Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI ( 3 D )


Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran seni budaya

Disusun Oleh :

1. IZZATUN SABANIAH

2. ADITIYA PUTRA PRAYOGI

3. MUHAMMAD ZULFIAN

4. FIRDA SAPUTRA

GURU PEMBIMBING : SITI FARIKOH, S.Pd.I

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2


TEBING TINGGI BARAT KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhadulillah kai ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat hidayah serta inayah-Nya sehingga kami diberikan kesehatan dan
keselamatan.

Shalawat serta salam tak lupa kai ucapkan kepada junjungan alam nabi Muhammad
SAW yang telah membawa dan membimbing umat islam ke alam yang diridhoi Allah SWT
dengan penuh cahaya ilmu pengetahuan.

Kemudian berkat izin dari Allah SWT kai telah menyelesaikan makalah ilmiah ini
dengan judul “Berkarya Seni rupa Tiga Dimensi ( 3D )”.

Makalah ilmiah ini telah kai susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya, oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Maini Darul Aman, 26 Juli 2022

Penyusun

KELOMPOK 1

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 6

2.1 Definisi Karya Seni Rupa Tiga Dimensi .................................................................... 6

2.2 Definisi Simbol dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi .................................................. 7

2.3 Teknik-teknik dalam Seni Rupa ( 3D ) ....................................................................... 7

2.4 Unsur-unsur dalam Seni Rupa ( 3D ) .......................................................................... 8

2.5 Contoh Karya Seni Rupa ( 3D ) ................................................................................ 12

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 15

3.2 Saran ......................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keragaman seni budaya bangsa Indonesia, diantaranya terlihat melalui produk kriya
tradisional tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan karakter dan gaya seni
masing-masing. Kehadiran aneka produk kriya tradisional itu merupakan potensi yang
membanggakan karena didalamnya mengandung kompleksitas nilai dan kompetensi,
sesuai tingkat peradaban dan kehidupan insan pendukungnya sejak jaman prasejarah
sampai jaman modern. Sesuai jiwa jamannya, produk kriya tradisional Indonesia
mengandung muatan nilai-nilai sosial, politik, ekonomi, budaya, spiritual, dan
material yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat
peradaban, kemajuan pola pikir, kesadaran, dan kepekaan rasa seseorang, berikut
tingkat peradaban dan tataran hidup masyarakat pendukungnya. Selain karakter dan
gaya seni yang berbeda, corak dari masing- masing karya seni kriya juga tentunya
berbeda. Hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan jaman saja tetapi
teknik yang digunakan dalam proses pembuatan karya seni kriya itu sendiri juga dapat
mempengaruhinya.

Selain hal tersebut diatas latar belakang penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi KI KD yaitu tugas seni budaya untuk membuat makalah tentang kerajinan
tiga dimensi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Definisi karya seni rupa tiga dimensi

2. Definisi symbol

3. Teknik-teknik dalam seni 3 dimensi

4. Unsur-unsur dalam seni rupa 3 dimensi

5. Contoh-contoh seni rupa 3 dimensi

1.3 Tujuan

1. Siswa dapat memahami karya seni rupa 3 dimensi,

2. Siswa dapat mengetahui unsur-unsur dalam seni rupa 3 dimensi,

3. Siswa dapat mengetahui teknik-teknik senir upa 3 dimensi,

4
4. Siswa dapat emngetahui contoh-contoh dari karya seni rupa 3 dimensi,

5. Untuk memenuhi tugas seni budaya

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

1. Definisi Seni Rupa Tiga Dimensi

Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memeiliki dimensi
panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati runag.
Contoh karya seni rupa tiga dimensi diantaranya adalah seni patung, seni kriya,
seni arsitektur, dan berbagai desain produk. Selain sebagai benda hias karya seni
rupa tiga dimensi juga dapat berupa benda pakai yang memiliki nilai praktis
sekaligus juga nilai keindahan. Misalnya pada sebuah kursi yang berfungsi
sebagai tepat duduk sekaligus juga sebagai keindahan dengan ukiran yang ada
pada kursi tersebut.

2. Jenis karya seni rupa tiga dimensi

Jenis karya seni rupa tiga dimensi dapat dilihat dari fungsi karya seni tersebut.
Dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang
memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan atau applied art) dan karya seni rupa
yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni atau pure art). Karya
senu rupa esbagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan
pertimbangan kegunaanya. Perbedaan fungsi karya seni rupa berdasarkan tujuan
pemuatanya.

3. Karya seni rupa tiga dimensi murni

Karya seni ini tidak memperhatikan unsur praktis atau unsur kegunaanya, akan
tetapi hanya memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Karya seni rupa murni
sebagai keindahan karya manusia yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati
keindahannya saja. Contoh karya seni rupa tiga dimensi murni adalah sebagai
berikut:

 Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk
tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat patung, diantaranya
kayu, btu, atau logam.

 Benda hias, yaitu karya seni kriya yang dibuat sebagai bnda pajangan atau
hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek
kegunaan atau segi fungsinya. Contohnya hiasan dinding dan benda-benda
kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng dan vas bunga.

4. Karya seni rupa tiga dimensi terapan

6
Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan
fisik dan psikis. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang yang memiliki fungsi
praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaanya dan juga keindahanya. Dengan
demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat
dan semakin nyaman digunakan. Perabot rumah tangga. Seperti meja dan kursi,
dan lemari.

2.2 Definisi Simbol dalam Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual,
kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebgaai berikut.

 Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan


gagasan atau objek tertentu.

 Kata, tanda, isyarat yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti,
kualitas, abstraksi, gagasan, objek.

 Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan atau dengan
kesepakatan atau kebiasaan, misalnya, lampu lalu lintas.

 Tanda konvensional, yakni sesuatu yang digunakan oleh masyarakat atau


individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau
dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering
dilawankan dengan tanda alamiah.

Kata simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik
wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya.

 Patung, tugu dan monumen memiliki makna dan simbol tertentu. Biasanya
berukuran besar dan dibangun untuk memperingati peristiwa-peristiwa penting
atau tempat-tempat besejarah. Tugu proklamasi di Jakarta adalah simbol dari
kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak
Kallimantan Barat untk menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.

 Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan
patungnya. Patung itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan
perjuangan.

2.3 Teknik-teknik dalam Seni Rupa Tiga Dimensi

Dalam pembuatan sebuah karya seni masing-masing daerah di Indonesia memiliki


bahan dan media yang berbeda-beda, tergantung dengan lingkungan daerahnya. Hal

7
tersebut juga berlaku pada seni rupa 3 dimensi, berikut ini adalah teknik-teknik yang
biasa dipakai dalam proses pembuatan karya seni rupa 3 dimensi:

1. Teknik Aplikasi

Sebuah karya hias dalam seni menjahit dengan cara menempelkan bermacam-
macam guntingan-guntingan kain yang berbentuk hiasan seperti binatang, bunga
maupun bentuk lainnya pada sebuah kain lain sebagai hiasan.

2. Teknik Mozaik

Teknik membuat karya seni dengan cara menempel benda 3 dimensi yang diatur
dan ditata dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.

3. Teknik Merakit

Teknik membuat sebuah karya seni dengan cara menyambung beberapa potongan
bahan. Cara ini disebut dengan merakit dan hasil karyanya disebut rakitan. Cara
menggabungkan bahan tersebut dapat dengan cara dipatri, disekrup, mengelas
atau dengan cara lainnya.

4. Teknik Pahat

Teknik membentuk suatu karya seni dengan membuang bahan yang tidak
dibutuhkan. Cara membuatnya dapat memakai alat pahat, kikir dan martil.
Biasanya bahan atau media yang dipakai adalah bahan keras seperti batu, gips,
kayu dan bahan lainnya.

5. Teknik Menuang atau Cor

Karya seni yang dihasilkan dengan cara menuang bahan cair yang dituang pada
sebuah alat cetakan. Setelah bahan cair tersebut mengeras, kemudian dikeluarkan
dari cetakan. Bahan cair yang dipakai biasanya seperti semen, logam, gips atau
karet.

6. Teknik Butsir

Membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan, misalnya, membuat


keramik dengan bahan dasar tanah liat.

7. Teknik Las

Membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan ynag lain
untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kotemporer
dengan bahan dasar logam.

2.4 Unsur-unsur dalam Seni Rupa Tiga Dimensi

8
Unsur-unsur seni rupa adalah unsur-unsur yang mewujudkan atau menciptakan suatu
karya seni rupa. Unsur-unsur sen rupa tersebut ada 8, yaitu titik, garis, bidang, bentuk,
tekstur, warna, dan ruang.

1. Titik

Description: Unsur Unsur Seni Rupa

Tiitk merupakan unsur dasar dalam seni rupa. Diantara unsur-unsur seni rupa yang
lain, unsur ini adalah unsur yang ukuranya paling kecil. Semua wujud karya seni
rupa, diawali oleh tiitk. Meski sederhana, titik juga dapat menjadi perhatian pusat,
terutama jika berkumpul dan dipadukan dengan unsur seni rupa yang lain.

2. Garis

9
Garis adalah goresan berbatas dengan dimensi memanjang dan memiliki suatu
arah tertentu. Unsur seni rupa yang satu ini memiliki beberapa sifat, antara lain
pendek, panjang, miring, lurus, vertikal, horisontal, tebal, tipis, halus, berombak,
melengkung, patah-patah, dan lainnya. Garis dalam seni rupa digunakan untuk
memperoleh kesan tertentu, misalnya membuat kesan megah, kekar, simpel, kuat,
atau agung.

3. Bidang

Description: Unsur Unsur Seni Rupa

Bidang adalah unsur seni rupa yang dibentuk oleh hubungan beberapa garis.
Bidang mempunyai dimensi panjang dan lebar. Berdasarkan jenisnya, bidang
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu bidang geometris, bidang biomorfosis
(organis), bidang tak beraturan, dan bidang bersudut. Adapaun berdasarkan
bentuknya, unsur-unsur seni rupa ini dibedakan menjadi segitiga, bidang segi
empat, trapesium, lingkaran, oval, dan sebagainya.

4. Bentuk atau Bangun

Bentuk merupakan unsur seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan
tinggi. Bentuk dapat menyatakan sifat dari sebuah karya seni rupa, misalnya
ornamental, bundar, kotak, atau tak beraturan (absurd). Adapaun bentuk yang
memiliki unsur nilai (value) disebut bentuk plastis (form) misalnya seperti meja,
kursi, lemari, dan lain sebagainya.

5. Tekstur

Tekstur adalah unsur seni rupa yang menjadi sifat permukaan dari sebuah benda.
Tekstur menyatakan kesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori, dan lain
sebagainya. Tekstur dapat diketahui melalui indra penglihatan dan rabaan.
Penglihatan menyatakan tekstur semu (maya) sedangkan rabaan menyatakan
tekstur nyata.

6. Warna

10
Description: Unsur Unsur Seni Rupa

Warna adalah unsur seni rupa yang memiliki spektrum tertentu dalam sebuah
cahaya sempurna (berwarna putih). Suatu warna dapat diketahui identitasnya
melalui panjang gelombang cahaya. Warna seringkali menjadi unsur utama yang
digunakan untuk karya seni rupa. Berdasarkan spektrumnya, warna dibedakan
emnjadi 5 jenis, yaitu warna primer, warna sekunder, warna tersier, warna
analogus, dan warna komplementer.

 Warna primer adalah warna dasar yang tidak dapat diperoleh melalui
campuran warna lain. Contoh warna ini antara lain, kuning, merah, dan
biru.

 Warna sekunder adalah warna yang diperoleh melalui hasil percampuran


dua warna primer. Contoh warna ini antara lain oranye (jingga), ungu, dan
hijau.

 Warna tersier adalah warna yang diperoleh dari hasil percampuran dua
warna sekunde. Contoh warna ini antara lain aquamarine, chartreuse,
marigold, vermilon, magenta, dan violet.

 Warna analogus adalah warna yang letaknya berada dalam deretan dalam
suatu lingkaran warna. Contoh warna ini antara lain deretan warna hijau
yang menuju warna kuning, deretan warna ungu yang menuju warna
merah, dan sebagainya.

 Warna komplementer adalah warna kontras yang saling berseberangan


dalam sebuah lingkaran warna. Contoh warna ini antara lain seretan warna
kuning yang berseberangan ungu, merah yang berseberangan dengan hijau,
dan sebagainya.

7. Gelap Terang

11
Description: Unsur Unsur Seni Rupa Terapan 2 dan 3 Dimensi

Gelap terang atau cahaya juga merupakan unsur-unsur seni rupa yan gdapat
mempengaruhi keindahan suatu seni rupa. Cahaya gelap terang dapat dibuat
melalui daya pancar atau pencampuran hitam dan putih.

8. Ruang (kedalaman)

Description: Unsur Unsur Seni Rupa Terapan 2 dan 3 Dimensi

Ruang menjadi salah satu unsur seni rupa tiga dimensi. Ruang dapat dilihat dalam
seni arsitektur rumah, gudang, atau bangunan lainnya.

2.5 Contoh Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Berikut ini adalah contoh karya seni rupa 3 dimensi yang umum dan sering kita temui:

1. Kriya

12
2. Patung

3. Keramik

4. Arsitektur

5. Gerabah

13
6. Hiasan Rumah

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Karya seni rupa tiga dimensi beraneka jenis dan ragamnya. Karya seni rupa tiga
dimensi dapat dikelompokkan berdasarkan bahan, teknik pembuatan, gaya
perwujudan, tema, fungsi dsb.

Karya seni rupa ada yang memiliki makna simbolik. Tema, isi, bentuk, objek, unsur-
unsur rupa dan prinsip-prinsip penataan yang terdapat pada karya seni rupa tiga
dimensi dapat menunjukkan atau menjadi simbol dari sesuatu. Simbolisasi dari aspek-
aspek yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi ini dimaknai secara beragam
antara satu daerah dengan daerah lainnya antara seorang penikmat dengan penikmat
lainnya.

Nilai estetis karya seni rupa tiga diemensi tampak secara visual dari wujud karya seni
rupa tersebut. Nilai estetis karya seni rupa bersifat obyektif dan subyektif. Nilai
obyektif terdapat pada karya seni rupa itu sendiri sedangkan nilai subyektif terdapat
pada penikmatnya.

3.2 Saran

Berkarya seni rupa tiga dimensi umumnya didahului dengan mencari dan
mengembangkan ide atau gaasan, membaut rancangan berupa sketsa untuk
menentukan bentuk dan ukuran, dilanjutkan dengan memilih medium, (bahan, alat
dan teknik) yang akan digunakan. Alasan-alasan pemilihan gagasan, hingga teknik
berkaraya dapat disebut konsep berkarya seni.

Berdasarkan hal tersebut saran saya, sebaiknya dilakukan praktik pembuatan


kerajinan 3 dimensi yang kemudian dilanjutkan dengan pameran hasil karya, sehingga
siswa bisa menganalisis atau melakukan observasi tentang hasil karya tersebut secara
menyeluruh, sehingga akan semakin kaya pengetahuan dan juga keterampilan siswa
terutama dalam mata pelajaran seni budaya bab karya seni rupa 3 dimensi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Buku paket seni budaya Kelas XII semester 1, Kemendikbud, 2015, jakarta

http://eprints.uny.ac.id/9271/3/bab%202-06206241029.pdf, diakses pada 21 November 2016

http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/ModulSeniRupaSMP_umar_9794.pdf,
diakses pada 21 November 2016

http://contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/07/makalah-senibudaya.pdf, diakses
pada 21 November 2016

http://www.mikirbae.com/2015/01/seni-rupa-tiga-dimensi.html, diakses pada 21 November


2016

http://estetika-indonesia.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-karya-seni-rupa-3-dimensi.html,
diakses pada 21 November 2016

http://cara.pro/pengertian-unsur-teknik-fungsi-jenis-contoh-karya-seni-rupa-3-dimensi-dan-
keterangannya/, diakses pada 21 November 2016

http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/unsur-unsur-seni-rupa-terapan-2-dan-3.html,
diakses pada 21 November 2016

16

Anda mungkin juga menyukai