DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Dosen Pengampu
Yofita Sandra,S.Pd,.M.PD
Asra Ilal Khairi,S.Pd,.M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, kami ucapankan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
“ Seni Rupa masa perintisan” dan tentunya sebagai salah satu cermin pemahaman kami
terhadap apa yang telah kami presentasikan.
Juga sebagai salah satu materi dan sumber ilmu tambahan buat pembaca agar lebih
memahami perlunya Pendidikan seni bagi peserta didik pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua anggota kelompok yang telah membantu
dan memberikan sumbangan pemikirannya hingga makalah ini tersusun. Penulis sangat
menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT, oleh sebab itu tugas ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………ii
BAB IPENDAHULUAN......................................................................................................................................... 1
BAB IIPEMBAHASAN...........................................................................................................................................3
c. daftar gambar...............................................................................................................................................8
1. Raden Saleh.......................................................................................................................................... 8
BAB IIIPENUTUP.................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
D. Manfaat
3. Bagi penulis bermanfaat dapat belajar tentang peran Raden Saleh pada masa
perintisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Seni lukis Indonesia terutama yang berlabel “modern” tak dapat diingkar,
bahwa perjalanannya mengarah dan berkiblat kepada konsepsi seni lukis barat.
Namun sayangnya, pemahaman maupun adaptasi konsepsinya hanya sepotong -
potong, bahkan kadang hanya ditelan mentah – mentah .Gaya dan aliran seni lukis
yang terjadi di belahan barat seolah resep dan menu yang siap dipakai.
3
Perkembangan selanjutnya melalui pengintisasias bentuk dan rasa, juga
penciptaan lewat stilisasi bentuk atau pengolahan terhadap bentuk dan iramanya,
pengkritisan ide-ide simbolis dan menjadikan symbol-simbol tersebut sebagai
lambang pada seni lukis. Penggunaan sifat garis dan warna dalam penciptaan bentuk
merupakan dasar penciptaan seni lukis para seniman Indonesia (Kusnadi1977 :146).
Raden Saleh merupakan sosok yang telah menjadi legenda dalam sejarah seni
rupa modern Indonesia. Dia “terlanjur” dianggap sebagai pioneer seni rupa modern
Indonesia dan keberadaannya merepresentasikan banyak hal. Mulai dari kisah
keteknikan seni lukis hingga tema nasionalisme. Karya, kisah dan momen keberadaan
Raden Saleh sampai saat ini memang tidak ada duanya. Banyak sekali ulasan
dilahirkan, di samping banyak karya lukisan dia yang menakjubkan. Peter Carey
seorang peneliti yang mengaguminya telah terinspirasi karya Raden Saleh mengenai
"Penangkapan Pangeran Dipanegara" hingga telah menulis ratusan halaman tentang
penangkapan tersebut. Nama Raden Saleh juga diabadikan menjadi nama jalan di
4
daerah bekas rumahnya di Jakarta. Raden Saleh menjadi ikon yang menarik hingga
200 tahun kemudian (2012) dibuat pameran karya-karya Raden Saleh.
5
pemerintah Hindia Belanda. Selama lebih kurang dari 20 tahun ia tinggal di sejumlah
kota di Eropa, termasuk Dresden, Jerman.
Di sini ia tinggal selama lima tahun dengan status tamu kehormatan Kerajaan
Jerman, dan diteruskan ke Weimar, Jerman (1843). Keterlibatannya dalam kancah
seni lukis Eropa di masa Romantik, bukan tanpa alasan yang mendahuluinya.
Sebelum bejalajar melukis kepada pelukis Horace Verne di Perancis, ia telah berguru
kepada Auguste Joseph Payen-pelukis Belgia yang datang ke pulau Jawa tahun 1817
dan bekerja pada pemerintah Hindia Belanda di Bogor.
Ketika sedang bekerja di pusat penelitian ilmu pengetahuan dan seni colonial
belanda , raden saleh muda bertemu dengan guru pertamannya , A.A.J Payen, seorang
pelukis belgia yang bekerja di bogor dan terkenal karena gambar pemandangan
alamnya. Payen – melihat bakat seni orang muda jawa itu – membujuk pemerintah
colonial belanda untuk mengirimnya ke belanda untuk belajar seni. Usulnya disetujui,
pertama karena raden saleh menunjukan kemampuan besarnya dan kedua karena
pemerintah belanda memerlukan seseorang untuk membantu pengawasan budaya
belanda. Mencer de ligne, mempelajari kebudayaan jawa. Raden saleh pergi
kebelanda tahun 1829dan menjadi pelukis pribumi pertama yang mempelajari seni
diluar negeri . ia sangat di pengaruhi oleh sarjana-sarjana eropa dan sebaliknya sangat
berpengaruh dalam perkembangan lukisan pemandangan alam di Indonesia.
Di belanda raden saleh pernah belajar dibawah pengawasan dua orang pelukis
terkenal , cornelis kruseman dan andrier schefhour. Ia juga mengunjungi berbagai
kota eropa , seperti berlin , dresde, coburg di jerman . ia menjadi seniman yang
berhasil dan diterima diberbagai istana , terutama yang memesannya untuk melukis
potret. Banyak lukisan yang dipamerkan di rujksmuseum Amsterdam. Beberapa karya
6
dibawa ke paris untuk pameran tunggal tahun 1931, tempat ketika kebakaran di
pavilliun belanda menghancurkan beberapa dari contoh – contoh yang terbaik dan
dengan demikian Indonesia kehilangan sebagian dari karyaperintis seniman tersebut.
Di paris saleh bertemu dengan pelukis horance vermetyang mempengaruhi lukisan
adegan berburu yang romantic.
Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad
XXI ini,
terasa masih terombang ambing oleh berbagai benturan konsepsi.Kemapanan seni luki
s Indonesia yang belum mencapai tataran berhasil itu, sudah diporak-
porandakan oleh gagasan modernism yang membuahkan seni alternative,
dengan munculnya seni konsep ( conseptual art ). “Instalasi Art” dan “Performent Art”
yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996
kemudian muncul berbagai alternative “kolaborasi” sebagai mode 1996/97.
Bersamaitu pula seni lukis konveksi dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri
yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat tetapi merupakan bisnis
alternative investasi.
Tahun 1851 seniman tersebut pulang setelah tinggal 20 tahun di eropa tempat
dia menerima sejumlah penghargaan dan hadian dari beberapa kerajaan benua
tersebut. selain dipercaya menjadi konservator pada 'Lembaga Kumpulan Koleksi
Benda-benda Seni' Raden Saleh sempat menyelesaikan beberapa lukisan potret
keluarga keraton, bupati Majalengka dan pemandangan. Sedangkan lukisan
'Penangkapan pangeran Diponogoro' yang dibuatnya tahun 1857 merupakan catatan
penting berkaitan dengan sikap dan pemikirannya sehubungan dengan nasionalisme
yang digenggamnya. Saleh terus melukis dan melahirkan karya-karya lukis yang
berupa potret, pemandangan dan adegan-adegan peristiwa. Raden Saleh juga telah
melahirkan banyak kisah mengenai tempat-tempat (misalnya keberadaan rumahnya),
7
kisah mengenai rumah tangganya dan banyak kisah perjalanan yang dilakukannya.
Kisah-kisahnya membawa pengaruh hingga sekarang.
C. DAFTAR GAMBAR
1. Raden Saleh
- hutan terbakar
- pangeran Diponegoro
8
3. Berburu rusa karya Raden Saleh
9
4. Badai the srom karya Raden Saleh
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Raden Saleh di anggap sebagai pelopor perintis seni rupa modern di Indonesia. Kekhasan
terletak pada pada kenyataan bahwa ia merupakan seniman Indonesia utama dan pertama
yang berhasil menguasai gaya romantisme yang lazim dibarat pada abad ke – 19. Raden
Saleh merupakan sosok yang telah menjadi legenda dalam sejarah seni rupa modern
Indonesia. Dia “terlanjur” dianggap sebagai pioneer seni rupa modern Indonesia dan
keberadaannya merepresentasikan banyak hal. Mulai dari kisah keteknikan seni lukis hingga
tema nasionalisme.
B. Saran
Apabila ada salah dalam tugas ini penulis meminta kritik dan saran yang membangun
guna memgembangkan tugas ini menjadi tugas yang lebih baik dan berguna serta bermanfaat
bagi pembaca
11
DAFTAR PUSTAKA
Soemantri Hilda dkk, 2002, Indonesian Heritage Edisi Bahasa Idonesia: Grolier Internasional
Budi Dwi Harto, 2002, Sejarah Seni Rupa Indonesia II: Universitas Negeri Semarang
12