Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERKEMBANGAN SENI RUPA ERA MOOI INDIE

Dosen pengampu mata kuliah :

Yofita Sandra S.Pd., M.Pd & Asra Ilal khairi S.Pd., M.Pd

Oleh Kelompok IV:

1. Mardiyatul mufida (21020021)


2. Muhammad fauzan (21020023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang ,kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-nya , yang telah memberikan rahmat, hidayat,dan inayahnya
kepadaa kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “perkembangan seni rupa era moi
indie” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu ,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi sususan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupu inspirasi
bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Padang , September 2021

Penyusun

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. 1
BAB 1 ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah......................................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
A. Mengenal Aliran Seni Lukis Mooi Indie .................................................................................. 2
B. Ciri-ciri Mooi Indie .................................................................................................................... 3
C. Pelukis Beraliran Mooi Indie .................................................................................................... 3
D. Contoh Lukisan Era Mooi Indie ............................................................................................. 12
BAB III.................................................................................................................................................. 14
PENUTUP............................................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 15
iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Senja Di Dataran Mahat .............................................................................................. 8
Gambar 2. Penggambaran romantis De Grote Postweg dekat .................................................. 12
Gambar 7. An oil painting depicting life on Buitenzorg Plantentuin in 1899. ........................... 13
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kedatangan Bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia tidak hanya memberikan dampak pada


sektor ekonomi dan pembangunan saja, namun juga membawa dampak pada bidang kesenian
dan juga kebudayaan. Secara tidak langsung kesenian dan juga kebudayaan ala Eropa perlahan
diserap dan diterapkan di Hindia Belanda. Salah satu kesenian yang berkembang pesat pada saat
itu yakni seni lukis. Gaya gaya lukisan orang-orang Eropa pada saat itu lebih menampilkan
tentang alam dan juga lingkungan sekitar serta bergaya romantisme dan impresionisme.

Pada perkembangan awal seni lukis ini merupakan bagian dari perjalanan bangsa-bangsa
Eropa di Hindia Belanda sebagai bentuk laporan perjalanan yang nantinya akan disampaikan
kepada pemerintah di negaranya. Selanjutnya seni lukis ini semakin berkembang dan
memunculkan nama seorang pelukis pribumi yang bernama Radeh Saleh Bustaman yang
mendapatkan pembelajaran seni dari orang Eropa yang bernama A.A.J Payen, yang membuat
gaya dan corak lukisannya cenderung menyerupai gaya-gaya ala Eropa yang mengedepankan
keindahan alam dan bangunan.

Seni lukis ini sempat mengalami penurunan pada saat itu selepas kepergian dari Raden
Saleh karena setelahnya tidak ada penerus pelukis yang condong kearah gaya mooi indie.
Barulah setelah berakhirnya tanam paksa dan diberlakukannya sistem politik etis di Indonesia
yang memberi kesempatan bagi rakyat-rakyat pribumi mengenyam pendidikan ala barat salah
satunya bidang kesenian ditambah lagi dengan semakin banyaknya orang-orang Eropa termasuk
para pelukis menginjakkan kakinya di Hindia Belanda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yan dirumuskan di atas, maka rumusan masaah pada makalah
ini adalah :

1. Apa pengertian dari seni rupa mooi indie itu?


2. Bagaimana asal usul mooi indie di Indonesia?

1
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian mooi indie
2. Untuk mengetahui asal usul perkembangan moi indie di Indonesia?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengenal Aliran Seni Lukis Mooi Indie

Mooi Indie atau Mooi Indië yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Hindia
Elok, Hindia Jelita, Hindia Molek. Mooi Indie adalah aliran seni lukis yang berkembang di
Hindia Belanda pada abad ke-19.

Aliran seni lukis yang di bawa orang-orang Eropa khususnya orang-orang Belanda ke
tanah jajahan mampu hidup dan berkembang di tanah jajahan. Keindahan pemandangan tanah
jajahan menjadikan cikal akan kelahiran aliran Mooi Indie.

Pada awal kelahirannya, Seniman Belanda dan Eropa saat itu hanya melukis lukisan-
lukisan yang menggambarkan keindahan alam Hindia Belanda dengan tujuan menggencarkan
daya tarik pariwisata di tanah jajahan. Sebabnya, banyak bermunculan lukisan-lukisan yang di
pesan oleh biro perjalanan yang ada di Eropa untuk setiap tanah jajahanOleh pemerintah Hindia
Belanda gaya naturalistik ini diteruskan hingga awal abad 20.

Pemerintah meminta setiap pelukis Belanda seperti Du Chattel maupun pelukis


bumiputera untuk membuat lukisan Mooi Indie. Mereka “diminta” melukis suasana alam
Indonesia yang molek. Lukisan tersebut kemudian dipamerkan di Eropa. Dengan
menggambarkan Hindia yang cantik jelita sebagai metode pengiklanan pariwisata pada saat
itunya.

Pada mulanya istilah Mooi Indie dipakai untuk memberi judul reproduksi sebelas lukisan
pemandangan cat air Du Chattel yang diterbitkan dalam bentuk portofolio di Amsterdam tahun

2
1930. S. Sudjojono lantas mempopulerkan istilah Mooi Indie pada 1939 untuk menyebut karya
lukis yang menggambarkan pemandangan-pemandangan di Hindia atau Indonesia yang serba
indah, damai, romantis, surgawi dan tenteram, yang sesungguhnya bertolak belakang dengan
kondisi keadaan rakyat negeri jajahan.

B. Ciri-ciri Mooi Indie

Ciri khas lukisan ini dapat diketahui dari objek-objek lukisannya, antara lain:
Pemandangan alam, seperti sungai, gunung, hutan, suasana pedesaan, sawah yang indah di
Hindia Belanda. Menggambarkan wanita-wanita di Hindia Belanda yang juga eksotik. Umumnya
wanita Timur ini digambarkan sedang menari atau melakukan kegiatan sehari-hari, ataupun
dalam keadaan setengah berbusana. Laki-Iaki pribumi juga sering muncul sebagai obyek lukisan,
biasanya sebagai orang desa, penari atau bangsawan.

Menggunakan pilihan warna yang teduh, terang, dan damai. Beberapa pelukis yang
memiliki ciri khas lukisan aliran tersebut seperti; Isaac Israel, Willem Jan Pieter van der Does
F.J. du Chattel, Manus Bauer, Carel Dake, Romualdo Locatelli, yang keseluruhannya berasal
dari belanda. Namun tidak hanya pelukis Belanda yang mempopulerkan, beberapa pelukis
Hindia-Belanda seperti; Raden Saleh, Basoeki Abdoellah, Raden Mas Pirgadi, juga turut
mempopulerkan seni lukis Mooi Indie sampai Indonesia Merdeka dan berlanjut ke pertengahan
abad ke-20. Tentunya setiap aliran seni yang lahir memiliki pandangan tersendiri bagi setiap
pelukis, tak terkecuali S. Soedjojono sendiri pernah menuliskan kritikannya terhadap aliran seni
yang dibawa bangsa kolonial ke tanah jajahan.

Menurut S. Soedjojono, “Aliran ini memiliki ke kontrasan dalam kenyatan yang ada di
Hindia-Belanda. Mooi Indie hanya sebatas mempopulerkan keeksotisan tanah Hindia di mata
masyarakat Eropa kala itu. Menjadikan lukisan dengan aliran seperti itu hanya sebatas hiburan
terhadap orang-orang asing”.

Meski setelah melawan habis-habisan aliran seni ini, Sudjojono pada penghujung hayatnya
akhirnya juga melukis aliran tersebut. Hal ini dikarenakan ternyata mazhab ini sangat kuat
berakar di masyarakat dan memiliki jangkauan yang dapat diterima secara baik kepda piblik.

C. Pelukis Beraliran Mooi Indie

3
Pelukis yang beraliran Mooi Indie dapat terbagi menjadi empat kelompok besar, yakni :

1. Orang asing

Orang asing yang datang dari luar negeri yang jatuh cinta pada keindahan Hindia
Belanda dan menemukan objek-objek yang menarik di tanah Hindia. Misalnya :

a) Isaac Israels.
b) Willem Jan Pieter van der Does.
c) F.J. du Chattel.
d) Manus Bauer.
e) W.O.J. Nieuwenkamp.
f) PAJ Moojen.
g) Carel Dake.
h) Romualdo Locatelli.
2. Orang Belanda kelahiran Hindia Belanda

Orang-orang Belanda kelahiran Hindia Belanda, misalnya Henry van Velthuijzen,


Charles Sayers, Ernest Dezen~e, Leonard Eland, Jan Frank, dll.

3. Orang Pribumi

Orang pribumi yang berbakat melukis dan mendapat ketrampilan dari dua kelompok di
atas,

a) Raden Saleh (1807-1880)


b) R. Abdullah Suryosubroto (1878-1914).
Abdullah Suriosubroto (Semarang, 1878 - Yogyakarta, 1941) adalah seorang
pelukis Indonesia. Dia adalah anak kandung Wahidin Sudirohusodo, seorang tokoh
gerakan nasional Indonesia. Dia adalah juga ayah pelukis Indonesia terkenal
Sudjono Abdullah dan Basoeki Abdullah.
Mengikuti jejak ayah angkatnya, Abdullah masuk sekolah kedokteran di
Batavia (kini Jakarta). Kemudian dia meneruskan kuliahnya di Belanda. Di sana, dia
beralih ke seni lukis dan masuk sekolah seni rupa. Sepulangnya di Indonesia, dia
meneruskan kariernya sebagai pelukis.

4
Abdullah dipandang sebagai pelukis Indonesia yang pertama pada abad ke-20.
Benda lukisan kesukaannya adalah pemandangan. Dia dimasukkan dalam aliran
yang dijuluki "Mooi Indie" ("Hindia Indah").
Abdullah mulai menetap beberapa tahun di Bandung agar dekat dengan alam
yang dia suka lukis. Kemudian dia pindah ke Yogyakarta, di mana dia meninggal
tahun 194.
c) Basar Idjonati (1900-1990)
Basar dikenal karena seni lukis. Ia aktif dan tinggal di Jawa yang dulu dikenal
sebagai Hindia Barat Belanda. Ia melukis dengan gaya Mooi Indie (Bahasa Belanda
untuk "India yang Indah")
Basar lahir di Bandung Jawa Barat pada tahun 1901, dan tumbuh di lingkungan
yang sangat artistik. Kakak laki-lakinya Suwardja (seorang pelukis cat air terkenal)
dan Adiwinata sama-sama berprofesi sebagai seniman pelukis.
Basar belajar melukis dengan sungguh-sungguh pada usia 17 tahun di bawah
bimbingan kakaknya Suwardja dan terkadang juga mendapat nasehat dan bimbingan
dari Abdullah Soeriosoebroto (pelukis lanskap terkenal) yang tinggal di Sumedang,
sebuah kota kecil tidak jauh dari Bandung.
Pada tahun 1925 Basar pindah ke Jakarta di mana ia segera menjadi pelukis
panorama paling ulung dan sangat dihargai oleh orang asing dan warga negara
kolonial. Lukisan-lukisannya dikoleksi oleh banyak orang Eropa dan beberapa
dibawa ke luar negeri sebagai suvenir untuk mengingat keindahan dunia Timur yang
luar biasa yang pernah mereka kunjungi.
Basar menikmati kehidupan yang baik dari penjualan lukisannya, yang
karenanya memungkinkannya untuk sesekali berkeliling Jawa dan Sumatera untuk
mempelajari dan mengamati pemandangan fantastis negara tercintanya.
Sebaliknya karya-karyanya terkadang dikritik negatif oleh beberapa seniman
nasionalis karena mengikuti gaya "Mooi Indie" (India Indah). Mereka menganggap
gaya ini hanyalah kreasi seni komersial yang dipelopori oleh seniman Belanda yang
memanfaatkan keindahan negeri ini hanya untuk memuaskan keinginan warga
kolonial yang kaya untuk mendekorasi rumahnya. Kritikus juga mengatakan bahwa
gaya lukisan 'Mooi Indie' menunjukkan seolah-olah negara ini adalah surga yang

5
makmur padahal kenyataannya begitu banyak penderitaan rakyat Indonesia di bawah
tekanan kolonialisme. Basar tidak pernah memperdulikan komentar negatif tersebut
karena menurutnya seni harus dipisahkan dari politik.
Sepanjang waktu hidup kreatifnya, Basar secara konsisten bertahan dalam gaya
naturalistik klasik aslinya saat ia percaya diri bahwa menggambarkan keindahan asli
dari pemandangan daratan dan laut negaranya - mencerminkan suasana tenang dan
damai dari kehidupan pedesaan yang sederhana, memberikan rasa Kegembiraan dan
kebahagiaan bagi siapa saja yang melihatnya, juga akan menjadi semacam dedikasi
yang bisa ia curahkan sebagai seniman untuk sangat menghargai tanah air
tercintanya.

d) Basoeki Abdullah (1915-1993)


Basuki Abdullah lahir di Surakarta, 25 Januari 1915. Basuki Abdullah adalah
salah satu pelukis terkenal Indonesia. Pelukis beraliran realis dan naturalis ini pernah
diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada 1974. Lukisan-lukisan karyanya
menghiasi istana negara, selain menjadi koleksi dari berbagai penjuru dunia.
Bakat melukis Basuki Abdullah terwarisi dari ayahnya, Abdullah Suryosubro,
yang juga seorang pelukis dan penari. Sedangkan kakeknya adalah seorang tokoh
Pergerakan Kebangkitan Nasional Indonesia pada awal 1900-an, yaitu Doktor
Wahidin Sudirohusodo.
Basuki Abdullah bersekolah di HIS Katolik dan Mulo Katolik di Solo,
kemudian mendapatkan beasiswa pada 1933 untuk belajar di Akademi Seni Rupa
(Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda, dan menyelesaikan
studinya dalam waktu tiga tahun dengan meraih penghargaan Sertifikat Royal
International of Art (RIA).
Pada 6 September 1948, sewaktu penobatan Ratu Yuliana di Belanda, Basuki
Abdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis dunia lainnya dalam sebuah sayembara
yang diadakan di Amsterdam, Belanda. Sedangkan lukisannya, “Balinese Beauty”
terjual di balai lelang Christie‟s di Singapura, pada tahun 1996.
Selama karirnya dalam melukis, Basuki terkenal sebagai pelukis potret, meski
ia juga melukis pemandangan alam, flora, fauna, tema-tema perjuangan,

6
pembangunan, dan lainnya. Dia sering mengadakan pameran tunggal, di dalam
maupun di luar negeri, seperti di Thailand, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, dan
negara-negara lain. Lebih kurang 22 negara yang memiliki karya lukisan beliau.
Hampir sebagian hidupnya dihabiskan di luar negeri.
Selain menjadi pelukis, dia juga pandai menari dan sering tampil dengan tarian
wayang orang sebagai Rahwana atau Hanoman. Pria yang menikah empat kali ini
tidak hanya menguasai soal kewayangan, budaya Jawa di mana dia berasal. Tetapi
juga menggemari komposisi-kompasisi Franz Schubert, Beethoven dan Paganini,
dengan demikian wawasannya sebagai seniman luas dan tidak Jawasentris.
Kemtaiannya cukup tragis. Basuki Abdullah tewas dibunuh perampok di rumah
kediamannya, pada 5 November 1993. Ia meninggal dalam usia 78 tahun.
Jenazahnya dimakamkan di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta.
e) Wakidi (1889-1979)
Wakidi (lahir di Plaju, Palembang, Sumatra Selatan, 1889 – wafat di
Bukittinggi, Sumatra Barat, 1979) adalah seorang pelukis naturalis asal Indonesia
yang lukisannya banyak mengandung corak Mooi Indie (Hindia molek). Bersama
dengan Abdullah Surio Subroto (1879-1941) (ayah Basuki Abdullah) dan Pirngadie
(1875-1936), Wakidi adalah satu di antara tiga pelukis naturalistik Indonesia yang
terkemuka di zamannya. Orang tuanya berasal dari Semarang, Jawa Tengah yang
bekerja di pertambangan minyak Plaju.
Kehidupan
Wakidi mulai melukis sejak usia 10 tahun. Sebagai guru melukis, Wakidi
sempat belajar dengan seorang pelukis Belanda bernama van Dick di Kweekschool,
Bukittinggi, Sumatra Barat. Dia lulus dari sekolah itu pada tahun 1908 dan terus
mengajar disana. Meskipun banyak berkarya, hampir semuanya dikoleksi orang,
sehingga Wakidi tidak pernah mengadakan pameran lukisannya. Karya-karyanya
banyak dikoleksi oleh istana kepresidenan dan sejumlah tokoh penting, seperti wakil
presiden Indonesia, Mohammad Hatta dan Adam Malik.
Ciri lukisan Wakidi
Wakidi selalu membuat duplikat atau repro lukisan-lukisannya sendiri,
sehingga tidak dapat diketahui lagi entah berapa kali beliau membuat repro lukisan,

7
karena selalu saja ada "pelanggan" yang menyukai lukisan yang sama di samping
kegiatannya dalam mengajar (guru).
Mungkin agak mengejutkan bahwa, Wakidi sering menyatakan dirinya bukan
"pelukis" tetapi tukang gambar. Apa yang dipikirkan Wakidi saat dia menyatakan
sebagai "tukang gambar"? Mungkin dengan label ini, dia bebas untuk melukis
dengan caranya sendiri, seperti merepro lukisan-lukisannya sendiri dan kebebasan-
kebebasan lain yang wajib dimiliki oleh orang yang berpredikat pelukis. Seperti yang
diketahui, umumnya objek lukisan Wakidi adalah "lanskap alam" atau pemandangan
alam, dan itu terbatas pada lanskap alam pegunungan , deretan bukit barisan dan
kawasan sekitar kota Bukittinggi, dimana beliau bermukim. Terakhir beliau
bermukim dan membuat rumah di Padang. Memang ada beberapa lukisan sewaktu
beliau berada di Palembang, yang menggambarkan pemandangan pinggir sungai.

Contoh lukisan wakidi

Gambar 1. Senja Di Dataran Mahat


sumber : http://archive.ivaa-
online.org/pelakuseni/wakidi

8
9
f) Mas Pirngadi (1875-1936)
R. M. Pirngadie, (lahir di Banyumas, 1875 - meninggal tahun 1936 pada
umur 61 tahun) adalah pelukis naturalis dari aliran Mooi Indie dari Hindia Belanda.
Pada usia 11 tahun ia mulai berkerja di Kantor Register, membuat gambar peta dan
disanalah ia pertama kali memegang kuas dan cat. Tahun 1889, ketika berusia 14
tahun, ia mulai belajar melukis pada seorang pelukis bangsa Jerman. Pada tahun
1928, ia bekerja pada Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen
(kini menjadi Museum Nasional),Bersama J.E. Jasper,[1] seorang peneliti bangsa
Belanda, ia kemudian berkeliling ke pelosok daerah di Indonesia mencatat tentang
seni kerajinan rakyat yang ada pada waktu itu. Hasilnya berupa karya tulisannya
yang ia buat sebanyak lima jilid, berjudul „De Inlandsche Kunst Nijverheid In Ned.
Indie‟s‟ Graven Hage. Jilid 1, tentang Anjaman, 1912. Jilid 2 tentang Tenunan,
1912. Jilid 3 tentang Batik, 1916. Jilid 4 tentang Emas dan Perak, 1927. Dan jilid 5
tentang logam lain selain emas dan perak, 1930. Dalam perjalanannya
kesenirupaannya, ia kemudian dikenal sebagai salah satu pelukis yang menganut
aliran naturalisme. Karena karya lukis yang ia buat melukiskan sesuatu yang nyata
dan alami seperti tampak pada aslinya. Selain itu, ia juga termasuk dalam golongan
kelompok mazhab Hindia Molek atau Mooi Indie, bersama sejumlah pelukis

10
lainnya seperti R. Abdullah Suriosubroto (1878-1914), dan Wakidi (1889-1979).
Ketiganya di anggap sebagai pelanjut pelukis Raden Saleh yang dikenal sebagai
perintis aliran seni lukis modern di tanah air. Dalam melukis, R.M.Pirngadi kerap
menggunakan objek alam yang berkesan tenteram, tenang, dan damai, sebagai
gambar lukisannya.[3]
Pelukis yang sudah sering mengadakan pameran tunggal di kota-kota besar
di Jawa ini pernah beberapa kali mendapat penghargaan yakni, tahun 1905, ia
menerima piagam penghargaan lukisan terbaik pada pameran di Annual Fair,
Surabaya. Tahun 1907, ia menerima penghargaan II pada pameran lukisan cat air,
Surabaya. Tahun 1912, ia menerima dua medali pada pameran lukisan, Surabaya.
Tahun 1913, ia mendapat hadiah untuk lukisan pemandangan Indonesia terbaik
pada The Gent Expositio. Tahun 1914, is mendapat hadiah pertama untuk lukisan
cat air terbaik pada Pameran Kolonial, Semarang. Tahun 1919, ia mendapat hadiah
pertama dan kedua pada perlombaan membuat kulit buku terindah. Raden Mas
Pirngadi wafat pada tahun 1936.
Keluarga
Istri pertama R.M Pirngadie wafat di Bogor dan meninggalkan 2 (dua) orang
anak yaitu :
 Rohana Pirngadie
 Supangat Pirngadie
Sepeninggal istri pertama R.M Pirngadie menikahi wanita asal Ciamis, Jawa
Barat yang bernama Siti Maemunah dan memiliki 5 (lima) orang anak yaitu :
 Rudi Pirngadie
 Sunar Pirngadie
 Sumiati Pirngadie
 Sulastri Pirngadie
 Rudiyah Pirngadie
4. Orang Tionghoa

Orang-orang Cina yang mulai muncul pada dasawarsa ketiga abad 20, khususnya Lee Man
Fong, Oei Tiang Oen dan Siauw Tik Kwie.

11
D. Contoh Lukisan Era Mooi Indie

Gambar 5. Antoine Payen - Landscape, Java (1818).Sumber: https://muralmedan.com/seni-lukis-mooi-


indie/

Gambar 2. Penggambaran romantis De Grote Postweg dekat


Buitenzorg( The romantic depiction of De Grote Postweg near
Buitenzorg )

12
Sumber:https://muralmedan.com/seni-lukis-mooi-inindonesia

Gambar 7. An oil painting depicting life on Buitenzorg Plantentuin in 1899.


Sumber : https://yoursay.suara.com/news/2020/12/14/122109/

13
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Sebagai akhir penulisan kajian ini,penulis dapat menyimpulkan bahwa Seni lukis
Indonesia mengalami perkembangan sejak masa kolonial Eropa tepatnya pada abad ke-16. Pada
mulanya seni lukis hanya berfungsi sebagai dokumentasi berbagai pemandangan bangunan,
alam, sosial, dan budaya masyarakat Hindia Belanda. Tradisi lukis modern era Hindia Belanda
memiliki aliran tersendiri sejak tahun 1930 disebut mooi indie (Hindia molek).Kajian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan peran mooi indie dalam lingkup perkembangan seni lukis
modern Indonesia, sekaligus memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang
melatarbelakangi masuknya kebudayaan ini. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah
metode sejarah yang meliputi heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan
hasil kajian maka ditemukan fakta bahwa seni lukis modern pada masa Hindia Belanda dibawa
oleh para migrasi pelukis yang datang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, sebagai
dampak dari diterapkannya politik pintu terbuka, dan mudahnya akses transportasi.

B. Saran

Adapun saran dari penulisan makalah ini sebagai berikut. Pertama, dapat menambah wawasan
mengenai likisan mooi indie. Kedua, untuk menciptakan pembelajaran yang baik dan efektif
diperlukan pemahaman tentang mooi indie tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aziz. 2019.Asal usul seni Lukis mooi indie.

https://yoursay.suara.com/news/2020/12/14/122109/asal-usul-seni-lukis-mooi-indie-di-indonesia

Diakses 27 september 2021`

https://muralmedan.com/seni-lukis-mooi-indie/ Diakses 27 September 2021.

indiehttps://yoursay.suara.com/news/2020/12/14/122109/asal-usul-seni-lukis-mooi-indie-di-
indonesia.9/26/21 Diakses 27 september 2021.

Wikipedia.2011.mooi indie. https:/id.wikipedia.org/wiki/mooi indie. Diakses 27 september 2021.

https://thereaderwiki.com/en/Bogor_Botanical_Gardens Di akses pada 1 oktober 2021

https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Antoine_Payen_-_Landscape,_Java_(1818).jpg Di
akses pada 1 oktober 2021

https://thereaderwiki.com/en/Dutch_East_Indies Di akses pada 1 oktober 2021

https://www.merdeka.com/basuki-
abdullah/profil/#:~:text=Basuki%20Abdullah%20lahir%20di%20Surakarta,salah%20satu
%20pelukis%20terkenal%20Indonesia.&text=Bakat%20melukis%20Basuki%20Abdullah
%20terwarisi,juga%20seorang%20pelukis%20dan%20penari. Di akses pada 1 oktober
2021

Mateus2019.terakhir diubah 2021 https://www.askart.com/artist/Basar/11205609/Basar.aspx Di


akses pada 1 oktober 2021

https://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah_Suriosubroto#:~:text=Abdullah%20Suriosubroto%20(Se
marang%2C%201878%20%2D,1941)%20adalah%20seorang%20pelukis%20Indonesia.&t
ext=Abdullah%20dipandang%20sebagai%20pelukis%20Indonesia,(%22Hindia%20Indah
%22). Di akses pada 1 oktober 2021

http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/wakidi Di akses pada 1 oktober 2021

15
http://sekolahanggikusumah.blogspot.com/2018/05/biografi-wakidi.html Di akses pada 1
oktober 2021

https://id.wikipedia.org/wiki/Wakidi#:~:text=Wakidi%20(lahir%20di%20Plaju%2C%20Palemba
ng,Mooi%20Indie%20(Hindia%20molek).&text=Orang%20tuanya%20berasal%20dari%2
0Semarang,bekerja%20di%20pertambangan%20minyak%20Plaju. Di akses pada 1 oktober
2021

https://id.wikipedia.org/wiki/Pirngadie#:~:text=R.%20M.%20Pirngadie%2C%20(lahir%20di%2
0Banyumas,Mooi%20Indie%20dari%20Hindia%20Belanda.&text=Tahun%201889%2C%
20ketika%20berusia%2014,pada%20seorang%20pelukis%20bangsa%20Jerman. Di akses
pada 1 oktober 2021

16

Anda mungkin juga menyukai