Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN PAMERAN SENI RUPA

DAN PENCIPTAAN

DISUSUN OLEH

NAMA : 1. David Hendrawan*

2. Muhammad Reza Mahardika*

3. Muhyidin Fayril Azhar

4. Prabawati Sinta Mario

KELAS : XI MIPA 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Pameran Seni Rupa dan
Penciptaan ini.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan proposal ini. Proposal ini sebagai bentuk untuk
menggambarkan rancangan kegiatan pameran seni rupa yang akan kami
selenggarakan. Di dalam proposal ini kami memaparkan semua yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pameran seni rupa.
Penulis berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan proposal ini. Dan
mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan proposal ini,
untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Samarinda, 2 Februari 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pameran seni rupa adalah kegiatan yang dilakukan oleh para seniman baik itu
personal maupun komunitas untuk memberikan ide ataupun inspirasi kepada
masyarakat memakai sarana seni rupa sehingga pameran berhasil menjadi
perangkat komunikasi antara seniman dengan sang apresiator. Pameran adalah
aktivitas yang dilakukan untuk memberikan ide ataupun inspirasi menggunakan
karya seni rupa sehingga dapat penghargaan oleh banyak orang. Pengelola
pameran tidak saja dapat dilakukan oleh para seniman besar, akan tetapi pengelola
pameran dalam latar pengkajian dapat dilakukan di sekolah maupun luar sekolah.

Kita mengetahui bahwa perkembangan seni di Negara ini sangatlah pesat


berbagai jenis lukisan baru bermunculan dimana-mana, mereka berlomba
menunjukkan keunggulan dari setiap lukisan yang mereka temukan.
Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun
yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada
dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan.
Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang
sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal
gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan
tangan di dinding gua, lalu menyemburkannya dengan kunyahan dedaunan dan
batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwarna-warni di
dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini
memungkinkan gambar untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa
lain seperti seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding,
lantai, kertas dan kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat
ini disebut juga dengan dwi-mantra (dua dimensi, dimensi datar). Objek yang
sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan
objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung sungai, dan laut. Bentuk dari
objek yang digambar yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini
disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap
objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang
luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini
dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian
paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam
objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di
daerahnya.
Dalam rangka menambah pengetahuan, membangkitkan apresiasi serta
mempertajam imaginasi dan intuisi seni pada masyarakat. Maka diadakanlah
pameran seni rupa dan penciptaan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Tujuan yang hendak di capai dari pergelaran seni adalah :
1. Tujuan kemanusiaan ialah, pameran yang dilakukan dengan harapan demi
kebutuhan pelestarian, pembinaan nilai-nilai dan meningkatkan hasil karya
seni budaya yang masyarakat punyai.
2. Tujuan sosial ialah, karya seni yang memperlihatkan bertekad untuk
kebutuhan sosial.
3. Memotivasi pembentukan sikap terhadap seni rupa dan penciptaan.
4. Media komunikasi antar perupa (pencinta seni/seniman) dan apresiator seni
(pengamat seni)
5. Membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat

1.3 Dasar Teori


Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan seni rupa
adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan
dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni
murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang
hanya untuk bertujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih
menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Secara kasar terjemahan seni
rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia
seni modern, istilah fine art lebih spesifik kepada pengertian senii rupa murni
untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan
visual arts.
Seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari
objek tiga dimensi uuntuk mendapatkan kesan tertentu. Medium lukisan bisa
berbentuk apa saja, seeperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam
fotografi bisa diannggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa
bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media
yang digunakan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tema Kegiatan


“Pameran seni rupa dan penciptaan”

2.2 Macam Kegiatan


- Pameran Lukisan
- Pameran Patung
- Pameran Fotografi
- Pameran Grafis
- Pameran Miniatur
- Hiburan

2.3 Peserta
Dalam pergelaran ini kami turut mengundang :
- Bapak Walikota Kota Samarinda atau yang mewakili 1 orang
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur
- Para Donatur/Sponsor pergelaran, 6 orang
- Para Aktivis Seni (Seniman, Pengamat Seni)
- Komunitas Seni Samarinda, 6 komunitas

2.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pergelaran dilaksanakan pada
Hari dan Tanggal : Sabtu, 21 Mei 2020
Waktu : 08.00 - selesai
Tempat : Gor Sempaja

2.5 Susunan Kepanitiaan


Ketua Panitia : Muhyidin Fayril Azhar
Wakil Panitia : Prabawati Sinta Mario
Sekretaris : Apriyanni
Bendahara : Nugraha Aditya Wijaya
Seksi Acara : Julia Dwi Agustina
Viandra Salma Azizah
Seksi Dana Usaha : Rani Anjelika Hasdi
Sharla Nabila
Seksi Humas : Muhammad Reza Mahardika
David Hendrawan
Seksi Keamanan : Hikmal Pratama
Muhammad Rifkiansyah
Seksi Dokumentasi : Annisa Fatima Azzahra
Nurwida
Seksi Perlengkapan : Dandy Danuarta
Fatihah Az-Zahra
Seksi Pengumpulan & Seleksi Karya : Mourrynes Pasa
Mochammad Gilang Pratama
Seksi Dekorasi : Dzakiroh Nawaal Nabila
Hana Nadiyah
Seksi Stand : Afdillah Fauziansyah
Muhammad Rahmat Hidayat

2.6 Estimasi Biaya

Anda mungkin juga menyukai