Anda di halaman 1dari 22

DAMPAK PERILAKU BULLYING TERHADAP KESEHATAN

MENTAL SISWA DI SMA NEGERI 1 BABADAN

Makalah ini untuk memenuhi tugas geografi pada mata pelajaran IPS

DISUSUN OLEH :

1. Adhyaksa Syahwal Pramudya Suprapto ( 01 )


2. Angresti Nur Alziyan Dita ( 08 )
3. Nencya Safara ( 21 )
4. Rina Widiningtyas ( 25 )
5. Satria Cahya Pratama ( 27 )

SMA NEGERI 1 BABADAN

i
TAHUN AJARAN 2022/2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga kami dapat menyusun proposal ini dengan baik. Meski mendapatkan
kendala, tapi kami bisa melaluinya sehingga laporan penelitian berjudul "Dampak
Perilaku Bullying Terhadap Kesehatan Mental Siswa Di SMAN 1 Babadan" ini
dapat terselesaikan tepat waktu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Kami
ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang tak lelah menerima ajakan
diskusi. Kemudian kepada para narasumber yang bersedia saya wawancarai tanpa
adanya mereka, saya tidak akan mendapatkan data yang lengkap untuk menyusun
laporan ini.

Laporan penelitian ini sangat berkesan untuk kami secara personal. Alasan
kelompok kami memilih topik ini karena melihat bahwasanya dampak bullying
saat ini sangat fatal bagi keadaan korban di masa depan. Sampai pada akhirnya,
kelompok kami memutuskan untuk melakukan penelitian.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Sebagai


peneliti, kami berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya
jauh lebih baik. Di sisi lain, kami berharap pembaca menemukan pengetahuan
baru dari laporan penelitian ini. Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus,
kami berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh pembaca. Demikian sepatah
dua patah kata dari kami. Terima kasih.

Ponorogo, 13 Januari 2023

Kelompok 03

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR
..........................................................................................................................
i

DAFTAR ISI
..........................................................................................................................
ii

DAFTAR GAMBAR
..........................................................................................................................
iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
..............................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
..............................................................................................................
3
C. Tujuan
..............................................................................................................
3

BAB II PEMBAHASAN

1. Dampak Perilaku Bullying Terhadap Kesehatan Mental Siswa di


SMAN 1 Babadan
..............................................................................................................
4

ii
2. Bentuk-bentuk Perilaku Bullying di SMAN 1 Babadan
..............................................................................................................
6
3. Karakteristik Prilaku Bullying
..............................................................................................................
7
4. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Perilaku Bullying
..............................................................................................................
9
5. Upaya Sekolah dalam Mengurangi Perilaku Bullying Di SMAN 1
Babadan
..............................................................................................................
9

BAB III PENUTUP


..........................................................................................................................
11

A. Kesimpulan
..............................................................................................................
11
B. Saran
..............................................................................................................
12

DAFTAR PUSTAKA
..........................................................................................................................
13

LAMPIRAN
..........................................................................................................................
15

iii
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Diskusi Kelompok.................................................................15


2. Gambar 1.2 Wawancara Dengan Narasumber Kelas 11...........................15
3. Gambar 1.3 Wawancara Dengan Guru BK...............................................15
4. Gambar 1.4 Wawancara Dengan Narasumber Kelas 10...........................15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku bullying dari waktu ke waktu masih dianggap hal yang
menakutkan serta sepele di kalangan remaja. Bullying merupakan salah
satu kasus yang sering terjadi pada remaja sekolah dan dilakukan atas
nama senioritas dan bahan bercanda. Namun kasus ini harus ditangani
secara optimal. Kasus bullying yang sering dijumpai senioritas atau adanya
intimidasi siswa yang memiliki kekuasaan yang tinggi, baik secara fisik
maupun non fisik.
Bullying merupakan bentuk perilaku agresif yang dapat dilakukan
setiap hari dengan serangan dan candaan hingga muncul perilaku
kekerasan sehingga dapat membentuk korban sebagai pribadi yang tidak
berharga dan menjadi penakut.
Bullying juga didefinisikan sebagai kekerasan fisik dan psikologis
jangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok, terhadap
seseorang yang tidak mampu mempertahankan dirinya dalam situasi
dimana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang itu atau membuat
dia tertekan ( Krahe, 2005 ).
Menurut pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
bullying adalah perilaku penggunaan kekuasaan untuk tujuan menyakiti
orang lain baik secara fisik maupun mental. Perilaku bullying dapat berupa
tindakan fisik, verbal, serta emosional atau psikologis.
Siswa yang menjadi korban akan mengalami kesulitan dalam
bergaul, merasa takut datang ke sekolah, sehingga absensi mereka tinggi
dan tertinggal pelajaran, dan kesehatan mental maupun fisik jangka
pendek maupun jangka panjang korban akan terpengaruh.
Perilaku bullying sepatutnya mendapatkan perhatian khusus oleh
para praktisi pendidikan. Sebab, dampak yang ditimbulkan oleh bullying
jika dibiarkan akan menjadi fatal. Korban bullying biasanya cenderung

1
diam dan tidak mau bercerita tentang tindakan bullying yang dialami.
Anak korban bullying biasanya cukup lama dalam menerima pelajaran
yang diberikan. Hal ini disebabkan karena anak merasa tertekan saat di
dalam kelas dan bertemu dengan pelaku bullying. Anak juga merasa
dirinya terancam. Sehingga ia tidak fokus kepada pelajaran justru fokus
kepada bagaimana caranya agar tidak di bully.
Korban bullying rentan mengalami kekerasan. Secara umum,
kekerasan diartikan sebagai perilaku yang dapat menyebabkan keadaan
perasaan atau tubuh (fisik) menjadi tidak nyaman. Perasaan tidak nyaman
ini bisa berupa kekhawatiran, ketakutan, kesedihan, ketersinggungan,
kejengkelan, atau kemarahan.
Dampak dari bullying secara umum adalah korban mengalami
tekanan kesehatan mental. Kesehatan mental sendiri adalah terwujudnya
keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan yang
terciptanya penyusuai diri antara manusia dangan dirinya sendiri dan
lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan
untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan di akhirat.
Maka jika kesehatan mental terganggu dapat mengakibatkan dampak yang
fatal salah satunya depresi sampai rasa ingin bunuh diri.
Ada beberapa faktor terjadinya pembullyan. Ada faktor internal
maupun eksternal. Biasanya pelaku melakukan bullying karena faktor
internal. contoh faktor internalnya adalah adanya rasa iri, dengki, tidak
suka terhadap orang lain. Salah satu contohnya adalah rasa tidak suka
ketika melihat temannya yang lebih cantik darinya. Dan dampaknya
adalah korban yang dikucilkan di kelasnya. Banyak juga kasus di mana
anak pintar di kelas akan dikucilkan oleh teman-temannya karena
kepintarannya, lalu ketika membutuhkan bantuan, mereka akan datang
dengan sendirinya. Adapun faktor eksternal biasanya berawal dari cekcok
antara korban dan pelaku.
Paparan di atas dapat dipahami bahwa perilaku bullying sering
terjadi di sekolah dan cenderung berdampak negatif bagi korban bullying.

2
Dampak dari perilaku bullying tersebut dapat mempengaruhi
perkembangan siswa secara psikologis.
Berdasarkan studi lapangan dan studi kepustakaan yang ditemukan
tentang dampak bullying bagi kesehatan mental, kelompok kami tertarik
untuk meneliti mengingat dampak-dampak tersebut sangat mempengaruhi
dan menghambat perkembangan pada siswa sebagai remaja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa dampak perilaku bullying terhadap kesehatan mental siswa di
SMAN 1 Babadan?
2. Bagaimana bentuk perilaku bullying di SMAN 1 Babadan ?
3. Bagaimana karakteristik perilaku bullying?
4. Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku bullying?
5. Apa upaya sekolah dalam mengurangi perilaku bullying di SMAN 1
Babadan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan dampak perilaku bullying terhadap kesehatan mental
di SMAN 1 Babadan.
2. Mendeskripsikan bentuk perilaku bullying di SMAN 1 Babadan.
3. Mendeskripsikan karakteristik perilaku bullying.
4. Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku
bullying.
5. Mendeskripsikan upaya sekolah dalam mengurangi perilaku bullying
di SMAN 1 Babadan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dampak Perilaku Bullying Terhadap Kesehatan Mental Siswa di


SMAN 1 Babadan
Bullying di lingkungan SMA tidak hanya memberikan dampak
negatif bagi korban, namun juga bagi pelaku dan teman yang lain.
Dampak negatif dari bullying sangat beragam, diantaranya yaitu
dampak terhadap kesehatan mental, sosial lingkungan , prestasi di
sekolah, kesehatan fisik, dan lain sebagainya. Seperti halnya di SMAN
1 Babadan, bullying berdampak pada kesehatan mental korban.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling
dampak perilaku bullying yang terjadi di SMAN 1 Babadan sebagai
berikut :
1. Muncul Perasaan Rendah Diri
Salah satu pengaruh bullying terhadap kesehatan mental
ialah anak akan menjadi rendah diri dan merasa dirinya tidak
berharga.

2. Tidak Bisa Bersosialisasi


Korban yang mengalami bullying akan tidak percaya diri
dan merasa dirinya tidak sepadan dengan teman-temannya.
3. Menjadi sangat pemurung
Dampak yang terjadi terhadap korban yaitu korban sering
berdiam di dalam kelas, jarang berinteraksi.
4. Tidak bersemangat dalam belajar
Bullying yang dilakukan oleh pelaku berdampak pada fokus
belajar korban. Korban merasa dirinya terancam, sehingga ia tidak

4
fokus terhadap pelajaran justru fokus kepada bagaimana caranya
agar tidak di bully.
5. Tidak merasa nyaman dikelas
Korban merasa dirinya terancam jika tetap di kelas yang
ditempatinya dan korban berpikiran untuk pindah ke kelas lain.
6. Berkeinginan untuk pindah sekolah
Korban yang merasa sekolahnya sudah tidak aman bagi
dirinya akan membuatnya berkeinginan untuk pindah sekolah
Hal ini juga diperkuat dengan teori kesehatan mental yang
menyatakan, orang yang mentalnya kacau tidak dapat memperoleh
ketenangan hidup. Jiwa mereka sering terganggu sehingga
menimbulkan stres dan konflik batin. Hal ini menyebabkan timbulnya
emosi negative sehingga ia tidak mampu mencapai kedewasaan psikis,
mudah putus asa dan bahkan ingin bunuh diri.

B. Bentuk-bentuk Perilaku Bullying di SMAN 1 Babadan


Bullying merupakan hal yang tidak wajar dan tidak diperbolehkan
karena bullying dapat menyakiti orang lain, bahkan beberapa kasus
juga sampai menyakiti psikologis korban itu sendiri. Dampak bullying
sangat memprihatinkan. Bahkan ada yang sampai bunuh diri karena
bullying yang dilakukan secara terus menerus hingga berdampak pada
kesehatan mentalnya, Psikologis nya. Jika sudah menyerang sampai
fisik, tindakan tersebut dapat terkena pasal.
Perilaku bullying di SMAN 1 Babadan umumnya
terjadi di lingkungan teman sebaya maupun teman sekelas. Perilaku
bullying yang terjadi dibagi menjadi dua yaitu bullying verbal dan
bullying fisik. Bullying verbal adalah bentuk perundungan
menggunakan kata-kata, sebutan, atau panggilan yang
menghina. Sedangkan bullying fisik adalah tindakan intimidasi yang
dilakukan sebagai usaha mengontrol korban dengan kekuatan yang
dimiliki pelakunya.

5
Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling
bentuk perilaku bullying yang terjadi di SMAN 1 Babadan sebagai
berikut:
1. Bullying verbal yang dilakukan oleh siswa SMAN 1 Babadan 
Ponorogo yaitu:
a. Memanggil dengan nama orang tua.
Dulu, hal ini sudah kerap terjadi. Namun, jangan pernah
memanggil nama anak lain dengan menyebut nama orang
tuanya. Sebab, hal ini mungkin akan dirasa menyakitkan bagi
anak yang dipanggil jika dilakukan secara terus-menerus.
b. Mengejek korban 
Mengejek adalah bentuk bullying yang paling sering
dilakukan. Pelaku mengejek korban dengan berbagai macam
sehingga melukai perasaan korban
c. Body Shaming
Merupakan tindakan Bullying yang dilakukan melalui
komentar yang bersifat negative. Pelaku sering melakukannya
sebagai bahan untuk bercanda dan membuat orang lain terhibur
namun membuat si korban merasa tersinggung.
d. Berkata kotor terhadap korban
Berkata kotor yang dimaksud yaitu perkataan yang tidak
sepantasnya diucapkan, namun karena pelaku kesal dengan
korban, perkataan tersebut selalu keluar dari mulut pelaku.
e. Menghasut orang lain
Biasanya pelaku akan menghasut orang lain untuk
menjauhi korban sehingga korban tidak memiliki teman dan
dikucilkan.
f. Menyindir
Menyindir dapat melukai hati seseorang dan menyebabkan
seseorang menjadi merasa terkucilkan oleh lingkungan.

6
2. Bentuk bullying fisik yang terjadi di SMAN 1 Babadan antara lain:
a. Mengambil barang
Mengambil barang yang dimaksud yaitu mengambil barang
korban tanpa ijin dan menyembunyikan barang tersebut.
b. Mencubit
Mencubit adalah perilaku yang dilakukan pelaku beberapa
kali terhadap korban. Pelaku tiba-tiba mencubit korban tanpa
alasan yang jelas.
c. Memukul
Pelaku biasanya memukul korban karena merasa korban
tidak memiliki kekuatan untuk melawannya.
d. Mendorong
Biasanya pelaku mendorong korban tanpa alasan yang bisa
saja membuat korban terjatuh.
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa bentuk
bullying yang terjadi pada umumnya adalah verbal dan fisik. Bullying
verbal yaitu dilakukan dengan cara mengancam, berkata yang tidak
sopan kepada korban, pemalakan yang dilakukan oleh pelaku bullying
terhadap korbannya, menyebarluaskan kejelekan korban. Bullying fisik
adalah suatu tindakan yang dilakukan pelaku terhadap korbannya
dengan cara mengambil barang, mendorong, memukul, dan mencubit.

C. Karakteristik Perilaku Bullying


Tindakan bullying mempunyai 3 karakteristik yang terintegrasi yaitu :
1. Disengaja untuk menyakiti
2. Terjadi secara berulang-ulang
3. Ada perbedaan kekuasaan
Tindakan kekerasan dan agresivitas yang dilakukan remaja
berkaitan dengan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bullying bisa terjadi dimana saja

7
dan kapanpun, namun hal semacam ini seringkali terjadi dalam
pergaulan atau pertemanan di lingkungan sekolah. Seperti tempat yang
jauh dari pengawasan guru seperti di parkiran, serta lorong-lorong
sekolah.

D. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Perilaku Bullying


Faktor Penyebab terjadinya Bullying antara lain:
1. Keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang
bermasalah : orang tua yang sering menghukum anaknya secara
berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan
permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika
mengamati konflik-konflik yang terjadi pada orang tua mereka,
dan kemudian menirunya terhadap teman-temannya.
2. Sekolah
Faktor sekolah bisa disebabkan karena Kurangnya
tanggung jawab guru sebagai pendidik serta lemahnya pengawasan
dari guru juga bisa membuat siswa mudah melakukan tindakan
bullying pada temannya ketika proses pembelajaran. Akibatnya,
anak-anak sebagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan
terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi terhadap
anak lain.
3. Faktor Kelompok Sebaya
Faktor penyebab terjadinya perilaku bullying dari faktor
teman sebaya yang banyak menggunakan kata-kata kasar terhadap
sesama. Hal ini dapat disebabkan telah bercampurnya berbagai
macam karakter dan daerah dari siswa di sekolah, dan pada tingkat
ini siswa sangat rentan untuk terpengaruh dengan perilaku dari
teman mereka (Herawati & Deharnita, 2019)
4. Kondisi Lingkungan Sosial

8
Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi penyebab
timbulnya perilaku bullying. Salah satu faktor lingkungan sosial
yang menyebabkan tindakan bullying adalah kemiskinan. Mereka
yang hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa saja demi
memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga tidak heran jika di
lingkungan sekolah sering terjadi pemalakan antar siswanya.
5. Tayangan Televisi Dan Media Cetak
Anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya,
umumnya mereka meniru geraknya dan kata-katanya.
E. Upaya Sekolah dalam Mengurangi Perilaku Bullying Di SMAN 1
Babadan
Perilaku bullying jika dibiarkan akan berakibat fatal. Hal ini yang
membuat para guru di SMAN 1 Babadan perlu memikirkan cara agar
bullying tidak terjadi lagi. Walaupun jika dilihat secara kasat mata
siswa-siswi bersikap seperti pada umumnya.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi menyatakan bahwa
upaya yang dilakukan sekolah untuk mengurangi perilaku bullying
yaitu:
1. Wali kelas mencegah siswa yang akan melakukan tindakan
bullying saat di dalam kelas maupun diluar kelas.
2. Pihak sekolah menegur siswa yang melakukan bullying. Hal ini
dilakukan agar bullying tidak terjadi kepada siswa yang lain.
3. Disediakannya pihak BK untuk menjadi wadah siswa untuk
konsultasi terhadap masalah yang dihadapinya.
4. Memberikan pendidikan agama kepada muridnya agar tidak
melakukan tindakan yang nekat dan menyakiti sesama.

Beragam upaya dapat dilakukan untuk mengurangi perilaku


bullying, diantaranya mengoptimalkan layanan bimbingan konseling.
Jadi, layanan ini dapat membantu siswa perindividu dalam mengatasi
masalah tentang bullying yang dibantu oleh guru BK/konselor.

9
Dalam upaya mengurangi perilaku bullying di SMAN 1
Babadan perlu adanya dukungan dari semua pihak, baik dari guru
siswa dan orang tua.
Jika perilaku bullying dibiarkan, akan merusak generasi bangsa.
Selanjutnya, Guru harus mendampingi siswanya secara intens agar
bullying bisa perlahan menghilang.
Peran guru terhadap bullying pada siswa yaitu sebagai orang yang
membimbing atau yang memberi nasehat dan mengarahkan serta
membina siswa sehingga dapat mengatasi masalah yang terjadi
mengenai bullying dan agar dapat meminimalisir bullying yang terjadi
di sekolah, sehingga perilaku siswa menjadi lebih baik.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang dampak perilaku bullying
terhadap kesehatan mental anak di SMAN 1 Babadan, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan:
1. Dampak perilaku bullying terhadap kesehatan mental anak di
SMAN 1 Babadan yaitu korban bullying memiliki perasaan rendah
diri, tidak bisa bersosialisasi, menjadi sangat pemurung, tidak
bersemangat dalam belajar, tidak nyaman dikelas, dan berkeinginan
untuk pindah sekolah.
2. Bentuk-bentuk perilaku bullying yang terjadi di SMAN 1 Babadan
yaitu :
a. bullying verbal yaitu memanggil dengan nama orang tua,
mengejek korban, body shaming, berkata kotor terhadap korban,
menghasut orang lain, dan menyindir.
b. Bullying fisik yaitu memukul, mengambil barang, mencubit,
memukul, mendorong.
3. Karakteristik Perilaku Bullying yang sering terlihat adalah adanya
perilaku agresi yang menyenangkan pelaku untuk menyakiti korban,
dilakukan secara tidak seimbang yang membuat korban merasa
tertekan, dan perilaku itu dilakukan secara berulang.
4. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku bullying dibagi
menjadi 5 faktor diantaranya, faktor keluarga, faktor sekolah, faktor
kelompok sebaya, faktor lingkungan sosial, serta faktor Televisi dan
Media cetak.

11
5. Upaya sekolah dalam mengurangi perilaku bullying di SMAN 1
Babadan Ponorogo yaitu dengan memberikan pendidikan agama
kepada murid serta memberikan pendidikan karakter yang kuat
melalui kegiatan pembelajaran, menasihati, dan menegur.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian dan menemukan kesimpulan terkait
dampak perilaku bullying terhadap kesehatan mental anak di SMAN 1
BABADAN, maka penulis memberikan satu saran sebagai berikut:
1. Bagi sekolah
Pihak sekolah harusnya lebih menambah wawasan mengenai
bullying secara langsung kepada murid yang diharapkan dapat
mencegah dan mengurangi terjadinya bullying. Selanjutnya guru
diharapkan mampu mengenali karakteristik pelaku dan korban
bullying agar dapat mencegah terjadinya bullying di sekolah.
2. Bagi siswa
Siswa seharusnya harus bisa saling mengerti dan menghargai
satu sama lain. Siswa juga seharusnya bisa mengerti dampak-
dampak yang terjadi kepada korban Bulliying, sehingga dengan
begitu bisa mengurangi candaan yang menyakiti hati teman.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.sudahdong.com/dampak-bullying-bagi-siswa/. Diakses pada


tanggal 12 Kamis 2023.
2. https://sg.docworkspace.com/l/sID7r6sy1AeTl_50G?sa=07&st=1t.
Diakses pada tanggal 11 Rabu 2023.
3. https://almasoem.sch.id/dampak-kesehatan-mental-anak-akibat-bullying-
di-sekolah/. Diakses pada tanggal 12 Kamis 2023.
4. http://fh.ubb.ac.id/img_ubb/file1/Opini/Mahasiswa/Menenal%20Body
%20Shaming%20dan%20Dampaknya.pdf. Diakses pada tanggal 12 Kamis
2023.
5. https://www.beritabaik.id/gaya-hidup/pr-3782644726/hatihati-menyebut-
nama-orang-tua-termasuk-perundungan. Diakses pada tanggal 12 Kamis
2023.
6. https://sg.docworkspace.com/l/sINjr6sy1Aebr_50G?sa=07&st=0t. Diakses
pada tanggal 10 Senin 2023.
7. https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-bullying-verbal-pada-anak-
yang-berbahaya-bagi-mentalnya. Diakses pada tanggal 14 Januari 2023.
8. https://www.sehatq.com/artikel/pengertian-bullying-dan-jenis-jenisnya-
yang-harus-diwaspadai#pengertian-bullyingnbsp. Diakses pada tanggal 14
Januari 2023.
9. https://m.fimela.com/parenting/read/4718450/3-faktor-penyebab-bullying-
yang-paling-umum-terjadi-pada-remaja. Diakses pada tanggal 13 Januari
2023.
10. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6284761/pengertian-bullying-adalah-
jenis-penyebab-dan-cara-mengatasinya. Diakses pada tanggal 14 Januari
2023.

13
11. https://www.sehatq.com/artikel/faktor-penyebab-bullying-yang-wajib-
diketahui-orangtua. Diakses pada tanggal 13 Januari 2023.

LAMPIRAN

1. Dokumentasi

Gambar 1.1 Diskusi Kelompok Gambar 1.2 Wawancara Dengan


Narasumber Kelas 11

Gambar 1.3 Wawancara Dengan Gambar 1.4 Wawancara Dengan

14
Guru BK Narasumber Kelas 10

2. Hasil Wawancara
a. Hasil Wawancara Bersama Livia Keyne X2
1) Resti : “ Menurut anda apakah yang dimaksud dengan bullying ?”
Livia : “ Menurut sepengetahuan saya, bulliying itu adalah
perundungan.”
2) Resti : “ Menurut anda apakah bullying merupakan hal yang
wajar?, atau malah sebaliknya? Jelaskan alasannya”
Livia : “ Menurut saya Bullying itu adalah hal yang tidak wajar,
karena bias berpengaruh kepada mental seseorang ”
3) Resti : “ Menurut anda bagaimana untuk mencegah bullying ?”
Livia : “ menurut saya tindakan bullying dapat dicegah dengan cara
dinasehati dan melaporkan tindakan tersebut kepada pihak sekolah
atau Bimbingan Konseling”
4) Resti : “ Menurut anda sendiri apa saja yang mendorong pelaku
melakukan tindakan bullying terhadap orang lain ?, mengapa hal itu
bias terjadi ?”

15
Livia : “ mungkin adanya rasa benci antara pelaku dengan korban
dan rasa tidak suka ataupun iri ”
5) Resti : “ Menurut anda apakah tindakan bullying dapat
mempengaruhi kondisi atau prilaku korban di kemudian hari ?”
Livia : “jelas, karena dengan adanya tindakan bullying itu sendiri
bias mempengaruhi mental seseorang dan pasti ada rasa trauma”

16

Anda mungkin juga menyukai