DOSEN PENGAMPU :
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT, karena dengan Rahmat
dan RidhoNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Dr.Yarmis Syukur,M.Pd, Kons selaku dosen pengampu psikologi pendidikan
yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejenuhan dalam belajar merupakan fenomena yang sudah lama dikenal dan
sering dihadapi oleh individu yang sedang belajar. Kondisi kejenuhan ini terjadi
ketika individu merasa bosan, lelah, atau kurang termotivasi dalam belajar. Hal ini
dapat mempengaruhi kinerja belajar dan kemampuan untuk memperoleh
informasi yang efektif dan efisien.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kejenuhan dalam belajar antara lain
waktu belajar yang berlebihan, rutinitas belajar yang monoton, materi yang
kurang menarik, serta tekanan dan kecemasan yang terlalu tinggi dalam belajar.
Ketika seseorang mengalami kejenuhan dalam belajar, maka kemampuannya
untuk berkonsentrasi, mengingat informasi, dan memecahkan masalah dapat
menurun.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu yang dimaksud dengan kejenuhan belajar?
1
C. Tujuan
1. mengetahui yang di maksud dengan kejenuhan belajar
2
BAB II PEMBAHASAN
3
ketertarikan siswa terhadap pelajaran. Selanjutnya yang ketiga yaitu menurunnya
keyakinan siswa akan akademiknya ditandai dengan merasa tidak percaya diri,
hilangnya keyakinan akan kemampuannya dalam sesuatu sehingga membuat
siswa merasa tertekan, merasa tidak kompeten, dan merasa bahwa dirinya tidak
berprestasi. Kemudian, menurut Maslach dan Leter (Setiawan, 2020: 11), gejala
kejenuhan belajar pada siswa terdiri dari tiga aspek yang terdapat pada Maslach
Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) diantaranya, (1) emotional
exhaustion atau keletihan emosi ditandai dengan merasa bosan, mudah menyerah,
merasa lelah dan mudah cemas, (2) cynicism atau depersonalisasi ditandai dengan
tidak mengerjakan tugas, bolos sekolah, kehilangan ketertarikan untuk mengikuti
pelajaran, dan berfikir negatif terhadap guru, (3) reduced academic efficacy atau
menurunnya keyakinan akademik ditandai dengan merasa rendah diri, merasa
tidak berprestasi, dan merasa tidak kompeten. Berdasarkan pendapat diatas, dapat
disimpulkan bahwa gejala kejenuhan belajar ditandai dengan keletihan emosi,
depersonalisasi, dan menurunnya keyakinan akademik.
4
kurang efektif dan juga dapat mengakibatkan psikologis peserta didik menjadi
terganggu sehingga dapat mempengaruhi kualitas dirinya, prestasi hingga masa
depannya. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dampak
dari kejenuhan belajar dapat berdampak pada kondisi fisiknya dan juga prestasi
belajarnya.
5
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
kejenuhan dalam belajar dapat terjadi ketika individu merasa bosan, lelah, atau
kurang termotivasi dalam belajar. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kejenuhan dalam belajar meliputi waktu belajar yang berlebihan, rutinitas belajar
yang monoton, materi yang kurang menarik, serta tekanan dan kecemasan yang
terlalu tinggi dalam belajar. Kejenuhan dalam belajar dapat mempengaruhi kinerja
belajar dan kemampuan untuk memperoleh informasi yang efektif dan efisien.
B. SARAN
Untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar, individu dapat melakukan berbagai
strategi, seperti mencoba metode belajar yang berbeda, memilih materi yang
menarik, membuat jadwal belajar yang realistis, dan menambah kegiatan atau
hobi lain di luar belajar. Selain itu, penting bagi guru dan pengajar untuk
mengidentifikasi tanda-tanda kejenuhan pada siswa dan menyediakan strategi
untuk membantu mereka mengatasi kejenuhan tersebut.
6
DAFTAR PUSTAKA