Anda di halaman 1dari 18

Seni Hias Paper Quilling Sebagai Media Ekspresi Seni

Rizki Anugraha (1344210)

Dosen Pembimbing: Agus Cahyana S.Sn,.M.Sn

Fakultas Seni Rupa Dan Desain Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Jl. Buah Batu No. 212 Bandung

e-mail: rijkiki@yahoo.com

ABSTRACT

This study aimed to introduce and discuss the Paper Quilling decorative art to the wider
community as well as its use in the media of artistic expression. The samples studied is the work
of an artist Paper Quilling coming from Russia, namely Yulia Brodskaya. The analysis in this
study using historical approach and semiotic approach. In this study described the historical
development of Paper Quilling to its use as a medium of artistic expression in the work of art. In
addition, this study also discusses some of the works of Yulia Brodskaya in the art in the field.
This research led to the conclusion that the work of art with Paper Quilling method can create a
work of art that has the intent and purpose of representing the ideas and thoughts expressed by
the artist Paper Quilling is Yulia Brodskaya.

Keywords: Paper Quilling, Paper, Yulia Brodskaya, and Expression of Art

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan serta membahas seni hias Paper Quilling kepada
masyarakat luas serta penggunaannya dalam media ekspresi seni. Sampel yang diteliti
merupakan karya seorang seniman Paper Quilling yang berasal dari Rusia yaitu Yulia

1
Brodskaya. Analisa dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan sejarah serta
pendekatan semiotika. Pada penelitian ini dijelaskan mengenai sejarah perkembangan Paper
Quilling sampai penggunaannya sebagai media ekspresi seni dalam berkarya seni. Selain itu,
penelitian ini juga membahas beberapa karya dari Yulia Brodskaya dalam berkesenian di
bidangnya tersebut. Penelitian ini berujung pada kesimpulan bahwa berkarya seni dengan metode
Paper Quilling bisa menciptakan sebuah karya seni yang memiliki maksud serta tujuan yang
mewakili gagasan serta pikiran yang dikemukakan oleh seniman Paper Quilling yaitu Yulia
Brodskaya.

Kata Kunci: Paper Quilling, Kertas, Yulia Brodskaya, dan Ekspresi Seni.

PENDAHULUAN

Seni menggulung kertas atau dalam bahasa Inggris disebut Paper Quilling merupakan
suatu teknik dalam berkesenirupaan khususnya dalam dunia kerajinan tangan (craft) dan juga
sebagai suatu karya Seni Murni. Biasanya bentuk dari kesenian ini adalah dua dimensi ataupun
tiga dimensi hal ini dikarenakan fungsi serta tujuan penciptaannya yang berbeda-beda. Dalam
perjalanan sejarahnya, Paper Quilling ini telah melalui beberapa masa dan juga perubahan fungsi
dengan sendirinya sesuai kebutuhan pemakaian. Seni menggulung kertas ini lambat laun
kepopulerannya mulai memuncak setelah se belumnya hanya berfungsi sebagai media untuk
urusan tertentu saja. Berawal dari sejarah lahirnya seni menggulung kertas ini sebetulnya
ditemukan sekitar abad 16 dan abad 17 yang bermula berkembang di belahan benua Eropa
tepatnya di Prancis dan Italia dimana pada saat itu sedang dalam masa Renaisans.
Bermula dari pekerjaan yang dilakukan oleh para Biarawan dan Biarawati dalam
membuat benda-benda hias ornamen penuh makna religius. Pada mulanya mereka
mengaplikasikan seni menggulung kertas tersebut ke benda-benda yang biasa digunakan dalam
proses keagamaan. Pada saat itu mereka tidak tahu menahu mengenai apa teknik yang dikerjakan
dan untuk apa kelanjutannya selain hanya berfungsi untuk kegiatan tersebut. Sampai akhirnya
dengan berlalunya waktu desain serta penggunaan seni menggulung kertas ini semakin
berkembang sampai sekarang.

2
Dalam tulisan ini, penulis akan membatasi masalah dimana hanya akan menguraikan
sejarah perjalanan dari seni hias menggulung kertas ini dimulai dari awal perkembangannya
sampai sekarang secara sekilas dan tidak terlalu mendalam. Dalam hal ini pembatasan masalah
diperlukan agar nantinya diharapkan kedepannya dengan adanya tulisan sederhana ini
masyarakat luas bisa setidaknya mengerti dan tahu akan keberadaan dan fungsi dari Paper
Quilling ini. Penulis begitu tertarik dengan adanya teknik menggulung kertas ini dimana kita
selaku pelaku diharuskan serta dituntut akan adanya kreatifitas dan juga tidak mengenal batas
usia. Hal ini seprti tertera dalam sebuah artikel: Quilling is great for all ages thanks to the
simplicity of the techniques and how relaxing it is. The craft has become increasingly popular
due to the low cost of the material (wikipedia).
Pada pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan berkesenian ini kita
sebagai pelaku dituntut akan adanya modal utama yaitu kreatifitas. Setelah itu kita dituntut untuk
memiliki imajinasi sesederhana apapun itu, kita pasti bisa mengaplikasikannya ke dalam bentuk
seni hias Paper Quilling ini. Selanjutnya adalah untuk berkecimpung di bidang ini, para pelaku
akan disuguhkan oleh rasa senang, bahagia, serta rasa puas pada saat proses pengerjaan maupun
pada saat proses telah selesai dilakukan dikarenakan pelaku mengerjakan seni hias ini selalu
didukung oleh kondisi suasana hati serta modal Passion yang ada di dalam dirinya. Hal ini
ditambah pula dengan kenyataan bahwa harga dari semua alat serta bahan dari seni hias Paper
Quilling ini sangat terjangkau.
Pada saat ini perkembangan Paper Quilling sudah semakin meningkat dibandingkan
dengan pada masa awal kemunculannya. Perkembangannya pun sudah bisa dikatakan telah ada
di seluruh penjuru negeri. Boleh dikatan bermula dari tempat asal kemunculannya yaitu di benua
Eropa sampai saat ini ada dimana-mana seperti di Amerika, Afrika, bahkan Asia seperti di
Indonesia. Pada saat ini sudah banyak pelaku yang menekuni kesenian keterampilan tangan ini
bahkan tidak sedikit pula para pelaku menjadikannya sebagai profesi sekaligus sebagai lahan
pekerjaan. Biasanya para pelaku yang bergelut di bidang ini kebanyakan adalah dari kaum
wanita. Tetapi tidak jarang pula ditemukan para kaum adam yang memang bermulai dari
kegemaran yang kemudian mengalihkannya menjadi sebuah profesi dan lahan pekerjaan.
Sejak saat awal kemunculannya di benua Eropa, seni
hias Paper Quilling ini sudah digemari oleh para pelaku
dimulai dari para Biarawati sampai kaum Bangsawan.

3
Maka tak heran dengan berkembangnya waktu sampai saat ini ditemukan para pelaku dimana
mereka memfokuskan pekerjaannya di bidang ini. Sebut saja para pelaku tersebut sebagai
seniman, tetapi mereka hanya fokus pada seni hias Paper Quilling dan bahkan selalu
mengadakan Pameran Seni khusus bertemakan Paper Quilling. Pada saat ini banyak sekali para
pelaku seni di bidang ini baik itu untuk pagelaran kegiatan berkesenian maupun hanya untuk seni
craft atau kerajinan tangan saja.
Dahulu Paper Quilling hanya berfungsi untuk kegiatan keagamaan saja namun seiring
berkembangnya waktu, kini seni ini berubah fungsi tidak hanya untuk kegiatan keagamaan saja
melainkan di zaman yang modern ini para pelaku lebih merasakan kebebasan pada saat membuat
karya seni ini. Dimulai dari difungsikannya sebagai hal-hal yang bersifat komersil sampai
sebagai benda seni bernilai tinggi. Dalam kegiatan berkesenian ini, biasanya para pelaku dibagi
kedalam dua kategori yaitu para pelaku dimana mereka mengkhususkan kegiatannya tersebut
kedalam hal yang bersifat craft atau kegiatan kerajinan tangan. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan
yang dilakukan oleh para pelaku seperti benda yang dihasilkan nantinya mengikuti fungsinya.
Sebut saja membuat hiasan untuk kotak perhiasan, membuat hiasan frame foto, dan kado ulang
tahun yang bersifat sebagai ungkapan saja ataupun ucapan selamat kepada orang yang dituju.
Bahkan saat ini banyak sekali pelaku di bidang ini membuka lapangan kerja dimana nantinya
mereka melakukan kegiatan seni dengan mengajarkannya kepada para pelaku baru yang tertarik
dengan seni hias Paper Quilling. Hal ini bisa kita temui dari sanggar-sanggar ataupun tempat
pelatihan seperti kursus dan les Paper Quilling yang kini mulai marak di beberapa tempat mulai
di luar negeri bahkan sampai di dalam negeri sendiri seperti di kota-kota besar yang ada di
Indonesia.
Kategori kedua merupakan para pelaku dimana memfokuskan kegiatan ini hanya untuk
berkesenian khususnya dalam cabang Seni Rupa. Hal ini dapat dilihat dari cara si pelaku dalam
hal tujuan serta pengerjaannya. Biasanya para pelaku di kategori ini selalu mempunyai ide,
gagasan, serta tujuan yang sangat mendalam sehingga selalu dituangkan kedalam sebuah objek
karya seni dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kegiatan berkesenian ini telah
menginspirasi banyak pelaku dimana akhirnya para pelaku ini memilih untuk mendedikasikan
karir hidupnya di bidang ini dan akhirnya tak heran sekarang sudah banyak ditemukan seniman-
seniman di bidang ini. Biasanya dalam kategori ini para pelaku memulainya dari sebuah

4
kegemaran kemudian lambat laun mendorongnya untuk terus menekuninya sampai akhirnya
menjadikannya sebagai sebuah profesi serta lapangan pekerjaan untuknya.
Para pelaku seni Paper Quilling pada zaman dahulu diantaranya adalah: Princess
Elizabeth (putra dari Kerajaan Inggris King George III), Joseph Bramah (sebagai tukang
pengukir kunci), Mrs. Delany (pelopor Paper Artwork dan sekaligus sebagai teman dari
Jonathan Swift), Jane Austin (Novelis terkenal), dan Bronte Sister. Untuk saat ini ada beberapa
seniman Paper Quilling yang bisa dikatakan sudah sangat menekuni profesi ini dengan rentan
waktu serta keseriusannya yang cukup lama seperti Yulia Brodskaya (seniman asal Moskow,
Russia), Sena Runa (seniman asal Turki), dan masih banyak lagi seniman-seniman di bidang ini
yang tidak terhitung lagi jumlahnya dimana hampir semua para pelaku seni di bidang ini pada
saat ini memiliki ciri khas masing-masing dikarenakan tujuan, fungsi, serta ide yang berbeda-
beda. Untuk kegiatan berkesenian di cabang Seni Rupa sendiri sejak dahulu sudah banyak
diadakan pameran-pameran seni dan bahkan sampai saat ini banyak terdapat di beberapa
museum dan galeri-galeri terkenal di Eropa dan Amerika dimulai dari Paper Quilling yang
bersifat antik (awal kemunculan) sampai yang bersifat seni modern/ kontemporer (saat ini).

METODE

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu
mengumpulkan data primer melalui studi daftar pustaka dan berbagai sumber tulisan yang
berkaitan dengan topik penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari dua bagian
yaitu: (1) Observasi: mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti dari internet dan
sebagainya: (2) Wawancara: wawancara yang telah penulis lakukan merupakan wawancara
secara tidak langsung, yaitu pencarian data mengenai pembahasan yang akan diteliti dimana
ditanyakan secara online atau bercakap-cakap melalui media sosial serta melaui surel dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan kepada informan untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan yang diajukan.
Mengingat penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ekspresi seni dalam sebuah karya
seni, maka metode yang penulis gunakan adalah metode penulisan pendekatan sejarah yang
didampingi dengan acuan ilmu semiotika pada setiap karya seni yang telah diciptakan. Seperti
yang telah kita ketahui ilmu semiotika merupakan cabang ilmu yang semula berkembang dalam

5
bidang bahasa, kemudian berkembang juga dalam bidang seni (rupa). Semiotika adalah ilmu
tentang tanda (sign) dan simbol dalam kehidupan manusia. Erat kaitannya dengan masalah karya
seni, seniman dan publik seni. Semiotika berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”.
Tanda dalam kehidupan manusia bisa berupa tanda gerak atau isyarat. Seperti lambaian tangan
yang bisa diartikan memanggil atau anggukan kepala yang dapat diartikan setuju; tanda bunyi
seperti peluit, suara manusia, atau dering telepon; tanda tulisan (huruf, angka), tanda gambar
seperti rambu-rambu lalu lintas, pamplet rupa; dan lainnya yang sangat banyak jumlahnya .
Tanda-tanda yang dimanfaatkan dalam seni rupa berupa tanda visual yang bersifat nonverbal,
terdiri dari unsur rupa seperti garis, warna, bentuk, tekstur, komposisi dan sebagainya.
Sedangkan tanda-tanda yang bersifat verbal adalah objek-objek yang dilukiskan, seperti objek
manusia, binatang, alam, imajinasi, atau hal-hal yang abstrak sifatnya. Pada beberapa karya
Yulia Brodskaya penulis akan membahas beberapa kajian yang terkandung di dalamnya dengan
pendekatan ilmu semiotika serta pendekatan sejarah dari Paper Quilling tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Seni Hias Paper Quilling Sebagai Media Ekspresi Seni

Pengertian Seni

Terdapat beberapa pengertian seni menurut beberapa sumber, diantaranya:

a. Menurut Alexander Baum Garton, Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang
positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
b. Menurut Ki Hajar Dewantara, Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat
menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan
manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
c. Menurut Sudarmaji, Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis
dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim
dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga
dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
6
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu
artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa
dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan
untuk penggunaan medium itu.

Pengertian Ekspresi (Umum)

Pengertian Ekspresi menurut beberapa ahli:

1. Definisi ekspresi adalah mimik muka atau kesan wajah (drs. Suharto:1996)
2. Menurut kamus besar bahasa Indonesia ekspresi memiliki arti /eks·pre·si/ /éksprési/ n
1 pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan
maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya): sajak itu merupakan -- dari perasaan
hatinya; 2 pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang: -- rasa
tidak puas tergambar di wajahnya;
mengekspresikan/meng·eks·pre·si·kan/ v mengungkapkan (gagasan, maksud,
perasaan, dan sebagainya) dengan gerak anggota badan, air muka, kata-kata, dan
sebagainya: ia berusaha ~ maksudnya dengan gerakan tangannya.

Ekspresi adalah pengungkapan ataupun suatu proses dalam mengutarakan maksud,


perasaan, gagasan, dan sebagainya. Semua pemikiran dan gagasan yang ada dalam pikiran
seseorang sebaiknya diekspresikan dalam bentuk nyata sehingga dapat dirasakan manfaatnya.
Pendek kata arti ekspresi adalah hasil manifestasi dari emosi (Wikipedia).

Kita semua pasti pernah berekspresi. Mulai dari bayi baru lahir yang bisa menangis
sampai orang tua yang tertawa dengan gigi ompongnya. Mulai dari lahir sampai kita tua, dalam
hidup kita selalu berekspresi untuk mengungkapkan apa yang dirasakan, apakah perasaan
senang, sedih, kecewa, jatuh cinta, bangga, marah, dan masih banyak lagi.

Manusia perlu berekspresi dalam hidupnya untuk menumpahkan perasaannya. Selain


perasaan, manusia juga dapat mengekspresikan gagasan dan pemikirannya, gagasan yang ia
miliki bisa disampaikan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau memperbaiki
solusi yang telah ada kemudian dilaksanakan dalam bentuk sebuah karya nyata.

7
Pemikiran dan gagasan yang disimpan saja tidak akan menghasilkan apa-apa. Contohnya
saja pahlawan emansipasi wanita Kartini, jika ia tidak mengekpresikan pemikirannya mengenai
hak-hak wanita, bisa saja saat ini para kaum perempuan tidak bisa merasaka kemudahan untuk
belajar.

Begitu juga jika seorang warga tidak mau mengekspresikan gagasannya membnagun
jembatan desa yang aksesnya tertutup jika banjir datang sehingga akses kemana-mana akan
tertutup dan pastinya akan mengalami kesulitan mendapatkan bantuan. Lain halnya jika warga
desa memiliki gagasan untuk membuat sebuah jembatan yang tentunya akan memudahkan
mereka dalam mengakses hubungan dengan wilayah di luar desa tersebut dengan mudahnya.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata ekspresi dapat diartikan sebagai pandangan
air muka yang dapat memperlihatkan suatu perasaan seseorang. Dengan demikian hanya dengan
melihat ekspresi di wajah seseorang atau gerak-geriknya kita dapat mengetahui apa yang sedang
dirasakannya, apakah sedang sedih atau sedang bahagia bahkan dalam ilmu psikologi kita dapat
mempelajari ekspresi dan gerak-gerik seseorang apakah ia sedang berbohong, sedih, bahagia,
dan sebagainya.

Mengekspresikan perasaan juga dapat menghasilkan sebuah karya seni yang luar biasa.
Contohnya lagu-lagu karya musisi yang sangat digemari penggemarnya. Lagunya sangat enak
didengar dan mudah masuk ke perasaan karena liriknya sebagian adalah ekpresi si pencipta
lagunya.

Pengertian Ekspresi (Seni)

Ekspresi dalam seni adalah ungkapan perasaan para pelaku seni yang merupakan
perasaan khusus yang bisa membangun nilai dan sikap. Munculnya perasaan ini pada umumnya
dipicu oleh interaksi para pelaku seni dengan lingkungannya. Dengan mengekspresikan sebuah
gagasan perasaan ke dalam sebuah karya seni pasti akan menghasilkan sebuah karya seni yang
luar biasa. Hal tersebut dikarenakan oleh perasaan yang jujur, spontan, serta orijinal dari
pemikiran para pelaku seni. Sebut saja beberapa ekspresi dalam dunia seni ini adalah dari seni
tari, seni teater, seni karawitan, seni rupa, dan sebagainya.
Dalam beberapa cabang dunia kesenian tentunya terdapat beberapa cara untuk
mengekspresikan sebuah gagasan ataupun ungkapan perasaan para pelaku seni. Seni tari akan

8
mengekspreikan setiap gagasan perasaan ke dalam sebuah gerakan-gerakan badan yang tertata
rapi, ritmis, serta indah jika dipandang. Seni teater akan mengekspresikan setiap gagasan dan
ungkapan perasaan sebuah ide ke dalam sebuah pertunjukan drama yang penuh emosi dan
sebagainya sehingga menghasilkan sebuah karya pertunjukan yang mengesankan. Seni karawitan
tentu akan memiliki cara tersendiri dalam menuangkan setiap gagasan dan ungkapan
perasaannya ke dalam suatu karya bunyi-bunyian dengan memanfaatkan setiap benda yang akan
menghasilkan suara atau biasa kita sebut dengan musik yang tentunya akan merdu untuk
didengar. Berbeda pula dalam dunia seni rupa dimana setiap gagasan ataupun ide yang
mengekspreika setiap ungkapan perasaannya adalah ke dalam sebuah karya seni yang bersifat
perupaan. Setiap pelaku seni rupa memiliki caranya tersendiri dalam menuangkan setiap ide
gagasannya ke dalam sebuah karya seni. Bisa dalam bentuk dua dimensi ataupun tiga dimensi.
Karya seni rupa dalam bentuk dua dimensi bisa kita kenal dengan istilah lukisan, karya seni
grafis, poster, desain seni rupa, dan sebagainya. Berbeda dengan karya seni rupa tiga dimensi
biasanya karya-karya yang dihasilkan adalah berupa benda yang bisa dipakai ataupun tidak bisa
dipakai sebut saja karya seni terapan, karya seni patung, karya seni keramik, dan sebagainya.
Para pelaku yang telah penulis sebutkan diatas biasa kita sebut dengan sorang “Seniman”.
Seorang seniman merupakan sebuah profesi dimana pekerjaannya adalah menuangkan gagasan,
ekspresi, ataupun ide ke dalam sebuah karya sebi yang telah penulis sebutkan. Seniman adalah
istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, atau inovatif, atau mahir dalam
bidang seni. Penggunaan yang paling kerap adalah untuk menyebut orang-orang yang
menciptakan karya seni, seperti lukisan, patung, seni peran, seni tari, sastra, film dan musik.
Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik.
Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai seseorang yang
menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui. Menurut wikipedia, seniman dikatakan
sebagai sebuah kata benda dengan arti:
1. Seseorang yang membuat seni.
2. Seseorang yang membuat seni sebagai sebuah pekerjaan.
3. Seseorang yang terampil di beberapa kegiatan seni.

9
Seniman Quilling

Sebelumnya telah disebutkan di atas bahwa seorang seniman adalah seseorang yang
kreatif, inovatif, atau mahir dalam suatu bidang seni. Dalam pembahasan ini akan dibahas
mengenai seseorang yang mahir dalam sebuah bidang seni menghias kertas atau yang biasa
disebut sebagai seniman Paper Quilling. Seperti yang telah penulis bahas pada pembahasan
sebelumnya bahwa seni hias Paper Quilling adalah seni menggulung kertas, dimana kertas
tersebut di gulung, kemudian dibentuk, lalu dilem, kemudian dirangkai sedemikian rupa
sehingga menciptakan sebuah karya yang menawan dan mengagumkan (wikipedia). Sampai saat
ini perkembangan seni Paper Quilling ini sudah semakin berkembang bahkan sampai ke
Indonesia dimana saat ini banyak terdapat pelaku seni ini mulai dari negara-negara luar sampai
di Indonesia sendiri. Sejarah sendiri mencatat tentang para pelaku seni Paper Quilling ini sudah
dimulai sejak abad ke-17 yang bermula di wilayah Eropa tepatnya di wilayah Italia, Prancis, dan
Inggris. Awal mula kemunculan seni ini disebabkan oleh para biarawan dan biarawati di gereja-
gereja wilayah Eropa untuk mengantisipasi kekurangan biaya untuk melengakapi peralatan serta
properti kebutuhan gereja seperti buku-buku untuk keguiatan gerja, lukisan-lukisan penghias
dinding gereja, dan sebagainya. Pada saat ini sudah sangat banyak pelaku seni yang menggeluti
di bidang seni Paper Quilling ini, tetapi penulis hanya akan membahas beberapa seniman Paper
Quilling ini hanya beberapa saja. Hal ini dilihat dari beberapa contoh karya serta ketekunan yang
telah dilakukannya selama ini di bidang tersebut sebagai seorang seniman Paper Quilling.

Yulia Brodskaya (Pelopor Seniman Quilling Saat Ini)

Yulia Brodskaya lahir pada tahun 1983 di Moskow, Rusia. Dia adalah seorang seniman
dan ilustrator terkenal untuk ilustrasi kertas. Berasal dari Rusia (Moskow), dan sekarang berbasis
di Inggris. Pada tahun 2004 Yulia pindah dari Moskow ke Inggris dimana ia melanjutkan
pendidikannya di bidang seni di University of Hertfordshire , lulus dengan gelar Master of Art di
gelar Komunikasi Grafik pada tahun 2006. Sebelum pindah ke Inggris, Yulia Brodskaya
memiliki ketertarikan dalam praktek-praktek kreatif yang beragam, mulai dari lukisan Tekstil,
Origami dan kolase yang lebih bersifat tradisional. Segera setelah kedatangannya di Inggris,
Brodskaya mulai bekerja sebagai seorang desainer grafis, sambil belajar untuk gelar masternya
dalam bidang komunikasi grafis, tapi pada akhirnya dia lebih tertarik pada bidang ilustrasi.

10
Karena memiliki latar belakang desain grafis yang kuat, hal tersebut akhirnya memiliki pengaruh
terhadap karya seni yang dia gabungkan dengan suatu teknik tifografi yang dia gemari pula.

Banyak pekerjaan Brodskaya ini menggunakan teknik lama yang disebut quilling, di
mana kertas yang digunakan untuk membuat desain yang rumit, namun dia membawanya ke
tingkat yang lebih baru. Dengan kegigihannya, diapun memperoleh reputasi internasional untuk
ilustrasi kertas yang inovatif dan kreatif serta dinobatkan sebagai 'bintang terobosan' pada 2009
oleh majalah ulasan Kreatif (Desember 2009) . pada tahun yang sama Yulia diundang sebagai
seorang pembicara di beberapa tempat untuk menyampaikan gagasannya dalam setiap kali dia
berkarya dan sebagainya dengan topik pembicaraan adalah 'Reviving paper: quilling dalam
konteks baru'. Dalam presentasinya Yulia berbicara tentang bagaimana cara penggunaan quilling
secara kreatif dan dapat memberikan teknik kerajinan kertas ini di kehidupan baru dan tentunya
akan penting dalam konteks komunikasi desain grafis. Dia juga ditunjuk sebagai perancang salah
satu tema Google Chrome karya Yulia Brodskaya .

Lalu berkat kegigihannya tersebut hanya dalam beberapa tahun saja Yulia mendapatkan
kepercayaan langsung dari beberapa klien seperti dari Hermes, Starbucks, Godiva, Target,
Sephora, The New York Times Magazine dan banyak lainnya (lebih dari 100 proyek selama 5
tahun) untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan tersebut dikarenakan gaya serta
keunikan karyanya yang sangat memukau pada saat itu. Dia juga sering diundang untuk
berbicara di konferensi desain dan sekolah desain di seluruh dunia: seperti di St Bride
Conference Library, Guardian Art of Ilustration Masterclass, dan sebagainya. Kemudian
beberapa karyanya kini telah dimiliki oleh beberapa tokoh terkenal dunia seperti Oprah Winfrey,
Ferrero, San Francisco Museum of Modern Art, Country Music Association dan banyak kolektor
pribadi lainnya.

Pembahasan karya-karya Yulia Brodskaya:

Berikut ini merupakan beberapa karya Paper Quilling Yulia Brodskaya dimana penulis
akan membahas karya-karyanya dengan menggunakan pendekatan semiotika. Pada beberapa
karya Yulia Brodskaya dapat terlihat bahwa beliau memiliki kecenderungan serta ciri khas yaitu
berupa sosok yang selalu nampak pada beberapa karyanya tersebut yaitu sosok seorang wanita

11
baik itu wanita muda maupun sosok wanita paruh baya ataupun sosok objek yang
menggambarkan sisi kewanitaan seperti perlambangan sebuah bunga dan sebagainya.

1. JADE (07 juni, 2016)

Sumber: Yulia-Brodskaya.com
Diunduh tanggal 04 Agustus 2016

Karya ini berjudul “JADE” dibuat pada tanggal 7 Juni 2016. Pada karya ini dapat
disimpulkan bahwa Yulia Brodskaya memiliki pandangan yang berbeda terhadap benda ataupun
objek yang ada di sekitarnya. Menurutnya objek apapun itu merupakan sebuah mahakarya yang
luar biasa indahnya. Hal ini terlihat pada karya tersebut dimana Yulia Brodskaya lebih
mengutamakan kelimpahan serta kekayaan warna yang dia tumpahkan pada karyanya ini. Karya
ini merupakan penggambaran sosok seorang wanita paruh baya dimana sosok wanita tersebut
merupakan sosok wanita yang tinggal sebagai sosok penduduk primitif di suatu suku tertentu.
Menurutnya setiap wanita dilahirkan berbeda dari kaum laki-laki. Wanita memiliki sisi jiwa yang
tidak dimiliki oleh laki-laki. Menurutnya wanita itu berasal dari berbagai kalangan dengan latar
belakang yang berbeda-beda tetapi semua itu memiliki satu hal yang sama yaitu kecantikan yang
alami, kecantikan yang berasal dari dalam jiwa. Kecantikan disini bukanlah kecantikan dalam hal
yang bersifat spesifik melainkan dalam hal kecantikan yang berbeda-beda tetapi merupakan
suatu kesatuan yang mutlak dibawa dan dimiliki oleh seorang wanita sejak mereka dilahirkan.
Makna dari warna yang begitu kaya tersebut membuktikan bahwa sosok seorang wanita itu
berbeda-beda tergantung dari bagaimana kita memperlakukan wanita sebagaimana mestinya.

12
2. LIPSTICK (23 April 2016)

Sumber: Yulia-Brodskaya.com
Diunduh tanggal 04 Agustus 2016

Karya ini berjudul “LIPSTICK” dibuat pada tanggal 23 April 2016. Karya ini
menceritakan tentang refleksi diri seorang wanita. Setiap wanita tidak bisa menjauh dari sebuah
objek yang dapat memantulkan bayangan dirinya. Dalam hal ini cermin merupakan sebuah objek
yang sangat mutlak dimiliki oleh seorang wanita. Dalam karya Yulia Brodskaya kali ini beliau
ingin menceritakan bahwa dimanapun mereka berada, mereka pasti selalu bercermin diri akan
kedudukan serta posisi dimana mereka hidup. Dalam karyanya tersebut dapat terlihat bahwa
pada gelas pot tersebut terpantul bayangan wajah seorang wanita paruh baya sedang
menggunakan lipstik. Jika ditelaah lebih dalam lagi seperti yang terlihat wanita tersebut
memakai lipstik berwarna merah dimana seperti yang kita ketahui warna merah menunjukkan
keberanian, kepercayaan diri, tegas, dengan sedikit kesan menggoda. Dengan melihat hal
tersebut dapat dikatakan bahwa seorang wanita dimanapun dia berada haruslah memiliki
wibawa, rasa hormat, serta kepercayaan diri yang harus dijaga maupun dihargai baik itu oleh
kaum laki-laki maupun wanita lainnya.

13
3. TEXTILE MARKET (05 Maret 2016)

Sumber: Yulia-Brodskaya.com
Diunduh tanggal 04 Agustus 2016

Karya ini berjudul “TEXTILE MARKET” dibuat pada tanggal 05 Maret 2016. Pada
karya kali ini Yulia Brodskaya memiliki sebuah pemikiran tentang wanita-wanita yang tersebar
di seluruh penjuru dunia dimana mereka dengan sabar serta tetap setia dengan menjalankan
profesi mereka sebagai seorang penjual barang. Dalam karya ini Yulia Brodskaya
mengumpulkan beberapa hasil karya fotografinya selama dia berkeliling melihat-lihat kegiatan
para kaum wanita yang sedang bekerja di sebuah pasar tekstil kemudian dia kumpulkan hasil
foto-foto tersebut dan muncullah sebuah inspirasi untuk membuat sebuah karya yang dirasa bisa
mewakili para kaum wanita yang telah bekerja keras untuk mencari nafkah. Dalam karyanya
terlihat bahwa sosok wanita tersebut sedang duduk dan tetap tersenyum disekitar barang
dagangannya yang penuh dengan warna. Hal yang patut kita pelajari dari sosok wanita tersebut
adalah bahwa seberapa lelahnya melakukan sebuah pekerjaan, kerjakanlah hal tersebut dengan
hati. Senangilah apa yang kamu kerjakan. Tersenyumlah walau bagaimanapun kerasnya
pekerjaan yang sedang kita jalani. Berfikir positif merupakan salah satu kunci kita selalu
bersyukur atas apa yang kita kerjakan. Jadikanlah setiap harimu selalu menyenangkan serta
penuh warna seperti yag kita lihat pada karya Yulia Brodskaya tersebut.

14
4. SUCTION (19 November 2015)

Sumber: Yulia-Brodskaya.com
Diunduh tanggal 04 Agustus 2016

Karya ini berjudul “SUCTION” dibuat pada tanggal 19 November 2015. Karya ini
memperlihatkan sosok seorang wanita tua dimana terlihat dalam wajahnya suatu kecemasan
yang mengusik dirinya. Kecemasan yang terus dia rasakan merupakan kecemasan yang dialami
oleh kita semua. Dalam hal ini tidak ada sesuatu yang abadi, kita semua akan musnah. Lihat dan
perhatikanlah sekeliling bahwa apapun yang ada di dunia ini akan mengalami perubahan.
Perhatikanlah benda yang semulanya baru lambat laun akan menjadi usang, yang bagus pasti
akan rusak, dan yang kuat pasti akan lemah kembali. Perhatikanlah warna disekeliling kita.
Perhatikanlah dengan pikiran jernih dan lihatlah sekali lagi, bahwa hitam tak selamanya hitam,
putih tak selamanya putih, dan semua warna tak akan selamanya seperti itu. Begitu pun dengan
kecantikan. Pasti semua wanita akan mengalami hal tersebut. Tidak akan pernah ada kecantikan
yang akan bertahan. Semua itu pasti akan musnah dan akan menghilang secara perlahan dan
terus menghantui setiap pribadi wanita dimanapun mereka berada. Semua itu akan hilang dan
akan terhisap oleh usia yang semakin terus bertambah.

15
5. FLOWERS (13 Mei 2016)

Sumber: Yulia-Brodskaya.com
Diunduh tanggal 04 Agustus 2016

Karya ini berjudul “FLOWERS” dibuat pada tanggal 13 Mei 2016. Karya Yulia
Brodskaya kali ini memperlihatkan sebuah sosok objek yaitu setangkai bunga berwarna putih.
Bunga tersebut berjenis bunga anggrek putih. Seperti yang kita ketahui sebuah bunga memiliki
makna yang begitu erat dengan sisi kewanitaan. Bunga anggrek sangatlah berbeda dari bunga-
bunga lainnya karena bunga ini membutuhkan waktu yang lama untuk menampakkan
mahkotanya, bunga anggrek terkenal sebagai bunga yang cantik serta awet. Anggrek
mengandung filosofi bunga bahwa proses menuju keindahan bukanlah hal yang mudah. Perlu
adanya perjuangan yang panjang dan proses yang tak sebentar untuk meraih keindahan itu.
Seperti halnya kehidupan, proses menuju kesuksesan bukanlah hal mudah. Selalu dibutuhkan
perjuangan dan kesabaran untuk memperolehnya. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa perjuangan untuk menjadi seorang wanita yang sesungguhnya merupakan hal yang tidak
mudah untuk dilakukan. Banyak sekali rintangan yang harus dilalui. Menjadi wanita yang
sesungguhnya disini adalah untuk menjadi sosok seorang wanita yang kita sebut sebagai “ibu”.
Seorang wanita belumlah bisa disebut sebagai seorang ibu apabila dia belum utuh menjadi
seorang yang bisa menjadi panutan bagi anak-anaknya serta menjadi seorang istri yang patuh,
menghargai, serta menghormati suaminya.

16
PENUTUP

Seni hias Paper Quilling merupakan kesenian menggulung kertas dengan bahan baku
dari kertas khusus kemudian disusun sedemikian rupa agar tercipta bentuk yang menawan.
Dalam sejarah perkembangannya, seni Paper Quilling ini telah banyak mengalami perubahan
sejak awal kemunculan sampai saat ini. Hal ini didasari oleh fungsi yang bergeser dari masa ke
masa sampai sekarang. Dalam prakteknya seni Paper Quilling ini banyak digunakan oleh para
pekerjanya ke dalam bagian seni terapan tetapi pada kenyataannya seni ini pula sering dijadikan
sebagai media ekspresi seni (seni murni). Dalam penggunaannya sebagai seni terapan biasanya
seni Paper Quilling ini selalu dijadikan sebagai sebuah bentuk yang diaplikasikan dengan
kebutuhan yang bersifat fungsional seperti hadiah ulang tahun, hiasan kotak perhiasan, dan
sebagainya. Berbeda dalam penggunaannya sebagai media ekspresi seni, seni Paper Quilling ini
biasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan ide ataupun gagasan sebuah konsep yang
bermakna. Hal ini bisa terlihat dalam karya-karya seniman yang menggunakan teknik Paper
Quilling ini. Salah satu seniman yang menggeluti di bidang ini adalah Yulia Brodskaya, dimana
dia bisa mengekspresikan semua pikiran serta ide dan konsep kekaryaannya ke dalam bentuk
seni Paper Quilling. Pada beberapa karya Yulia Brodskaya dapat terlihat bahwa beliau memiliki
kecenderungan serta ciri khas yaitu berupa sosok yang selalu nampak pada beberapa karyanya
tersebut yaitu sosok seorang wanita baik itu wanita muda maupun sosok wanita paruh baya
ataupun sosok objek yang menggambarkan sisi kewanitaan seperti perlambangan sebuah bunga
dan sebagainya. Berkat kerja kerasnya sekarang dia dikenal sebagai salah satu seniman Paper
Quilling yang banyak memberikan pengaruh besar tehadap kemajuan industri kreatif di dunia.

Daftar Pustaka

1. Wikipedia.org. (2013). Quilling - Wikipedia, the free encyclopedia.


https://en.wikipedia.org/wiki/Quilling. Diunduh tanggal 20 April 2016
2. Wikipedia.org. (2013). Quilling: Revision history - Wikipedia, the free encyclopedia.
https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Quilling&action=history. Diunduh tanggal 20
April 2016

17
3. Wikipedia.org. (2016). Princess Elizabeth of the United Kingdom - Wikipedia, the free
encyclopedia.https://en.wikipedia.org/wiki/Princess_Elizabeth_of_the_United_Kingdom.
Diunduh tanggal 20 April 2016
4. Wikipedia.org. (2016). George III of the United Kingdom - Wikipedia, the free
encyclopedia.https://en.wikipedia.org/wiki/George_III_of_the_United_Kingdom.
Diunduh tanggal 20 April 2016
5. Wikipedia.org. (2016). Kerajaan Britania Raya - Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Britania_Raya. Diunduh
tanggal 20 April 2016
6. Wikipedia.org. (2016). Seni dekoratif era Victoria - Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas.https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_dekoratif_era_Victoria. Diunduh
tanggal 20 April 2016
7. Pinterest. (2013). Quilling, Paper, and Book Art on Pinterest.
https://id.pinterest.com/bellerive/quilling-paper-and-book-art/. Diunduh tanggal 20 April
2016
8. Weebly. (2016). The history of Quilling - Quilling Guild. http://quilling-
guild.weebly.com/the-history-of-quilling.html. Diunduh tanggal 20 April 2016
9. Quilledcreation. (2013). History of Paper
Quilling.http://www.quilledcreations.com/historyofquilling.asp. Diunduh tanggal 20
April 2016
10. Wikipedia.org. (2010). Yulia Brodskaya.https://en.wikipedia.org/wiki/Yulia_Brodskaya.
Diunduh tanggal 10 April 2016
11. Facebook.com. (2010). Sena Runa’s
Profile.https://www.facebook.com/senaspaperquillings/info/?tab=page_info Diunduh
tanggal 10 April 2016.

18

Anda mungkin juga menyukai