Anda di halaman 1dari 13

Laporan Pembuatan Karya Seni Rupa 3 Dimensi Modifikasi

berupa Topeng Cirebon Karakter Dewi Samba

dari Bahan Limbah

Kelompok 2

Disusun oleh :

Briliana Aulia Illah (04)


Citta Zakya Nadya Pradini (07)
Ellyta Tricahya Pramudita (11)
Febrina Novannisa (13)
Kristin Damayanti Siregar (15)
Nurul Fauziah (22)
Selvy Alentina Suci (28)

XI MIPA 6

SMA NEGERI 1 KEPANJEN


Tahun Pelajaran 2021/2022
Jl. Ahmad Yani No.48, Kepanjen, Kabupaten Malang
Website: www.smaneka.sch.id E-mail: admin@smaneka.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal’afiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Kami juga panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan keridhoan-Nya
Laporan Pembuatan Karya Seni Rupa 3 Dimensi Modifikasi berupa Topeng Cirebon
Karakter Dewi Samba dari Bahan Limbah ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya. Adapun topik yang dibahas di dalam makalah
ini adalah Karya Seni Rupa 3 Dimensi Modifikasi berupa Topeng Cirebon Karakter Dewi
Samba dari Bahan Limbah. dimana setelah membahas topik ini, diharapkan pembaca dapat
memahami tentang cara pembuatan topeng dari bahan limbah.

Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang


kerajinan dari bahan limbah, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan
penjabaran yang lebih dalam tentang laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Harapan kami, semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita semua, setidaknya untuk
membuka cara berpikir kita tentang kerajinan dari bahan limbah. Terselesaikannya laporan
ini atas bantuan dari bapak/ibu guru terutama Ibu Vina Ulandari, S.Pd. dan beberapa teman.
Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih banyak.

Laporan Pembuatan Karya Seni Rupa 3 Dimensi Modifikasi berupa Topeng Cirebon Karakter Dewi Samba
I
dari Bahan Limbah
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................. I

Daftar Isi............................................................................................................................
II

Bab I Pendahuluan........................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 1

1.3 Tujuan.................................................................................................................... 1

1.4 Manfaat Pembuatan Makalah................................................................................ 2

Bab II Kajian Teori.......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Karya Seni Rupa................................................................................. 3

2.2 Pengertian Karya Seni Rupa 3 Dimensi............................................................... 3

2.3 Pengertian Topeng Cirebon.................................................................................. 3

2.4 Teknik Pembuatan Topeng................................................................................... 4

Bab III Hasil dan Pembahasan....................................................................................... 5

3.1 Konsep................................................................................................................... 5

3.2 Alat dan Bahan...................................................................................................... 5

3.3 Tahapan Pembuatan.............................................................................................. 5

3.4 Nilai Estetis........................................................................................................... 6

Bab IV Simpulan dan Saran........................................................................................... 7

4.1 Simpulan............................................................................................................... 7

4.2 Saran..................................................................................................................... 7

Laporan Pembuatan Karya Seni Rupa 3 Dimensi Modifikasi berupa Topeng Cirebon Karakter Dewi Samba
II
dari Bahan Limbah
Laporan Pembuatan Karya Seni Rupa 3 Dimensi Modifikasi berupa Topeng Cirebon Karakter Dewi Samba
III
dari Bahan Limbah
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seni rupa merupakan cabang seni yang bentuk perwujudannya dapat dilihat dan
diraba. Di mana perwujudannya terdiri dari unsur rupa berupa titik, garis, bidang atau ruang,
bentuk atau wujud, gelap terang, dan tekstur. Salah satu macam karya seni rupa adalah karya
seni rupa 3 demensi yang merupakan karya seni yang dibatasi tidak hanya dengan sisi
panjang dan lebar, tetapi juga dibatasi oleh kedalaman dan tinggi. Atau dalam bahasa
sederhananya yaitu karya seni yang memiliki ruang. Unsur ruang inilah yang menjadi
pembeda antara karya seni tiga dimensi dengan karya seni rupa 2 dimensi. Salah satu
contoh karya seni rupa tiga dimensi karena topeng dapat dilihat dari berbagai arah.
Secara umum, topeng dapat diartikan sebagai tiruan wajah yang terbuat dari bahan
tipis dan dapat digambarkan sebagai “pemalsuan” diri. Pribadi seseorang dapat digambarkan
melalui lambang rupa yang terpusat pada wajah. Setiap sifat dan pada pribadi sosok yang
diwakilinya. Biasanya topeng dipakai untuk mengiringi musik kesenian daerah. Topeng di
kesenian daerah umumnya untuk menghormati sesembahan atau memperjelas watak dalam
mengiringi kesenian. Bentuk topeng bermacam-macam ada yang menggambarkan watak
marah, ada yang menggambarkan lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian karya seni rupa 3 dimensi berupa topeng Cirebon modifikasi
2. Teknik dan cara pembuatan yang digunakan dalam pembuatan topeng Cirebon
modifikasi dari bahan limbah (koran).
3. Alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan.
4. Nilai estetika dari kerajinan topeng Cirebon modifikasi dari bahan limbah
(koran).

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian karya seni rupa 3 dimensi berupa topeng Cirebon
modifikasi.
2. Mengetahui teknik dan cara pembuatan topeng Cirebon modifikasi dari bahan
limbah

Laporan Pembuatan Karya Seni Rupa 3 Dimensi Modifikasi berupa Topeng Cirebon Karakter Dewi Samba
1
dari Bahan Limbah
3. Merencanakan atau mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dalam proses
pembuatan topeng modifikasi dari bahan limbah
4. Mengetahui nilai estetika dan dari kerajinan topeng Cirebon modifikasi dari
bahan limbah (koran)

1.4 MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH


Dengan pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai teknik pembuatan topeng Cirebon modifikasi karakter Dewi Samba.

Laporan Pembuatan Karya Seni Rupa 3 Dimensi Modifikasi berupa Topeng Cirebon Karakter Dewi Samba
2
dari Bahan Limbah
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN KARYA SENI RUPA


Seni rupa merupakan cabang seni yang bentuk perwujudannya dapat dilihat dan
diraba. Di mana perwujudannya terdiri dari unsur rupa berupa titik, garis, bidang atau ruang,
bentuk atau wujud, gelap terang, dan tekstur.

2.2 PENGERTIAN KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI


Karya seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang dibatasi tidak hanya dengan
sisi panjang dan lebar, tetapi juga dibatasi oleh kedalaman dan tinggi. Atau dalam bahasa
sederhananya yaitu karya seni yang memiliki ruang. Unsur ruang inilah yang menjadi
pembeda antara karya seni tiga dimensi dengan karya seni rupa 2 dimensi. Salah satu
contoh karya seni rupa tiga dimensi karena topeng dapat dilihat dari berbagai arah.

2.3 PENGERTIAN TOPENG CIREBON


Topeng Cirebon adalah topeng yang terbuat dari kayu yang cukup lunak dan mudah
dibentuk namun tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta membutuhkan waktu
yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya. Bahkan seorang pengrajin yang sudah ahli
pun untuk membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari. Kayu yang biasa
digunakan adalah kayu jarang. Tepeng Cirebon yang paling pokok ada lima yang disebut juga
Topeng Panca Wanda, yaitu Panji yang memiliki wajah yang putih bersih melambangkan
kesucian bayi yang baru lahir, Samba (Pamindo) yang mengambarkan anak-anak yang
berwajah ceria, lucu, dan lincah, Rumyang yang memiliki wajahn yang menggambarkan
seorang remaja, Patih (Tumenggung) yang menggambarkan orang dewasa yang berwajah
tegas, berkepribadian, serta bertanggung jawab, dan Kelana (Rahwana) yang menggambarkan
seseorang yang sedang marah.
Topeng Cirebon juga merupakan simbol penciptaan semesta yang berdasarkan sistem
kepercayaan Indonesia purba dan Hindu-Budha-Majapahit. Paham kepercayaan asli, di mana
pun di Indonesia, dalam hal penciptaan, adalah emanasi. Paham emanasi ini diperkaya
dengan kepercayaan Hindu dan Budha. Paham emanasi tidak membedakan Pencipta dan
ciptaan, karena ciptaan adalah bagian atau pancaran dari Sang Hyang Tunggal. Topeng
Cirebon menyimbolkan bagaimana asal mula Sang Hyang Tunggal ini memecahkan diriNya
dalam pasangan-pasangan kembar saling bertentangan itu, seperti terang dan gelap, lelaki dan
perempuan, daratan dan laut. Topeng ini biasanya digunakan untuk kesenian tari topeng.
Topeng Cirebon adalah tarian ritual yang amat sakral. Tarian ini sama sekali bukan
tontonan hiburan. Dalam tarian ini digambarkan lewat tari Panji, yakni tarian yang pertama.
Tarian Panji ini merupakan masterpiece rangkaian lima tarian topeng Cirebon. Tarian Panji
justru merupakan klimaks pertunjukan. Itulah peristiwa transformasi Sang Hyang Tunggal
menjadi semesta. Dari yang tunggal belah menjadi yang aneka dalam pasangan-pasangan.
Empat tarian sisanya adalah perwujudan emanasi dari Hyang Tunggal tadi. Sang Hyang
Tunggal membagi diriNya ke dalam dua pasangan yang saling bertentangan, yakni
“Pamindo-Rumyang”, dan “Patih-Klana”. Inilah sebabnya kedok “Pamindo-Rumyang”
berwarna cerah, sedangkan “Patih-Klana” berwarna gelap (merah tua). Gerak tari “Pamindo-
Rumyang” halus keperempuan-perempuanan, sedangkan Patih-Klana gagah kelaki-lakian.
Pamindo-Rumyang menggambarkan pihak “dalam” (istri dan adik ipar Panji) dan Patih-
Klana menggambarkan pihak “luar”. Terang dapat berarti siang, gelap dapat berarti malam.
Matahari dan bulan. Tetapi harus diingat bahwa semuanya itu adalah Panji sendiri, yang
membelah dirinya menjadi dua pasangan saling bertentangan sifat-sifatnya. Inilah sebabnya
keempat tarian setelah Panji mengandung unsur-unsur tarian Panji.
Itulah sebabnya dalam kitab-kitab lama disebutkan, bahwa raja menarikan Panji
dalam ruang terbatas yang disaksikan saudara-saudara perempuannya. Untuk menarikan
topeng ini diperlukan laku puasa, pantang, semedi, yang sampai sekarang ini masih dipatuhi
oleh para dalang topeng di daerah Cirebon. Tarian juga harus didahului oleh persediaan
sajian. Dan sajian itu bukan persembahan makanan untuk Sang Hyang Tunggal.

2.4 TEKNIK PEMBUATAN TOPENG

Media membuat topeng bermacam macam bisa dari kayu, tanah liat, bubur kertas atau
dengan menempelkan kertas ukuran 3 cm x 3 cm secara berlapis-lapis. Disini kita akan
mencoba membuat topeng dengan media kertas koran yang telah dipotong dengan ukuran 3
cm x 3 cm yang nantinya akan ditempel secara berlapis-lapis. Pembuatan topeng akan
melatih kita untuk membuat berbagai karakter wajah manusia mulai dari karakter lucu, galak,
bengong, judes, dan lain sebagainya. Pengerjaannya sendiri lumayam mudah untuk kita
lakukan hanya memerlukan ketekunan, ketelitian serta kesabaran dalam setiap prosesnya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 KONSEP
a) Jenis : Karya seni rupa murni 3 dimensi
b) Tema : Topeng Cirebon Samba
c) Fungsi : Hiasan
d) Teknik : Penempelan, Pewarnaan
e) Bentuk atau Simbol :

- Warna kuning : warna ini merupakan salah satu warna terang yang dominan di
banyak bidang. Warna yang menggambarkan keceriaan, kebahagiaan, energi
semangat dan rasa optimis yang positif.

- Warna merah : dalam dunia psikologi, warna merah menggambarkan keberanian,


energi, kekuatan, gairah, kegembiraan, dan kemewahan.

- Warna hitam : warna hitam menggambarkan kekuatan, maskulinitas, percaya diri


dan klasik. Di sisi lain, warna hitam mengandung kesedihan, misterius, kegelapan dan
kesuraman serta memberi kesan yang menakutkan sehingga terkadang
menggambarkan kesedihan mendalam.

- Warna biru : warna biru menggambarkan kedaimaian, ketenangan, sejuk, stabil dan
santai. Warna biru mewakili langit dan laut. Akan tetapi dalam psikologi, warna ini
menggambarkan sifat yang keras kepala, tidak mempu bersikap ramah, kurang bisa
merasakan empati kepada orang lain dan acapkali bersika dingin.

- Warna emas : warna emas memiliki makna prestasi, kesuksesan, kemewahan,


kemenangan, dan juga kemakmuran.

- Urna : melambangkan kerakter manusia.

- Alis (nanggal sepisan) : bentuknya yang menyerupai bulan sabit memiliki nilai
karakter yang tulus.

- Mata (leyepan) : bentuknya yang menyerupai biji padi memiliki nilai karakter yang
jujur dan sabar.
- Hidung (walimiring) : bentuknya yang menyerupai pisau Wulen memiliki nilai
karakter protagonis.

- Mulut (prengesan) : bentuknya yang menggambarkan sosok yang sedang tertawa


ringan memiliki karakter jujur, bijaksana, dan murah senyum.

3.2 ALAT DAN BAHAN


1. Koran bekas
2. Lem Rajawali putih
3. Cetakan topeng Cirebon Samba
4. Cat akrilik
5. Gunting
6. Penggaris
7. Spidol atau Drawing pen
8. Kuas
9. Air
10. Baskom

3.3 CARA PEMBUATAN

1. Pertama tama, siapkan alat dan bahan.


2. Untuk lapisan pertama potong koran dengan ukuran 3 cm x 3 cm, kemudian
masukkan ke dalam air.

3. Setelah itu tempelkan koran pada cetakan hingga menutupi seluruh permukaan
cetakan topeng. Ulangi sebanyak 4 kali.
4. Untuk lapisan kedua potong kembali koran dengan ukuran 3 cm x 3 cm, kemudian
masukkan ke dalam baskom yang berisi larutan lem dan air.
5. Setelah itu tempelkan koran diatas lapisan pertama tadi menggunakan cara yang sama.
Ulangi sebanyak 5 kali.
6. Untuk lapisan ketiga sekaligus lapisan terakhir potong kembali koran dengan ukuran
3 cm x 3cm.
7. Kemudian tempelkan kertas koran menggunakan lem tanpa menambahkan air
menggunakan cara yang sama seperti lapisan lapisan sebelumnya. Ulangi sebanyak 5
kali.

8. Setelah lem kering lepas topeng dari cetakan dan cat topeng dengan warna putih
sebagai dasar.

9. Hias dan warnai topeng menggunakan cat akrilik.


3.4 NILAI ESTETIKA

Bentuk topeng yang kami pilih adalah topeng Cirebon berkarakter Dewi Samba
(Pamindo) yang memiliki karakter seorang anak-anak yang berwajah ceria, lucu, dan lincah.
Proses pewarnaan pada kerajinan menggunakan warna-warna cerah karena warna cerah
mewakili karakter Dewi Samba (Pamindo) yang mengambarkan anak-anak yang berwajah
ceria, lucu, dan lincah. Nilai estetika yang lain juga ditonjolkan pada lukisan atas permukaan
topeng yang berbentuk menyerupai ukiran yang menggunakan perpaduan warna yang cocok
ketika disatukan dengan warna dasar topeng yang cerah, sehingga kerajinan kami memiliki
nilai estetika tersendiri.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Proses pembuatan topeng dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : penyiapan bahan
dan alat, proses pembuatan sampai finising hampir semua sama. Hanya saja ada yang
menggunakan bubur kertas (kertas direndam lama kemudian ditumbuk atau dihaluskan dan
dicampur menggunakan lem) yang bertujuan membuat tekstur khusus pada topeng atau
dengan cara menempelkan beberapa kertas ukuran kecil yang ditempel menggunakan air
sebagai lapisan pertama), kemudian baru menggunakan larutan lem (10%-20%) sebagai
lapisan kedua, lalu baru menggunakan lem saja sebagai lapisan terakhir yang dilakukan
secara berlapis-lapis sesuai kebutuhan mengikuti model cetakan.

Pemilihan bahan daur ulang kertas dalam membuat topeng mampu menyampaikan
pesan dari kami dengan membuat topeng dari konsep yang telah diterapkan, yaitu
memanfaatkan bahan bekas sebagai alternatif pembuatan karya seni yang memiliki nilai
ekonomi, dan sebagai sarana pembelajaran. Jenis dan bentuk topeng dari bahan daur ulang
kertas yang kami buat adalah topeng Cirebon karakter Dewi Samba. Hanya saja topeng yang
kami buat berfungsi sebagai benda hias bukan untuk dipakai (properti tari).

4.2 SARAN

Dalam proses Pembuatan Karya Seni Rupa 3 Dimensi Modifikasi berupa Topeng
Cirebon Karakter Dewi Samba dari Bahan Limbah sebaiknya memang menggunakan teknik
penempelan kertas berukuran 3 cm x 3 cm secara berlapis lapis yang selain lebih cepat kering
juga lebih mudah untuk dilakukan untuk seorang pemula seperti kami dibandingkan
menggunakan bubur kertas yang memakan waktu lama untuk proses pengeringan
menggunakan bubur kertas juga membuat kerajinan lumayan sulit untuk dilepaskan dari
cetakan.

Anda mungkin juga menyukai