PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebuah karya seni lukis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
cabang kesenian seni rupa, namun seiringnya perkembangan seri rupa dengan
cepat berubah wujudnya dari sebuah karya seni murni bergeser menjadi
bentuk seni terapan, bahkan diantara itu. Seni tersebut dapat disebut pula
menjadikan seni lukis yang merukan salah satu seni murni yang mulai
Peranan seniman lukis bukan lagi sebagai aktor utama dalam setiap
penjualan lukisan semenjak era tahun 1990-an. Para kolektor yang sering
memegang otoritas harga menjadi kacau oleh kolektor baru yang obral duit.
Persaingan menjadi semakin tajam, tolak ukur nilai kesenian terabaikan dan
hati mereka memainkan pasar seni lukis, membuat penikmat lukis kini tidak
dapat lagi membedakan mana lukisan bernilai seni tinggi dan mana yang
Seni lukis lebih banyak dipelajari secara otodidak pada era dibawah
tahun 1950-an. Hingga kini masih jarang terlihat aktivitas melukis di sekolah
formal maupun informal, hal tersebut hanya terjadi dibeberapa tempat khusus
jari. Karena dari faktor biaya kursus yang cukup mahal serta memakan banyak
pada bidang ini. Tidak ada kejelasan dalam hal pendapatan serta banyaknya
hambatan dalam menembus sebuah pasar lukisan, banyak orang tua yang
karya seni lukis dapat menghasilkan jauh lebih bermanfaat jika dilakukan
secara sungguh seperti yang diucapkan oleh pelaku seni lukis tusuk sate,
memberitakan bahwa salah satu pelukis asal Indonesia, Ahmad Sadali mampu
menciptakan sebuah lukisan bertajuk Abstraksi Pintu Surga (1984) dan laku
terpilih saja atau hanya dapat dilakukan oleh orang yang berbakat. Namun
pada kenyataannya seni lukis dapat dipelajari secara teoritis dan sistematis,
dalam menciptakan sebuah karya seni lukis. Seni lukis merupakan sebuah
Kontemporer ini adalah sebuah bentuk yang yang kaku dan tidak dapat keluar
dari sisi-sisi kemurnian seni lukis itu sendiri, pengembangan teknik serta gaya
dipertahankan.
Hal yang paling terlihat secara fisik adalah tidak ditemukan buku
informasi mengenai seni lukis yang bermuatan lokal di toko-toko buku besar
maupun kecil, masih banyak ditemukan buku-buku seni lukis dari luar negeri.
Buku yang dijual bebas merupakan sebuah ilmu dan wawasan yang paling
lukis yang berkaitan dengan sebuah teknik yang disebut dengan teknik lukis
tusuk sate. Buku ini tidak hanya sebagai buku bacaan semata akan tetapi dapat
dalam melukis dan dapat dijadikan sebuah khasanah baru bagi seniman-
B. Identifikasi Masalah
Beberapa masalah utama yang melandasi penelitian ini adalah :
1. Bergesernya peminat seni lukis murni beralih ke seni lukis
kontemporer.
2. Sulitnya memilah seni lukis rendah dan seni lukis tinggi.
3. Kurangnya masyarakat luas menaruh minat pada seni lukis.
4. Kurangnya inovasi seni lukis murni dalam menghadapi Era
kontemporer.
5. Seni lukis jarang sekali ditemukan pada tingkat pendidikan formal
maupun informal.
6. Tidak tersedianya buku sebagai media informasi tentang seni lukis
C. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi ruang lingkup penelitian dengan maksud untuk
toko-toko buku.
D. Perumusan Masalah
Bagaimana perancangan sebuah buku informasi seni lukis teknik tusuk sate
E. Tujuan penelitian
Untuk menghasilkan perancangan buku informasi teknik lukis tusuk sate
referensi ilmiah bagi peneliti di bidang seni dan desain untuk mengembangkan
dijadikan referensi terkait pokok bahasan seni rupa, dalam hal ini adalah seni
lukis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesatuan ilmu seni,
penggunanya.