Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“BULLYING TERHADAP REMAJA YANG MASIH TERJADI DI DUNIA


PENDIDIKAN"

Dosen Pengampu :
Drs. Agus Suryono, M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Moh. Ramadhani Akbar (22004219)
2. Mokh. Andre Irawan (22004220)
3. M. Ikhsan (222004296)
4. Nuril Hidayah (222004238)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


STKIP PGRI LUMAJANG

1
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang “Bullying
Terhadap Remaja Yang Masih Terjadi Di Dunia Pendidikan “

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ni. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Lumajang,05 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................................... 4
A. PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
Latar Belakang............................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................4
Tujuan Penulisan Makalah.......................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................... 5
B. PEMBAHASAN.......................................................................................................5
Definisi..................................................................................................................... 5
Jenis – Jenis Bullying...............................................................................................6
Bullying secara verbal.......................................................................................... 6
Bullying secara fisik..............................................................................................6
Bullying secara relasional.....................................................................................6
Bullying secara relasional.....................................................................................6
Bullying elektronik.................................................................................................6
Faktor Terjadinya Bullying.......................................................................................7
Keluarga............................................................................................................... 7
Sekolah.................................................................................................................7
Faktor Kelompok Sebaya.....................................................................................7
Kondisi Lingkungan Sosial................................................................................... 8
Tayangan Televisi dan Media Cetak....................................................................8
Dampak Bullying......................................................................................................8
Dampak bullying terhadap kehidupan individu.....................................................8
Dampak bullying terhadap kehidupan sosial........................................................9
Dampak bullying terhadap kehidupan akademik..................................................9
Cara Mengatasi Bullying..........................................................................................9
BAB III....................................................................................................................... 10
C. PENUTUP............................................................................................................ 10
Kesimpulan............................................................................................................ 10
Daftar Pustaka.......................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bullying merupakan sebuah masalah yang serius di dalam masyarakat saat ini.
Banyak individu yang mengalami bullying dan akibatnya dapat mempengaruhi
kesehatan mental dan fisik mereka. Oleh karena itu, dalam makalah ini, akan
dibahas tentang apa itu bullying, jenis-jenis bullying, dampak yang ditimbulkan oleh
bullying, serta solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Makalah ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan dampak
negatif dari bullying dan mendorong tindakan pencegahan serta penanganan
bullying yang lebih efektif di lingkungan sekitar. Bullying atau penganiayaan adalah
perilaku agresif yang berulang kali dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
terhadap individu lain yang cenderung lebih lemah atau rentan. Bentuk bullying
dapat berupa fisik, verbal, psikologis, atau melalui media sosial. Masalah bullying
tidak terbatas pada satu negara atau budaya tertentu, namun menjadi masalah
global yang mempengaruhi banyak anak dan remaja di seluruh dunia. Studi
menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 3 anak-anak di seluruh dunia mengalami bullying,
baik sebagai korban maupun pelaku.

Bullying dapat menimbulkan dampak yang serius pada kesehatan mental dan fisik
korban, seperti depresi, cemas, isolasi sosial, bahkan hingga bunuh diri. Selain itu,
bullying juga dapat mengganggu kinerja akademis, sosial, dan emosional korban.
Oleh karena itu, perlu adanya tindakan pencegahan dan penanganan bullying yang
efektif di lingkungan sekitar, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat.
Semua pihak, termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus berperan aktif dalam
mengatasi masalah bullying agar anak-anak dan remaja dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bullying?
2. Apa jenis – jenis perbuatan bullying?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan perilaku bullying?
4. Apa saja dampak yang didapat akibat dari perilaku bullying?
5. Bagaimana upaya Pencegahan bullying

4
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tindakan bullying dan
jenis – jenis perbuatan yang termasuk dalam tindakan itu
2. Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab tindakan bullying serta
dampak yang diakibatkan dari tindakan itu
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi bullying.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi
Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris. Bullying
berasal dari kata bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang
yang lemah. Beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang seringkali dipakai
masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying di antaranya adalah
penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau intimidasi
(Susanti, 2006).

Barbara Coloroso (2003:44) : “Bullying adalah tindakan bermusuhan yang dilakukan


secara sadar dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, seperti menakuti
melalui ancaman agresi dan menimbulkan terror. Termasuk juga tindakan yang
direncanakan maupun yang spontan bersifat nyata atau hampir tidak terlihat,
dihadapan seseorang atau di belakang seseorang, mudah untuk diidentifikasi atau
terselubung dibalik persahabatan, dilakukan oleh seorang anak atau kelompok anak.

Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai bullying. Seperti


pendapat Olweus (1993) dalam pikiran rakyat, 5 Juli 2007: “Bullying can consist of
any action that is used to hurt another child repeatedly and without cause”. Bullying
merupakan perilaku yang ditujukan untuk melukai siswa lain secara terus-menerus
dan tanpa sebab. Sedangkan menurut Rigby (2005; dalam Anesty, 2009)
merumuskan bahwa “bullying” merupakan sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini
diperlihatkan dalam aksi, menyebabkan seseorang menderita. Aksi ini dilakukan
secara langsung oleh seseorang atau sekelompok orang yang lebih kuat, tidak
bertanggung jawab, biasanya berulang dan dilakukan dengan perasaan senang
(Retno Astuti, 2008: 3). Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2001) mendefinisikan
school bullying sebagai perilaku agresif kekuasaan terhadap siswa yang dilakukan
5
berulang-ulang oleh seorang/kelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap
siswa lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut.

B. Jenis – Jenis Bullying


1. Bullying secara verbal
Perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan,
pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual,
teror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-
kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis bullying, bullying
dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan dan
bullying bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta
dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.

2. Bullying secara fisik


Yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang, menampar, Mencekik,
menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang-barang
Milik anak yang tertindas. Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan
mudah Untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak
bullying dalam Bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam
bentuk fisik kerap Merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan
beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.

3. Bullying secara relasional


adalah pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui Pengabaian,
pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang
Tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran,
tawa Mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek. Bullying dalam bentuk ini
cenderung perilaku Bullying yang paling sulit dideteksi dari luar.

4. Bullying secara relasional


mencapai puncak Kekuatannya diawal masa remaja, karena saat itu tejadi
perubahan fisik, mental emosional dan Seksual remaja. Ini adalah saat ketika
remaja mencoba untuk mengetahui diri mereka dan Menyesuaikan diri dengan
teman sebaya.

5. Bullying elektronik
merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya melaluii Sarana
elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail,

6
SMS Dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan
menggunakan tulisan, Animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya
mengintimidasi, menyakiti atau Menyudutkan. Bullying jenis ini biasanya dilakukan
oleh kelompok remaja yang telah Memiliki pemahaman cukup baik terhadap sarana
teknologi informasi dan media elektronik

C. Faktor Terjadinya Bullying


Menurut Ariesto (2009) yang dikutip dalam jurnal Faktor yang Mempengaruhi
Remaja dalam Melakukan Bullying Universitas Padjadjaran, faktor-faktor penyebab
terjadinya bullying antara lain:

1. Keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah orang tua yang
sering menghukum anaknya secara berlebihan atau situasi rumah yang penuh stres,
agresi, dan permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati
konflik-konflik yang terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya
terhadap teman-temannya.

Jika tidak ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan terhadap perilaku coba-
cobanya itu, ia akan belajar bahwa mereka yang memiliki kekuatan diperbolehkan
untuk berperilaku agresif, dan perilaku agresif itu dapat meningkatkan status dan
kekuasaan seseorang. Dari sini anak mengembangkan perilaku bullying.

2. Sekolah
Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya anak-anak
sebagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka
untuk melakukan intimidasi mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak lain.

Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah sering memberikan


masukan negatif pada siswanya, misalnya berupa hukuman yang tidak membangun
sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antarsesama
anggota sekolah.

3. Faktor Kelompok Sebaya


Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman di sekitar rumah,
kadang kala terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak melakukan bullying
dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok
tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.

7
4. Kondisi Lingkungan Sosial
Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi penyebab timbulnya perilaku bullying.
Salah satu faktor lingkungan sosial yang menyebabkan tindakan bullying adalah
kemiskinan. Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa saja demi
memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga tidak heran jika di lingkungan sekolah
sering terjadi pemalakan antarsiswanya.

5. Tayangan Televisi dan Media Cetak


Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku bullying dari segi tayangan yang
mereka tampilkan. Survei yang dilakukan salah satu media massa, memperlihatkan
bahwa 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka
meniru geraknya 64% dan kata-katanya 43%.

D. Dampak Bullying
Menurut Suyatno (2003) yang dikutip dalam buku Model Intervensi Psikologi Islam
Konseling Kelompol Tazkiyatun Nafsi: Salah Satu Bentuk Upaya dalam Menangani
Siswa Korban Bullying, menyebutkan beberapa dampak negatif yang dialami anak-
anak korban bullying yaitu:

1. Dampak bullying terhadap kehidupan individu.


a. Kurangnya motivasi atau harga diri,
b. Problem kesehatan mental, misalnya kecemasan berlebihan, problem dalam hal
makan, susah tidur.
c. Sakit yang serius dan luka parah sampai cacat permanen: patah tulang, radang
karena infeksi, dan mata lebam, termasuk juga sakit kepala, perut, otot, dan lain-
lain yang bertahun-tahun meski bila ia tak lagi dianiaya.
d. Problem-problem kesehatan seksual, misalnya: mengalami kerusakan organ
reproduksinya, kehamilan yang tak diinginkan, ketularan penyakit menular
seksual.
e. Mengembangkan perilaku agresif (suka menyerang) atau jadi pemarah atau
bahkan sebaliknya menjadi pendiam dan suka menarik diri dari pergaulan.

2. Dampak bullying terhadap kehidupan sosial


a. Pewarisan lingkaran kekerasan secara turun-temurun atau dari generasi ke
generasi.
b. Tetap bertahan kepercayaan yang keliru bahwa orang tua mempunyai hak untuk
melakukan apa saja terhadap anaknya, termasuk hak melakukan kekerasan..

8
Kualitas hidup semua anggota masyarakat merosot, sebab anak yang dianiaya
tak mengambil peran yang selayaknya dalam kehidupan kemasyarakatan.

3. Dampak bullying terhadap kehidupan akademik


Bullying berhubungan dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai
akademik, dan tindakan bunuh diri. Bullying juga menurunkan skor tes kecerdasan
dan kemampuan analisis siswa.

E. Cara Mengatasi Bullying


Menurut Maryam B Gainau dalam buku Perkembangan Remaja dan
Problematikanya, berikut cara mengatasi bullying bagi remaja antara lain sebagai
berikut:

1. Sekolah perlu menciptakan kultur sekolah yang aman, nyaman, dan sehat
sehingga anak dapat berinteraksi dengan teman-teman dengan baik. Sekolah
juga perlu memberikan sanksi tegas kepada anak yang melakukan bullying
sehingga remaja merasa jera dan tidak melakukan bullying lagi kepada
temannya.
2. Guru dan orang tua perlu mengajarkan kepada anak/remaja untuk
menyelesaikan masalah bukan dengan cara kekerasan dan main hakim sendiri
melainkan dengan pendekatan musyawarah bersama untuk mencari solusi yang
terbaik.
3. Guru perlu menanamkan nilai-nilai agama dan moral yang baik sehingga anak
bisa saling menghargai dan menghormati.
4. Guru perlu melakukan pendekatan konseling kepada anak yang mengalami
bullying sehingga anak remaja tidak memiliki trauma berkepanjangan, minder,
dan takut untuk bersosialisasi dengan orang lain.
5. Guru dan orang tua perlu bekerja sama untuk menangani bullying dengan
musyawarah yang baik sehingga dapat mencari solusi yang terbaik.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bullying adalah suatu tindakan negatif yang
dilakukan secara berulang-ulang dimana tindakan tersebut sengaja dilakukan
dengan tujuan untuk melukai dan membuat seseorang merasa tidak nyaman.
Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada alasan
mengapa suatu tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang berpikir sampai pada
keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk. Pemahaman moral bukan
tentang apa yang baik atau buruk, tetapi tentang bagaimana seseorang berpikir
sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk. Peserta didik
dengan pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu perbuatan yang
akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau melakukan bullying
kepada temannya. Selain itu, keberhasilan remaja dalam proses pembentukan
kepribadian yang wajar dan pembentukan kematangan diri membuat mereka
mampu menghadapi berbagai tantangan dan dalam kehidupannya saat ini dan juga
di masa mendatang. Untuk itu mereka seyogyanya mendapatkan asuhan dan
pendidikan yang menunjang untuk perkembangannya. Dari Kesimpulan diatas dapat
disarankan 1) hendaknya pihak sekolah proaktif dengan membuat program
pengajaran keterampilan sosial, problemsolving, manajemen konflik, dan pendidikan
karakter. 2) Hendaknya guru memantau perubahan sikap dan tingkah laku siswa di
dalam maupun di luar kelas; dan perlu kerjasama yang harmonis antara guru BK,
guru-guru mata pelajaran, serta staf dan karyawan sekolah. 3) Sebaiknya orang tua
menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk tercapainya tujuan pendidikan
secara maksimal tanpa adanya tindakan bullying antar pelajar di sekolah.

B. Daftar Pustaka
Ali Mohamad dan Asrori Mohamad, (2006). Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara.

Assegaf, Abd. Rahman.( 2004). Pendidikan Tanpa Kekerasan : Tipologi Kondisi,


Kasus dan Konsep. Yogya: Penerbit Tiara Wacana.

Abu, Ahmadi. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rieka Cipta.

10

Anda mungkin juga menyukai