Anda di halaman 1dari 16

TUGAS SENI BUDAYA

APRESIASI KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

1. Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi

Dikategorikan berdasarkan media (bahan, alat, dan teknik), waktu, fungsi dan tujuan
pembuatannya. Berikut ragam jenis karya seni rupa dua dimensi.

a. Karya seni rupa dua dimensi berdasarkan bahan

Karya seni rupa dua dimensi dengan banyak ragam dan jenisnya. Bahan untuk
visualisasi seni rupa dua dimensi dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan
sintetis berdasar sumber bahan dan proses pengolahannya. Bahan baku alami adalah
bahan yang berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat digunakan secara langsung
tanpa proses pengolahan kimiawi di pabrik atau industri terlebih dahulu. The bahan
baku olahan adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses pabriksasi atau
industri tertentu menjadi bahan baru yang mempunyai sifat dan karakter khusus.
Berdasarkan sifat materielnya, bahan-bahan seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke
dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan bahan padat dan lain sebagainya.

b. Karya seni rupa dua dimensi berdasarkan teknik

Ternyata dalam proses pembuatannya, seni rupa 2 dimensi membutuhkan


teknik-teknik khusus. Jika ingin melahirkan sebuah karya seni yang banyak orang,
maka kita harus memiliki keahlian khusus. Pengkategorian berdasarkan tekniknya, kita
mengenal jenis karya seni batik, seni lukis, seni grafis, tatah sungging, kriya anyam dan
lain sebagainya.

1) Seni lukis

Seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang tercipta dari imanjinasi
seniman yang diekspresikan melalui garis media, warna, tekstur, gelap terang, maupun
bidang dan bentuk. Seni lukis merupakan pengembangan yang lebih utuh dari
menggambar. Seni lukis dan disajikan dalam bidang dua dimensi, misalnya kertas,
kanvas, papan, dan lain-lain. Karya seni lukis disebut dengan lukisan.

2) Seni grafis

Cabang seni yang satu ini adalah karya seni rupa dua dimensi yang cara
pembuatannya harus melalui sebuah proses yang disebut dengan proses teknik cetak.
Istilah grafis itu sendiri terbentuk dari bahasa tunggal yaitu bahasa Inggris dari kata
"graphic" atau "graph" yang berarti tulisan, gambar, atau lukisan dengan cara di toreh
atau di gores. Grafis juga dapat diartikan sebagai gambaran yang nyata, meskipun
begitu seni ini membutuhkan medium. Adapun untuk mediumnya bisa terbuat dari apa
saja seperti kanvas, papan, dan sebagainya. Seni ini merupakan kategori seni rupa
dua dimensi.

3) Seni tatah sungging

Seni tatah sungging merupakan perpaduan seni tatah dan sungging. Seni tatah
berhubungan dengan pembuatan seni stilasi, sedangkan seni sungging yang berkaitan
erat dengan mempersembahkan warna pada pola. Sehingga hal tersebut dapat
dipadukan menjadi seni tatah sungging. Pengertian menatah adalah membuat pola
tembus berlubang. Pola tembus pada suatu bidang ini menghasilkan pola stilasi atau
gubahan, daun, bunga, ranting. Salah satu hasil karya tatah sungging adalah wayang
kulit.

4) Seni batik

Batik berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Kata
batik sendiri pada teknik pembuatan corak menggunakan canting atau cap dan
pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak "malam" (wax)
yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam
bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah pencelupan tahan lilin. Seni batik
adalah teknik menghias kain atau tekstil dengan menggunakan lilin dalam proses
pencelupan warna, yang semua proses tersebut menggunakan tangan. Batik adalah
kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia
(khususnya Jawa) sejak lama.Kesenian batik merupakan gambar kesenian di atas kain
untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman
dulu.

5) Kriya anyaman

Anyaman adalah serat yang dirangkaikan hingga membentuk benda yang kaku,
biasanya untuk membuat keranjang atau perabot. Anyaman dari dibuat dari bahan
yang berasal dari tumbuhan, namun serat plastik juga dapat digunakan. Kriya anyaman
adalah seni rupa dengan cara pembantuan bahan-bahan dapat dilakukan dalam bentuk
tindih menindih, silang-menyilang, dan lipat-melipat pakan dan lungsen dengan pola
tertentu.

C. Karya seni rupa dua dimensi berdasarkan perkembangannya

Pengkategorian jenis karya seni rupa berdasarkan waktu perkembangannya,


kita dapat mengelompokkan ke dalam karya seni rupa pra sejarah, tradisional, klasik,
modern, pos modern, kontemporer, dan sebagainya.

1) Karya seni rupa dua dimensi masa prasejarah

Karya seni rupa dua dimensi masa prasejarah merupakan peninggalan zaman
Mesolithikum berupa lukisan cap jari dan lukisan yang menggambarkan perburuan
binatang yang ditempatkan pada dinding-dinding gua.

2) Karya seni rupa dua dimensi tradisional

Seni rupa dua dimensi tradisional adalah segala hal yang berkaitan dengan
nilai-nilai suatu komunitas masyarakat tertentu yang dijaga turun temurun kemurnian
dan keutuhannya. Bentuk karya seni rupa tradisional bentuk lukisan maupun grafis.
3) Seni rupa dua dimensi klasik

Seni rupa dua dimensi klasik adalah karya seni rupa pada zaman dahulu kala
atau zaman kuno dengan corak dan bentuk karya seni rupa yang berpengaruh pada
kaidah-kaidah formal yang telah mencapai kesempurnaan. Adapun ciri-ciri gaya seni
rupa klasik, adalah karya-karyanya diilhami masa kerajaan yang penuh keindahan,
kemegahan, kewibawan, dan kesempurnaan.

4) Seni rupa dua dimensi modern

Seni rupa dua dimensi modern adalah karya seni rupa yang telah mengalami
perubahan, pembaharuan dan kemajuan diberbagai aspek baik dari segi tema, gaya,
bentuk, dan bahan. Adapun ciri-ciri gaya seni rupa modern adalah bentuknya unik,
wujud karya aneh, dan corak, bentuk, serta gayanya tampak bebas. Karya seni modern
cenderung mengedepankan kesederhanaan dan bersifat universal. Satu syarat yang
masih dituntut oleh seni modern dan bahkan menjadi ciri khasnya adalah "kreativitas".

5) Seni rupa dua dimensi kontemporer

Karya seni rupa dua dimensi kontemporer adalah karya seni rupa masa kini.

6) Seni rupa dua dimensi pos modern

Seni rupa dua dimensi pos modern merupakan gaya seni rupa yang merupakan
perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamen, yang lebih bebas
tanpa terikat dengan aturan tertentu. Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema
yang dominan untuk aliran seni rupa rupa pos modern

d. Karya seni rupa dua dimensi berdasarkan tujuan

Berdasarkan bahan, teknik dan waktu, karya seni rupa dapat dikategorikan juga
berdasarkan fungsi atau tujuan pembuatannya. Melalui pengkategorian berdasarkan
fungsi ini kita mengenal karya seni rupa terapan dan seni rupa murni untuk
memanfaatkan praktis dari karya seni rupa tersebut.

1) Seni terapan (seni pakai atau terapan)


Seni terapan atau seni pakai (seni terapan) adalah karya seni rupa yang dibuat
untuk memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu poster, dan batik.
Dalam pembuatan pakaian seni biasanya faktor kegunaan yang lebih sesuai dengan
faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit
dibandingkan karya seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni murni
terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan karena tidak
memperhitungkan fungsi.

2) Seni murni (seni murni atau seni indah)

Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat sendiri-mata untuk memenuhi
kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni berfungsi sebagai sarana untuk
mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat
diutamakan. Salah satu sení yang tergolong dalam sení murni yaitu seni lukis dan seni
grafis.

2. Nilai Estetis Karya Seni Rupa Dua Dimensi

Estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan
bagaimana seseorang bisa merasakannya. Sebuah karya seni rupa menjadi indah dan
unik karena kemampuan perupanya yang memilih dan memvisualisasikan objek pada
bidang garapannya melalui pengolahan unsur rupa.

3.Medium Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi

Perwujudan sebuah karya seni rupa sangat terbaca media yang digunakan dalam
proses pembuatan karya tersebut. Media berasal dari kata "media" yang berarti
perantara, Istilah media biasanya digunakan untuk menyebut berbagai hal yang
berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam seni.

a. Bahan karya seni rupa dua dimensi

1) Seni lukis
Beberapa jenis bahan yang digunakan untuk membuat karya dua dimensi antara
lain sebagai berikut.

a. Kanvas adalah kain yang berlapis cat campur lem, merupakan kain kanvas terbuat
dari kain yang tipis sampai kain tebal dan kuat. Bahan ini dipergunakan untuk membuat
layar dan terutama lukisan.

b.Jenis kertas yang digunakan untuk taman sangat beragam tergantung dengan alat
yang akan digunakan. Kertas untuk taman menggunakan cat air biasanya agak tebal
dengan kertas yang bertekstur. Kertas gambar biasa ramah digunakan untuk melukis
dengan cat air akan bereaksi ketika ada interaksi udara dan sapuan yang sebaiknya
menggunakan kertas yang khusus untuk cat air.

C.Salah satunya bahan yang mulai populer digunakan untuk melukis adalah kayu atau
wood painting. Melukis di atas kayu pembuatannya tidak semudah membutuhkan
lukisan di atas kanvas. Melukis di atas kayu memiliki kerumitan dan keunikan bergerak.

D. Bahan kaca juga digunakan sebagai bahan pembuat lukisan. Misalnya lukisan kaca
yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Ketika seni di atas bahan kaca yang
dibutuhkan ketelitian dalam menggoreskan kuas serta ketelitian dalam mencampur /
mengoplos warna agar menghasilkan karya yang memuaskan. 2) Seni grafis
Pembagian jenis grafis dilakukan berdasarkan teknik pembuatannya. Bahan dan alat
yang diperlukan dalam seni grafis juga beragam, sesuai dengan teknik yang digunakan.
Dari berbagai ragam jenis grafis yang termasuk seni rupa dua dimensi adalah cetak
saring dan cetak foto. Bahan yang digunakan dalam seni grafis antara lain sebagai
berikut.

a) Teknik cetak afdruk untuk fotografi menggunakan bahan film, kertas foto, dan bahan
cuci film. Adapun teknik digital menggunakan bahan kertas dan tinta. Salah satu
kertas yang paling banyak digunakan di Indonesia dan mungkin adalah yang paling
populer. Ciri-ciri kertas glossy adalah permukaannya yang cukup halus serta dapat
menghasilkan refeksi lebih banyak jika diarahkan pada cahaya.

b) Teknik cetak saring menggunakan bahan afdruk seperti minyak tanah, untuk
membuat gambar kertas film menjadi transparan sebelum proses penyinaran. Obat
afdruk, berfungsi untuk membuat film atau klisenya. Obat ini dioleskan pada screen
dengan mencampurkan sesitizer. Sensitizer inilah yang berperan memindahkan
gambar ke layar melalui bantuan cahaya ultraviolet atau ćahaya matahari. Cat / tinta
sablon rubber atau extender.

Penghapus cair / soda api dan kaporit, untuk membersihkan atau menghapus screen ke
keadaan semula. Tinta warna gleserin - pelicin / pengencer saat menyablon.

3) Seni ilustrasi

Bahan utama yang digunakan dalam ilustrasi adalah kertas. Kertas yang baik
untuk menggambar, khususnya untuk ilustrasi adalah kertas akuarel. Kertas tersebut
mudah menghisap udara dengan baik.

4) Seni batik

Salah satu bahan pokok dalam membatik adalah kain, sebagai media tempat
motif yang akan dilukiskan. Untuk membatik biasanya kain yang biasa digunakan
adalah jenis kain katun seperti kain voilissma, primis, primissima, mori biru, philip,
berkolyn, santung, blacu, dan ada juga yang mempergunakan kain sutra alam. Media
kain yang harus diperhatikan adalah usahakan agar kain tersebut tidak mengandung
kanji atau kotoran lainnya, karena hal ini akan mengganggu penyerapan malam atau
warna. Malam merupakan bahan bahan utama yang menjadi ciri khas dalam proses
membatik. Pada proses membatik, malam yang mempunyai fungsi untuk membintangi
warna masuk ke dalam serat kain di mana motif telah dipolakan dan motif agar tetap
tampak. Sebelum menggunakan malam, pilihlah malam yang sesuai dengan
kebutuhan, karena malam memiliki jenis, sifat, dan fungsi beragam.

b. Alat karya seni rupa dua dimensi

1) Alat lukis

a) Pensil merupakan alat yang dapat digunakan baik secara utuh maupun sketsa saja.
Jenis pensil yang didasarkan pada tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya. Pada
pensil berkode B menandakan jenis pensil luna dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B
sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Pada pensil berkode H
menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering
digunakan untuk proyeksi proyeksi.

b) Pensil arang (Contee) terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk
menggambar potret. Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus. Cocok untuk
membuat gambar potret.

c) Pastel dan krayon dua jenis media ini secara fisik hampir sama, sehingga kita
terawat ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel terbuat dari
bahan kapur halus yang tepung warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang
dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada
kertas. Krayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat
lebih mengilap dan keras.

d) Pena alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan
ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya.

e) Tinta bak dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak
luntur jika kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan
berbentuk balok-balok kecil (dicairkan terlebih dahulu sebelum digunakan). Cara
menggambar dengan tinta bak ini yaitu dengan menggunakan kuas.

f).Cat bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu cat air
(barbasis air) Jenisnya ada dua yaitu warna air yang bersifat transparan dan warna
poster yang bersifat plakat atau lebih cerah. Cat minyak (barbasis minyak) jenis cat
biasa digunakan untuk taman di atas kain atau kanvas. Sifatnya tidak mudah kering
dan warnanya tahan lama.

g) Kuas alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau kanvas.
Ukuran bulunya ketakutan dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Pada
jenis kuas udara kucing, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke
dalam udara. Jenis kuas cat oil, bulunya lebih kasar. Dengan menggunakan kuas,
perupa menggoreskan cat pada permukaan kanvas untuk menciptakan bentuk-bentuk
yang unik.
h) Spidol tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan bisa
bergerak spontan. Tebalnya garis dapat diperoleh dengan tepat waktu pada saat
menggoreskannya.

i) Palet merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah kucing. Palet untuk
kucing udara dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.

j) Komputer merupakan media yang telah dikenalnya. Teknologi saat ini


memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam.

2) Seni grafis

a) Alat sablon

(1) Layar sablon, merupakan media yang dipakai untuk mengantarkan tinta sablon ke
objek sablon. Bentuknya balok yang disusun persegi empat kemudian dipasang kaiń
khusus.

(2) Rakel, ada beberapa jenis rakel, tapi kali ini kita membahas rackel untuk kain rakel
dibedakan oleh bentuk dan fungsi cetakan.

(3) Alat semprot, untuk alat bantu pembuatan film.

(4) Hair dryer, untuk proses pengeringan.

(5) Lampu neon atau bisa dengan cahaya matahari.

(6) Meja sablon + papan + lem kayu.

B.Afdruk / print (1) Printer adalah perangkat keras (hardware) di mana perangkat itu
akan bekerja agar pengguna terhubungnya dengan perangkat komputer, yang dapat
digunakan untuk keperluan mencetak tulisan, gambar, dan grafik ke dalam bentuk
kertas atau sejenisnya.

3.Seni ilustrasi

Pada ilustrasi sama alat yang digunakan dalam ilustrasi seni ilustrasi dengan
alat yang digunakan pada seni lukis. Alat dan bahan untuk menggambar ilustrasi
dengan teknik kering seperti pensil, arang, kapur, krayon, atau bahan lain yang tidak
memerlukan udara. Pada teknik basah media yang diperlukan berupa cat air, tinta bak,
cat poster, cat akrilik dan cat minyak yang menggunakan air atau minyak sebagai
pengencer,

4.Alat batik

1) Canting merupakan alat utama yang dipergunakan untuk membatik. Penggunaan


canting adalah untuk menorehkan cairan malam agar terbentuk motif batik.

2) Dalam proses membatik kuas juga dapat dipergunakan untuk nonyoki yaitu mengisi
bidang motif luas dengan malam secara penuh. Kuas dapat juga untuk menggores
secara ekspresif dalam mewarnai kain. Anda dapat mempergunakan kuas cat minyak,
kuas cat air, atau bahkan kuas cat tembok untuk bidang sangat luas.

3) Kompor minyak tanah dipergunakan untuk memanasi malam agar cair. Pilihlah
kompor yang ukurannya kecil saja, tidak perlu yang besar.

4) Wadah untuk mencairkan malam menggunakan wajan yang terbuat dari bahan
logam. Pilihlah wajan yang memiliki tangkai lengkap kanan dan kiri agar memudahkan
kita mengangkatnya dari dan ke atas kompor. Wajan yang dipakai tidak perlu
berukuran besar, wajan dengan diameter kurang lebih 15 cm sudah cukup memadai
untuk tempat pencairan malam.

5) Pada waktu membatik kain panjang, tidak mungkin tangan kiri pembatik memegangi
kain tersebut. Oleh karena itu membutuhkan media untuk membentangkan kain
tersebut, yang disebut gawangan. Disebut demikian karena bentuknya seperti gawang
sepak bola, terbuat dari kayu, agar ringan dan mudah diangkat dan dipindahkan.
Peralatan tersebut sudah cukup memadai untuk kegiatan membatik Anda. Memang di
masa lalu ada beberapa peralatan pendukung lainnya seperti saringan, kursi kecil
(dingklik) dan lipas / tepas. Tepas yang diperlukan untuk membantu membuat api
arang kayu di anglo / keren. Sekarang, dengan adanya kompor, maka tepas tidak
diperlukan dalam kegiatan membatik.
6) Nampan plastik diperlukan untuk tempat cairan campuran pewarna dan mencelup
kain dalam proses pewarnaan. Pilihlah ukuran nampan yang sesuai dengan ukuran
kain yang dibatik agar kain benar-benar tercelup semuanya.

7) Panci aluminium diperlukan untuk memanaskan udara di atas kompor atau tungku
dan untuk melorot kain setelah diwarnai agar malam bisa bersih. Pilihlah ukuran panci
sesuai dengan ukuran kain yang dibatik.

8) Sarung tangan yang diperlukan sebagai pelindung tangan pada saat mencampur
bahan pewarna dan mencelupkan kain ke dalam cairan pewarna. Selama penyiapan
warna dan pewarnaan kain, pergunakanlah selalu sarung tangan karena bahan
pewarna batik terbuat dari bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan
pernapasan, kecuali pewarna alami (natural).

9) Sendok makan yang dibutuhkan untuk menakar zat pewarna dan mangkuk plastik
untuk mencampur zat pewarna tersebut sebelum dimasukkan ke dalam air. Selain itu,
juga diperlukan gelas untuk menakar air. Penggunaan alat, bahan dan teknik dalam
proses pembuatan karya seni lukis dapat menyebabkan efek visualisasi yang berbeda-
beda pula. Adakalanya kita dengan mudah melihat medium yang digunakan dalam
seni lukis, tetapi ada kalanya kita sulit membedakan penggunaan alat, bahan dan teknik
pada sebuah karya seni lukis, terutama jika melihat gambar reproduksinya saja.

4. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi

Dalam gambar seni rupa dua dimensi, Anda dapat memilih objek benda mati atau
objek makhluk hidup. Mulailah dengan bentuk yang terlebih dahulu terlebih dahulu.
Teknik melukis seni rupa dua dimensi

1) Teknik melukis

a) Teknik Akuarel (sapuan basah) teknik ini dapat menggunakan bahan campuran air
di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas
maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Hasil berupa gambar yang
transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores.
b) Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan
menggunakan titik-titik hingga membentuk objek.

c) Teknik arsir dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tínta, atau alat lain berupa
garis- garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, gradasi.

d) Teknik dussel (gosok) adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga
kesan kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan antara pensil, krayon,
dan konte.

e) Teknik siluet (blok) adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu
warna sehingga kesan kesan siluet. Teknik plakat yaitu cara menggambar dengan
menggunakan bahan cat air atau cat poster f) dengan sapuan warna yang tebal,
sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup. g) Teknik semprot yaitu cara melukis
dengan cara menyemprotkan bahan cat cair dengan menggunakan sprayer. Untuk
melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati untuk setiap poin lukisnya. h) Teknik
tempera merupakan teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih
basah sehingga hasilnya akan menyatu dengan desain arsiteknya. Teknik kolase.
Teknik taman yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian i) kecil-kecil lalu
potongan kertas kita tempel pada bidang lukis sehingga membentuk lukisan

2) Teknik grafis

a) Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (layar)
dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar nilon atau sutra (layar sutra).
Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya
di kertas hvs atau kalkir. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar
dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, maka harus disiram
air agar pola terlihat lalu akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
b) Untuk jenis grafis seni grafis yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi kita semua.
Karena hampir setiap hari kita akan berfoto dan mungkin akan mencetaknya. Teknik
afdruk adalah proses untuk memindahkan gambar dari film / klise ke kertas foto dengan
cara proses fotosintesis atau penyinaran pada layar yang telah diubah dengan larutan
emulsi.
3) Teknik ilustrasi

a) Teknik kering. Menggambar ilustrasi dengan teknik kering yaitu, tidak perlu
menggunakan pengencer air atau minyak. Ilustrasi dibuat langsung pada bidang dua
dimensi berupa ertas gambar kemudian dibuat sketsa untuk selanjutnya diberi aksen
garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan. b) Teknik basah.
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain seperti cat air, cat minyak, tinta,
atau media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer. Ilustrasi dibuat
dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas atau
kanvas kemudian diberi warna sesuai dengan media yang sudah ditentukan.

4) Teknik membatik Teknik canting tulis. Teknik canting tulis adalah teknik membatik
dengan menggunakan alat yang disebut canting (Jawa). Canting terbuat dari tembaga
ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujungnya. Canting berfungsi
untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola. Saat kain dimasukkan ke dalam
larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan
canting tulis disebut teknik membatik tradisional. a) b) Teknik celup ikat. Teknik celup
ikat merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat sebagian, kemudian
dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Setelah dihapus dari larutan pewarna dan ikatan
yang dibuka bagian yang diikat tidak terpengaruh warna. Namun kini ikat celup tidak
hanya dapat dilakukan dengan cara dicelup, tapi dapat juga dilakukan dengan cara
disiram, disuntik, semprotan, dan lain-lain. Celup ikat menggunakan tali, benang, dan
karet sebagai bahan penghambat atau perintang warna. Kain ikat Celup dikenal
dibeberapa daerah di Indonesia dengan nama jumputan, tritik (Jawa Tengah dan
Yogyakarta, sasirangan (Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang)

c) Teknik printing. Teknik printing atau cap merupakan cara pembuatan motif batik
menggunakan canting cap. Canting cap merupakan kepingan logam atau pelat berisi
gambar yang agak menonjol. Permukaan canting cap yang menonjol dicelupkan dalam
cairan malam (lilin batik). Selanjutnya, canting cap dicapkan pada kain. Canting cap
akan meninggalkan motif. Motif inilah yang disebut klise.
Canting cap membuat proses pemalaman lebih cepat. Oleh karena itu, teknik
pencetakan dapat menghasilkan kain batik yang lebih banyak dalam waktu yang lebih
singkat.

d) Teknik colet batik tulis warna. Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet.
Motif yang dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik colet biasa disebut
juga dengan teknik lukis, merupakan cara mewarnai pola batik dengan cara
mengoleskan cat atau pewarna kain jenis tertentu pada pola batik dengan alat khusus
atau kuas. Hasil karya dari batik colet sangat diaruhi oleh cita rasa, kreativitas dan
ketelatenan (skill) maupun kombinasi warna dari pelukis batik ini. Ketika semakin kecil,
rumit dan detail gambar (warna) yang di hasilkan oleh pelukis batik, dengan sendirinya
akan semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet ini.

b. Praktik menggambar bentuk, seni rupa dua dimensi

Menggambar bentuk yang baik yang menyediakannya menyediakan gambar objek


sebagai modelnya. Sebelum praktik menggambar bentuk, mengingat bahan dan
alatnya, misalnya kertas gambar dan pensil lunak (2B, 3B, 4B, atau 5B). Sediakan
objek gambar sebagai model, misalnya vas bunga, kendi, guci, atau cangkir dan poci.
Tatalah objek gambar tersebut dengan komposisi yang dekat. Setelah semuanya
dinyatakan siap, barulah melakukan langkah-langkah menggambar bentuk, yaitu,
pembuatan sketsa, pencahayaan, pewarnaan atau penggunaan teknik, dan
penyelesaian akhir.

1) Pengamatan

Langkah pengamatan dalam proses menggambar formulir merupakan kegiatan


pengenalan yang digambar secara teliti dan cermat. Kegiatan pemantauan ini perlu
dilakukan secara-ulang agar bentuknya dapat ditangkap dengan baik. Guna
membatasi ruang gambar, kamu dapat menggunakan bingkai yang terbuat dari kertas.

2) Pembuatan sketsa

Setelah kegiatan cukup, baiklah menggambar dengan goresan yang tipis saja. Hal
tersebut tidak dapat diperbaiki jika terjadi kesalahan atau ketidaktepatan bentuk,
gambar dapat diperbaiki dengan mudah. Jangan terlalu sering menggunakan karet
penghapus karena dapat merusak kertas gambar. Pastikan sketsa kamu sudah tepat
dengan objek gambar.

3) Pencahayaan (Gelap terang)

Setelah sketsa gambar bentuk dipastikan tepat dengan objek yang digambar,
pencahayaannya dengan melihat dari sisi mana cahaya itu datang, kanan, kiri, atau
kelelahan. Berilah batas bagian yang terang, bagian yang gelap, dan bagian yang
setengah gelap. Selain itu, laporan jatuhnya bayang-bayang, adakah bayang-bayang
awak, langkah, dan terbalik?

4) Pewarnaan

Jika menggambar dengan bahan berwarna, misalnya pensil warna, cat air, atau
pastel, bubuhkan bahan tersebut sesuai dengan keadaan objek gambar. Gunakan
teknik pewarnaan sesuai dengan bahan yang digunakan. Apabila menggunakan pensil
warna, gunakan teknik arsir atau dusel, sedangkan teknik akuarel atau plakat dapat
digunakan untuk bahan cat air. Jika bahan yang digunakan pensil lunak 2B, gunakan
teknik arsir atau dusel.

5) Penyelesaian akhir

Setelah semua objek gambar selesai diwarnai sesuai dengan warna yang ada pada
objek gambar, juga kondisi gelap dan terangnya atau tua serta mudanya warna.
Gambar sudahkah memiliki bayang-bayang yang dibuat dengan baik? Jika seandainya
belum, buatlah terlebih dahulu bayang-bayang sesuai dengan arah cahaya. Kalau
semua langkah demi langkah sudah dilakukan, perlu diperhatikan total gambar. Amati
sekali lagi secara saksama, apakah masih ada bagian-bagian yang belum digarap
dengan sempurna? Seandainya semua tampaknya sudah terlihat indah, berilah
sentuhan akhir pada bagian yang paling gelap atau bagian yang paling terang.

Anda mungkin juga menyukai