DISUSUN OLEH :
XII IPA 5
BANTEN
BAB I
PENDAHULUAN
LAPORAN APRESIASI
Kunjungan ke Pasar Seni, Taman Impian Jaya Ancol, pada hari Minggu, 18 Januari
2020. Kami berangkat pukul 07.00 dan sampai pukul 10.00. Setibanya di stasiun, kami
menggunakan angkutan umum untuk sampai tempat tujuan. Setibanya di Ancol, kami
masuk melalui pintu timur dan dikenakan tiket seharga Rp 25.000,00. Untuk sampai ke
pasar seni, kami berjalan kaki sejauh kurang lebi 700 meter dari pintu masuk timur. Ada
pilihan untuk memakai bis kecil untuk sampai tujuan, namun karena sabar untuk menunggu
kami memutuskan untuk berjalan kaki. Pasar Seni Ancol merupakan tempat berkumpulnya
seniman dari berbagai daerah. Ada yang sudah sangat mahir dan ada juga yang baru
tinggal beberapa tahun. Tempat seniman disana menggunakan kios-kios kecil yang
menampilkan karya seni yang sudah mereka buat. Ibarat Gallery Butik untuk baju, karya
yang mereka tampilkan sangat indah. Berikut ini hasil dari kunjungan yang kelompok kami
lakukan.
1. Jean Studio
Jean Tjendana atau yang akrab disapa sebagai Pak Jean merupakan seniman realisme
yang pengalaman nya sudah kurang lebih 40 tahun. Memulai karir nya dari sejak SMP. Ia
langsung menemukan hal yang disukai, yaitu melukis aliran realisme. Ia juga mempelajari
software digital untuk membuat karya seni yang unik, salah satunya adalah Photoshop .
Dengan software tersebut, Bapak Jean membuat karya 3d Softext yang kala itu software
Adobe baru saja dirilis. Banyak karya yang sudah ia torehkan, seperti pembuatan mural
pada dinding hall pintu masuk barat Taman Impian Ancol, Gambar 3d tekstur dan seni lukis
lainnya. Selain itu, ia juga membuat illustrasi untuk beberapa brand terkenal.
2. Amor Kholid
Seniman Pasar Seni Ancol selanjutnya, yaitu Amor Kholid. Pak Amor merupakan seniman
abstrak. Medium yang Amor pilih adalah Oil on canvas, Inspired/admired by the power,
strength, and the beauty of horse. Tidak hanya berkarya, bapak Amor juga kerap mengikuti
berbagai Exhibition Art antara lain Jambore Ancol, Jakarta Art World, dan North Art Space.
3. Pelukis 3
Pelukis Selanjutnya bernama Pak Achmad. Sudah melukis dari tahun 2003, pak Achmad
awalnya tidak terpikir untuk menjadi seniman atau pelukis. Ia bersekolah di SMKN 7
Palemban, sekolahnya setara dengan SMA tapi bertambah satu tahun ajaran. Setelah lulus
SMK, ia melanjutkan Pendidikan dengan kuliah desain grafis. Bapak Achmad memilih
Pasar Seni Ancol sebagai tempat untuk menampilkan karyanya karena tempat tersebut
sudah terkenal sehingga tidak memerlukan promosi. Di tempat itu juga terdapat komunitas
yang menyokong pak Achmad agar terus berkarya, ia menilai bahwa dengan adanya
komunitas membuat kompetisi antar seniman itu berkompetisi dengan baik. Ia juga
menganggap seniman lain yang satu aliran jenis dengan ia sebagai guru karena
menurutnya dengan adanya seniman lain, ia dapat belajar dan terus mengembangkan
karya seni nya agar lebih baik lagi.
Karya nya menampilkan seni lukis yang memiliki konsep tentang limbah plastic yang
membelenggu dan melilit, menimbulkan dampak negative bagi manusia dan lingkungan
hidup. Ada juga tentang teknologi yang menggantikan permainan tradisional. Untuk lukisan
yang berukuran besar membutuhkan waktu sekitar 1 bulan dan lukisannya dihargai sekitar
60 juta. Dilihat dari waktu pengerjaannya, waktu tercepat yang berhasil ia tempuh untuk
membuat suatu kerya seni, yaitu sehari penuh dengan harga 3 juta.
Pelukis 4
Bu Arifiani, seniman yang berasal dari Padang dan sekarang sudah berumur 45 tahun.
Salah satu seniman perempuan yang memiliki bakat melukis. Memulai karir nya dari tahun
1990 dengan melukis di kanvas. Dengan latihan yang keras dan tunjangan bakat yang
telah diberikan, bu afriani dapat menciptakan karya yang indah. Lukisan yang ia buat lebih
ke figur manusia karena beliau suka kehidupan manusia dengan persoalannya. Setiap cat
yang ia tuangkan memiliki arti sendiri. Menurutnya, seni itu sederhana namun tidak mudah,
dan memerlukan inovasi. Setiap karya wajib memiliki tema yang berbeda agar dapat
menyampaikan pesain dengan baik.
Pelukis 5
Di tempat selanjutnya, seorang bapak seniman yang sudah berada di Pasar Seni sejak
tahun 1982., dan sanggarnya hanya satu yaitu di pasar seni. Aliran lukisan bapak Widodo
adalah naturalisme. Beliau memang sudah senang lukisan dan melukis dari ia sekolah
dasar. Untuk membuat satu lukisan paling lama memakan waktu 2 minggu. Tetapi dalam
kurun waktu 2 minggu tersebut tidak dikerjakan full setiap harinya. Untuk menghilangkan
rasa jenuh dalam melukis, biasanya bapak melakukan kegitan lain sebagai refreshing
seperti memancing contohnya. Bapaknya lulusan STM.
Kami belajar banyak dari bapak Widodo. Dalam mengerjakan lukisannya, harus
menggunakan warna dasar, warn dasar itu biru gelap, putih, kuning gelap, dan merah.
Kuas yang harus dimilikii minimal 2, kuas yang besar dan yang kecil. Kalau ingin membuat
lukisan yang ada teksturnya, harus mempunyai pisau palet. Pisau palet ada yang terbuat
dari logam, kayu, bahkan plastik. Namun yang lebih optimal untuk digunakan adalah pisau
palet yang terbuat dari logam. Kesan cepat dan kesan tekstur dari lukisannya biasanya
akan terasa. Untuk membuat gambar daun-daunan harus dalam sekali gores. Dalam
melukis, apabila sudah jenuh harus berhenti dahulu, biar nanti idenya ngalir sendiri.
Melukis dimulai dari melukis background dahulu, selanjutnya membuat objek objek. Hasil
lukisan beliau sangat melukiskan keadaan alam yang sama seperti aslinya. Melalui
lukisannya kita dapat merasakan berada di alam.
BAB III
A. Kesimpulan
Dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan, kami menemukan banyak karya seni yang
mempunyai nilai yang masing-masing tentunya tidak sama. Nilai tersebut adalah nilai
apresiasi yang harus dikembangkan sampai generasi selanjutnya. Dengan adanya
apresiasi seni oleh masyarakat, maka akan tercipta karya karya yang lebih indah. Dengan
adanya apresiasi, seniman lebih merasa dihargai, dengan membeli karya nya seniman
akan lebih merasa dihargai. Membeli suatu karya ada tata krama atau sopan santun yang
harus diperhatikan. Kita tidak dapat melakukan jual beli dengan cara yang tidak santun
dengan seniman, karena beda seniman memiliki perbedaan pandangan dengan karya seni
nya.
B. Saran
Menurut kelompok kami, kegiatan kunjungan ini bagus. Dari kegiatan ini kita
menemukan hal baru, pengalaman yang dapat dijadikan sebagai pijakan dalam membuat
suatu karya seni. Saran untuk kedepannya adalah lebih banyak lagi waktu yang diberikan
untuk menemukan hal yang jarang dilihat di sekolah.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-seni.html