1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.Tak lupa pula
Shalawat serta Salam senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.yang
insyaallah akan memberkati kita di hari akhir nanti.Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas bahasa & sastra sebagai bahan penambah pengetahuan dan informasi bagi pembacanya.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca agar nantinya kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi.
penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4
1.1.. Latar Belakang............................................................................................. 4
1.2.. Tujuan.......................................................................................................... 4
1.3.. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
1.4.. Batasan Masalah.......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 6
2.1 Pengertian Operasional................................................................................. 6
2.1.1 Pengertian Bullying................................................................................... 6
2.2 Faktor Penyebab Bullying ........................................................................... 6
2.2.1 Menurut Para Ahli Faktor Penyebab Bullying.......................................... 6
2.2.2 Faktor Internal Penyebab Terjadinya Bullying......................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Kasus bullying kini marak terjadi, tidak hanya di masyarakat namun kasus ini terjadi
di dunia pendidikan yang membuat berbagai pihak semakin prihatin termasuk komisi
perlindungan anak. Berbagai cara dilakukan untuk meminimalisir kejadian bullying di
sekolah termasuk salah satunya komnas perlindungan anak mendesak ke pihak sekolah untuk
lebih melindungi dan memperhatikan murid-muridnya.
4
1.4 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah yang telah di jabarkan , sesungguhnya banyak sekali
permasalahan dan pertanyaan yang timbul dalam bullying.maka di perlukannya batasan
masalah untuk menghindar kan terjadinya pelebaran pembahasan yang akan di kaji. Dengan
demikian peneliti lebih menekankan pembahasan yang akan di kaji mengenai bullying.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian SEJIWA (Semai Jiwa Amini) tahun 2008, bullying diilhami dari kata
bull (bahasa inggris) yang berarti `banteng’ yang suka menanduk. Bullying adalah perilaku
agresif yang dilakukan secara sengaja terjadi berulang-ulang untuk menyerang seorang target
atau korban yang lemah, mudah dihina dan tidak bisa membela diri sendiri.
Menurut Ariesto (2009, dalam Mudjijanti, 2011) dan Kholilah (2012), penyebab
terjadinya bullying antara lain :2
a. Keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah seperti orang tua
yang sering menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stres,
agresi, dan permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati konflik-
konflik yang terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya terhadap teman-
temannya. Jika tidak ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan terhadap perilaku coba-
cobanya itu, ia akan belajar bahwa “mereka yang memiliki kekuatan diperbolehkan untuk
berperilaku agresif, dan perilaku agresif itu dapat meningkatkan status dan kekuasaan
seseorang”. Dari sini anak mengembangkan perilaku bullying.
b. Sekolah
6
Karena pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini, anak-anak sebagai pelaku
bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi
terhadap anak lain. Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah sering
memberikan masukan negatif pada siswanya, misalnya berupa hukuman yang tidak
membangun sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar sesama
anggota sekolah.
Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman di sekitar rumah,
kadang kala terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak melakukan bullying dalam
usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun
mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
a. Karakteristik kepribadian
Menurut para ahli Yinger dan Cuber dalam Rafdi, 2012 kepribadian adalah
keseluruhan perilaku dari seseorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian instruksi. Kepribadian merupakan gabungan keseluruhan
dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang. Kepribadian seseorang yang
baik sangat mendukung terbentuknya karakter yang baik dan sebaliknya. Jika karakteristik
mewarnai semua aktifitas yang dilakukan seseorang, maka kepribadian adalah akibat dari
semua aktivitas itu.
Pengalaman anak adalah suatu kejadian yang telah dialami anak di masa lalu.
Pengalaman anak terhadap bullying pada masa lalu dapat menjadikan anak sebagai pelaku
bullying di kemudian hari. Anak cenderung melakukan bullying setelah mereka sendiri
pernah disakiti oleh orang yang lebih kuat. Anak yang sering menjadi korban bullying,
kemungkinan besar akan ikut melakukan bullying, atau setidaknya menganggap bullying
sebagai hal wajar dan akan membiarkan bullying terjadi begitu saja di lingkungannya tanpa
melakukan tindakan untuk menghentikannya (sikap positif terhadap bullying) (Levianti,
2008).
c. Pola asuh
7
Brooks (2011) mendefiniskan bahwa pola asuh adalah sebuah proses dimana orang tua
sebagai individu yang melindungi dan membimbing dari bayi sampai dewasa serta orang tua
juga menjaga dengan perkembangan anak pada seluruh periode perkembangan yang panjang
dalam kehidupan anak untuk memberikan tanggung jawab dan perhatian yang mencakup :
kasih sayang dan hubungan dengan anak yang terus berlangsung, kebutuhan material seperti
makanan, pakaian dan tempat tinggal, disiplin yang bertanggung jawab, menghindarkan diri
dari kecelakaan dan kritikan pedas serta hukuman fisik yang berbahaya, pendidikan
intelektual dan moral, persiapan untuk bertanggung jawab sebagai orang dewasa,
mempertanggung jawabkan tindakan anak pada masayarakat luas. Berdasarkan definisi
pengasuhan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh merupakan suatu proses perlakuan
yang diaplikasikan oleh orang tua kepada anak yang terbentuk oleh budaya dan lingkungan
sekitar yang berlangsung seumur hidup, terikat, berproses, setulus hati dan penuh kasih
sayang.
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Bullying adalah perbuatan tidak baik yang dilakukan oleh seseorang atau lebih
kepada orang lainnya. Perbuatannya yang tidak baik dapat berupa hal-hal yang
menyakiti secara fisik, seperti memukul, mendorong dan lain-lain.
Faktor penyebab dari adanya kasus bullying meliputi keluarga, kelompok
sebaya, sekolah dan lain lain.
2. Saran
Penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan yang jauh dari
kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
kepada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis
sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di atas.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
BUKTI TANDA BIMBINGAN MAKALAH SISWA
KELAS: XI IPS 2
1.
2.
3.
4.
5.
11