Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KUNJUNGAN EKONOMI KREATIF “KAFE PINUS”

Kelompok 3

Putri Maesaroh

Kelompok 3

1. Gita imelda
2. Intan dewi
3. Ai warida
4. Keisya
5. Pasha
6. Imas
7. Alya
8. Kris Hadi

SMP NEGERI 2 JATINUNGGAL

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.

Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta

inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai

pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan

terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami

dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun

inspirasi untuk pembaca.

Jatinunggal, Februari 2020

Penyusun

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hari sabtu tanggal 15 Februari 2020 kami melakukan kunjungan ke salah satu
cafe yang berada di tempat wisata hutan pinus dan kami melakukan wawancara kepada
pemilik cafe yang bernama kak Ijal. Dan kami pun mengajukan pertanyaan sebagai
berikut:

.
1. Pertanyaan

1. Apa yang memotivasi Kakak membuat cafe ini?

2. Tanggal berapa kakak mendirikan cafe ini?

3. Kenapa lebih memilih berjualan daripada usaha yang lain?

4. Berapakah karyawan pada saat ini?

5. Berapa modal pertama yang kakak keluarkan?

6. Berapa omzet perbulan yang didapatkan?

7.Pernagkah terlibat konflik di tempat kerja?

8. Apa rencana kakak untuk 5 tahun kedepan untuk cafe ini?

9.Berapa gaji karyawan?

10. Kenapa bisa terpikirkan untuk membuka cafe di tempat ini?

11. Apa menu pavorit di cafe ini?

2. Jawaban:

1.Karena Susahnya mencari lapangan pekerjaan dan melihat potensi diri sendiri saya pikir
bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan tanpa bekerja pada orang lain.

2. 03 September 2016

1
3. Karena itu kembali ke kemampuan diri sendiri dan berjulan itu beda dari usaha yang
lain karena tidak terlalu banyak membutuhkan modal.

4. 1 Karyawan

5. Total 1.800.000 beserta bangunan

Modal usaha pertama : Rp. 10.000

6. Penghasilan tidak menentu Rata Rata kotornya : Rp. 200.000/hari

7. Pernah Karyawan kurang baik melayani konsumen

8. Lebih melengkapi fasilitasnya dan menambah daftar menu

9. Fleksibel titik aman misalka 50.000 – 40.000/hari

10. melihat situasi dan kondisi alam menarik perhatian pengunjung

11. singkong keju

2
BAB II
TEORI

       Pengertian Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif pada hakikatnya adalah kegiatan ekonomi yang mengutamakan pada
kreativitas berpikir untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang memiliki nilai
dan bersifat komersial. Berikut telah dikemukakan oleh UNCTAD dalam Creative Economy
Report, (2008:3).

Istilah “Ekonomi Kreatif” mulai dikenal secara global sejak munculnya buku “The
Creative Economy: How People Make Money from Ideas” (2001) oleh John Howkins.
Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat
pada tahun 1997 Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual
(HKI) senilai 414 miliar dollar yang menjadikan HKI ekspor nomor 1 Amerika Serikat.
Howkins dengan ringkas mendefinisikan ekonomi kreatif, yaitu “The creation of value as a
result of idea”.

Menurut definisi Howkins, Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi dimana input
dan outputnya adalah Gagasan. Dari pengertian menurut Howkins dapat dibenarkan karena
maksud dari kreatif adalah berhubungan dengan gagasan, ide.

Dari pengertian ekonomi kreatif menurut Howkins, dapat dikembangkan lagi bahwa
pengertian ekonomi kreatif menurut Saya adalah pemanfaatan cadangan sumber daya yang
bukan hanya yang dapat diperbarui, bahkan tidak terbatas, yaitu sumber daya berupa ide-ide,
gagasan, bakat atau talenta dan kreativitas yang dimiliki manusia.

  Mengapa Ekonomi Kreatif harus dikembangkan?

Di zaman yang semakin modern dan perekonomian yang semakin berkembang, nilai
ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau
sistem produksi seperti pada era industri, tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan
penciptaan in ovasi  melalui perkembangan teknologi yang semakin maju. Industri tidak
dapat lagi bersaing di pasar global dengan hanya mengandalkan harga atau kualitas produk
saja, tetapi harus bersaing berbasiskan inovasi, kreativitas dan imajinasi.

3
Alasan mengapa Indonesia perlu mengembangkan ekonomi kreatif antara lain
karena ekonomi kreatif berpotensi besar dalam:

• Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan;


• Menciptakan Iklim bisnis yang positif;
• Membangun citra dan identitas bangsa;
• Mengembangkan ekonomi berbasis kepada sumber daya yang terbarukan;
• Menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa;
• Memberikan dampak sosial yang positif.

Ada alasan lain mengapa indonesia menggunakan sistem ekonomi kreatif Ternyata,


tersimpan ribuan bahkan jutaan potensi produk kreatif yang layak dikembangkan di Tanah
Air. Tengok saja potensi itu: sekitar 17.500 pulau, 400 suku bangsa, lebih dari 740 etnis (di
Papua saja 270 kelompok etnis), budaya, bahasa, agama dan kondisi sosial-ekonomi.

Nilai-nilai budaya luhur (cultural heritage) yang kental terwarisi, seperti teknologi
tinggi pembangunan Borobudur, batik, songket, wayang, pencak silat, dan seni bu daya lain,
menjadi aset bangsa. Tercatat pula, tujuh lokasi di Indonesia yang dijadikan situs pusaka
dunia (world heritage site). Belum lagi tingkat keragaman hayati (biodiversity) yang sukar
ditandingi. Begitu banyak spesies yang khas dan tak dapat dijumpai di wilayah lain di dunia,
seperti komodo, orang utan, cendrawasih. Tak ketinggalan, hasil budidaya rempah-rempah,
seperti cengkeh, lada, pala, jahe, kayu manis, dan kunyit.

Semua itu bila diarahkan menjadi industri ekonomi kreatif, tentu akan membuahkan
hasil luar biasa. Apalagi, di era saat ini mengarah pada ekonomi kreatif, setelah era
gelombang pertanian, gelombang industri, dan gelombang informasi, berlalu. (teori Alvin
Toffler).

4
BAB III
PENUTUP

       A.  Kesimpulan

 Ekonomi kreatif sangat tergantung kepada modal manusia (human capital atau
intellectual capital, ada juga yang menyebutnya creative capital). Ekonomi kreatif
membutuhkan sumberdaya manusia yang kreatif tentunya, mampu melahirkan berbagai ide
dan menterjemahkannya ke dalam bentuk barang dan jasa yang bernilai ekonomi. Selain
sumber daya manusia-nya ekonomi kreatif haruslah didukung juga dengan sumber daya alam,
serta kebudayaan. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan, serta
sumber daya alam yang melimpah, agar terwujudnya pengembangan ekonomi kreatif yang
positif di Indonesia maka manusia-nya yang harus lebih berkreasi, berinovasi dalam
mengembangkan segala potensi yang ada di Indonesia.

B.  Saran

Dengan memberikan ruang tumbuh bagi generasi masa yang akan datang. Tujuan
utama pengembangan ekonomi kreatif dalam kaitannya dalam pembangunan yang
berkelanjutan adalah mengurangi laju ekstraksi sumber SDA di Indonesia, yang menunjukan
bahwa industri kreatif yang berbasis pengetahuan dan kreativitas berhasil menggantikan
peran industri berbasis SDA.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://www.mediapustaka.com/2014/11/makalah-pengembangan-ekonomi-kreatif.html
https://succesed.wordpress.com/ekonomi-kreatif/
http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/alasan-ekonomi-kreatif/
http://bappeda.pontianakkota.go.id/index.php/litbangmenu/berita-a-datalitbang/232-ekonomi-
kreatif-prospeknya-sebagai-lokomotif-baru-pengembangan-perekonomian-kota

6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB 1.......................................................................................................1

BAB 2.................................................................................................... 3

BAB 3 ..................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................6

Anda mungkin juga menyukai