilakukanolehseoranganakataukelompokanak.
Dari
beberapapengertiandiatasmakapadadasarnya bullying adalahbentuktindakanatauperilaku,  agr
esifsepertimengganggu, menyakitiataumelecehkan yang dilakukansecarasadar,
sengajadengancaraberulang-ulangolehseseorangatausekelompok orang.
Bullying dapatterjadi di manasaja, tidakmemilihumurataujeniskelaminkorban.Korban
bullying padaumumnyaadalahanak yang lemah, pemalu, pendiamdan special (cacat, tertutup,
cantikataupunyaciri-ciritubuh yang tertentu) yang dapatmenjadibahanejekan.

·     
Jenis-jenis Bullying
MenurutAndiPriyatna (2010:3),  jenis-jenis bullying dikategorikansebagaiberikut :
1. Fisikal :memukul, menendang, mendorong, merusak
2.  Verbal :mengolok-oloknamapanggilan, mengancam, menakut-nakuti
3.  Sosial : gossip, rumor, dikucilkandaripergaulan, dansejenisnya
4.  Cyber/elektronik: mempermalukan orang denganmenyebar gossip di jejaring social
internet (missal : Facebook)

Faktor-faktorPenyebabTerjadinya Bullying
Beberapafaktorpenyebabterjadinyatindakan bullying adalah :
1.      Faktorpribadianakitusendiri
2.      Faktorkeluarga
3.      Faktorlingkungan
4.      Faktorsekolah
5.      Faktorpengaruh media

B.    PenelitianRelevan

Berdasarkan data yang didapatdalamsebuahpenemuaninternasionaldikatakan 59


persensiswa di Indonesia yang disurveymelaporkanbahwasiswatersebutmendengarejekan
yang menyakitkanhatidanperasaannyasetiapharinya di
sekolahsehinggamerasaengganataumalasuntukdatangkesekolahlantaran trauma dan 10%
sampai 16% siswa di Indonesia yang disurveymelaporkanbahwasiswatersebuttelahdiejek,
diolok-olok, dikucilkan, dipukul, ditendang,
ataudidorongsetidaknyasekalidalamsetiapminggunya di sekolah. (Huneck, 2006).
Berdasarkanhasilpenelitian yang dipaparkanolehseorangpsikologbernama A.
KasandraPutrantopada seminar yang diadakan di UniversitasSarjanawiyataTamansiswa
Yogyakarta padatanggal 21 November 2012 lalu, menunjukkanbahwadari 353 siswa yang
dijadikansampelpenelitian, tindak bullying yang pernahdialamiolehmerekamerupakantindak
bullying dalamklasifikasifisikdanpsikis. Bullying tersebut 33%
disebabkankarenasiswakesulitandalambergauldan 26% disebabkankarenafisik yang kecil/
lemahdancacat.Hasilpenelitiantersebutjugamenunjukkandampak yang ditimbulkanolehaksi
bullying membuat 55% siswamerasatertekandangugup, sedangkan 37%
siswamengalamikekurangandalamberkonsentrasi. Dalampenelitiantersebut, ditunjukkan pula
bahwa 36% korban bullying membalastindak bullying yang merekaterima ( Koebler, Jason.
2011 ).
Menurut Ratna (dalam Juwita, 2008, h.2) selaku ketua peneliti kekerasan bullying yang
hasilnya diumumkan di seminar nasional ketiga anti-bullying yang digelar di Hotel JW
Marriott,  meningkatnya kasus bullying di kalangan remaja disebabkan oleh beberapa hal,
salah satunya melibatkan peran media massa, yaitu begitu banyaknya film yang selalu
menampilkan adegan kekerasan.

C.     KerangkaBerfikir

Menurutteorikonvergensi yang dikemukanoleh William Stern,


dikemukakanbahwaperkembanganindividutidakhanyadipengaruhiolehfaktorbawaansaja,
tetapifaktorlingkunganjugaikutberpengaruh.Sehinggamanusiaperluberinteraksidenganlingkun
gansekitar.
MenurutUndang-UndangNomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindunganAnak, yang
dimaksuddengananakadalah:
“Anakadalahseseorang yang belumberusia 18 (delapanbelas) tahun, termasukanak
yang masihdalamkandungan.”
MenurutGanter&Yeakeladalahlembaga yang
terakreditasibagianakpengaruhnyaterhadapsikapmerekamengembangkanadalahsignifikan.Sik
apdikembangkansesuaidengankebutuhanbagiseoranganakuntukmendapatkan proses yang
tepat. Salah
satufungsiutamadarisekolahadalahmencaripengetahuan.Sikapanakterhadapbelajarterutamadit
andaiolehpengetahuanmencari, dansikapiniseringberubahdalamkondisisekolah formal.Di
banyaksekolahanakmasihdiharapkanmenjaditidakaktif,
anakterkadangbersikapmalasdankurangada rasa ingintahu.
School Bulying menurutRiauksina,
DjuwitadanSoesintodidefinisikansebagaiperilakuagresif yang dilakukanberulang-
ulangolehseorang/sekelompokpelajar yang memilikikekuasaan, terhadappelajar/siswi lain
yang lebihlemah, dengantujuanmenyakiti orang tersebut.
Cohen
denganteorisubkebudayaandelinkuennyamenjelaskanbahwaperilakukenakalandilakukanoleha
nak-anak yang berkelompokdenganteman-
temannya.Kenakalaninisalahsatunyaadalah bullying, yang menurut Cohen sebuahtindakan
yang tidakmemilikiasasatautujuan yang jelas.
Shawn danMc Kay mengemukakansebuahteori yang
berpendapatbahwakenakalanperlu di transmisikarenapengaruhgayahidupdan  mendapatkan
status merupakanhal yang penting. Teoriinidinamakansebagai Cultural Transmission Theory.

D.    HipotesisPenelitian

1.      Pengertian  Bullying


Bullying  berasal  dari  kata  asal  bully,  yaitu  suatu  kata  yang  mengacu  pada
pengertian  adanya  “ancaman”  yang  dilakukan  seseorang  terhadap  orang  lain  (yang
umumnya  lebih  lemah  atau  “rendah”  dari  pelaku),  yang  menimbulkan  gangguan  psikis
bagi  korbannya,  berupa  stres  yang  muncul  dalam  bentuk  gangguan  fisik  atau  psikis,
atau  keduanya. Bully  biasanya  berlangsung  dalam  waktu  yang  lama  (tahunan),  sehingga
sangat  mungkin  mempengaruhi  korban  secra  psikis.  Korban  bully akan  merasa  marah
dan  kesal  dengan  kejadian  yang  menimpa  mereka,  ada  juga  peresaan  marah,  malu,
dan  kecewa  pada  diri  sendiri,  karena  “membiarkan”  kejadian  tersebut, dan   tidak  berani
untuk  melaporkan  pelaku pada orang dewasa.

2.      Pengertian  Pengaruh  Bullying  Terhadap  Siswa

Bullying  menurut  psikolog  Andrew  Mellor  adalah pengalaman    yang


terjadi ketika  seseorang  merasa  teraniaya  oleh  tindakan  orang  lain  dan  ia  takut  apabila
perilaku  buruk  tersebut  akan  terjadi  lagi .  Ron  Banks memaparkan sebuah penelitian
pada  tahun  1997 di  Scandinavian  bahwa  ada  koleksi  yang kuat antara  bullying  yang
dilakukan  oleh  siswa  selama beberapa  tahun. Mereka  sebagai  korban  bullying  sering
mengalami  ketakutan  untuk  sekolah  dan  menjadi  tidak  percaya  diri, merasa  tidak
nyaman,  dan  tidak  bahagia. Aksi  bullying  menyebabkan  seseorang  menjadi  terisolasi
dari  kelompok  sebayanya karena  teman  sebaya korban  bullying  tidak  mau  akhirnya
mereka  menjadi target  bullying  karena  mereka  berteman  dengan  korban.

3.      Dampakdari Bullying


Para korban bullying umumnya bukanlah pemberani, memiliki rasa cemas, dan
rendah diri, yang menjadikan mereka sebagai korban tindak kekerasan ( Ramdan, Dadan
Muhammad. 2008 ). Akibat mendapat perlakuan ini,korban pun memiliki rasa dendam,untuk
suatu ketika akan mebalasnya terhadap individu lain. Sehingga bukan tak mungkin korban
bullying akan menjadi pelaku bullying pada anak lain yang ia pandang sesuai dengan
tujuannya,yaitu guna mendapat kepuasan dengan cara membalas dendam. Ada proses belajar
yang sudah ia jalani, dan ada dendam yang tak terselesaikan.siswa korban “bullying” akan
mengalami permasalahan kesulitan dalammembina hubungan interpersonal dengan orang lain
dan jarang datang ke sekolah. Akibatnya, mereka (korban bullying) ketinggalan pelajaran dan
sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi kesehatan fisik dan
mental baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa hal yang bisa menjadi
indikasi awal bahwa anak mungkin sedang mengalami “bullying” di sekolah oleh bullying,
tidak menyadari dampak bullying yang merusak kegiatan belajar siswa, serta tida ada campur
tangan secara efektif dari sekolah.

4.      Cara mengatasi bullying

Di samping itu cara mengatasi bullying yang terjadi di kalangan remaja adalah


menghimbau para orang tua untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak
dini.Ajarkan anak untuk memliki rasa empati, menghargai orang lain, dan menyadarkan sang
anak bahwa dirinya adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam
kehidupannya. Masyarakat mendesak pemerintah agar memiliki program yang tegas, jelas
dan terarah, kalau kita diam saja, maka itu sama saja dengan melegalkan tradisi dendam di
sekolah tersebut. Dan merupakan bahaya yang akan kerap menghantui para siswa sekolah,
baik pada generasi ini, dan pada generasi mendatang.Untuk mengatasi dan mencegah
masalah bullying diperlukan kebijakan yang bersifat menyeluruh di sekolah, sebuah
kebijakan yang melibatkan komponen dari guru sampai siswa, dari kepala sekolah sampai
orang tua murid ,kerja sama antara guru,orang tua dan masyarakat atau pihak lain yang terkait
seperti kepolisian, aparat hukum dan sebagainya sangat diperlukan dalammenangani masalah
ini.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bullying dalam pendidikan sebenarnya sudah lama ada dalam bentuk


kekerasan fisik, verbal dan psikologis, kekerasan yang menyakiti seseorang
sehingga menimbulkan penderitaa, kecacatan bahkan sampai
kematian.Bullying dalam bentu verbal seperti ejekan, penghinaan, atau
menggosipka, bullying dalam bentuk psikologis sepeti intimidasi, mengucilkan,
mendiskriminasikan.

Dampak dari bullying sangat merugikan penderitaaan misalnya anak mengalami


trauma besar dan depresi yang akhirnya bisa menimbulkan gangguan mental di masa yang
akan datang, dan anak tidak mau pergi ke sekolah, hilang konsentrasi sehingga prestasinya
menurun drastis. Pelakubullying ini bukan hanya siswa yang merasa lebih kuat atau lebih
senior, tapi kenyataannya banyak dilakukan oleh guru–guru yang mereka tidak menyadari
bahwa perlakuannya menimbulkan penderitaan bagi siswa. Untuk mengatasi masalah
konseling sangat dibutuhkan. Konselor bekerja sama dengan orang tua ,masyarakat,
kepoilsian dan penegak hukunm untuk memberi pengertian kepada para pelajar dan
mahasiswabahwa bullying sangat merugikan.

B. Saran

Seharusnya  bullying  tidak  dilakukan  agar  tidak  menimbulkan  dendam dari  orang
yang  di  bullying,  apabila ada  dendam  akan  berdampak  buruk  di kemudian  harinya.dan
sebagai  manusia  yang  baik  harus  menghargai sesama  teman, jangan  merasa  paling  kuat
dan  jangan  melakukan  tindakan   yang  semena-mena  terhadap orang  yang  lebih  lemah.
DAFTAR PUSTAKA

Mu’in, Fatchul. 2011. Penddikan karakter: Konstruksi teoretik dan Praktik. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media

http://www.psychologymania.com/2012/06/faktor-faktor-penyebab-terjadinya.html

Anda mungkin juga menyukai