Anda di halaman 1dari 21

KARYA TULIS SENI BUDAYA

S M K NEGERI 1 SUKAWATI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

OLEH :
KELAS XII. Patung
NAMA : Kadek Pradnyadinata
NO ABSEN : 04

SMK NEGERI 1 SUKAWATI


Alamat : Kampus SMK Bali di Batubulan Telp/Fax . (0361) 298134
Mailto: smk1- smsrbali@yahoo.co.id / infosmsr@smkn1-sukawati.sch.id
Website : smkn1-sukawati.sch.id
DAFTAR ISI
KARYA TULIS SENI BUDAYA
S M K NEGERI 1 SUKAWATI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

OLEH :
KELAS XII. Patung
NAMA : Kadek Pradnyadinata
NO ABSEN : 04

SMK NEGERI 1 SUKAWATI


Alamat : Kampus SMK Bali di Batubulan Telp/Fax . (0361) 298134
Mailto: smk1- smsrbali@yahoo.co.id / infosmsr@smkn1-sukawati.sch.id
Website : smkn1-sukawati.sch.id
Seni Rupa Dua Dimensi
Ragam jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Seni rupa dua dimensi merupakan karya yang mempunyai panjang, lebar serta hanya bisa
dilihat dari satu sisi. Karya seni rupa dua dimensi dikategorikan berdasarkan medium (bahan, alat,
dan teknik), waktu, fungsi dan tujuan pembuatannya. Pengkategorian karya ini yaitu :

 Karya Seni Rupa Dua Dimensi Berdasarkan Bahan


Bahan untuk berkarya seni rupa dua dimensi dapat dikategorikan menjadi bahan alami
dan bahan sintetis berdasar sumber bahan dan proses pengolahannya. Bahan baku alami
adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam. Adapun bahan baku olahan adalah
bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses pabriksasi atau industri tertentu
menjadi bahan baru yang mempunyai sifat dan karakter khusus. Berdasarkan sifat
materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan keras
dan bahan lunak, bahan cair dan bahan padat dan sebagainya.

Karya Seni Rupa Dua Dimensi Berdasarkan Teknik


Pengkategorian berdasarkan tekniknya, kita mengenal jenis karya seni batik, seni lukis, seni grafis,
tatah sungging, kriya anyam dan sebagainya.

1. Seni Batik secara umum adalah pembentukan gambar pada kain dengan menggunakan
teknik tutup celup dengan menggunakan lilin atau malam sebagai perintang dan zat pewarna pada
kain. Seni Batik adalah karya yang dipaparkan di atas bidang datar (kain atau sutra) dengan dilukis
atau ditulis, dikuas atau ditumpahkan atau dengan menggunakan canting atau cap dengan
menggunakan malam untuk menutup agar tetap seperti warna aslinya.

2. Kriya anyaman adalah teknik berkarya dengan cara mengatur bahan-bahan dasarnya dalam
bentuk tindih menindih, silang-menyilang, dan lipat-melipat pakan dan lungsen dengan pola
tertentu. Bahan yang digunakan : rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas,
plastik, dan tali.

3. Senilukis adalah seni yang mengappresiasikan pengalaman artistik seorang seniman


melalui bidang dua dimensi. Bedasarkan media, bahan ,dan tekniknya seni lukis dapat dibedakan
menjadi lukisan cat minyak, cat air, pastel, arang batik, kaca, dan sebagainya.

4. Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan
teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu
menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses
cetak.
5. Seni tatah Sungging merupakan perpaduan seni tatah dan sungging. Seni tatah
berhubungan dengan pembuatan seni stilasi, sedangkan seni sungging berkaitan erat dengan
pmberian warna pada pola. Pengertian menatah adalah membuat pola tembus berlubang. Pola
tembus pada suatu bidang ini menghasilkan pola stilasi atau gubahan, daun, bunga, ranting. Salah
satu hasil karya tatah sungging adalah wayang kulit.

 Karya Seni Rupa Dua Dimensi Berdasarkan Perkembangannya


Berdasarkan waktu perkembangannya, kita dapat mengelompokkan ke dalam karya seni rupa
pra sejarah, tradisional, klasik, modern, pos modern, kontemporer dan sebagainya.

1. Karya seni rupa dua dimensi masa prasejarah merupakan peninggalan zaman Mesolithikum
berupa lukisan cap jari dan lukisan yang menggambarkan perburuan binatang yang ditempatkan
pada dinding-dinding gua. Pada zaman Neolithikum dan Megalithikum, lukisan diterapkan pada
bangunan, benda-benda kerajinan, dan hiasan ornamen.

2. Seni rupa dua dimensi tradisional adalah segala hal yang berkaitan dengan nilai-nilai suatu
komunitas masyarakat tertentu yang dijaga secara turun temurun kemurnian dan keutuhannya.
Berdasarkan pengertian ini, karya seni rupa tradisional dapat diartikan sebagai karya-karya seni
rupa yang merupakan hasil budaya suatu masyarakat tertentu yang telah lama hidup dan dijaga
dengan baik secara turun-temurun. Bentuk karya seni rupa tradisional berbentuk lukisan maupun
grafis.

3. Seni rupa dua dimensi klasik adalah karya seni rupa pada zaman dahulu kala atau zaman kuno
dengan corak dan bentuk karya seni rupa yang berpengaruh pada kaidah-kaidah formal yang telah
dianggap sudah mencapai kesempurnaan. Adapun ciri-ciri gaya seni rupa klasik, adalah karya-
karyanya diilhami masa kerajaan yang penuh keindahan, kemegahan, kewibawan, dan
kesempurnaan.

4. Seni rupa dua dimensi modern adalah karya seni rupa yang telah mengalami perubahan,
pembaharuan dan kemajuan diberbagai aspek baik dari segi tema, gaya, bentuk, dan bahan.
Adapun ciri-ciri gaya senirupa modern adalah bentuknya unik, wujud karya terkesan aneh, dan
corak, bentuk, serta gayanya tampak bebas. Karya seni modern cenderung mengedepankan
kesederhanaan dan bersifat universal. Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern dan
bahkan menjadi ciri khasnya ialah “kreativitas”.

5. Karya seni rupa dua dimensi kontemporer adalah karya seni rupa masa kini. Kontemporer artinya
kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama
atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu
dan berkembang sesuai zaman sekarang. Seni rupa dua dimensi kontemporer adalah seni yang
bertahan sezaman saja. Dengan demikian, kata masa kini juga berarti sezaman, masa saat
sekarang.

6. Seni rupa dua dimensi pos modern merupakan gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara
penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental, yang lebih bebas tanpa terikat dengan aturan
tertentu. Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran seni rupa
posmodern.

 Karya Seni Rupa Dua Dimensi Berdasarkan Tujuan

Melalui pengkategorian berdasarkan fungsi ini kita mengenal karya seni rupa terapan dan seni
rupa murni untuk membedakan kegunaan praktis dari karya seni rupa tersebut.

1. Aplied Art (seni pakai atau terapan). Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni
rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu: poster, dan
batik. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih diutamakan daripada faktor
keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya
seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding
membuat karya seni terapan karena tidak memperhitungkan fungsi.
2. Pure Art (seni murni atau seni indah). Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata
untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi
sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni
sangat diutamakan.

Simbol dan Nilai Karya Seni Rupa Dua Dimensi


Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya
atau unsur-unsur rupanya. Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara
konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek
tertentu.
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi,
gagasan, objek.
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau
kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan
arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti
simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.

Simbol dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi dijumpai pada objek dan unsur-unsur rupanya.
Penataan unsur-unsur rupa seperti warna (color), garis (line), bidang (shape), bentuk (form), gelap
terang (value), tekstur (texture) dan ruang (space) dapat menyimbolkan sesuatu. Berikut ini unsur-
unsur seni rupa dua dimensi.
1. Titik
Semua wujud dalam pembuatan seni rupa dua dimensi awalnya adalah dari sebuah titik
yang akan menjadikan hasil. Selain itu, titik merupakan unsur yang paling kecil dari dasar seni rupa.
Akan tetapi titik juga menjadi salah satu pusat perhatian maka apabila titik tersebut berkumpul dan
dengan warna yang berbeda. Titik yang bentuk nya besar maka di sebut dengan bintik.

2. Garis
Garis adalah sebuah goresan atau penbatas dari satu benda dengan benda yang lainnya,
bidang, warna, ruangan, texture, dan lain sebagainya. Garis akan mempunyai dimensi yaitu jika
memanjang dan memiliki arah yang jelas. Garis ini dapat memberikan tampilan dan kesan tertentu.
Seperti halnya untuk menciptakan kesan yang kuat pada lukisan, simple, megah dan lain
sebagainya.

3. Bidang ( bentuk )
Di dalam seni rupa dua dimensi ini bidang adalah salah satu unsur yang akan terbentuk dari
beberapa gari yang saling terhubung dengan garis yang lain nya. Bidang memiliki dimensi yang
panjang dan juga lebar. Sehingga hasil dari kumpulan bidang akan saling berhubungan dan bisa
membentuk suatu bangunan atau suatu bentuk yang memiliki volume. Bidang ini terdiri dari
beberapa jenis yaitu Bidang Geometris atau Organis, Bidang Bersudut, Bidang tidak Berarturan

4. Tekstur

Tekstur adalah sifat dari sebuah permukaan benda. Sifat permukaan sebuah benda yang
dapat berkesan kasar, halus, kusam, licin, mengkilap, berpori dan lain sebagainya. Kesan yang ada
di tekstur ini bisa kita rasakan dengan dilihat dan juga dengan di sentuh atau rabaan. Tekstur dalam
seni rupa dua dimensi ini dibagi menjadi dua jenis yaitu :

o Tekstur nyata : adalah sifat permukaan seni rupa 2 dimensi yang memiliki kesan yang benar – benar
di rasakan dengan penglihatan dan juga dengan rabaan.
o Tekstur semu (maya) : adalah sifat permukaan seni rupa 2 dimensi yang jika di rasakan dengan
penglihatan dan rabaan akan memiliki kesan yang berbeda.

5. Warna

Dalam karya seni rupa 2 dimensi ada pendekatan yang untuk mempelajari tentang warna,
salah satu dari teori warna yaitu berdasarkan pigmen warna atau berdasarkan gothe yaitu butiran
halus dari warna. Ada beberapa istilah di dalam teori warna pigmen, yaitu sebagai berikut ini :

o Warna Primer : adalah warna pokok atau warna dasar yang tidak akan bisa di campur dengan
warna yang lain nya. Contoh dari warna primer adalah : Merah, Kuning dan Biru.
o Warna Sekunder : adalah warna yang di hasilkan dari beberapa campuran warna primer. Contoh
dari warna sekunder adalah : Ungu, Oranye, dan Hijau.
o Warna Tersier : adalah warna yang di hasilkan dari ke dua warna sekunder.
7. Gelap Terang

Dalam karya seni rupa 2 dimensi juga memiliki gelap dan terang yang juga memiliki
beberapa fungsi yaitu untuk memberikan kesan ruang atau kedalaman, memberikan kesan tiga
dimensi pada suatu benda yang ada, dan juga memberikan perbedaan kontras. Di dalam karya seni
rupa 2 dimensi, gelap terang juga bisa terjadi karena intensitas warna atau juga karena campuran
warna hitam dan juga putih.

8. Ruang dan Kedalaman


Ruang dan kedalaman dalam karya seni rupa 2 dimensi yaitu ruangan yang sangat
bergantung pada luas bidang gambar yang ada. Unsur ruang yang ada pada karya seni 2 dimensi
yaitu memiliki sifat yang semu atau maya akrena unsur dari ruang ini hanya di ciptakan melalui
kesan dan juga penggambaran yang datar, pipih, menjorok, jauh, cembung, cekung dan lain
sebagainya.

 Penataan unsur visual


Penataan unsur-unsur visual pada sebuah karya seni rupa menggunakan prinsip-prinsip dasar
berupa kaidah atau aturan baku yang pada umumnya dapat membentuk sebuah karya seni yang
baik dan indah. Prinsip-prinsip dasar ini merupakan unsur non fisik dari karya seni rupa.

1. Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan
keselarasan dalam suatu karya seni rupa. Keseimbangan (balance) adalah kesan yang dapat
memberikan rasa mapan (tidak berat di salah satu sisi) sehingga tidak ada ketimpangan dalam
penempatan unsur-unsur rupa (garis, bentuk, warna, dan lain-lain). Kesatuan (unity) adalah
hubungan keterkaitan antara unsur-unsur rupa yang mengarah pada pusat perhatian. Unsur-
unsur gambar yang baik akan menyatu-padu, tidak terkesan terpencar atau berantakan. Irama
(rhythm ) adalah uraian kesan gerak yang ditimbulkan oleh unsur-unsur yang dipadukan secara
berdampingan dan keseluruhan. Keselarasan (harmony) adalah kesan kesesuaian antara unsur
yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan susunan.

2. Proporsi adalah kesan kesebandingan yang ideal (pantas, sesuai, dan benar) antara unsur yang
satu dengan unsur lainnya dalam satu kesatuan unsur rupa. Penggambaran bentuk objek yang
tidak proporsi akan terlihat janggal.

 Nilai Estetis Seni Rupa Dua Dimensi


Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah , jadi
Nilai Estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita
rasakan maka kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut. Nilai estetis sebuah karya seni
rupa terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur rupanya.
Nilai estetis dapat juga bersifat subjektif sesuai selera orang yang melihatnya.
Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu
sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa
tersusun dari komposisi baik, perpaduan warna yang cocok, penempatan obyek yang membentuk
kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan
sebuah karya seni rupa.
Nilai estetis yang bersifat subyektif beranggapan keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik
yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang
melihatnya. Sebagai contoh saat melihat sebuah karya seni lukis, seseorang dapat menemukan nilai
estetis dari penataan unsur rupa pada karya itu. Sehingga orang tersebut merasa tertarik pada apa
yang ditampilkan dalam karya itu dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin
memilikinya. walaupun orang lain mungkin tidak tertarik pada karya tersebut.

Medium Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi


Media adalah salah satu alat yang sering di gunakan untuk menghasilkan karya. Berikut ini
ada beberapa media seni rupa yang sering di gunakan :

 Pensil

Pensil dibuat dengan campuran grafit dan tanah liat, pensil ini sangat fundamental dalam
banyak pembuatan karya seni rupa. Karya seni yang dihasilkan dengan menggunakan alat berupa
pensil dapat menghasilkan misalnya sebuah sketsa atau lukisan.

 Konte

Konte ini adalah sebuah alat yang digunakan dalam banyak karya seni rupa 2 dimensi, konte
bertektur halus dan berwarna sangat hitam atau bisa dikatakan memiliki warna yang hitam legam.

 Pensil warna

Pensil warna banyak digunakan untuk membuat karya berupa lukisan, pensil warna terdiri
dari berbagai macam warna-warna dan memiliki tektur lembut. Pensil warna merupakan alat
melukis yang dikenal banyak kalangan karena penggunaanya terbilang mudah.

 Krayon

Krayon ini merupakan bahan atau alat yang digunakan untuk membuat karya seni 2 dimensi
yang memiliki banyak ragam warna, krayon terbuat dari unsur lilin dan kapur sehingga
penggunaanya terbilang mudah dan sangat akrab bagi pelukis pemula.

 Pen

Pena merupakan alat yang digunakan untuk menunjang sebuah karya seni rupa 2 dimensi yang
bahanya terbuat dari tinta, dimana tinta yang ada dalam pena sering hanya didominasi tiga warna
yaitu warna hitam, biru, dan merah.
 Cat air

Cat air merupakan bahan yang sangat familiar di telingga para pelukis bahkan untuk para
pelukis pemula, cat air sangat digemari karena penggunaanya yang mudah dan menimbulkan hasil
karya yang cenderung bersifat lukisan klasik, cat air ini banyak digunakan para seniman seni rupa 2
dimensi baik diatas media. Cat air memiliki sifat transparan dan mudah larut.

 Cat minyak

Cat minyak merupakan salah satu alat yang digunakan seorang seniman lukis untuk
membuat karyanya diatas media kanvas, cat minyak ini merupakan alat yang memiliki tingkat
kesulitan yang tidak mudah dimana untuk melihat hasil karyanya dibutuhkan waktu beberapa hari
karena sifatnya yang membutuhkan waktu lama untuk kering. Akan tetapi cat minyak ini sanga
disukai karena pelukis dapat menggambarkan imajinasinya lewat perpaduan warna yang
didapatnya secara ekslusif.

 Kanvas

Kanvas merupakan salah satu media lukis yang sudah sangat terkenal, dan merupakan
media lukis yang paling banyak digunakan oleh seniman untuk membuat karya seni 2 dimensi nya.
Kanvas sendiri terbuat dari campuran kain yang berlapis cat dan lem. Kanvas biasanya berwarna
putih dan memiliki ukuran yang beragam, tersedia dari yang paling kecil sampai ukuran yang sangat
besar.

 Kuas

Kuas adalah alat yang digunakan dalam pengerjaan sebuah karya seni rupa 2 dimensi
lukisan, kua berguna untuk menggoreskan baik itu cat minyak, maupun cat air atau bahan-bahan
lainnya kedalam media lukis untuk menghasilkan sebuah gambar.

 Palet

Palet adalah wadah atau media yang digunakan sebagai alat bantu untuk menaruh cat, palet
juga berguna untuk mencampurkan warna-warna cat sesuai dengan keinginan dari pelukis, palet
sangat berguna untuk menambah keberagaman warna dalam sebuah karyas seni.

 Komputer

Komputer sangat diperlukan sebagai media pendukung dari hasil karya-karya seni 2 dimensi
yang menggunakan teknik teknik tertentu seperti gambar-gambar digital. Komputer bisa menjadi
media sekaligus alat yang digunakan sebagai pembuat karya. Pada saat sekarang ini bantuan
teknologi sangat fundamental dalam kelangsungan perkebangan semua aspek kehidupan, tak
terkecuali sebuah karya seni 2 dimensi.
Seni Rupa Tiga Dimensi

Ragam jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi


Seni rupa 3 dimensi merupakan seni rupa yang memiliki sisi panjang, lebar dan tinggi atau
volume. Seni rupa 3 dimensi dapat dilihat dari berbagai sisi. Pembuatan karya seni rupa 3 Dimensi
terbagi menjadi dua bagian, berdasarkan fungsi dan tujuan seni rupa tersebut yaitu seni rupa murni
dan seni rupa terapan.

 Seni Rupa Murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih
mengutamakan keindahan dari pada fungsi, sebagai kepuasan pandangan mata saja dan biasanya
sering digunakan hanya sebagai pajangan.
 Seni Rupa Terapan merupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan rumah saja, tapi juga
berfungsi untuk membantu kehidupan manusia. Seni rupa terapan lebih mengutamakan kegunaan
dibandingkan keindahannya.

 Teknik-Teknik Seni Rupa 3 Dimensi


Daerah-daerah di Indonesia memiliki bahan dan media yang bermacam-macam dalam teknik
membuat karya seni rupa 3 dimensi, semua berdasarkan lingkungan daerah tersebut. Berikut ini
adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan karya seni rupa 3 dimensi:

 Teknik Aplikasi – merupakan sebuah karya hias yang digunakan dalam seni menjahit dengan cara
menempelkan bermacam-macam kain yang sudah di gunting yang seperti bunga, bintang, boneka
dan bentuk lainnya di sebuah kain sebagai hiasan untuk mempercantik.

 Teknik Mozaik – merupakan sebuah teknik menggambar dengan menggunakan suatu bentuk
geometris tertentu. Bentuk geometris digunakan untuk mengganti bahan pewarna.

 Teknik Merakit – merupakan sebuah karya seni dengan cara menyambungkan beberapa potongan
bahan-bahan. Cara ini bisa disebut dengan merakit, rakitan adalah hasil karyanya.

 Teknik Pahat – merupakan teknik yang membuat karya seni dengan membuang bahan-bahan yang
tidak digunakan. Biasa dibuat menggunakan alat martil, pahat, kikir dan sebagainya.

 Teknik Cor/Menuang – merupakan karya seni yang dilakukan dengan cara menuang bahan cair ke
sebuah alat cetakkan. Bahan cair yang biasa digunakan terbuat dari semen, karet, logam dan
sebagainya.
 Unsur Seni Rupa 3 Dimensi
Karya seni rupa 3 dimensi mempunyai unsur yang membentuk kesatuan sehingga dapat
memperindah atau mempercantik pada karya seni rupa 3 dimensi. Berikut ini unsur-unsur yang
membentuk karya seni rupa:

1.Titik

Titik merupakan unsur karya seni rupa yang paling dasar dan paling kecil. Titik seperti sebuat
bintik dalam seni rupa. Dengan sebuah titik, seseorang bisa mendapatkan ide baru dalam berkarya
seperti membuat garis dan ruang. Selain itu titik mempunyai pusat perhatian tersendiri bilang
sendiri atau mempunyai warna yang mencolok berbeda sendiri dari yang lainnya.

2.Garis

Garis merupakan goresan atau batas suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan
sebagainya. Garis mempunyai dimensi yang cenderung memanjang dan mempunyai arah tertentu.
Garis juga memiliki beberapa sifat seperti panjang, pendek, horizontal, vertikal, tipis, lurus,
berombak, melengkung, tebal, patah-patah, miring, halus dan lain-lain. 9Selain itu garis juga
mempunyai berbagai bentuk seperti garis mendatar, garis tegak, garis miring, garing lengkung, garis
bersilang, garis sejajar, garis zig zag, garis spiral dan garis gelombang. Penggunaan garis dalam
sebuah gambar juga memiliki kesan tertentu, seperti garis lurus mempunyai kesan kesan keras,
garis patah-patah yang memiliki kesan kaku.

3.Bidang

Salah satu karya seni rupa yang dibentuk atau terbentuk dari hubungan beberapa garis
disebut bidang. Bidang memiliki dimensi panjang, lebar atau bisa disebut juga pipih. sedangkan
bentuk memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, oleh sebab itu bentuk mempunyai isi atau
volume.Berdasarkan bentuknya, bidang dan bentuk memiliki beragam macam seperti bidang
geometris, bidang simetris, bidang organis dan lain sebagainya.

4.Bentuk

Bentuk bisa diartikan sebagai bangun atau plastis. Bangun mempunyai bentuk yang polos.
Sedangkan bentuk plastits bukan hanya dilihat dari bentuknya saja, melainkan ada nilai dan
maknanya sepeti lemari, lemari bukan hanya sebuah benda tetapi memiliki kegunaan untuk
meletakkan pakaian.

5.Tekstur

Tekstru adalah sifat permukaan sebuah benda. Sifatnya kasar, halus, berpori, licin,
mengkilap dan sifat-sifatnya bisa dirasakan lewat indra mata dan indra peraba. Berdasarkan
jenisnya tekstur terbagi menjadi dua macam yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata
mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan perabaan, sedangkan tekstru
semua tidak mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan perabaan.
 Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya seni rupa 3 dimensi dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini
contoh karya seni rupa 3 dimensi yang biasa kita temukan:

1. Kriya
Kriya merupakan karya seni yang menggunakan hand skill atau keterampilan tangan dan
memperhatikan segi kebutuhan fisik dan segi keindahan. Karya seni kriya termasuk sebagai karya
seni rupa terapan nusantara. Kebanyakan kriya digunakan sebagai dekorasi, benda terapan siap
pakai seperti furniture, benda mainan seperti boneka. Kriya juga memiliki beragam jenis seperti
seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya kulit dan seni kriya
batu.

2. Patung
Salah satu seni rupa 3 dimensi yang paling terkenal adalah patung. Sampai sekarang seni
patung semakin berkembang lebih baik dan memiliki nilai seni yang tinggi. Patung biasa dibuat
dengan media batu, kayu, logam dan dapat dilihat dari segala arah mata memandang. Patung
mempunyai panjang, lebar dan tinggi dan terbuat dari benda padat dan lunak. Kebanyakan orang
membuat patung dibuat serupa dengan binatang, manusia, dan bentuk lainnya.\

3. Keramik
Karya seni rupa keramik merupakan cabang seni yang bersifat tradisional sampai
kontemporer atau perkembangan seni yang terkena dampak modernisasi. Seni keramik mempunyai
fungsi antara lain sebagai kerajinan dengan menggunakan bahan utama dari tanah liat yang harus
melalai proses dipijir, butsir, pilin sampai pembakaran dan glasir.Karna tanah liat mempunyai sifat
yang plastis, maka dibutuhkan teknik yang khusus dan unik dalam pengolahan sampai
penanganannya.Kualitas sebuah keramik dinilai dari prosesnya, terbukti sampai saat ini seni
keramik berkembang dengan sangat pesat dengan bermacam model dan harga jual yang tinggi,
seperti guci dan hiasan dinding.

4. Arsitektur
Arsitektur merupakan seni rupa 3 dimensi dan ilmu merancang bangunan, mencakup
membangun keseluruhan mulai dari level makro seperti perencanaan kota, perancangan kota,
arsitektur lansekap sampai ke level mikro seperti desain bangunan, desain perabot dan desain
produk. Arsitektur masih memegang prinsip-prinsip keindahan yang merupakan dasar dari bidang
seni, seperti kesatuan, keseimbangan, keserasian dan irama juga digunakan dalam aristektur. Hasil
dari arsitektur merupakan perwujudan dari nilai seni. Sebagai suatu ilmu, arsitektur juga
mempunyai kaitan dengan bidang ilmu lainnya, karna sifatnya yang lengkap seperti psikologi,
sosiologi, antropologi, filsafat, argonomi dan ekonomi. Oleh karena itu sebagian perguruan tinggi
juga ada yang mengkelompokkan arsitektur pada fakultas sosial atau sejenisnya.
Simbol dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Kata simbol memiliki
beberapa pengertian sebagai berikut.

 Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan untuk menggantikan gagasan atau
objek tertentu.
 Kata, tanda, dan isyarat yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain yaitu arti kualitas
abstraksi, gagasan, dan objek.
 Semua hal yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/atau kesepakatan atau
kebiasaan.
 Tanda-tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-
individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota
masyarakat itu.

Simbol merupakan makna yang terkandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun
unsur-unsur rupanya. Sebagai contoh merah simbol keberanian, patung kuda sebagai simbol
kegagahan, dan sebagainya. Prinsip-prinsip seni rupa adalah nilai-nilai keindahan di dalam seni rupa
yang kerap dikaitkan dengan kualitas karya seni rupa yang mengandung unsur kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast)

Kreativitas merupakan serangkaian usaha yang dilakukan oleh seseorang, baik secara sadar
maupun tidak sadar guna mewujudkan karya yang bersifat orisinil atau baru.Dalam dunia seni rupa
dan budaya benda, pembicaraan estetika yang penting adalah tentang simbiolisme, karena manusia
bukan saja sebagai pembuat alat, melainkan juga sebagai makhluk pembuat simbol melalui bahasa
visual. Seni merupakan salah satu jalan ke arah pandangan objektif atas benda-benda dan
kehidupan manusia.Berikut adalah sifat-sifat seni.

1. Simbiolis. Karya seni tradisional biasanya diwarnai perlambangan dalam bentuk metafora
binatang, tumbuhan, bangunan, atau figur manusia. Metafora binatang dan tumbuhan
banyak kita jumpai di candi-candi, motif hias kain batik, bahkan perabotan sehari-hari.
2. Mitologis. Sifat mitologis adalah tokoh legenda dan mitos suatu daerah yang ditransformasi
lewat karya seni. Sebagai contoh bentuk wayang yang mempunyai karakter masing-masing ini
juga termasuk karya seni bersifat mitologi, patung-patung yang dianggap dapat mempunyai
kekuatan menolak bala, dan sebagainya.
3. Religius. Sifat religius adalah karya seni yang digunakan sebagai penunjang kegiatan ritual
dan penyampaian ajaran agama. Simbol-simbol keagamaan biasanya terdapat pada
bangunan tempat ibadah, model pakaian, ornamen pendukung, dan alat penunjang kegiatan
ritual.
4. Fungsional. Seni dapt memacu kreativitas selain memiliki nilai-nilai estetika, seni juga
memiliki sifat menghibur (menggugah) dan manfaat.
a. Menghibur dan menggugah
 Sebgai wujud ungkapan rasa senang pensiptanya.
 Menggembirakan penikmatnya.
 Membahagiakan masyarakat.
b. Manfaat
 Sebgai benda praktis atau alat-alat keperluan rumah tangga.
 Sebagai tempat yang nyaman.
 Menciptakan tempat yang nyaman.
 Menciptakan berbagai model, pakaian, kendaraan, dan lain-lain.
 Sebagai media hiburan.

Medium Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi


Medium dalam Berkarya Sangat Beragam tergantung dari teknik yang digunakan.teknik
pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.

 Teknik Cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan
adinan berupa seme, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentu yang diinginkan.
misalnya, membuat patung

 Teknik Las, yaitu membuat karya seni dengan cara mengunakan bahan satu ke bahan lain
untuk mendapatkan bentuk tertentu. misalnya, membuat patung kontemporer dengan
bahan dasar logam.

 Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu.
misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dansemen

 Teknik Pahat/Ukir – Bali merupakan daerah yang paling banyak menggunakan seni kriya
pahat seperti patung arca yang menggunakan bahan baku batu andesit. Seni Kriya selain
menggunakan batu, biasa juga menggunakan logam, tulang, kayu bahkan sampai kulit
hewan sebagai bahan dasar.

 Teknik Butsir: Teknik menambah dan mengurangi objek, dengan menjadikan bahan
utamanya tanah liat dan sejenisnya karena bersifat lunak.

 Teknik Batik: Pemuatan kain batik menggunakan teknik cap,tulis, dan teknik lukis. Orang
Indonesia biasa menggunakan teknik batik tulis dalam membantik. Keragaman batik tidak
hanya ada di pulau Kawa, melainkan terdapat pula di pulau Kalimantan, Sulawesi dan
Sumatra. Batik memiliki banyak corak yang beraneka ragam di setiap daerah, namun pada
umumnya batik jawa bergaya natural, batik sumatra bergaya merah megah.

 Teknik Tenun : Tenun itu terdiri dari dua jenis yaitu tenun songket dan tenun ikat.
Perbedaan tenun ini terdapat pada cara pembuatan dan bahannya. Tenun songket dibuat
dengan benang perak, emas dan benang sutra. Lama pengerjaan menggunakan teknik tenun
biasanya memakan waktu 2-3 bulan.
 Teknik Anyaman: Anyaman merupakan teknik dengan tindih-menindih, silang-menyilang,
lipat-melipat, bolak-balik dan lungsen dengan pola yang sudah ditentukan. Bahan-bahan
untuk membuat kriya dengan teknik anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar,
mendong, enceng gondok, kertas, plasti dan tari.

 Teknik Bordir: Teknik bordir atau teknik sulam pada kriya biasa menempatkan hiasan dari
benang yang sudah dijaitkan pada kain yang fungsinya untuk menghias tampilan kain.
Pengalikasian kriya bordir biasanya pada baju, tas, kerudung, taplak meja, bantal dan
sebagainya. Kota Tasikmalaya merupakan penghasil bordir terkenal di Indonesia.
SENI BUDAYA
LANGKAH-LANGKAH BERKARYA SENI RUPA DUA
DIMENSI DAN TIGA DIMENSI

JOB SHEET

Mapel : Seni budaya


KompetensiDasar : KD:1.1 Apresiasi Karya seni Rupa Dua Dimensi
1.2 Apresiasi Karya seni Rupa Tiga Dimensi
Kompetensi Keahlian : Seni Budaya
NamaSiswa : Kadek Pradnyadinata

Nama Guru : Drs. I Nyoman Joko Pariasa,M.Pd

1. TUJUAN
a) Siswa dapat Menjelaskan konsep dan teknik Berkarya seni rupa Dua Dimensi dan tiga Dimensi
b) Siswa dapat Menjelaskan proses kerja seni rupa Dua Dimensi dan tiga Dimensi
c) Siswa dapat Berkarya seni rupa Dua Dimensi dan tiga Dimensi

2. PERALATAN
 Palet
 Cetok
 Tang
 Gum
 Kuas , Ember

3. BAHAN
 Pasir
 Semen
 Mil
 Lem , Kawat RAM
 Besi , Kawat
 Cat , Amplas
4. Proses / Langkah Pengerjaan

1. Menentukan objek yang akan di buat berupa gambar / sketsa


2. Pembuatan kerangka sesuai gambar / sketsa yg telah d buat
3. Setelah kerangka jadi, lalu pemasangan kawat RAM
4. Setelah peamasangan kawat RAM, lalu melakukan pengecoran
5. Setelah itu pemeletan kerangka yg tealah d cor, lalu Membuat bentuk global objek
dengan bahan pasir + semen
6. Membuat objek sesuai gambar dengan menggunakan bahan mil + semen
7. Lalu membuat objek lebih detai himgga selesai
8. Selanjunya, melakungan penghalusan dengan menggunakan ampas
9. Setelah itu dilakukan pengecatan ( jika diperlukam)
10. Selesai

 Gambar Proses

Sketsa / gamabar objek Kerangka Objek Pembentukan Objek

Pembentukan objek Setelah selesai pembentukan Hasil setelah di cat


5. Objek / Hasil akhir
INDIKATOR
KEGIATAN SCORE
PENILAIAN
N SB B C K
O 4 3 2 1
1 Prosedure K3LH

2 Persiapan alat dan bahan


3 Teknik Penggunaan Alat
4 Teknik Penyelesaian akhir / Finishing
5 Membersihkan alat dan tempat kerja
Score total

TAHAPAN PROSES KERJA


INDIKATOR
PENILAIAN

N
KEGIATAN SCORE
O SB B C K
4 3 2 1

1 Membuat sket
2 Komposisi dan Bentuk
3 Penerapan warna
4 Pinising karya
5 Memberikan fiksatif
Score total

Anda mungkin juga menyukai