Anda di halaman 1dari 9

NEW ERA BELAJAR MENCIPTAKAN KARYA SENI RUPA BERSAMA

SENGKUNI 4 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


( AYUNDA ZULFIAH 02, MUHAMMAD RIDJAL 19, RATNA ARUNITA 24, SEPTIA DINI
ARIFTA 31 )
SMA NEGERI 1 KEDAMEAN

Email : sman1kedamean_gresik@yahoo.co.id

Abstrak
New Era merupakan tema dalam kegiatan SENGKUNI 4 yang artinya kondisi baru setelah
adaptasi kebiasaan baru akibat covid-19 yang telah melanda dunia. Kegiatan ini diikuti seluruh siswa
kelas 12 SMAN 1 Kedamean dengan tujuan memperkenalkan seni dan belajar bagaimana menciptakan
karya seni di New Era pada generasi muda yang kini mulai mengcuhkan dan menyepelekan sebuah karya
seni. Dalam kegiatan ini kami mendapat banyak pengetahuan dan ilmu dalam menciptakan karya seni ,
mulai dari apa itu pameran , studio seni , art performance , media berkarya seni dan banyak yang lainnya.
Kegiatan ini juga membangun semangat siswa-siswi SMAN 1 Kedamean dalam berapresiasi dan
menciptakan sebuah karya seni rupa yang baik. Menurut Analisis dari kelompok kami , berkarya
merupakan sesuatu hal yang dapat dilakukan oleh semua orang dimana saja dan kapan saja , karena ide
dalam berkarya seni tercipta karena pikiran seseorang ,dari kehidupan sehari-hari pun dapat dijadikan
sebagai ide dalam membuat karya seni , setiap manusia memiliki jiwa berseni hanya saja berbeda dalam
pengungkapannya , karena seni adalah tempat menuangkan segala halusinasi dan pikiran atau bisa disebut
dengan ungkapan seni . Menurut hasil penelitian Journal of the American Art Therapy Association seni
juga dapat menghilangkan stress seseorang saat suntuk ataupun banyak masalah karena saat kita berseni
pikiran kita terasa lebih tenang dan santai. Dalam kegiatan ini kita disuguhkah berbagai macam jenis
karya seni dan media dalam berkarya seni rupa yang nantinya akan kami jadikan sebagai ide dalam
menciptakan karya seni rupa 2 dimensi untuk memenuhi tugas akhir seni budaya kelas 12 .

Kata Kunci : Seni Rupa dan New Era


Pendahuluan

1. Latar Belakang
Seni dapat diartikan suatu keindahan yang dapat diciptakan oleh manusia. Seni rupa sendiri
merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan
dirasakan melalui rabaan, berdasarkan fungsinya seni rupa dibedakan menjadi dua cabang, yaitu
seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni adalah seni yang hanya dapat dinikmati
keindahannya tanpa melihat fungsinya atau lebih mengutamakan kepuasan ekspresi pribadi sang
senimannya. Seni rupa terapan ( kriya ) diciptakan untuk mendukung kehidupan manusia, seni
rupa terapan dibuat dengan mengutamakan fungsi dibanding factor estetika.

Berkarya seni rupa adalah kegiatan merealisasikan konsep seni dengan


mengekspresikannya dalam karya seni. Pada dasarnya kita sebagai manusia tentunya suka akan
suatu hal yang indah dan unik. Bahkan mengagumi sesuatu yang ada di alam sekitar, secara tidak
langsung atau pun langsung. Keindahan dan keunikan itu dapat menimbulkan rasa senang, sedih,
bahagia dan haru. Dimulai dari tahap ide atau gagasan sampai dengan wujud karya seni, semua
tidak lepas dari hasil pengamatan dan interaksi dengan lingkungan sekitar atau pun pengalaman
individu masing-masing.

Dalam berkarya seni rupa kita juga memerlukan pameran untuk memaparkan karya kita.
Pameran sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman guna menyampaikan ide atau
gagasannya kepada publik melalui media karya seni rupa serta diharapkan terjadi komunikasi
antara seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator.
  Kemarin kita sudah melakukan study budaya ke Universitas Negeri Surabaya dalam
event SENGKUNI 4 yang diadakan oleh himpunan mahasiswa seni rupa. Kegiatan ini berisikan
tentang seminar mengenai pembuatan karya seni rupa selain itu kami juga disuguhkan berbagai
macam karya seni mulai dari karya seni logam , keramik , kayu , patung dan yang terpenting kita
mengunjungi art galeri dimana berbagai macam lukisan dari seluruh daerah dipamerkan di
SENGKUNI 4 ini , adanya kegiatan study budaya ini membantu kita dalam mencari ide untuk
menciptakan karya seni rupa nantinya.

2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut , kami memperoleh rumusan masalah yakni :
a. Dapatkah kita belajar menciptakan karya seni ?
b. Bagaimana cara yang baik dan benar dalam menciptakan karya seni ?

3. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah , kami mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui jenis-jenis karya seni
b. Untuk mengetahui cara membuat sebuah karya seni

4. Hipotesa
Ada beberapa hal yang kami harapkan dalam penelitian kami ini antara lain :
a. Mendapatkan ilmu untuk berkarya seni
b. Dapat menciptakan karya seni dengan baik

5. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut :
a. Sebagai sumber pengetahuan mengenai karya seni
b. Sebagai sarana pembelajaran untuk menciptakan karya seni

Metode

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan
observasi lapangan. Karena objek yang kami diteliti adalah sebuah lembaga pendidikan formal.
Penelitian yang kami lakukan meliputi studi lapangan dengan metode observasi
lapangan..Metode kualitatif dipilih karena penelitian kami berisi informasi , analisis serta
deskripsi dari kegiatan study budaya yang kami lakukan di Universitas Negeri Surabaya.

2. Variabel
Variabel : atribut , objek yang mempunyai variasi antara yang satu dengan yang lain ,
yang digunakan acuan bagi peneliti agar pembahasannya tidak melebar. Adapun variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel Bebas : Lukisan
b. Variabel Terikat : Seni Rupa
c. Variabel Kontrol : Media dan Teknik
Hasil dan pembahasan

Dalam kegiatan ini mengajarkan kita untuk lebih jauh mengenal karya seni rupa , mulai
dari karya keramik , logam , kayu , patung dan lukisan. Tidak hanya itu kami juga ditunjukkan
sebuah art performance. Art performance sendiri memiliki arti satu jenis seni multidisipliner
yang mengabungkan beberapa bidang seni diantaranya seni rupa, seni music , seni gerak , sastra
dan seni teater.

Seminar kegiatan ini menjelaskan mengenai apaitu seni , bagaimana suatu seni itu dapat
terbentuk dan media yang digunakan dalam menciptakan karya seni di Universitas Negeri
Surabaya terdapat 6 studio untuk menciptakan suatu seni .

Yang pertama Studio Kriya keramik, kriya kramik merupakan seni yang bahan dasarnya
dari tanah liat yang dibentuk dan kemudian dibakar sehingga mengalami perubahan sifat pada
bahan asal tersebut. Dan material yang terdiri yakni unsur logam dan non logam yang terikat
secara primer dengan ikatan ion atau ikatan logam. Komposisi kimia keramik yang digunakan
bervariasi dari senyawa sederhana hingga campuran dari berbagai fasa komplek yang terikat
bersamaan.

Teknik yang digunakan dalam membuat karya keramik antara lain teknik lempeng, teknik
pinching , teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang. Teknik lempeng sendiri
merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan
permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol
kayu penggilas . Teknik pinching merupakan teknik membuat keramik dengan cara mem ijat tanah liat
langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat
dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama . Teknik pilin (coiling) adalah cara
membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara
melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan.
Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan ukuran yang kita inginkan. Teknik putar dilakukan dengan
cara mengambil segumpal tanah liat
yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat di tengah- tengahnya.
Lalu, tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk
yang diinginkan. Teknik putar umumnya menghasilkan benda berbentuk bulat atau silindris . Teknik
cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan.
Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat. Yang terakhir yaitu
teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak.
Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat
dari gips. Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat
menjadi cepat kering. Saat mengunjungi studio keramik kami menjumpai alat yang digunakan
untuk membuat karya seperti , butsir, meja putar manual keramik, mesin oven (mesin untuk
membakar keramik, terjadi proses pemanasan, transfer energy, penekanan dan pengurangan
kadar air ) dan mesin meja putar keramik gunanya untuk membuat keramik berbentu lingkaran
atau silinder .

Selanjutnya kami juga berkunjung di studio Kriya logam , kriya logam merupakan seni
kerajinan atau keterampilan untuk membuat sesuatu menjadi barang-barang yang memiliki nilai
guna dengan menggunakan logam sebagai medianya. Logam sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu
logam kuningan dan logam tembaga. Adapun Teknik yang digunakan yakni Teknik suntikan ,
Teknik krawangan , Teknik wudulam , Teknik etsa , las , cor dan patri. Dalam studio logam
terdapat alat yang digunakan seperti, jabung ( merekatkan dan sebagai alas pada karya logam
kuningan dan logam tembaga yang terbuat dari getah pohon damar serta oli. ), alat pembakar
jabung ( membakar pada jabung sebelum proses meletakkan logam dan juga melelehkan jabung
sesudah dibuat baik sisi depan dan belakang, serta sesudah karya logam selesai dan agar bisa
diangkat. ), mesin bor duduk ( pelubang dengan sistem penggenggaman mata bor yang berfungsi
untuk mengikis serta memutar pada permukaan benda. ), gergaji logam ( memotong benda logam
kuningan atau logam yang tembaga. )

Studio ketiga yakni studio Kriya kayu , kriya kayu merupakan suatu bentuk seni yang
dituangkan dalam bidang kayu diantaranya ukiran. Jenis kayu yang biasanya digunakan yaitu
kayu jati, kayu mahoni, kayu sonokeling, kayu suren, kayu sungkai. Studio kriya kayu terdapat
alat yang digunakan seperti, mesin scroll shaw besar/ geraji plong ( alat untuk membuat lubang
motif atau krawangan pada kayu besar dan tebal. ), mesin scroll shaw mini ( alat untuk membuat
lubang atau krawangan pada kayu yang kecil dan lunak. ), mesin bubut ( alat untuk memutar
benda kerja pada spindel terhadap pahat dengan kecepatan tertentu dan juga memotong bahan
berlebih serta menghasilkan bentuk ukuran yang diinginkan. ), mesin gerinda duduk ( mengasah
benda yang berukuran kecil, misalnya mata bor, pahat tangan, kapak, pahat bubut, pisau, golok
dll. ) gerinda duduk dibagi menjadi 2 jenis batu gerinda kasar dipasang dibagian sebelah kiri
sedangkan jenis batu gerinda halus dipasang dibagian sebelah kanan, pahat kayu ( untuk
mengupas dan pembuatan lubang terhadap suatu benda yang biasanya dipergunakan terhadap
kayu atau beton. )

Studio ke empat yakni studio Kriya patung, kriya patung merupakan seni kerajinan yang
berbentuk manusia atau binatang dengan bahan yang lunak atau bahan keras. Di dalam Studio
patung kami melihat terdapat beberapa alat yang digunakan seperti, mesin bor tangan ( untuk
melubangi kayu, tembok maupun pelat logam. ), gergaji chainshaw ( untuk proses pemotongan
kayu dengan lebih tajam yang ukurannya bentuk skala besar dan bisa lebih cepat. ), mesin las
( penyambungan material industrial yang berbahan besi, tembaga, dan lain sebagainya. ), alat
pahat kayu ( memotong, mengupas dan pembuatan lubang terhadap suatu benda yang bisanya
dipergunakan terhadap kayu atau beton. ), mesin gerinda ( mengasah/memotong ataupun
menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. )

Dan yang terakhir kami berkunjung ke art gallery SENGKUNI 4 yang bertempat di
Gedung T3 Universitas Negeri Surabaya ini adalah puncak dari kegiatan study tour kami. Dalam
pameran tersebut disajikan berbagai macam lukisan yang tentunya memiliki makna tersendiri .
Disini kami menganalisis beberapa karya dalam pemeran SENGKUNI 4 ini yang pertama
lukisan kriya logam yang berjudul “ Nefertiti ” karya dari Bagus Arma yang berukuran
100x150 cm. Karya ini menceritakan akhir dari kehormatan yang dibanggakan , kesombongan
yang dipertahankan , tidak ada akhir dari semua itu . Melainkan kerusakan dan bangkai yang
semakin busuk , dan akan hancur bersama waktu yang berlalu. Dari cerita tersebut memiliki
makna pada dasarnya manusia di dunia selalu merasa kurang. Berawal dari manusia yang setiap
perjalanannya selalu memakai egonya yang tidak diimbangi dengan fikiran. Manusia akan
selamanya merasakan kekurangan di dunia dan berusaha untuk menghalalkan semua cara demi
kepentingan pribadi.

Karya kedua yang kita amati yakni karya lukisan dengan judul “ Kenduri “ karya ini
dibuat dengan media diatas kanvas berukuran 120x130 cm. Lukisan Kenduri sendiri memiliki
makna perjamuan untuk memperingati peristiwa , berkah ,dan sebagainya. Tumpengan selalu
hadir dalam kenduri. Kata tumpengan merupakan akronim dari “ Tumapaking Penguripan
Tumindak Lempeng Tumuju Pangeran “. Istilah kata ini selalu digunakan masyarakat sebagai
ungkapan rasa syukur atas anugerah tuhan. Terkendalinya wabah covid-19 dan mulainya era
baru menciptakan sebuah harapan untuk selalu memperoleh keselamatan dalam perspektif
masyarakat Jawa. “ Nguri Uri “dalam budaya Jawa , memiliki makna yang terhubung untuk
memulai era baru tanpa meninggalkan budaya luhur dan terus mengajarkan pada generasi
selanjutnya.

Dari kegiatan study budaya ini kami mendapatkan berbagai macam informasi dan
pengetahuan lebih luas mengenai karya karya seni , kegiatan ini juga memotivasi kita untuk terus
berkarya sebagai generasi muda yang kreatif.

Kesimpulan dan saran

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kami dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Kita dapat belajar berkarya seni rupa dengan berbagai media dan Teknik yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis seninya. Karena seni sendiri merupakan ungkapan
dari fikiran atau halusinasi kita sendiri.
b. Karya seni dapat tercipta dengan adanya ide, Teknik dan media yang sesuai , serta
terciptanya sebuah karya seni berawal dari kemampuan penciptanya dalam
menikmati, mengekspresikan nilai-nilai estetis yang ada di sekelilingnya. Sehubungan
dengan proses terciptanya karya seni, faktor-faktor tersebut misalnya segala sesuatu
yang ada di sekeliling kita.
2. Saran
a. Jika memiliki ide segeralah menuangkan ide tersebut supaya tidak lupa.
b. Lebih menjaga attitude saat di lingkungan orang lain
Daftar Pustaka

igilib.unimed.ac.id/37694/8/7.%20NIM.%202103151013%20CHAPTER%20I.pdf
Daftar Gambar

Anda mungkin juga menyukai