Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH SENI RUPA PADA

MASA HINDIA ATAU MOOI INDIE

DISUSUN OLEH:

Zelinda Lailatul Fitria ( NIM. 201501038)


Vega Lintang Azzahra ( NIM. 201501039)
Khaerunnisa Z ( NIM. 201501040 )
Sinu Harpundhung ( NIM. 201501043)
Yunus Baedhowi ( NIM. 201501044)
Hapsari Ratri Wulan ( NIM. 201501046)

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR


JURUSAN DESAIN, FAKUKTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan dan rahmat-
Nya saya diberikan kemudahan, tidak lupa shalawat serta salam saya haturkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya yang
berjudul “Sejarah Seni Rupa Pada Masa Hindia Mooi Melok” dengan tepat waktu.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Seni Rupa dan
Kebudayaan Indonesia dalam rangka meningkatkan wawasan tentang kehidupan pada masa
hindia atau mooi melok agar setiap orang tahu bahwa pada masa hindia mooi melok
melahirkan kara-karya yang luar biasa dan menarik.
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Putri Sekar Hapsari, S.Sn.,
M.A. selaku dosen mata kuliah Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia yang telah
memberikan bimbingan dan saran yang bermanfaat bagi saya dalam menyusun sebuah
makalah ini.
Terlepas dari itu semua, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari
segi kalimat, susunan, msupun bahasa. Oleh karena itu saya akan menerima segala bentuk
saran dan kritik agar kedepannya saya bisa memperbaiki kekurangan saya dan dapat menjadi
lebih baik lagi dan saya berharap makalah yang saya buat dengan judul “Sejarah Seni Rupa
Masa Mesolithikum” dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Rabu, 9 Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
BAB 2. PEMBAHASAN ................................................................................ 3

2.1 Seni Rupa Maaa Hindia Molek Moi Indie ........................................... 3


2.2 Ciri Fisik Masa Hindia Molek Moi Indie ............................................ 5
2.3 Nilai-Nilai Yang Terkandung .............................................................. 7
2.4 Contoh-Contoh Karya Seni Rupa Pada Masa Hindia Molek .............. 8

BAB 3. PENUTUP.......................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 13


3.2 Saran .................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 14
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mooi Indie atau Mooi Indie  yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Hindia
Elok, Hindia Jelita, Hindia Molek. Mooi Indie adalah aliran seni lukis yang berkembang di
Hindia Belanda pada abad ke-19.
Aliran seni lukis yang di bawa orang-orang Eropa khususnya orang-orang Belanda ke tanah
jajahan mampu hidup dan berkembang di tanah jajahan. Keindahan pemandangan tanah
jajahan menjadikan cikal akan kelahiran aliran Mooi Indie.

Pada awal kelahirannya, Seniman Belanda dan Eropa saat itu hanya melukis lukisan-lukisan
yang menggambarkan keindahan alam Hindia Belanda dengan tujuan menggencarkan daya
tarik pariwisata di tanah jajahan. Sebabnya, banyak bermunculan lukisan-lukisan yang di
pesan oleh biro perjalanan yang ada di Eropa untuk setiap tanah jajahannya.

Oleh pemerintah Hindia Belanda gaya naturalistik ini diteruskan hingga awal abad 20.
Pemerintah mememinta setiap pelukis Belanda seperti Du Chattel maupun pelukis bumiputera
untuk membuat lukisan Mooi Indie. Mereka “diminta” melukis suasana alam Indonesia yang
molek. Lukisan tersebut kemudian dipamerkan di Eropa. Dengan menggambarkan Hindia
yang cantik jelita sebagai metode pengiklanan pariwisata pada saat itu.

Pada mulanya istilah Mooi Indie dipakai untuk memberi judul reproduksi sebelas lukisan
pemandangan cat air Du Chattel yang diterbitkan dalam bentuk portofolio di Amsterdam
tahun 1930. S. Sudjojono lantas mempopulerkan istilah Mooi Indie pada 1939 untuk
menyebut karya lukis yang menggambarkan pemandangan-pemandangan di Hindia atau
Indonesia yang serba indah, damai, romantis, surgawi dan tenteram, yang sesungguhnya
bertolak belakang dengan kondisi keadaan rakyat negeri jajahan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kah seni rupa masa hindia atau moi molek beserta ciri fisiknya?
2. Nilai-nilai apakah yang terkandung dalam sejarah seni rupa hindia atau moi molek?
3. Apa sajakah seni rupa masa hindia atau moi molek?
4. Siapakah tokoh karya seni rupa masa hindia atau moi molek?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah seni rupa hindia atau moi molek beserta ciri-cirinya.
2. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah seni rupa hindia atau moi
molek.
3. Untuk mengetahui contoh-contoh karya seni rupa maa hindia atau mo molek.
4. Untuk mengetahui tokoh karya seni rupa masa hindia atau moi molek.

BAB II
PEMBAHASAN

1. SENI RUPA MASA HINDIA ATAU MOI MOLEK

. Istilah Mooi Indie berasal dari bahasa Belanda. Dalam bahasa Indonesia, "moii" berati cantik
atau molek atau jelita. Sedangkan Indie berarti Hindia atau wilayah Nusantara yang
kinidisebutIndonesia. Istilah ini pada mulanya dikenal dari dunia seni lukis. Adalah pelukis
Sudjojono yang mempopulerkan istilah ini pada 1930. Pada saat itu ia memakai istilah "moii
indie" untuk menyebut karya lukis yang menggambarkan pemandangan-pemandangan di
Hindia atau Indonesia yang serba indah, damai, dan tenteram.

Meski istilah ini baru populer pada 1930-an, lukisan jenis naturalistik "moii indie" ini
sebenarnya sudah dilakukan oleh pelukis Raden Saleh yang mengenalkan gaya naturalistik di
lukisannya pada abad 19. Namun sejak Raden Saleh meninggal pada 1877 gaya naturalistik.
Hindia Molek atau Mooi Indie merupakan sebuah sebutan bagi gaya seni lukis pemandangan
alam yang berkembang mulai dari tahun 1930-an di Indonesia. Gaya tersebut digeluti oleh
seniman-seniman Indonesia yang memiliki tingkat kecintaan serta nasionalisme yang tinggi
terhadap eksotisme alam Indonesia. Manusia tidak dapat lepas dari alam sebagai lingkungan
tempat mereka tinggal. Manusia merupakan bagian dari alam, yang memiliki hubungan yang
berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya. Pada akhirnya, manusia memiliki
kebutuhan untuk lebih dekat dengan alam.Dalam era globalisasi di masa kini, kebutuhan
untuk lebih dekat dengan alam telah dapat diatasi dengan kemutakhiran teknologi. Akses
menuju dunia maya yang dapat ditempuh dalam tempo waktu yang relatif singkat telah dapat
menyediakan berbagai macam gambar pemandangan alam yang dapat memuaskan manusia
secara instan.Dengan adanya peranan teknologi dalam hidup manusia serta hubungannya
dengan alam, maka kedekatan manusia terhadap lingkungan alam dan sekitarnya menjadi
dipertanyakan. Di satu sisi, teknologi berperan sebagai pengisi kebutuhan manusia akan
keasrian alam, namun di sisi lain, ia juga dapat menjadi jarak antara manusia dengan alam.
Bagi golongan yang tumbuh besar bersamaan dengan kecanggihan teknologi, hal ini menjadi
problematika tersendiri ketika manusia pada akhirnya mencari sisi yang sejati mengenai
hubungannya dengan keindahan alam pada realitas yang sebenarnya. Dalam karya ini, gambar
yang tersaji adalah gambaran pemandangan alam yang telah dicerna, direkonstruksi, serta
digambarkan dalam bentuk-bentuk yang baru, yang diasumsikan lebih sesuai dengan
kehidupan manusia di masa kini.
Oleh pemerintah Belanda gaya naturalistik ini diteruskan pada awal abad 20. Pemerintah
mensponsori para pelukis Belanda--seperti Du Chattel--maupun bumiputera untuk membuat
lukisan "moii indi". Mereka "diminta" menggambarkan suasana alam Indonesia yang cantik,
damai, dan tenteram. Lukisan tersebut kemudian dipamerkan di Eropa. Dengan
menggambarkan Hindia yang cantik jelita, pemerintah Hindia Belanda bertujuan menarik para
wisatawan Eropa datang ke Indonesia.

Pelukis-Pelukis
Beberapa pelukis aliran moii indie yang terkenal adalah  R. Abdullah Suryosubroto (1878-
1914). Pelukis kelahiran Semarang ini merupakan putra dari dr Wahidin Sudirohusodo, tokoh
pergerakan nasional Indonesia. Ia adalah pelukis yang melanjutkan gaya naturalistik Raden
Saleh. Gaya naturalistik ini kemudian dilanjutkan lagi oleh anak dari Abdullah Suryosubroto
yakni Basoeki Abdullah (1915-1993).

Pelukis moii indie lainnya adalah Wakidi (1889-1979). Pelukis keturunan Jawa tapi dilahirkan
di Plaju, Sumatra Barat ini pada tahun 1889, juga melukis gambaran keindahan alam di
Sumatera Barat. Pekerjaan utama Wakidi adalah guru seni lukis di sekolah INS Kayu Tanam
yang didirikan Moh Syafei.

Selain Wakidi, ada Mas Pringadi (1875-1936). Mas Pringadi lahir di keluarga ningrat Jawa
asal Banyumas, yang merupakan hasil pendidikan politik etis Belanda. Ia murid dari pelukis
belanda Du Chattel. Ia juga dikenal sebagai ilustrator di museum antropologi Batavia
(Jakarta).

 CIRI-CIRI FISIK SENI RUPA HINDIA ATAU MOI MOLEK

Ciri khas lukisan Mooi Indie dapat diketahui dari objek-objek lukisannya, antara lain:

 Pemandangan alam, seperti sungai, gunung, hutan, suasana pedesaan, sawah yang
indah di Hindia Belanda.
 Menggambarkan wanita-wanita di Hindia Belanda yang juga eksotik. Umumnya
wanita Timur ini digambarkan sedang menari atau melakukan kegiatan sehari-hari,
ataupun dalam keadaan setengah berbusana.
 Laki-Iaki pribumi juga sering muncul sebagai obyek lukisan, biasanya sebagai orang
desa, penari atau bangsawan.
 Menggunakan pilihan warna yang teduh, terang, dan damai.
Pelukis yang beraliran Mooi Indie dapat terbagi menjadi empat kelompok besar[3], yakni:
Orang Asing
Orang asing yang datang dari luar negeri yang jatuh cinta pada keindahan Hindia Belanda
dan menemukan objek-objek yang menarik di tanah Hindia. Misalnya

 Isaac Israels
 Willem Jan Pieter van der Does
 F.J. du Chattel
 Manus Bauer
 W.O.J. Nieuwenkamp
 PAJ Moojen
 Carel Dake
 Romualdo Locatelli
Orang Belanda kelahiran Hindia Belanda
Orang-orang Belanda kelahiran Hindia Belanda, misalnya Henry van Velthuijzen, Charles
Sayers, Ernest Dezen~e, Leonard Eland, Jan Frank, dll.
Orang Pribumi
Orang pribumi yang berbakat melukis dan mendapat ketrampilan dari dua kelompok di atas,

 Raden Saleh (1807-1880)
 R. Abdullah Suryosubroto (1878-1914).
 Basoeki Abdullah (1915-1993)
 Wakidi (1889-1979)
 Mas Pirngadi (1875-1936)
Orang Tionghoa
Orang-orang Cina yang mulai muncul pada dasawarsa ketiga abad 20, khususnya Lee Man
Fong, Oei Tiang Oen dan Biau Tik Kwie
 NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG

Kondisi Sosial Budaya Akhir Abad ke-19 dan Awal Abad Ke- 20 Munculnya
aliran mooi indie tidak lepas dari kondisi sosial ekonomi yang mendukungnya.
Pada akhir abad ke 19 muncul suatu kebijakan yang dikenal dengan politik etis
(ethische politic). Kebijakan ini merupakan bentuk respon para intelektual
liberalis dalam keinginan untuk membalas budi sumber daya yang selama ini
telah diekspoltasi oleh pemerintah kolonial Belanda kepada kaum pribumi.
Tokoh

Pada aspek ekonomi, pada akhir abad ke-19 dan awal 20 menjadi awal
penerapan kebijakan liberalis yang memberikan kesempatan pada pihak swasta
untuk menanamkan modal di Hindia Belanda. Kebijakan politik pintu terbuka
merupakan akibat dari gelombang protes kaum liberal yang menganggap bahwa
sistem ekonomi Hindia Belanda sebelumnya tidak dapat diteruskan. Selain itu
pada masa tersebut parlemen negeri Belanda dikuasai oleh kaum liberal yang
berdampak pada semua tatanan kehidupan termasuk perekonomian turut
dirubah. Terdapat suatu aturan dimana hal ini akan menjadi penyebab
berubahnya sistem sosial kemasyarakatan utamanya bagi kaum petani. Poin
dalam undang-undang agraria tahun 1870 yang dimaksud adalah tanah dimiliki
oleh orang pribumi dapat disewa swasta asing dengan jangka waktu hingga tujuh
puluh lima tahun atau untuk masa paling lama antara lima atau dua puluh tahun
(tergantung pada persyaratan hak kepemilikan tanah) (Ismono, 2013, p. 31).

 Contoh-Contoh Karya Seni Rupa Pada Masa Hindia Molek

Ciri khas lukisan pada masa ini dapat diketahui dari objek-objek lukisannya, antara lain:
Pemandangan alam, seperti sungai, gunung, hutan, suasana pedesaan, sawah yang indah di
Hindia Belanda.

Menggambarkan wanita-wanita di Hindia Belanda yang juga eksotik. Umumnya wanita Timur
ini digambarkan sedang menari atau melakukan kegiatan sehari-hari, ataupun dalam keadaan
setengah berbusana.

Laki-Iaki pribumi juga sering muncul sebagai obyek lukisan, biasanya sebagai orang desa,
penari atau bangsawan.

Menggunakan pilihan warna yang teduh, terang, dan damai.

Berikut adalah contoh lukisan pada masa hindia molek moi indie :

Judul : Mountain landscape,

karya : Wakidi

Judul : Ngarai Sinahok

Karya : Wakidi
Judul : Village life in Sanur

Karya : W G Hofker

Judul : Pantai Flores

Karya : Basuki Abdullah

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Istilah Mooi Indie berasal dari bahasa Belanda. Dalam bahasa Indonesia, "moii" berati cantik
atau molek atau jelita. Sedangkan Indie berarti Hindia atau wilayah Nusantara yang
kinidisebutIndonesia. Istilah ini pada mulanya dikenal dari dunia seni lukis. Adalah pelukis
Sudjojono yang mempopulerkan istilah ini pada 1930. Pada saat itu ia memakai istilah "moii
indie" untuk menyebut karya lukis yang menggambarkan pemandangan-pemandangan di
Hindia atau Indonesia yang serba indah, damai, dan tenteram.

Meski istilah ini baru populer pada 1930-an, lukisan jenis naturalistik "moii indie" ini
sebenarnya sudah dilakukan oleh pelukis Raden Saleh yang mengenalkan gaya naturalistik di
lukisannya pada abad 19. Namun sejak Raden Saleh meninggal pada 1877 gaya naturalistik.
Hindia Molek atau Mooi Indie merupakan sebuah sebutan bagi gaya seni lukis pemandangan
alam yang berkembang mulai dari tahun 1930-an di Indonesia. Gaya tersebut digeluti oleh
seniman-seniman Indonesia yang memiliki tingkat kecintaan serta nasionalisme yang tinggi
terhadap eksotisme alam Indonesia.

Saran

Dengan pembuatan makalah ini diharapkan menjadi manfaat bagi pembacanya dan dapat
menambah wawasan atau pengetahuan tentang Sejarah seni rupa pada masa Hindia atau Mooi
Indie. Jangan sampai karya yang ada hanya menjadi barang yang terlupakan dan tidak
berguna. Selalu tambah wawasan dan pengetahuan dengan mencari tahu tentang adanya
kehidupan sebelum masa sekarang atau modern ini.
Saya berharap untuk penulis lainnya agar memberikan sumber yang relevan terhadap
makalah atau tulisan yang dibuat agar lebih bermanfaat bagi kita semua dan agar tidak terjadi
kesaah pahaman serta palgiasi

Anda mungkin juga menyukai