Anda di halaman 1dari 10

Seni patung

Patung merupakan satu di antara jenis karya seni tiga dimensi buatan manusia yang meniru bentuk
manusia atau bentuk-bentuk lainMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, patung adalah
tiruan bentuk orang, hewan, dan sebagainya dibuat (dipahat dan sebagainya) dari batu, kayu, dan
sebagainya.

Seni patung yang dalam bahasa Inggris disebut sculpture, kata tersebut berasal dari bahasa Latin,
"sculptura" yang berarti memotong, memahat atau membelah.Seni patung atau seni pahat adalah
cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat,
modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan). Seiring dengan
perkembangan seni patung modern, maka karya-karya seni patung menjadi semakin beragam, baik
bentuk maupun bahan dan teknik yang digunakan, sejalan dengan perkembangan teknologi serta
penemuan bahan-bahan baru.

Pengertian Seni Patung Menurut Ahli

1. Mikke Susanto (2011: 296)Seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat
dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat
model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak).
2. Soenarso dan Soeroto (1996: 6)
Seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang.

3. Menurut Kamus Besar Indonesia

Patung adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat.

4. B.S Myers (1958: 131-132)

Seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apa pun atau bidang mana
pun pada suatu bangunan.

Fungsi Patung

1. Patung sebagai Fungsi Personal

Karya seni patung diciptakan semata-mata untuk kepentingan personal (pribadi), sebagai ekspresi
perasaan, dan ungkapan pribadi termasuk tujuan religi (sarana beribadah).Patung pada zaman dahulu
dibuat untuk kepentingan keagamaan. Pada zaman Hindu dan Buddha, patung dibuat untuk
menghormati dewa atau untuk mengenang orang-orang yang yang diagungkan, misalnya raja atau
pimpinan mereka.Patung juga dianggap memiliki sejarah tinggi atau bahkan yang menggambarkan
sebagai dewa dan simbol orang-orang yang diteladani.Selain itu, patung dijadikan sarana sebagai
mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga patung dijadikan sebagai media pemujaan.
2. Patung sebagai Fungsi Sosial

Patung diciptakan untuk memperingati suatu peristiwa yang bersejarah atau mengenang jasa seorang
pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok. Dalam catatan sejarah, misalnya patung untuk
monumen.

3. Patung sebagai Fungsi Fisik

Patung bernilai estetika, artinya menciptakan dan membuat patung semata-mata untuk dinikmati
keindahannya.Patung-patung yang dibuat sengaja untuk menghiasi sebuah taman, sebagai dekorasi di
sebuah gedung, dan untuk memperindah sebuah kontruksi bangunan

4. Patung Sebagai Monumen


Patung biasanya digunakan banyak orang sebagai monumen yang memiliki fungsi untuk mengenang jasa para
pahlawan atau kelompok tertentu yang telah gugur. Sebagai contoh, membangun monumen dengan patung
pahlawan sebagai sarana untuk mengenang para pahlawan yang berjasa di masing-masing negara dan
memperingati momen bersejarahnya tersebut.

5.Patung Sebagai Dekorasi


Selanjutnya, patung bagi kebanyakan orang memiliki nilai estetika yang tinggi. Hal itulah yang membuat
patung memiliki fungsi sebagai dekorasi dengan tujuan untuk memberikan kesan keindahan dalam sebuah
ruangan maupun jika ditempatkan di luar ruangan.

6.Patung Sebagai Kerajinan


Patung juga biasanya digunakan sebagai kerajinan. Patung sebagai kerajinan merupakan patung yang memiliki
bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan pasar. Hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan
nilai jual yang tinggi untuk berbagai kebutuhan secara umum atau tidak spesifik.

7. Patung Arsitektur

Patung arsitektur merupakan pantun yang memiliki fungsi sebagai penunjang dan pelengkap sebuah konstruksi
dalam sebuah bangunan. Patung ini biasanya memang digunakan untuk melengkapi rencanakan yang sudah
disesuaikan dengan memakai desain arsitektur. Perpaduan patung dan arsitektur akan menghadirkan nuansa
yang harmonis dan memiliki kesan estetik yang tinggi.

8.Patung Seni (fine art)


Patung Seni atau fine art merupakan fungsi patung yang biasanya digunakan untuk kepentingan estetik. Tidak
hanya itu, patung seni juga tidak memiliki kepakeman bentuk, alhasil seniman patung bisa melakukan
eksperimen agar patung seninya dapat menjadi karya seni yang bernilai tinggi.

9.Patung Religi

Patung religi biasanya digunakan untuk acara peribadatan atau pemujaan oleh para pemeluk agama. Patung
religi memiliki fungsi untuk memenuhi unsur kepercayaan atau keyakinan setiap pemeluk agama maupun
kepercayaan. Oleh karena itu, patung religi merupakan sebuah media atau sarana untuk meningkatkan rasa
religius setiap orang.

Teknik Membuat Seni Patung


Dalam berkarya seni patung, ada beberapa teknik antara lain:

1. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan
relief dengan bahan dasar kayu dan batu. Alat yang digunakan adalah pahat dan palu.

2. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, saat
membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat, alat yang digunakan adalah sudip.

3. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan, kemudian dituangkan adonan
berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Alat yang
digunakan adalah cetakan.

4. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya,
saat membuat karya patung kerajinan dengan bahan dasar tanah liat dan semen.

5. Teknik assembling (merakit) adalah membuat sebuah komposisi/sambungan dari material seperti
besi, logam, tembaga, atau berbagai macam material seperti benda/found objek, kertas, kayu, dan
tekstil.Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan lem untuk membuat karya untuk mendapatkan
bentuk tertentu. Misalnya, berkarya seni patung kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.

Bahan dan Alat yang Digunakan


1. Bahan
Bahan seni patung dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Bahan lunak

Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk misalnya tanah liat, lilin, sabun,plastisin,
dan bahan yang mudah dibentuk lainnya.Kelebihan dan kekurangan bahan lunak seperti sabun, mudah
dibentuk, tetapi ukurannya kecil sehingga ada keterbatasan dalam

berkarya yang lebih besar.

b. Bahan sedang

Hal ini berarti bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contoh: kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan
kayu mahoni.

c. Bahan keras

Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contoh: kayu jati, kayu sonokeling, dan kayu
ulin.Bahan keras antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer).
d. Bahan cor/cetak

Bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain semen, pasir, gips, logam, timah, perak, emas, dan juga
beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin.

e. Bahan bahan lain yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, misalnya kertas.

2. Alat

Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan teknik yang digunakan:

• Butsir adalah alat bantu untuk membuat patung dari kayu dan kawat.

• Meja putar adalah meja bulat yang bisa berputar, fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol
bentuk dari berbagai arah.

• Pahat adalah alat untuk memahat, mengurangi, atau membentuk bahan batu dan kayu, atau bahan
keras lainnya.

• Sendok adukan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.

• Alat las karbit/listrik.

Jenis Patung Berdasarkan Bentuknya

1. Figuratif

Patung figuratif merupakan jenis patung yang memiliki bentuk yang mirip atau hasil tiruan dari bentuk
aslinya yang ada dalam kehidupan nyata. Beberapa patung figuratif dapat lihat dari bentuknya yang
menggunakan menjadikan manusia, hewan, hingga tumbuhan sebagai sumber inspirasi atau objek untuk
ditiru. Di mana seorang pematung (orang yang membuat patung) akan membuat patung dengan utuh
dan sesuai dengan replika aslinya. Kemudian, bentuk ini juga dapat dibuat melalui proses fragmentasi
atau disederhanakan.

Ciri-ciri Patung Figuratif

Adapun beberapa ciri-ciri dari patung figuratif yang harus kamu tahu. Berikut adalah penjelasannya:

-Memiliki bentuk yang kasat mata dan dapat dipegang

-Memiliki tekstur pada patung figuratif

-Patung figuratif juga disebut sebagai patung realis atau representatif

-patung figuratif memiliki panjang, lebar, dan tinggi

-Bentuknya adalah objek asli, seperti manusia, binatang, tumbuhan, dan objek-objek campuran lainnya

Contoh Patung Figuratif di Indonesia


•Patung Garuda Wisnu Kencana (Bali)

•Patung Monumen Selamat Datang (Jakarta)

•Patung Dirgantara (Jakarta)

•Patung Satria Gatotkaca (Bali)

•Patung Jalesveva Jayamahe (Surabaya)

•Patung Yesus Memberkati (Manado)

2. Non-Figuratif

Patung non-figuratif merupakan jenis patung dengan bentuk yang tidak mirip dengan bentuk yang
aslinya pada kehidupan nyata. Patung non figuratif biasanya merupakan sebuah patung yang
menyajikan garis atau lekukan atau bahkan bagian tertentu dari suatu objek. Secara gaya, patung non-
figuratif merupakan kebalikan dari patung figuratif, patung non figuratif memang bertujuan untuk tidak
memberikan bentuk yang sama dengan bentuk yang asli di kehidupan nyata.Fungsi patung non figuratif
adalah untuk mewakili karya pikiran sang seniman melalui makna dan bentuk.

Jenis Patung Berdasarkan Jenisnya

1. Zonde Bosse

Patung zonde bosse adalah sebuah jenis patung yang memiliki posisi berdiri sendiri atau biasa tidak
menempel pada bagian-bagian lainnya. Hal itulah yang menjadikan alasan patung dengan jenis Zonde
Bosse ini tidak dapat menempel pada objek yang lain.

2. Relief

Patung relief adalah sebuah jenis patung yang diciptakan agar seperti di dalam ruangan atau luar
ruangan.Patung relief merupakan sebuah jenis patung yang diciptakan agar bisa menempel pada
permukaan dinding. Patung relief ini cenderung memberikan gambaran tentang suatu adegan penting
yang pernah terjadi pada banyak cerita di zaman dahulu.

Jenis Patung BerdasarkanFungsinya

1. Patung Religi

Salah satu patung yang paling banyak dibuat oleh para seniman patung adalah patung dengan fungsi
religiusitas. Patung religi ini umumnya digunakan untuk memenuhi keperluan agama seperti pemujaan
atau peribadatan. Patung jenis ini memiliki makna untuk meningkatkan religiusitas bagi para pemeluk
agama tertentu. Patung religi digunakan agar pemuja atau pemeluk agama merasa lebih dekat dengan
tuhan atau dewanya, oleh karena itu, pemujaan atau peribadatan biasanya dilakukan di sekitar patung
religi tersebut.
Patung religi terhitung memiliki jumlah yang sangat banyak dan hampir ada di setiap wilayah Indonesia.
Hal tersebut membuat siapa saja sangat mudah untuk menjumpai patung dengan bentuk dewa atau
tuhan ini. Salah satu contoh patung dengan fungsi religiusitas ini dapat dilihat Keindahannya melalui
patung Bunda Maria Assumpta yang terletak berada di Goa Maria Kerep, Kabupaten Ambarawa, Jawa
Tengah. Selain itu, ada juga patung Buddha Tidur yang berada di wilayah kabupaten Ap Mojokerto, Jawa
Timur.

2.Patung Hiasan

Patung selanjutnya yang cukup mudah ditemukan adalah patung hiasan. Patung hiasan merupakan jenis
patung yang memiliki fungsi untuk memberikan kesan indah di suatu tempat atau mempercantik
halaman pada rumah bagi setiap orang yang melihatnya. Oleh karena itu patung jenis ini biasanya
berada di tempat berkumpulnya orang banyak, misalnya seperti didalam ruangan atau luar ruangan.

3. Patung Arsitektur
Berikutnya, adalah patung yang memiliki karakteristik dengan keindahan dan estetikanya yaitu patung
arsitektur. Patung arsitektur sangat disukai oleh banyak orang, terlebih lagi mereka yang memang menyukai
seni. Patung arsitektur biasanya memiliki fungsi sebagai penunjang konstruksi dari sebuah bangunan. Hal
itulah yang membuat patung jenis ini sangat mudah dijumpai di berbagai tempat.

Patung arsitektur dapat dengan mudah dijumpai di tempat bersejarah dengan konstruksi bangunan yang unik
seperti bangunan Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Kedua bangunan candi tersebut memiliki keindahan
patung arsitektur yang sangat menawan dan dapat membuat pengunjung berdecak kagum.

4. Patung Kerajinan
Salah satu patung yang disukai oleh masyarakat selanjutnya adalah patung kerajinan. Sesuai dengan namanya,
patung kerajinan adalah jenis patung dan fungsi patungnya digunakan sebagai produk yang akan dijual.
Namun, patung kerajinan biasanya juga dapat menjadi produk berkualitas apabila memiliki nilai di mata
kolektor. Tidak jarang juga, banyak orang yang menyukai kerajinan karena kemudahan untuk memilikinya dan
fungsinya yang dapat menambah kecantikan tempat dari pembeli

5. Patung Monumental
Patung selanjutnya adalah patung yang memiliki nilai sejarah dan kesan yang tinggi di mata masyarakat yaitu
patung monumental. Sesuai dengan namanya, patung monumental biasanya memiliki fungsi sebagai bentuk
penghargaan dan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur membela suatu bangsa dan negara. Selain
itu, patung ini juga biasa digunakan untuk mengenang peristiwa-peristiwa bersejarah di suatu tempat tertentu.
Patung monumental sangat mudah untuk dijumpai di beberapa tempat legendaris di sekitarmu, misalnya
seperti patung monumental dari Jenderal Sudirman yang terletak di Jakarta hingga patung para pahlawan
pejuang kemerdekaan yang telah dibuat di setiap makam pahlawan seluruh daerah Indonesia.

6. Patung Seni
Terakhir, patung seni merupakan jenis patung yang dibuat sebagai hasil imajinasi atau ekspresi dari seniman
atau pengrajin patung. Hal itulah yang membuat ini tidak pernah memiliki kemiripan. Patung seni dibuat
berdasarkan apa yang sedang diingin seniman atau apa yang sedang dirasakan oleh seniman patung. Sebagai
sebuah karya seni, patung seni akan selalu berubah dan berkembang sesuai dengan seniman yang menghadapi
suatu zaman. Patung jenis ini dapat dijumpai pada acara pameran seni atau acara seni lainnya.Corak Non-
figuratif atau abstrak adalah jenis patung yang memiliki corak menyimpang dari bentuk aslinya. Biasanya
corak non-figuratif dipengaruhi oleh aliran konstruksi.

Jenis Patung berdasarkan Corak


Setelah mengetahui jenis patung berdasarkan bentuk, jenis, hingga fungsinya. Berikut ini adalah jenis patung
berdasarkan coraknya, diantaranya yaitu:

a. Corak Imitatif
Corak imitatif adalah jenis patung yang memiliki corak yang menggunakan sumber inspirasi atau hasil tiruan
dari jenis makhluk hidup, misalnya manusia, hewan, hingga tumbuhan. Patung dengan corak imitatif memiliki
hasil yang hampir serupa dengan bentuk fisik dari objek, baik dari segi proporsi, anatomi, dan lain sebagainya.

b. Corak Deformatif
Corak deformatif adalah jenis patung yang memiliki corak dengan bentuk objek yang dirombak, serta
dilakukan pengubahan atau perekonstruksian menjadi bentuk baru dari aslinya.

c. Corak Non-Figuratif / Abstrak


Corak Non-figuratif atau abstrak adalah jenis patung yang memiliki corak menyimpang dari bentuk aslinya.
Biasanya corak non-figuratif dipengaruhi oleh aliran konstruksi.

Bentuk-Bentuk Patung Dan Contoh Patung


Selanjutnya, setelah memahami banyaknya perbedaan jenis patung, dari jenis patung yang berdasarkan bentuk,
jenis, corak, hingga fungsinya. Berikut ini adalah beberapa bentuk patung beserta contohnya, diantaranya
yaitu:

a. Free Standing
Free Standing merupakan salah satu bentuk patung yang menampilkan hampir seluruh bagian tubuh dari objek
yang ditiru secara lengkap. Tak hanya itu, bentuk patung free standing ini memiliki posisi yang tegak berdiri,
alasan tersebutlah yang menjadi asal muasal bentuk patung ini dinamai free standing.

b. Zonde
Zonde merupakan salah satu dari bentuk patung yang menampilkan hampir seluruh bagian tubuh dari objek
yang ditiru. Secara bentuk, patung zonde hampir sama dengan patu dengan bentuk free standing, perbedaan
yang paling kentara adalah posisi patung zonde yang tidak hanya berdiri tetapi lebih banyak seperti posisi
tiarap, duduk, dan lainnya.
c. Torso
Torso merupakan salah satu dari bentuk seni patung yang biasnaya hanya menampilkan setengah dari bagian
tubuhnya. Bentuk patung torso biasanya mulai dari bagian dada, kemudian pinggang, sampai dengan bagian
pinggul. Tanda yang paling jelas dari patung ini adalah tidak adanya kepala untuk bagian atas patung torso.

d. Boss / Sedada
Sedada atau Boss merupakan salah satu dari bentuk seni patung yang menampilkan setengah dari bagian
tubuhnya. Patung boss atau sedada biasanya terdiri dari bagian kepala hingga bagian dada saja.

e. Kepala
Berbeda dengan boss atau sedada, patung kepala merupakan salah satu dari bentuk seni patung yang biasanya
hanya menampilkan bagian kepala hingga bagian leher. Sesuai dengan namanya, patung dengan bentuk kepala
lebih menekankan pada detail di wajah dan rambut dari objeknya.

Bentuk Patung di Indonesia


Dalam buku Antropologi karya Puji Lestari yang diterbitkan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional pada tahun 2009, seni patung memiliki dua jenis bentuk yang paling sering terlihat yaitu bentuk
tradisional dan bentuk modern. Berikut ini adalah penjelasan bentuk patung yang perlu Kamu ketahui, di
antaranya adalah:

Bentuk Tradisional
Patung dengan bentuk tradisional dapat Kita temukan pada hasil karya patung dari Nusantara. Sebagian besar
masyarakat di Bali telah membuat patung sejak lama, hal itu dikarenakan kehidupan masyarakat Bali tidak
banyak mengalami perubahan dalam hal kepercayaan yang mayoritas beragama Hindu.

Bentuk dari seni patung tradisional di Bali mulai mengalami perkembangan sejak tahun 1940-an. Karya-karya
patung yang dirintis oleh I Nyoman Tjokot dibina secara langsung oleh R. Bonner, dan Walter Spied. Bentuk
patung yang dibuat biasanya bertema Mahabarata dan Ramayana. Selain tema tersebut, ada juga patung
dengan tema keagamaan seperti penggambaran surga dan neraka.

Bentuk Modern
Patung dengan bentuk modern biasanya memiliki kecenderungan menjadi patung yang lebih figuratif. Patung
figuratif biasanya juga disebut patung potret yang menggambarkan sosok manusia tertentu. Oleh karena itu,
patung modern mayoritas berbentuk menyerupai manusia atau hanya menampilkan setengah dada sampai
kepalanya saja.

Salah satu contoh patung modern yang pernah dibuat oleh seniman patung Nusantara yaitu patung yang
berjudul Potret Pejuang tahun 1953 hasil karya S. Sudjojono. Tidak hanya itu, G. Sidharta juga beberapa kali
menciptakan patung yang sangat fenomenal seperti Tiang Berulang (1973) dan Tiang Kehidupan (1978).
Patung karya Sidharta ini berhasil memadukan antara dua kekuatan yakni aspek narasi atau penceritaan dengan
kekuatan formal seni patung.

Sejarah Seni Patung di Indonesia

Seni patung Indonesia sampai saat ini selalu berkembang dengan berbagai macam metode dan teknik
untuk pembuatan. Mungkin sebagian orang merasa penasaran, dari mana awalnya seni patung tersebut
datang ke Indonesia. Jadi, munculnya seni patung di Indonesia pertama kali terjadi pada zaman
perunggu, sekitar tahun 500 sebelum Masehi. Pada zaman itu dikenal sebagai masa perpindahan dari
orang-orang melayu muda dari Yunan ke Indonesia.

Pada saat itu para orang melayu muda membawa kebudayaan hidup bermasyarakat, dan memberikan
pengetahuan tentang bercocok tanam pembuatan perkakas untuk kebutuhan sehari-hari, dan
pembuatan patung dengan wujud manusia sebagai bagian dari ritual kepercayaan pada saat itu.
Kemudian memasuki zaman megalitikum, ada beberapa wilayah di Indonesia sudah menemukan teknik
untuk membuat alat-alat yang lebih canggih dan dinamakan sebagai teknik metalurgi. Metode tersebut
membuat masyarakat mudah menciptakan alat-alat yang terbuat dari logam

Salah satu karya adalah seni logam dengan motif yang lebih rumit dibandingkan dengan sebelumnya.
Tidak hanya itu, tetapi juga membuat berbagai macam karya seni melalui media batu, kayu, dan tanah.

Corak seni patung mulai berkembang di zaman prasejarah Indonesia, pada saat itu mengarah pada corak
monumental. Jadi corak patung tersebut mewakili kesenian budaya neolitik. Corak tersebut memiliki ciri
penggambaran pada wujud patung yang dibuat frontal dengan berbagai macam motif simbolik
sederhana seperti garis, titik, diagonal, dan sebagainya.

Seni patung zaman prasejarah tersebut didominasi oleh gaya Polinesia dengan berbagai macam ciri
desain sederhana, mendekati bentuk asli bahannya, bersudut, dan bergaya kaku. Di Indonesia contoh
patung dengan gaya kebudayaan Polinesia tersebar di berbagai macam daerah, seperti Palembang,
Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Irian Jaya.

Pematung di Indonesia

Dolorosa Sinaga

I Nyoman Alim Mustapha

Edhi Sunarso

Gregorius Sidharta

I Nyoman Nuarta

Sejarah seni patung di asia

Berbagai macam jenis patung terdapat di banyak wilayah yang berbeda di Asia, biasanya dipengaruhi
oleh agama Hindu dan Buddha. Sejumlah besar patung Hindu di Kamboja dijaga kelestariannya di
Angkor, akan tetapi penjarahan terorganisir yang terjadi berdampak besar pada banyak situs
peninggalan di negara itu. Lihat juga Angkor Wat. Di Thailand, kebanyakan patung dikhususkan pada
bentuk Buddha. Di Indonesia, patung-patung yang dipengaruhi agama Hindu banyak ditemui di situs
Candi Prambanan dan berbagai tempat di pulau Bali. Sedangkan pengaruh agama Buddha ditemui di
situs Candi Borobudur.

Di India, karya patung pertama kali ditemukan di peradaban Lembah Indus (3300-1700) SM. Ini adalah
salah satu contoh awal karya patung di dunia. Kemudian, setelah Hinduisme, Buddhisme dan Jainisme
berkembang lebih jauh, India menciptakan patung-patung tembaga serta pahatan batu dengan tingkat
kerumitan yang besar, seperti yang terdapat pada hiasan-hiasan kuil Hindu, Jain dan Buddha.

Artefak-artefak yang ditemukan di Republik Rakyat Tiongkok berasal dari sekitar tahun 10.000 SM.
Kebanyakan karya patung Tiongkok yang dipajang di museum berasal dari beberapa periode sejarah,
Dinasti Zhou (1066-221 SM) menghasilkan bermacam-macam jenis bejana perunggu cetak dengan
hiasan yang rumit. Dinasti Qin (221-206 SM) yang terkenal dengan patung barisan tentara yang dibuat
dari terracota. Dinasti Han (206 SM - 220AD) dengan patung-patung figur yang mengesankan kekuatan.
Patung Buddha pertama ditemui pada periode Tiga Kerajaan (abad ketiga). Yang dianggap sebagai
zaman keemasan Tiongkok adalah periode Dinasti Tang, pada saat perang saudara, patung-patung figur
dekoratif dibuat dalam jumlah banyak dan diekspor untuk dana peperangan. Kemudian setelah akhir
Dinasti Ming (akhir abad 17) hampir tidak ada patung yang dikoleksi museum, lebih banyak berupa
perhiasan, batu mulia, atau gerabah—dan pada abad 20 yang gegap gempita sama sekali tidak ada karya
yang dikenali sebagai karya patung, meskipun saat itu terdapat sekolah patung yang bercorak sosial
realis pengaruh Soviet di awal dekade rezim komunis, dan pada pergantian abad, para pengrajin
Tiongkok mulai mendominasi genre karya patung komersial (patung figur miniatur, mainan dsb) dan
seniman garda depan Tiongkok mulai berpartisipasi dalam seni kontemporer Eropa Amerika.

Di Jepang, karya patung dan lukisan yang tak terhitung banyaknya, sering kali di bawah sponsor
pemerintah. Kebanyakan patung di Jepang dikaitkan dengan agama, dan seiring dengan berkurangnya
peran tradisi Buddhisme, jenis penggunaan bahannya juga berkurang. Selama periode Kofun (abad
ketiga), patung tanah liat yang disebut haniwa didirikan di luar makam. Di dalam Kondo yang berada di
Horyu-ji terdapat Trinitas Shaka (623), patung Buddha yang berupa dua bodhisattva serta patung yang
disebut dengan Para Raja Pengawal Empat Arah. Patung kayu (abad 9) mengambarkan Shakyamuni,
salah satu bentuk Buddha, yang menghiasi bangunan sekunder di Muro-ji, adalah ciri khas dari patung
awal periode Heian, dengan tubuh berat, dibalut lipatan draperi tebal yang dipahat dengan gaya hompa-
shiki (ombak bergulung), serta ekspresi wajah yang terkesan serius dan menarik diri. Sekolah seni patung
Kei, menciptakan gaya patung baru dan lebih realistik.

Keberadaan seni patung di Asia menggambarkan corak kehidupan budaya masyarakat berdasarkan segi
ekonomi, hukum, sosial dan alam. Seni patung adalah hasil karya dari seniman yang memiliki kualitas
dan kemampuan spasial dalam bidang seni. Seni patung di Indonesia adalah karya seni yang diciptakan
dengan fungsinya sendiri-sendiri. Contohnya di Bali perkembangan patung digunakan untuk
bersembahyang berbeda dengan daerah lain. Seni patung juga banyak digunakan sebagai monumen
yang mengabadikan peristiwa penting atau menghormati tokoh, terutama pejuang kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai