Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SENI RUPA MODERN

Di Susun Oleh :

KELOMPOK 2

1. NURUL FADHILAH HAYAT : 0087959104


2. NUR ISNA RUSLAN : 0086718743
3. ANDI AULYA RAMADHANI : 0081324610
4. MUTHIA ZULKHALIFAH. R : 0089544995
5. NUR ALIF SADIKIN : 0085756253
6. ST. AISYAH : 3079620789
7. ZALYA AUBILA NURLATIFAH : 0087799937
8. SITI SAKINAH : 0083631609
9. NADYA KHAIRUN NISA SL : 0081880596
10. INDIRA FEBI NAFISAH : 0097436696
11. PUTRI AMELIA : 0082565482
12. SAHRA SIPA : 0089338070

TAHUN AJARAN 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Seni Rupa Modern.
Makalah Seni Rupa Modern disusun guna memenuhi tugas Syamsiarni Nappu,
S.Pd.,M.Pd, pada Seni Budaya di SMA Negeri 9 Jenepnto. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Seni Rupa
Modern. Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jeneponto, 17 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................ 2

C. Tujuan .......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN................................................................. 4

A. Pengertian Seni Rupa Modern ..................................................... 4

B. Ciri - Ciri Seni Rupa Modern ..................................................... 4

C. Unsur Seni Rupa Modern ............................................................ 5

D. Fungsi Seni Rupa Modern ........................................................... 7

E. Contoh Seni Rupa Modern .......................................................... 9

BAB III PENUTUP......................................................................... 11

A. Kesimpulan ................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kelahiran seni rupa modern Indonesia tidak terlepas dari perkembangan


sejarah kolonialisme dan imperialisme pada abad 18 hingga awal abad 20.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa awal yang didukung oleh perluasan
kolonialisme akhirnya melahirkan orientalisme. Salah satu bentuk dari orientalisme
adalah gambaran wilayah-wilayah taklukan yang jauh dari tanah Eropa sebagai
dunia yang eksotik, diam dan tak dapat mengemukakan atau mendefinisikan diri.
Dalam kasus Indonesia, menurut Bujono dan Wicaksono hubungan antara pihak
kolonialis di bidang seni rupa dimulai dengan kepergian Raden Saleh Sjarief
Boestaman (1814-1880) ke Belanda untuk mempelajari teknik seni lukis realistik
disana. Raden Saleh Syarif Bustaman, dinyatakan sebagai perintis perjalanan seni
lukis modern Indonesia, karena ia telah menanamkan tonggak pertama perjalanan
seni lukis Indonesia. Setelah R. Saleh pada awal abad 20 muncul pelukis Abdullah
Soerjosoebroto (1878-1941) yang juga pernah belajar seni rupa di negeri Belanda.
Lalu pelukis Mas Pirngadie (1865-1931) dan Wakidi yang lahir pada tahun 1889.
Corak dan gaya lukisan Raden Saleh menggambarkan wajah manusia dan simbol-
simbol dalam taferil (bidang gambar) kehidupan dengan gaya naturalis yang
berjiwa romantis, ataudengan kata lain naturalisme-romantis.
Hingga dekade 1960-an sekurang-kurangnya terdapat enam jalur seni rupa
modern Indonesia yaitu : Mooi Indie, kerakyatan, logika fantasi, ragam hias atau
corak dekoratif, abstraksi liris, dan seni rupa abstrak. Dalam perkembangannya,
karya seni lukis menggambarkan karakteristik goresan visual pelukisnya dan
memikat banyak penikmat karya seni lukis untuk mengoleksinya. Soekarno,
Presiden Republik Indonesia pertama, diakui oleh masyarakat Indonesia sebagai
patron seni rupa nomor satu. Dia adalah orang yang tekun mengumpulkan lukisan,
membelinya, menyimpan, mengkurasi dengan gayanya sendiri, mempertontonkan
koleksinya kepada orang lain dan mengajak orang lain untuk ikut aktif mengoleksi
juga seperti dirinya. Dengan itu Soekarno membuat suatu komunitas kecil pecinta
seni rupa yang terus berkembang sampai sekarang. Pola mengoleksiyang dilakukan
Soekarno kemudian menjadi pola yang dianut sampai saat ini. Soekarno
mengumpulkan karya seni lukis dari pelukis yang hidup pada zamannya. Soekarno

1
tidak mengoleksi karya-karya Raden Saleh, karena masa Soekarno bukan di zaman
pelukis itu hidup. Pada zaman Soekarno hidup, pelukis yang ada sebagian besar
adalah pelukis dari Eropa, seperti Le Mayeur de Mepres, Rudolf Bonnet,
Doojeward, Roland Strasser, Romualdo Locatelli, Walter Spies, W. G. Hoffker,
Antonio Blanco, Carl L. Dake, A. Sonnega, dan Wilhelmus Jean Frederic Imandt
(Fong, 1964).
Karya seni lukis dalam perjalanannya memiliki masa ‘boom’ atau
perdagangan karya seni lukis yang mengalami ledakan pasar, terutama ketika
kekayaan cepat didapat. Boom karya seni lukis yang pertama terjadi pada sekitar
awal 1970-an. Pada tahun tersebut, banyak orang kaya baru yang kemudian disusul
oleh pembangunan properti besar-besaran. Karya seni lukis dengan gaya dekoratif
dan abstrak sebagai pengisi interior rumah orang kalangan atas, nampaknya cocok
dengan semangat jaman itu. Boom yang kedua terjadi pada tahun 1999-2000, di
mana motif investasi dan keuntungan finansial menjadi landasan utama. Krisis
moneter pada saat itu membuat sebagian orang melarikan dananya ke karya seni
lukis karena dianggap menjanjikan keuntungan yang lebih besar.

B. Rumusan Masalah
Untuk membuat rumusan masalah dalam makalah tentang seni rupa modern,
pertimbangkan beberapa pertanyaan yang dapat menjadi titik fokus analisis Anda.
Beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda gunakan sebagai dasar untuk
rumusan masalah:

1. Bagaimana seni rupa modern berkembang dari gerakan seni sebelumnya?


2. Apa pengaruh perkembangan sosial, politik, dan teknologi terhadap seni rupa
modern?
3. Apa karakteristik utama dari seni rupa modern, dan bagaimana itu berbeda dari
seni tradisional?
4. Bagaimana seni rupa modern mempengaruhi pandangan kita tentang seni dan
masyarakat?
5. Bagaimana seni rupa modern merefleksikan konflik, perubahan, atau
eksperimen dalam budaya kontemporer?
6. Bagaimana seni rupa modern mempengaruhi perkembangan seni rupa di masa
kini?

2
Setelah memilih pertanyaan yang sesuai, Anda dapat merumuskan masalah
dengan merinci aspek-aspek yang ingin Anda eksplorasi dalam makalah Anda,
serta mengidentifikasi tujuan penelitian atau analisis Anda.
C. Tujuan
Tujuan membuat makalah tentang seni rupa modern bisa bervariasi tergantung
pada konteks dan kepentingan pribadi atau akademis Anda. Beberapa tujuan umum
yang bisa Anda pertimbangkan termasuk:
1. Pendidikan: Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah,
perkembangan, dan karakteristik seni rupa modern kepada pembaca.
2. Analisis: Menganalisis karya seni rupa modern untuk memahami konteks sosial,
politik, dan budaya di mana karya tersebut dihasilkan.
3. Penelitian: Menyelidiki aspek tertentu dari seni rupa modern untuk
mendapatkan wawasan baru atau mengembangkan teori-teori baru dalam bidang
tersebut.
4. Pemahaman Kritis: Mengembangkan kemampuan kritis dalam mengevaluasi
dan menginterpretasikan karya seni rupa modern serta mempertimbangkan
implikasi filosofisnya.
5. Apresiasi: Meningkatkan apresiasi terhadap keberagaman dan kompleksitas seni
rupa modern sebagai bagian dari warisan budaya manusia.
Tujuan Anda mungkin juga dapat disesuaikan dengan lingkungan atau tujuan
spesifik makalah Anda, seperti tugas sekolah, presentasi akademis, atau penelitian
independen. Yang terpenting adalah memastikan bahwa tujuan Anda memberikan
kontribusi yang berarti terhadap pemahaman atau pembangunan pengetahuan
tentang seni rupa modern.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa Modern


Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan
suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran
seni rupa. Seni rupa modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil
kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni
rupa pembaruan. Seni modern lahir dari dorongan untuk menjaga standar nilai
estetik yang kini sedang terancam oleh metode permasalahan Seni modern dengan
melahirkan Conceptual Art atau Seni Konseptual merupakan gerakan dalam
menempatkan ide, gagasan atau konsep sebagai masalah yang utama dalam seni.
Sedangkan bentuk, material dan objek seninya hanyalah merupakan akibat/efek
samping dari konsep seniman.

B. Ciri - Ciri Seni Rupa Modern


1. Ekspresi Individual
Salah satu ciri utama seni rupa modern adalah penekanan pada ekspresi
individual dan subjektivitas seniman. Seniman modern sering menggunakan
karya seni mereka sebagai sarana untuk menyampaikan pandangan pribadi,
pengalaman, atau emosi mereka.
2. Penolakan Tradisi
Seni rupa modern cenderung menolak aturan atau konvensi seni tradisional.
Ini bisa berarti penolakan terhadap representasi realistis, penolakan terhadap
keterikatan pada tema atau naratif tertentu, atau penolakan terhadap teknik dan
media yang sudah mapan.
3. Eksperimen Teknik dan Media
Seniman modern sering bereksperimen dengan berbagai teknik dan media
dalam penciptaan karya seni. Mereka tidak takut untuk mencoba hal-hal baru
dan mencari cara-cara baru untuk menyampaikan ide atau konsep mereka.
4. Abstraksi dan Geometri
Seni rupa modern cenderung menuju abstraksi dan geometri, mengabaikan
representasi yang realistis. Seniman sering menggunakan bentuk-bentuk abstrak

4
atau geometris untuk menyampaikan ide atau emosi, daripada mencoba
mereplikasi dunia nyata dengan presisi.
5. Fokus pada Ide
Lebih dari sekadar penampilan visual, seni rupa modern menekankan pada ide
atau konsep di balik karya seni. Karya seni sering kali dianggap berhasil jika
berhasil menyampaikan pesan atau ide yang kuat, bahkan jika penampilannya
tidak sesuai dengan standar keindahan tradisional.
6. Interaksi dengan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan
Seni rupa modern sering kali mencerminkan interaksi dengan teknologi dan
ilmu pengetahuan modern. Ini bisa berarti penggunaan teknologi dalam proses
kreatif, seperti penggunaan komputer atau teknologi digital lainnya, atau bisa
juga berarti tanggapan terhadap perubahan sosial dan teknologi zaman tersebut.
7. Peleburan Batas-batas Seni
Tidak terikat pada satu media atau disiplin seni tertentu, seni rupa modern
sering kali melintasi batas-batas antara seni visual dengan seni pertunjukan,
desain, atau media lainnya. Ini bisa berarti karya seni yang mencakup elemen-
elemen dari berbagai disiplin seni, atau bisa juga berarti eksplorasi seni dalam
konteks yang lebih luas, di luar batasan tradisional seni visual.

C. Unsur Seni Rupa Modern


1. Abstraksi
Salah satu unsur utama dalam seni rupa modern adalah abstraksi, di mana
seniman memilih untuk menggambarkan dunia tidak dalam representasi yang
realistis, tetapi melalui bentuk-bentuk yang disederhanakan atau direduksi. Ini
bisa berarti menghilangkan detail-detail yang tidak penting atau mengubah
bentuk-bentuk menjadi lebih geometris atau ekspresif.
2. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah gerakan seni yang menekankan ekspresi subjektif emosi
dan pengalaman dalam karya seni. Dalam seni rupa modern, ekspresionisme
sering ditampilkan melalui penggunaan warna, bentuk, dan garis yang ekspresif
untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran pelukis.

5
3. Geometri
Penggunaan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran, segitiga, atau persegi,
sering ditemukan dalam seni rupa modern. Bentuk-bentuk ini dapat digunakan
secara murni atau dalam konteks yang lebih abstrak untuk menciptakan karya
seni yang menarik secara visual.
4. Kubisme
Sebagai salah satu gerakan penting dalam seni rupa modern, kubisme
menggabungkan berbagai sudut pandang atau perspektif dalam satu gambar. Ini
sering dicapai dengan memecah objek menjadi bentuk-bentuk geometris yang
berbeda dan menempatkannya bersama-sama dalam satu komposisi.
5. Ekspresi Tekstur
Penggunaan tekstur dalam seni rupa modern dapat memberikan dimensi
tambahan pada karya seni dan menambah kedalaman visual. Seniman dapat
mencapai efek ini dengan menggunakan berbagai teknik seperti pengaplikasian
cat dengan tebal, pencetakan dengan bahan-bahan yang berbeda, atau
menciptakan tekstur dengan menggunakan alat-alat yang tidak biasa.
6. Ketidaksempurnaan
Dalam seni rupa modern, sering kali ditemukan penekanan pada
ketidaksempurnaan atau kekasaran dalam teknik pengerjaan. Ini bisa mencakup
goresan-goresan yang kasar, tumpahan cat yang tidak sengaja, atau peninggalan
proses kreatif yang jelas terlihat dalam karya seni.
7. Peleburan Batas-batas Seni
Seni rupa modern cenderung mengeksplorasi dan meleburkan batas-batas
antara seni visual dengan seni pertunjukan, desain, atau media lainnya. Ini
dapat menghasilkan karya seni yang lebih eksperimental dan multidimensional.
8. Interaksi dengan Teknologi
Dengan berkembangnya teknologi modern, seni rupa modern sering
mencerminkan interaksi yang lebih besar dengan teknologi. Seniman
menggunakan teknologi seperti fotografi, video, atau komputer dalam proses
kreatif mereka, dan sering kali karya seni mereka menanggapi atau
merefleksikan perubahan sosial dan teknologi zaman tersebut.

6
9. Penekanan pada Ide
Lebih dari sekadar representasi visual, seni rupa modern menekankan pada ide
atau konsep di balik karya seni. Ini bisa berarti menyampaikan pesan sosial
atau politik, mengeksplorasi konsep filosofis atau psikologis, atau mencoba
memicu pemikiran dan perasaan yang mendalam pada penonton.
10. Keterbukaan terhadap Eksperimen
Seni rupa modern sering kali ditandai dengan keterbukaan terhadap eksperimen
dengan teknik, media, dan konsep baru dalam penciptaan karya seni. Seniman
merasa bebas untuk mencoba hal-hal baru dan mengeksplorasi ide-ide yang
belum pernah dipikirkan sebelumnya.

D. Fungsi Seni Rupa Modern


Seni rupa modern memiliki berbagai fungsi yang melampaui sekadar aspek
estetika. Beberapa fungsi utamanya meliputi:
1. Ekspresi Individu
Sebagai sarana bagi seniman untuk mengekspresikan ide, emosi, dan
pengalaman pribadi mereka. Seni rupa modern memberikan ruang bagi
ekspresi subjektif dan kreativitas individu.
2. Penghadiran Ide dan Konsep
Seni rupa modern sering kali bertujuan untuk menyampaikan ide, konsep, atau
pesan tertentu kepada penonton. Karya seni dapat menjadi medium untuk
menyuarakan isu-isu sosial, politik, atau filosofis.
3. Revolusi Estetika
Menghadirkan pandangan baru terhadap keindahan dan estetika. Seni rupa
modern sering menantang konvensi tradisional dan memperluas batas-batas
tentang apa yang dianggap "indah" atau "layak untuk dilihat".

7
4. Refleksi Perubahan Sosial dan Budaya
Seni rupa modern sering mencerminkan perubahan sosial, budaya, dan
teknologi yang terjadi dalam masyarakat. Karya seni dapat menjadi cermin bagi
zaman di mana itu dibuat, menanggapi isu-isu kontemporer dan menawarkan
sudut pandang yang unik.
5. Eksplorasi Media dan Teknik
Seni rupa modern sering menjadi tempat eksperimen dengan berbagai media
dan teknik. Ini membuka pintu bagi inovasi dan pengembangan baru dalam
seni visual.
6. Interaksi dengan Penonton
Karya seni modern dapat merangsang pemikiran, emosi, dan refleksi pada
penontonnya. Mereka dapat membuka dialog atau memicu perasaan yang
mendalam, memungkinkan penonton untuk terlibat secara aktif dalam
pengalaman seni.
7. Peleburan Batas-batas Seni
Seni rupa modern sering kali melintasi batas-batas antara disiplin seni yang
berbeda-beda, seperti seni visual dengan seni pertunjukan, desain, atau media
lainnya. Ini menciptakan ruang untuk kolaborasi lintas disiplin dan
pengembangan bentuk seni baru.
8. Pengalaman Estetika yang Mendalam
Seni rupa modern dapat memberikan pengalaman estetika yang mendalam dan
bermakna bagi penontonnya. Mereka bisa menjadi sumber inspirasi,
kegembiraan, atau introspeksi.
9. Revolusi Persepsi dan Pemahaman
Melalui karya-karya yang inovatif dan provokatif, seni rupa modern dapat
mengubah cara kita memandang dan memahami dunia di sekitar kita. Ini dapat
memicu transformasi dalam persepsi, pemikiran, dan tindakan kita sebagai
individu dan masyarakat.

8
E. Contoh Seni Rupa Modern
Tentu, berikut beberapa contoh karya seni rupa modern yang menonjol dari
berbagai periode dan gaya:
1. “Les Demoiselles d'Avignon" oleh Pablo Picasso (1907)
Lukisan ini merupakan salah satu karya paling terkenal dalam gaya kubisme
awal. Picasso menggambarkan lima wanita telanjang dengan wajah yang
direduksi menjadi bentuk-bentuk geometris yang tajam dan tidak proporsional.
2. “Nude Descending a Staircase, No. 2" oleh Marcel Duchamp (1912)
Lukisan ini merupakan contoh penting dari seni rupa abstrak kubis futuristik.
Duchamp menggambarkan gerakan tubuh manusia yang terfragmentasi melalui
serangkaian bentuk geometris dan garis-garis yang dinamis.
3. “Composition VII" oleh Wassily Kandinsky (1913)
Lukisan ini adalah salah satu contoh paling terkenal dari gaya seni rupa abstrak
non-representasional. Kandinsky menggunakan kombinasi warna dan bentuk
yang dinamis untuk menciptakan karya yang ekspresif dan emosional.
4. “The Persistence of Memory" oleh Salvador Dalí (1931)
Lukisan ini merupakan salah satu karya paling ikonik dalam gaya surealisme.
Dalí menggambarkan lanskap yang aneh dengan jam-jam lembek yang
melambangkan konsep waktu yang elastis dan subjektif.
5. "Number 1A, 1948" oleh Jackson Pollock (1948)
Lukisan ini merupakan contoh karya abstrak ekspresionis yang dihasilkan
melalui teknik dripping atau mencipratkan cat secara spontan di atas kanvas.
Pollock menggunakan gerakan tubuhnya untuk menciptakan pola-pola yang
kaya dan kompleks.
6. "Campbell's Soup Cans" oleh Andy Warhol (1962)
Seri lukisan ini merupakan contoh penting dari gerakan seni rupa pop. Warhol
menggambarkan kaleng-kaleng sup Campbell dalam gaya repetitif dan stylized,
mengeksplorasi hubungan antara seni, konsumsi massal, dan media.

9
7. "The Physical Impossibility of Death in the Mind of Someone Living" oleh
Damien Hirst (1991)
Karya ini adalah contoh karya seni kontemporer yang kontroversial. Hirst
menampilkan hiu yang diawetkan dalam formaldehida di dalam tangki akrilik,
mengeksplorasi tema-tema kematian dan keabadian.
8. "Untitled (Portrait of Ross in L.A.)" oleh Felix Gonzalez-Torres (1991)
Karya ini adalah contoh dari seni rupa konseptual. Gonzalez-Torres
menampilkan tumpukan permen yang pengunjung diizinkan untuk mengambil,
menciptakan pengalaman partisipatif yang menggabungkan elemen visual
dengan interaksi langsung.
Ini hanyalah beberapa contoh karya seni rupa modern yang mencakup berbagai
gaya, teknik, dan tema. Seni rupa modern terus berkembang dan menginspirasi
dengan terus menerus mengeksplorasi batas-batas kreativitas dan ekspresi.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seni rupa modern, sebuah gerakan seni yang mencakup periode waktu yang
luas dari akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, telah menjadi salah satu
fase paling transformatif dan beragam dalam sejarah seni. Gerakan ini tidak hanya
mencerminkan perubahan signifikan dalam pandangan dunia dan masyarakat pada
masanya, tetapi juga menandai titik balik dalam evolusi seni rupa yang
memengaruhi banyak aspek kehidupan budaya dan sosial.
Ciri utama dari seni rupa modern adalah penolakan terhadap konvensi seni
tradisional. Seniman modern berusaha untuk membebaskan diri dari pembatasan
teknik, tema, dan estetika yang telah lama dikenal dalam seni visual. Mereka
mencari inovasi baru, baik dalam hal gaya, media, atau konsep, dan
mengeksplorasi batas-batas yang lebih luas dari apa yang dianggap sebagai seni.
Salah satu ciri yang paling menonjol dari seni rupa modern adalah abstraksi.
Seniman modern tidak terikat pada representasi yang realistis dan sering
menggunakan bentuk-bentuk yang direduksi atau disederhanakan untuk
menyampaikan ide atau emosi. Hal ini dapat dilihat dalam karya-karya seperti
lukisan kubis Picasso atau lukisan abstrak non-representasional Kandinsky.
Ekspresionisme juga menjadi ciri penting dari seni rupa modern, di mana
seniman mengekspresikan emosi dan pengalaman subjektif melalui warna, bentuk,
dan garis yang ekspresif. Geometri juga sering muncul dalam seni rupa modern,
baik sebagai bentuk murni maupun dalam bentuk yang lebih abstrak.
Kubisme, dengan pendekatan yang menggabungkan berbagai sudut pandang
atau perspektif dalam satu gambar, juga merupakan ciri khas seni rupa modern.
Pendekatan ini mencerminkan pemikiran yang revolusioner tentang cara kita
memahami dan merepresentasikan dunia di sekitar kita.
Selain itu, seni rupa modern juga sering mencerminkan interaksi dengan
teknologi modern. Seniman menggunakan teknologi seperti fotografi, video, atau
komputer dalam proses kreatif mereka, dan karya seni mereka sering kali
menanggapi atau merefleksikan perubahan sosial dan teknologi zaman tersebut.

11
Fungsi seni rupa modern meliputi ekspresi individu, penghadiran ide dan
konsep, revolusi estetika, refleksi perubahan sosial dan budaya, eksplorasi media
dan teknik, interaksi dengan penonton, peleburan batas-batas seni, pengalaman
estetika yang mendalam, dan revolusi persepsi dan pemahaman.
Melalui karya-karya yang inovatif, provokatif, dan kadang kontroversial, seni
rupa modern terus memainkan peran yang penting dalam menginspirasi,
merangsang pemikiran, dan merayakan keberagaman kreativitas manusia di dunia
ini. Dengan melintasi batas-batas konvensi dan terus bereksperimen dengan
gagasan-gagasan baru, seni rupa modern terus berkembang dan menantang kita
untuk melihat dunia dengan cara yang baru dan berbeda.

12
Daftar Pustaka

Tim Kemdikbud (2021). Seni Budaya X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud
Rahadian, D., Rahayu, G., & Oktavia, R. R. (2019). Seni Pendidikan: Kajian Aplikasi
Ruangguru Berdasarkan Prinsip dan Paradigma Interaksi Seni. PETIK:
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 5(1), 11-24.
Hawari, M. S., & Sumbawati, M. S. (2019). Pembelajaran kolaborasi dengan aplikasi
Eve-ng pada pembelajaran jaringan komputer di Universitas Negeri
Surabaya. IT-Edu: Jurnal Information Technology and Education, 4(01).
Alfaris, A., & Yuhendri, M. (2020). Sistem Kendali dan Monitoring Boost Converter
Berbasis GUI (graphical user interface) Matlab Menggunakan Arduino.
JTEIN: Jurnal seni budaya Indonesia, 1(2), 266-272.
Haryoko, S. (2012). Efektivitas pemanfaatan media audio-visual sebagai alternatif
optimalisasi model pembelajaran. Jurnal Edukasi seni, 5(1).

13

Anda mungkin juga menyukai