Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

APRESIASI SENI LUKIS

DISUSUN OLEH :

 Aufa Andini Putri


 Bimo Putra Tri Prasetyo
 Fahmi Rachmat Hidayat
 Johannes Prasetyo N.M.
 Muhamad Kahfa Sjafa Al-Dhafi
 Samuel Aicle

XII IPA 5

SMA NEGERI 8 TANGERANG

BANTEN
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang
sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga
dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti
kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media
lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan
imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan
berbagai warna, dengan kedalaman warna "pigmen" dalam pelarut (atau medium) dan gen
pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak
dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau
dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis,
definisi ini digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu karya lukisan.
Manusia telah melukis selama 6 kali lebih lama berbanding penggunaan tulisan.
Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di
Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme
membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Raden Saleh Syarif
Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis
gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan
belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang
disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia
tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga
perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia
membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung
ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia
dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum
kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu,
alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia
cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi
komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni
mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan
tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis
Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-
ambing oleh berbagai benturan konsepsi.
Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah
diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni
kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan
“Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar
1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode
1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi
galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi
merupakan bisnis alternatif investasi.
Berikut adalah aliran-aliran dalam seni lukis :
a. Surrealisme
Lukisan aliran surrealisme ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui
di dalam mimpi dan sebenarnya bentuk dari gudang fikiran bawah sadar manusia. Pelukis
berusaha untuk membebaskan fikirannya dari bentuk fikiran logis kemudian menuangkan
setiap bagian dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia
tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Salah satu tokoh yang populer dalam aliran ini adalah
Salvador Dali
b. Kubisme
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-
bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran
ini adalah Pablo Picasso.
c. Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan
aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya.
Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan
kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh
terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.
d. Plural painting
Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan
intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam
bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING.
Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa
yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis,
multi-teknik, atau multi-style.
e. Seni lukis daun
Adalah aliran seni lukis kontemporer, dimana lukisan tersebut menggunakan daun tumbuh-
tumbuhan, yang diberi warna atau tanpa pewarna. Seni lukis ini memanfaatkan sampah
daun tumbuh-tumbuhan, dimana daun memiliki warna khas dan tidak busuk jika ditangani
dengan benar.
B. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini kami ingin memaparkan berbagai macam hal mengenai
seni lukis, diantananya adalah latar belakang seni lukis, sejarah seni lukis di Indonesia, dan
aliran-aliran yang terdapat dalam seni lukis dan mengenal pelukis-pelukis yang berada di
Pasar Seni Taman Impian Jaya Ancol.
C.    Tujuan 
Tujuan yang ingin di capai oleh penulis dalam pembuatan makalah ini adalah :
a.    Ingin mengetahui latar belakang seni lukis;
b.    Ingin mengetahui sejarah seni lukis di Indonesia; dan
c.    Ingin mengetahui aliran dalam seni lukis.
d. Ingin memberi informasi tentang pelukis-pelukis yang berada di Pasar Seni Taman
Impian Jaya Ancol.
D.    Manfaat
Manfaat yang didapat oleh penulis dalam pembuatan makalah ini adalah antara lain :
a. Dapat mengetahui sejarah umum seni lukis;
b. Dapat mengetahui sejarah seni lukis di Indonesia; dan
c. Dapat mengetahui aliran dalam seni lukis.
d. Dapat mengenal pelukis-pelukis yang berada di Pasar Seni Taman Impian Jaya Ancol.
BAB II

LAPORAN APRESIASI

Kunjungan ke Pasar Seni, Taman Impian Jaya Ancol, pada hari Minggu, 18 Januari
2020. Kami berangkat pukul 07.00 dan sampai pukul 10.00. Setibanya di stasiun, kami
menggunakan angkutan umum untuk sampai tempat tujuan. Setibanya di Ancol, kami
masuk melalui pintu timur dan dikenakan tiket seharga Rp 25.000,00. Untuk sampai ke
pasar seni, kami berjalan kaki sejauh kurang lebi 700 meter dari pintu masuk timur. Ada
pilihan untuk memakai bis kecil untuk sampai tujuan, namun karena sabar untuk menunggu
kami memutuskan untuk berjalan kaki. Pasar Seni Ancol merupakan tempat berkumpulnya
seniman dari berbagai daerah. Ada yang sudah sangat mahir dan ada juga yang baru
tinggal beberapa tahun. Tempat seniman disana menggunakan kios-kios kecil yang
menampilkan karya seni yang sudah mereka buat. Ibarat Gallery Butik untuk baju, karya
yang mereka tampilkan sangat indah. Berikut ini hasil dari kunjungan yang kelompok kami
lakukan.

1. Jean Studio

Jean Tjendana atau yang akrab disapa sebagai Pak Jean merupakan seniman realisme
yang pengalaman nya sudah kurang lebih 40 tahun. Memulai karir nya dari sejak SMP. Ia
langsung menemukan hal yang disukai, yaitu melukis aliran realisme. Ia juga mempelajari
software digital untuk membuat karya seni yang unik, salah satunya adalah Photoshop .
Dengan software tersebut, Bapak Jean membuat karya 3d Softext yang kala itu software
Adobe baru saja dirilis. Banyak karya yang sudah ia torehkan, seperti pembuatan mural
pada dinding hall pintu masuk barat Taman Impian Ancol, Gambar 3d tekstur dan seni lukis
lainnya. Selain itu, ia juga membuat illustrasi untuk beberapa brand terkenal.
2. Amor Kholid

Seniman Pasar Seni Ancol selanjutnya, yaitu Amor Kholid. Pak Amor merupakan seniman
abstrak. Medium yang Amor pilih adalah Oil on canvas, Inspired/admired by the power,
strength, and the beauty of horse. Tidak hanya berkarya, bapak Amor juga kerap mengikuti
berbagai Exhibition Art antara lain Jambore Ancol, Jakarta Art World, dan North Art Space.

3. Pelukis 3

Pelukis Selanjutnya bernama Pak Achmad. Sudah melukis dari tahun 2003, pak Achmad
awalnya tidak terpikir untuk menjadi seniman atau pelukis. Ia bersekolah di SMKN 7
Palemban, sekolahnya setara dengan SMA tapi bertambah satu tahun ajaran. Setelah lulus
SMK, ia melanjutkan Pendidikan dengan kuliah desain grafis. Bapak Achmad memilih
Pasar Seni Ancol sebagai tempat untuk menampilkan karyanya karena tempat tersebut
sudah terkenal sehingga tidak memerlukan promosi. Di tempat itu juga terdapat komunitas
yang menyokong pak Achmad agar terus berkarya, ia menilai bahwa dengan adanya
komunitas membuat kompetisi antar seniman itu berkompetisi dengan baik. Ia juga
menganggap seniman lain yang satu aliran jenis dengan ia sebagai guru karena
menurutnya dengan adanya seniman lain, ia dapat belajar dan terus mengembangkan
karya seni nya agar lebih baik lagi.

Karya nya menampilkan seni lukis yang memiliki konsep tentang limbah plastic yang
membelenggu dan melilit, menimbulkan dampak negative bagi manusia dan lingkungan
hidup. Ada juga tentang teknologi yang menggantikan permainan tradisional. Untuk lukisan
yang berukuran besar membutuhkan waktu sekitar 1 bulan dan lukisannya dihargai sekitar
60 juta. Dilihat dari waktu pengerjaannya, waktu tercepat yang berhasil ia tempuh untuk
membuat suatu kerya seni, yaitu sehari penuh dengan harga 3 juta.

Pelukis 4

Bu Arifiani, seniman yang berasal dari Padang dan sekarang sudah berumur 45 tahun.
Salah satu seniman perempuan yang memiliki bakat melukis. Memulai karir nya dari tahun
1990 dengan melukis di kanvas. Dengan latihan yang keras dan tunjangan bakat yang
telah diberikan, bu afriani dapat menciptakan karya yang indah. Lukisan yang ia buat lebih
ke figur manusia karena beliau suka kehidupan manusia dengan persoalannya. Setiap cat
yang ia tuangkan memiliki arti sendiri. Menurutnya, seni itu sederhana namun tidak mudah,
dan memerlukan inovasi. Setiap karya wajib memiliki tema yang berbeda agar dapat
menyampaikan pesain dengan baik.

Pelukis 5
Di tempat selanjutnya, seorang bapak seniman yang sudah berada di Pasar Seni sejak
tahun 1982., dan sanggarnya hanya satu yaitu di pasar seni. Aliran lukisan bapak Widodo
adalah naturalisme. Beliau memang sudah senang lukisan dan melukis dari ia sekolah
dasar. Untuk membuat satu lukisan paling lama memakan waktu 2 minggu. Tetapi dalam
kurun waktu 2 minggu tersebut tidak dikerjakan full setiap harinya. Untuk menghilangkan
rasa jenuh dalam melukis, biasanya bapak melakukan kegitan lain sebagai refreshing
seperti memancing contohnya. Bapaknya lulusan STM.
Kami belajar banyak dari bapak Widodo.  Dalam mengerjakan lukisannya, harus
menggunakan warna dasar, warn dasar itu biru gelap, putih, kuning gelap, dan merah.
Kuas yang harus dimilikii minimal 2, kuas yang besar dan yang kecil. Kalau ingin membuat
lukisan yang ada teksturnya, harus mempunyai pisau palet. Pisau palet ada yang terbuat
dari logam, kayu, bahkan plastik. Namun yang lebih optimal untuk digunakan adalah pisau
palet yang terbuat dari logam. Kesan cepat dan kesan tekstur dari  lukisannya biasanya
akan terasa. Untuk membuat gambar daun-daunan harus dalam sekali gores. Dalam
melukis, apabila sudah jenuh harus berhenti dahulu, biar nanti idenya ngalir sendiri.
Melukis dimulai dari melukis background dahulu, selanjutnya membuat objek objek. Hasil
lukisan beliau sangat melukiskan keadaan alam yang sama seperti aslinya. Melalui
lukisannya kita dapat merasakan berada di alam.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan, kami menemukan banyak karya seni yang
mempunyai nilai yang masing-masing tentunya tidak sama. Nilai tersebut adalah nilai
apresiasi yang harus dikembangkan sampai generasi selanjutnya. Dengan adanya
apresiasi seni oleh masyarakat, maka akan tercipta karya karya yang lebih indah. Dengan
adanya apresiasi, seniman lebih merasa dihargai, dengan membeli karya nya seniman
akan lebih merasa dihargai. Membeli suatu karya ada tata krama atau sopan santun yang
harus diperhatikan. Kita tidak dapat melakukan jual beli dengan cara yang tidak santun
dengan seniman, karena beda seniman memiliki perbedaan pandangan dengan karya seni
nya.

B. Saran

Menurut kelompok kami, kegiatan kunjungan ini bagus. Dari kegiatan ini kita
menemukan hal baru, pengalaman yang dapat dijadikan sebagai pijakan dalam membuat
suatu karya seni. Saran untuk kedepannya adalah lebih banyak lagi waktu yang diberikan
untuk menemukan hal yang jarang dilihat di sekolah.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Seni

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-seni.html

Anda mungkin juga menyukai