Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Seni Patung” dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan usaha dari
seluruh anggota kelompok kami. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada segenap anggota yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah
ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab
itu, dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Dengan karya ini kami berharap dapat membantu pelajar maupun masyarakat dalam
mempelajari dasar pembelajaran seni patung melalui teori dan pengamatan langsung.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB Ⅰ PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah....................................................................................................1
BAB Ⅱ PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 Pengertian Seni Patung........................................................................................................2
2.2 Tema Patung........................................................................................................................2
2.3 Fungsi Seni Patung...............................................................................................................4
2.4 Ragam Seni Patung..............................................................................................................7
2.5 Corak Seni Patung................................................................................................................8
2.6 Bahan & Alat dalam Berkarya Seni Patung.......................................................................10
2.7 Teknik Berkarya Seni Patung............................................................................................10
2.8 Prosedur Mematung...........................................................................................................11
BAB Ⅲ PENUTUP.....................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................13
3.2 Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................14
BIODATA PENULIS .................................................................................................................15
ii
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
2
Pematung : Gregorius Sidharta
3. Hubungan manusia dengan alam sekitarnya juga dapat dijadikan objek karya seni patung
Karya seni rupa yang bertemakan alam sekitar digunakan untuk mengekspresikan
betapa besar kuasa Tuhan.
4. Manusia dengan kegiatannya
Dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan ini dapat dijadikan ide dalam membuat patung.
5. Manusia dengan alam benda dapat juga dijadikan objek karya seni rupa
Benda disekitar kita bentuknya beraneka ragam, seperti bentuk kubistis, silindris, atau
bentuk bebas.
6. Hubungan manusia dengan alam khayal
Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi, atau khayalan-
khayalan. Untuk mewujudkan khayalankhayalan, dan manusia mengekspresikannya
melalui karya seni rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan
alam yang tidak pernah kita jumpai dalam kehidupan nyata.
3
Patung Dewi Kebahagiaan
Karya : G. Sidharta
c. Patung Arsitektur
Tujuan pembuatan patung ini adalah menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai
estetika atau keindahan.
5
d. Patung Dekorasi
Tujuan pembuatan patung ini adalah digunakan untuk menghias bangunan atau
lingkungan taman, baik taman rumah maupun taman bermain.
e. Patung Seni
Tujuan pembuatan patung ini adalah sebagai karya seni murni untuk estetika yang hanya
dinikmati keindahan bentuknya.
6
f. Patung Kerajinan
Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk dijual karena dibuat oleh para pengrajin.
2. Patung Torso
Penampilan karya patungyang hanya menampilkan bagian badan, dari dada,pinggang
dan panggul.
7
3. Patung Lengkap
Penampilan karya patung yang menampilkan bagian badan dari bagian atas sampai
bagian bawah (seluruh objek).
Patung Pembebasan
8
Karya : Edy Sunarso
Corak Deformatif.
Corak yang bentuknya yang di rubah dari bentuk aslinya tetapi tidak meninggalkan
bentuk aslinya. Bentuk alam di olah di gubah menurut imajinasi, atau hayalan pematung.
Perubahan itu masih terkait masih terkait sifat-sifat fisik. Patung deformatif tampak pada
karya But Mochtar dan G. Sidharta.
Patung Dewi Kebahagiaan
Karya : G. Sidharta
Abstrak (Nonfiguratif).
Patung ini secara umum sudah meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk
perwujudannya, bersifat abstrak. Patung yang tidak menampilkan bentuk yang umum
dikenal seperti bentukbentuk yang ada di alam. Ia mengolah elemen-elemen rupa tri-
matra, seperti; garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur-unsur rupa tersebut
sebagaimana adanya dan tidak menggambarkan bentuk alam. Patung abstrak ini tampak
pada karya G. Sidharta dan Rita Widagdo. Contoh karya patung corak abstrak: Patung
peringatan Hirosima-Nagasaki.
Patung Tonggak Samudera
Karya : G. Sidharta
9
2.6 Bahan & Alat dalam Berkarya Seni Patung
1. Bahan
Bahan seni patung dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Bahan Lunak
Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk misalnya: tanah liat, lilin,
sabun, plastisin, dan bahan yang mudah dibentuk lainnya. Kelebihan dan kekurangan
bahan lunak seperti sabun, mudah dibentuk, tetapi ukurannya kecil, sehingga ada
keterbatasan dalam berkarya yang lebih besar.
b. Bahan Sedang
Artinya, bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohya kayu waru, kayu sengon, kayu
randu, dan kayu mahoni.
c. Bahan Keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya kayu jati, kayu sonokeling,
dan kayu ulin. Bahan keras antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu
pualam (marmer).
d. Bahan Cor/Cetak
Bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain semen, pasir, gips, logam, timah, perak,
emas, dan juga beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin.
e. Bahan-bahan lain yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, misalnya kertas.
2. Alat
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan teknik
yang digunakan:
a. Butsir
Butsir adalah alat bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu atau kawat.
b. Meja Putar
Meja Putar adalah meja bulat yang bisa berputar, fungsinya untuk memudahkan dalam
mengontrol bentuk dari berbagai arah.
c. Pahat
Pahat adalah alat untuk memahat, mengurangi, atau membentuk bahan batu dan kayu,
atau bahan keras lainnya.
d. Sendok Adukan
Sendok Adukan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka
patung.
e. Alat Las Karbit/Listrik
10
Teknik cor yaitu membentuk karya seni dengan membuat alat cetakan, kemudian
dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk
yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah cetakan.
4. Teknik Cetak
Teknik cetak yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu.
Misalnya, membuat karya patung kerajinan dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
5. Teknik Assembling (merakit)
Teknik merakit adalah membuat sebuah komposisi/sambungan dari material, seperti besi,
logam, tembaga, atau berbagai macam material, seperti benda/found objek, kertas, kayu,
dan tekstil. Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan lem untuk membuat karya
untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, berkarya seni patung kontemporer dengan
bahan dasar logam atau besi.
b. Berdasarkan Teknik
1. Teknik pahat atau ukir
Yaitu teknik membuat patung dengan bermedia bahan benda keras seperti kayu,batu,es
batu balok, perak. Pada cara ini dibutuhkan alat perangkat keras seperti
gergaji,pahat,palu ,dan lainnya. Dan membutuhkan bahan – bahan seperti, balok es, batu,
kayu, gading, tulang, tanduk dan lainnya.
Proses pembuatan patung teknik pahat:
Langkah 1
Siapkan balok kayu sesuai dengan ukuran dan pola yang kita gambar
Pindahkan gambar/pola di atas permukaan kayu. Gambar pola pada kayu keliahatan dari
semua sisi (atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang)
Langkah 2
11
Berilah selotip melingkar pada balok. Selotip ini berfungsi sebagai pengikat. Jika
dilakukan pemotongan/kayunya sambungan. Tetapi, jika dipahat langsug tidak perlu
menggunakan selotip
Langkah 3
Lakukan pemotongan dengan menggunakan gergaji dari 4 sisi. Pembentukan sedikit demi
sedikit hingga mendekati bentuk global
Langkah 4
Buatlah bentuk global. Bandingkan dengan gambar/pola. Usahakan mendekati bentuknya.
Gosoklah dengan menggunakan kertas gosok atau amplas. Penggosokan dilakukan
dengan 2 tahap
Langkah 5
Lanjutkan dengan membuat detail bagiannya
Haluskan dengan amplas lagi
Langkah 6
Difinishing dengan menggunakan cat akrilik.
2. Teknik butsir
Teknik butsir adalah teknik membuat patung dengan menggunakan bahan lunak (tanah liat,
bubur kertas, malam butsir, dan lain-lain). Bahan tersebut bersifat plastis (mudah dibentuk
sesuai keinginan). Sedangkan bahan yang dapat dipakai dalam teknik ini antara lain tanah liat,
plastisin, bubur kertas dan sejenisnya. Untuk membuat patung dengan teknik butsir,
membutuhkan alat-alat sebagai berikut : sudip ,pisau, tali pemotong, rol penggilas serta pahat
pendukung lainnya. Bahan untuk membuat patung dengan teknik butsir adalah tanah liat,
semen, plastisin, lilin, bubur kertas, sabun, dan gips.
Proses pembuatan patung dengan teknik butsir adalah:
Siapkan tanah liat atau plastisin.
Siapkan alat bantu butsir dan air.
Siapkan meja putar (jika ada).
Siapkan gambar rancangan patung.
Tempatkan tanah liat atua plastisin di atas meja putar sedikit demi sedikit.
Pijat – pijat bahan hingga mendekati bentuk yang diinginkan secara global.
Jika bahan kurang bisa di tambah, sebaliknya bila berlebih bisa dikurangi.
Sempurnakan bentuk dengan alat bantu.
Berikan sentuhan akhir dengan pembentukan detail patung dan di haluskan.
3. Teknik cor
Teknik cor adalah membuat patung dengan cara mencairkan bahan, kemudian dituangkan
ke dalam alat cetak dan ditunggu sampai mengeras kembali. Bahan bahan teknik cor antara
lain semen dan pasir, besi yang di lelehkan, perunggu, kuningan, emas, perak, tembaga, dan
bahan bahan lainnya. Sedangkan alatnya yaitu cetakan
Proses pembuatan patung teknik cor:
Siapkan semen dan pasir yang sudah disaring.
Siapkan cetakan, ember, sendok adonan, dan tali karet.
Cetakan diikat dengan tali karet.
Siapkan adonan semen, pasir, dan air secukupnya.
Tuangkan adonan ke dalam cetakan hingga penuh.
Rendam di dalam air selama kurang lebih 2 hari.
Buka ikatan tali karet dan cetakan secara perlahan-lahan.
Sentuhan akhir patung di haluskan.
12
BAB Ⅲ
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Patung bersifat tiga dimensi atau benda yang bervolume, artinya bisa dilihat dari berbagai
arah. Patung lebih identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk manusia
atau bentuk-bentuk lain, diartikan juga sebagai plastic art atau seni plastik, maskudnya
bentuk-bentuk yang memiliki keindahan estetik, tidak hanya bentuk manusia tetapi lebih luas
lagi bentuk apapun dapat disebut seni patung.
Dari perwujudan atau bentuknya, patung dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu patung
figuratif/realis adalah patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia, hewan, dan
tumbuhan), patung ini nyata dalam perwujudannya. Patung deformatif yaitu patung yang
diubah menurut gagasan imajinasi pematung, menjadi bentuk baru yang keluar dari bentuk
aslinya. Patung nonfigurative/imajinatif adalah patung secara umum yang terlepas dari bentuk
tiruan alam dan bentuknya abstrak.
3.2 Saran
Demikian tadi yang dapat dipaparkan mengenai materi yang telah menjadi pokok bahasan
di dalam makalah ini, tentunya di dalam penulisan masih terdapat banyak kekurangan serta
kelemahannya, dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kurangnya sumber atau referensi
yang ada kaitannya dengan makalah ini.
Penulis juga berharap kepada para pembaca agar memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada penulis demi sempurnanya tugas makalah ini dan juga penulisan
makalah di kesempatan selanjutnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran Seni Budaya yang
telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan kami sendiri dan untuk masyarakat luas.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis dan khususnya bagi para pembaca pada
umumnya. Aamiin.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.masterpendidikan.com/2017/01/jenis-karya-seni-patung-dan-contoh-
senipatung.html
https://www.kata.co.id/Pengertian/Seni-Patung/1542
https://ilmuseni.com/seni-rupa/seni-patung/pematung-terkenal-asal-indonesia
http://senibudayamm31.blogspot.com/2017/09/seni-patung.html
https://www.gurupendidikan.co.id/seni-patung-pengertian-jenis-fungsi-bentuk-teknik/
http://erlangga-hk.blogspot.com/2015/12/seni-patung-berdasarkan-fungsinya.html
http://devaavedblog.blogspot.com/2013/09/proses-pembuatan-karya-seni-patung.html
https://www.amazine.co/23027/sejarah-mount-rushmore-gunung-berpahat-wajah-presiden-as/
http://dianalimsumi.blogspot.com/2016/02/sbk_9.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Muda
14
15