SMKN 1 BANDUNG
KELAS : X-MP 1
Nama Kelompok :
1. . AFRILIA WAHYUNINGSIH
TAHUN 2023
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
bertema “HENTIKAN PERUNDUNGAN BUDAYAKAN CINTA DAMAI“.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Tim Penyusun
II
DAFTAR ISI
SAMPUL HALAMAN...................................................................................I
KATA PENGANTAR...................................................................................II
DAFTAR ISI.................................................................................................III
A. BAB I PENDAHULUAN..........................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan .....................................................................................................5
B. BAB II PEMBAHASAN...........................................................................6
a. Pengertian Verbal Bullying...................................................................6
b. Contoh Verbal Bullying..........................................................................6
c. Beberapa hasil penelitian mengenai verbal bullying............................7
d. Faktor yang melatar belakangi Verbal Bullying..................................8
e. Upaya menangani Verbal Bullying........................................................9
f. Dampak perilaku verbal bullying..........................................................10
C. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................13
D. LAMPIRAN............................................................................................14
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah menjadi lingkungan pada siswa atau murid dalam proses untuk
berinteraksi sosial secara langsung dengan teman sebaya atau guru. Akan
tetapi, sekarang ini banyak terjadi permasalahan yang dilakukan oleh siswa
dan murid dilingkungan sekolahnya. Masalah yang sering muncul salah satu
adalah tentang bullying (Kusuma, 2014). Menurut Dan Olweus, penulis
dari Bullying at School, bullying bisa di bagi menjadi dua bagian yaitu
Direct bullying (intimidasi secara fisik dan verbal) dan Indirect bullying
(isolasi secara sosial) (Olweus, 1993).
Bullying dalam bentuk fisik, seperti memukul, mencubit, menampar, dan
memalak (meminta dengan paksa yang bukan miliknya). Bullying dalam
bentuk verbal, seperti memaki, menggosip, atau mengejek, sedangkan
dalam bentuk psikologis, seperti mengintimidasi, mengucilkan, dan
diskriminasi. Ironisnya lagi sebagian masyarakat kita bahkan guru sendiri
menganggap bullying sebagai hal biasa dalam lingkungan pendidikan dan
tidak perrlu dipermasalahkan. Bullying dianggap hanya bagaian dari cara
anak - anak untuk bermain, padahal dampak dari bullying itu sendiri sangat
mempengaruhi kesehatan psikologis bagi anak. Hal ini terjadi karena
kurangnya pengetahuan guru tentang bullying (Adilla, 2009).
Banyaknya kasus bullying yang ada di dunia pendidikan di Indonesia
maka baru - baru ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah
mengeluarkan peraturan menteri tentang anti bullying dalam kegiatan masa
orientasi siswa baru melalui Permendikbud Nomor 55 Tahun 2014 dan surat
edaran Nomor 59389/MPK/PD/2015. Usaha yang dapat dilakukan yaitu
dengan usaha preventif (pencegahan) dengan menanamkan kepada anak
bahwa kita saling mencintai antar sesama.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
meningggalkan luka emosional yang dalam, bahkan sama
menghancurkanya dengan intimidasi fisik.
7
d. Faktor yang melatarbelakangi Verbal Bullying
Bullying dapat terjadi dimana saja, di pedesaan, di sekolah negri,
sekolah swasta, di waktu sekolah, maupun diluar sekolah. Bullying
terjadi karena interkasi dari berbagi factor yang dapat berasal dari pelaku,
korban, dan lingkungan dimana Bullying itu terjadi. Pada umumnya,
anak-anak lorban Verbal Bullying memiliki salah satu factor resiko
sebagai berikut :
8
e. Upaya menangani Verbal Bullying
9
1. Bertanggung jawab terhadap tingkah laku dan menghargai
perasaan orang lain
2. Peduli terhadap orang lain
3. Mengharpkan yang terbaik dari orang lain
10
BAB III
PENUTUP
E. Kesimpulan
Tindakan perilaku bullying memberikan dampak negatif bagi korban,
jenis – jenis bullying yang diterima korban sangat variatif, mulai dari
bullying fisik hingga bullying non-fisik secara verbal maupun non verbal.
Akibat dari tindakan bullying yang diterima, tumbuh kembang diri dan
potensi korban menjadi sangat terganggu.
Akibat dari tindakan perilaku bullying ini keadaan kondisi psikologis
korban cenderung terganggu, korban menjadi memiliki rasa cemas yang
berlebih, merasa rendah hati, sedih, sakit hati, marah, sulit mengontrol
emosi dan korban pun menjadi memiliki rasa trauma dan depresi.
Keadaan sosial korban terutama di lingkungan sekolah setelah mendapatkan
tindakan perilaku bullying menjadi terganggu, pasal nya korban menjadi
cenderung menutup diri, korban memilih diam dan tidak banyak
berkomunikasi dengan teman – teman di lingkungan sekolahnya, korban
pun menjadi cenderung selektif untuk memilih teman karena takut ketika
korban menerima sembarangan ia akan mendapatkan tindakan perilaku
bullying yang selama ini telah diterimanya.
F. Saran
Adapun saran – saran yang diberikan menyangkut masalah tindakan
perundungan adalah sebagai berikut :
1. Penyelesaian Perundungan Pada Anak
Perundungan pada anak umunya terjadi di lingkungan sekolah sehingga
perlu dilakukan sosialisasi tentang tindakan perundungan agar anak –
anak paham terhadap pengertian perundungan, bentuk, serta dampak
yang ditimbulkan. Dengan adanya sosialisasi maka anak akan lebih
paham tentang perundungan, tidak melakukan hal tersebut, serta
membantu menyelesaikan persoalan perundungan dengan melaporkan
kepada guru maupun pihak sekolah apabila melihat aksi perundungan.
11
Korban dan pelaku di pertemukan, di ajak berdiskusi dan berdamai, serta
diberikan pendidikan karakter.
2. Penyelesaian Perundungan Pada Remaja
Perundungan pada remaja menunjukkan terjadi proses pencarian jati diri
menuju pribadi yang dewasa. Namun pada titik tertentu perundungan
pada remaja telah menimbulkan dampak yang tergolong serius sehingga
perlu diberikan solusi untuk menyelesaikan dan mencegah agar tidak
terjadi lagi. Kepada para pelaku perundungan diberikan sanksi berupa
skorsing dalam waktu tertentu sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-bullying-verbal-pada-anak-yang-
berbahaya-bagi-mentalnya Diakses tanggal 21 Januari 2023 pukul 09.45
https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-bullying-verbal-pada-anak-yang-
berbahaya-bagi-mentalnya Diakses tanggal 21 Januari 2023 Pukul 19.16
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/view/5119
Diakses tanggal 21 Januari 2023 Pukul 19.16
LAMPIRAN
13
14
15