Anda di halaman 1dari 5

Berikut adalah beberapa contoh cara berpikir sinkronis dalam sejarah.

Langsung saja kita


simak yang pertama:

Suasana di Jakarta Saat Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan 17


Agustus 1945

Pembacaan Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa yang paling
bersejarah dan paling penting bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu terjadi di Jalan
Pegangsaan Timur Nomor 56 (Sekarang Jalan Proklamasi). Pembacaan Proklamasi dihadiri
oleh sekitar 500 orang dari berbagai kalangan dengan membawa apapun yang bisa
digunakan sebagai senjata. Meskipun Jepang sudah dikalahkan oleh Sekutu, Balatentara
Dai Nippon (Jepang) masih berada di Jakarta. Suasana di Jakarta masih kondusif.

Awalnya Proklamasi akan dibacakan di Lapangan Ikeda, namun dipindahkan ke kediaman


Soekarno karena dikhawatirkan terjadi pertumpahan darah. Akibatnya, sekitar 100 anggota
Barisan Pelopor kembali berjalan dari Lapangan Ikeda ke kediaman Soekarno. Mereka
datang terlambat dan menuntut pembacaan ulang Proklamasi. Namun ditolak dan hanya
diberikan amanat singkat oleh Hatta.

2. Keadaan Ekonomi di Indonesia pada Tahun 1998

Keadaan ekonomi di Indonesia pada tahun 1998 sangatlah terpuruk. Terjadi kerusuhan


dimana-mana. Bahkan sampai presiden Soeharto mengundurkan diri. Terdapat banyak
hutang perusahaan dan negara yang jatuh tempo pada tahun 1998 yang membuat banyak
perusahaan gulung tikar. Akibatnya angka pengangguran meningkat pesat. Pelemahan nilai
tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat hingga Rp 15.000 per Dolar Amerika Serikat
membuat harga-harga barang meningkat pesat. Akibatnya inflasi semakin tidak terkendali.
Pendapatan per kapita Indonesia juga menurun drastis dari 1.155 US$/kapita pada tahun
1996 menjadi 610 US$/kapita pada tahun 1998.

3. Suasana pada saat tragedi G30S/PKI


Baca juga: Contoh Kliping Sejarah

Tragedi G30S/PKI terjadi pada tanggal 1 Oktober. Pada saat itu, terjadi penculikan dan
pembunuhan 7 jendral tentara dan beberapa orang lainnya. Soeharto pada saat itu
diperintah untuk mengambil alih tentara dan menyelamatkan Soekarno. Soekarno berhasil
menuju Istana Presiden di Bogor. Soeharto bersama pasukan yang ia pimpin berhasil
mengambil kontrol semua fasilitas yang sebelumnya direbut oleh pelaku G30S/PKI.

4. Pembangunan pada era Orde Baru

Orde Baru adalah masa pemerintahan presiden Soeharto. Pembangunan di Indonesia pada
masa Orde Baru sangat pesat. Namun angka korupsi juga meningkat. Soeharto membuat
program pembangunan jangka pendek yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun
(Repelita). Repelita I berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari rata-rata 3%
menjadi 6,7% per tahun, meningkatkan pendapatan per kapita, dan menurunkan laju inflasi.
Bahkan pada tahun 1984 Indonesia berhasil mencapai swasembada beras, padahal pada
tahun 1970-an Indonesia adalah negara pengimpor beras terbesar di dunia. Namun pada
masa ini terjadi kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah.
Sejarah bersifat diakronik berarti memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang,
sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A
sampai waktu B. Sejarah akan diceritakan secara kronologis waktunya. Sejarah bersifat
diakronik digunakan untuk menceritakan kronologis suatu peristiwa di satu tempat. Hal ini
berbeda dengan sejarah bersifat sinkronis yang menekankan suatu kejadian pada saat
tertentu. Untuk mempermudah dalam pemahaman, berikut adalah beberapa contoh sejarah
bersifat diakronik. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Kronologi Pertempuran Ambarawa (20 Oktober – 15 Desember


1945)
1. Tentara Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Semarang pada tanggal 20
Oktober 1945.
2. Tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah terjadi tembak-
menembak antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Sekutu.
3. Kolonel Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan
Laskar pada tanggal 11 Desember 1945.
4. Serangan mulai dilancarkan pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 4.30 pagi.
5. Pertempuran berakhir pada tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesia berhasil
merebut Ambarawa. Sekutu dibuat mundur ke Semarang.

Baca juga: 40+ Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli

2. Kronologi Pertempuran Surabaya (27 Oktober – 20 November 1945)


1. Tentara Inggris bersama NICA mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.
2. Setelah insiden perobekan bagian biru bendera Belanda, pada tanggal 27 Oktober
1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris.
3. Gencatan senjata antara pihak Indonesia dengan pihak tentara Inggris
ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945.
4. Setelah gencatan senjata, bentrokan-bentrokan tetap saja terjadi sampai berpuncak
pada terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur)
pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30.
5. Pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan
ultimatum pada 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan
persenjataan dan menghentikan perlawanan.
6. Ultimatum itu tidak dihiraukan. Pada tanggal 10 November 1945 pagi tentara Inggris
melancarkan serangan besar-besaran.

Baca juga: Makalah: Sejarah Perang Jagaraga

3. Kronologi Pertempuran 5 Hari di Semarang (15 Oktober – 19


Oktober 1945)
1. Tawanan Jepang kabur pada hari Minggu, 14 Oktober 1945.
2. Tersiar kabar bahwa sumber air minum di Semarang telah diracun. Dr Kariadi yang
hendak memeriksa sumber air dibunuh oleh tentara Jepang.
3. Terjadi pertempuran yang berlangsung selama lima hari mulai dari 15 Oktober 1945.
4. Perang Padri (1821-1837)

Peristiwa penting yang terjadi:


1. Terjadi perang antara kaum padri dan kaum adat, namun terjadi perjanjian
perdamaian pada tanggal 15 juli 1825 di Padang yang mengharuskan tentara Belanda
ditarik ke Jawa.
2. Pada tahun 1834 belanda mengerahkan pasukan untuk menggempur pusat
pertahanan kaum padri di bonjol.
3. Pada tanggal 25 oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol tertangkap dan diasingkan ke
Minahasa hingga wafatnya.

Baca juga: Sejarah Singkat Pancasila

5. Perang Diponegoro (1825-1830)

Peristiwa penting yang terjadi:

1. Pemerintahan kolonial berencana membangun jalan untuk melancarkan sarana


transportasi dan militer di Yogyakarta.
2. Pada tanggal 20 juli 1825 perang Tegalrejo dikepung oleh serdadu Belanda.
3. Diponegoro dan pengikutnya menyusun strategi gerilya.
4. Belanda menerapkan strategi Benteng Stelsel pada tahun 1827.
5. Tahun 1829 Kiai Maja ditangkap.
6. Pangeran Diponegoro tertangkap di Magelang pada 25 maret 1930.

A. Diakronik
                Secara  etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan
chronoss. Dia mempunyai arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronoss
berarti waktu. Jadi diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui
dalam batasan waktu. Diakronik adalah berpikir secara kronologis (urut) menganalisa
sesuatu. Yang dimaksud kronologis sendiri adalah catatan kejadian-kejadian yang
diurutkan sesuai dengan waktu kejadiannya. Berarti sejarah yang bersifat diakronik juga
berarti memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sejarah mengajarkan
kepada kita cara berpikir diakronik/kronlogis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur,
dan berkesinambungan.
Contoh Diakronik

Gambar 1.1 Monumen Palangan Ambarawa untuk memperingati peristiwa Palngan Ambarawa
1)  Kronologi Pertempuran Ambarawa ( 20 Oktober – 15 Desember 1945)
                a.Tentara Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Semarang pada tanggal
20 Oktober 1945
                b.Tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah terjadi
tembak-menembak antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Sekutu.
                c.Kolonel Soedirman mengadakan rapat rapat dengan para Komandan Sektor
TKR dan Laskar pada tanggal 11 Desember 1945
                d.Serangan mulai dilancarkan pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 4.30
pagi.
                e.Pertempuran berakhir pada tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesia
berhasil merebut ambarawa.Sekutu dibuat mundur ke Semarang.
2)  Kronologi Pertempuran Surabaya ( 27 Oktober-20 November 1945)
                a.Tentara Inggris bersama NICA mendarat di Surabaya pada tanggal 25
Oktober 1945.
                b.Setelah insiden perobekan bagian biru bendera Belanda, pada tanggal 27
Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara
Inggris.
                c.Gencatan senjata antara pihak Indonesia dengan pihak tentara Inggris
ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945.
                d.Setelah gencatan senjata, bentrokan-bentrokan tetap saja terjadi sampai
berpuncak pada terbunuhnya Brigadir Jendral Mallaby (pimpinan tentara Inggris untuk
Jawa Timur) pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30.
                e.Pengganti Mallaby, Mayor Jendral Eric Carden Robert Mansegh
mengeluarkan ultimatum pada 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia
menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan.
                f.Ultimatum itu tidak dihiraukan. Pada tanggal 10 November pagi tentara
Inggris melancarkan serangan besar-besaran.
B. Sinkronik
                Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan, dan
chronoss yang berarti waktu. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik
diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada
suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah
dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Lebih
lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik dalam sejarah adalah bagaimana
mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah
pada masa tertentu.
                Dapat dikatakan cara berpikir dengan pendekatan sinkronik adalah meluas
dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
                Secara umum sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
                                1.Mengkaji peistiwa sejarah yang terjadi pada masa terntentu.
                                2.Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan
karakter.
                                3.Bersifat horiontal.
                                4.Tidak ada konsep perbandingan.
                                5.Cakupan kajian lebih sempit.
                                6.Kajiannya sangat sistematis.
                                7.Sifat kajian lebih serius dan mendalam.
                Oleh karena itu, dapat kita katakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah
kajian yang lebih menitikberatkan pada meniliti gejala-gejala yang meluas dari sebuah
peristiwa tetapi dengan waktu yang terbatas.
Contoh Sinkronik
Gambar 1.2 Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945

              1.Suasana Jakarta saat Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus


1945
        Pembacaan Prkolamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa paling
penting bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu terjadi di Jalan Pegangsaan Timur Nomer
56 ( Sekarang Jalan Proklamasi).                 Pembacaan Proklamasi dihadiri oleh sekitar
500 orang dari berbagai kalangan dengan membawa                 apapun yang bisa
digunakan sebagai senjata. Meskipun Jepang sudah dikalahkan oleh
Sekutu, Balatentara Dai Nippon (Jepang) masih berada di Jakarta. Suasana di Jakrta
masih kondusif. Awalnya               Proklamasi akan dibacakan di Lapangan Ikada,
namun dipindahkan di kediaman Soekarno karena               dikhawatirkan terjadi
pertumpahan darah.  Akibatnya, sekitar 100 anggota Barisan Pelopor kembali berjalan
dari Lapangan Ikada ke kediaman Soekarno. Mereka terlambat dan menuntut
pembacaan         ulang Proklamasi. Namun ditolak dan hanya diberikan amanat singkat
oleh Hatta.
                2. Keadaan ekonomi Indonesia pada tahun 1998
                Keadaan ekonomi Indonesia pada tahun 1998 sangatlah terpuruk. Terjadi
kerusuhan dimana-mana. Bahkan sampai presiden Soeharto mengundurkan
diri.  Terdapat banyak hutang perusahaan dan  negara yang jatuh  tempo pada tahun
1998 yang membuat banyak perusahaan gulung tikar.Akibatnya angka pengangguran
meningkat pesat. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat hingga
Rp. 15.000 per Dolar Amerika Serikat membuat harga harga barang meningkat pesat.
Akibatnya inflasi semakin tidak terkendali  Pendapatan per kapita Indonesia
juga menurun drastis dari 1.155 US$/kapita pada tahun 1996 menjadi 610 US$/kapita
pada tahun 1998.
                3.Suasana pada saat tragedi G30 S/PKI
Tragedi G 30 S/PKI terjadi pada tanggal 1 Oktober. Pada saat itu, terjadi penculikan
dan                 pembunuhan 7 jendral tentara dan beberapa orang lainnya Soeharto
pada saat itu diperintah untuk                 mengambil alih tentara dan menyelamatkan
Soekarno. Soekarno berhasil menuju Istana Presiden di Bogor. Soekarno bersama
pasukan yang dipimpinnya berhasil mengambil kontrol semua fasilitas yang sebelumnya
direbut oleh pelaku G 30 S/PKI.
Kesimpulannya perbedaan diakronik dan sinkronik adalah sebagai berikut:
                Diakronik
a. Memahami peristiwa dengan penelusuran masa lalu
b. Mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa
                Sinkronik
a. Memperluas ruang dalam suatu peristiwa
b. Mementingkan struktur yang terdapat dalam suatu peristiwa

Anda mungkin juga menyukai