SENI KONTEMPORER
DI SUUN OLEH :
Nama : Bunga Rindu
Kelas : XII OTKP
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II ISI
A. Pengertian Seni Kontemporer...................................................................... 3
B. Sejarah Seni Kontemporer........................................................................... 4
C. Perkembangan Seni Kontemporer di Indonesia.......................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1. Pagelaran musik ‘Beringin Kurung’, Karya Nyoman Sadra dalam rangkaian acara Art Summit
Indonesia ke-4 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), 13 September 2004 (Sumber www.store.tempo.co)
Kontemporer itu sendiri artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang
terjadi di masa sekarang. Sehingga seni kontemporer merupakan seni yang tidak terikat batas
ruang dan waktu, tidak berpatokan pada suatu periodisasi seperti abad ke-20, abad ke-21 dan
setelahnya.
Seni Kontemporer merupakan istilah umum yang digunakan di Negara Barat semenjak
Perang Dunia II. Perkembangan Seni Kontemporer terpengaruh oleh dampak modernisasi.
Sementara di Indonesia sendiri, Seni Kontemporer berkembang seiring dengan bertambahnya
ragam teknik dan medium yang digunakan untuk menciptakan karya seni. Selain itu, penyebab
lain adalah karena adanya percampuran antara praktik dan disiplin ilmu yang berbeda, pilihan
artistik dan pilihan presentasi karya.
Menurut salah seorang pemerhati seni Yasraf Amir Piliang menyebutkan bahwa
pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat lebih kepada masa kini atau bersifat
modern. Sedangkan dilihat dari etimologi atau sejarah katanya terdiri dari dua kata, yaitu co
dan tempo. Dimana co bermakna bersama dan tempo artinya waktu. Sehingga secara harfiah,
seni kontemporer dapat diartikan sebagai seni yang berjalan sebagai refleksi waktu yang sedang
dilakoni.
B. Sejarah Seni Kontemporer
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai sejarah seni kontemporer, maka harus terlebih
dahulu menelusuri awal perubahan dari seni itu sendiri, dimana seni kontemporer merupakan
suatu pelepasan dari seni itu sendiri. Contohnya pada seni lukis. Seni lukis mulai
memperlihatkan “sikap anehnya” setelah fotografi ditemukan pada abad 19. Beberapa ahli
sejarah seni berpendapat bahwa penemuan fotografi telah mengakhiri otoritas seni lukis dalam
hal “meniru alam”. Konsep art imitating nature dengan sendirinya mendekati kepunahan. Tidak
ada seniman gila yang mau bersaing dengan fotografi dalam beberapa hal, seperti : kecepatan,
ketepatan, keakuratan dan kemiripan. Masa itu disebut sebagai masa krisis representasi realitas
atau awal penyebab kelahiran seni lukis modern.
Sejak itu seni lukis mengambil langkah baru untuk memapankan kembali otoritasnya,
yaitu menggambar realitas dengan cara yang tidak bisa dilakukan fotografi. Paul Cezanne (ini
biangnya seni lukis modern) termasuk orang pertama yang menerapkan langkah itu dengan
melukis efek pencerapan dari realitas. Dia menggambarkan pandangan subyektif dari realitas
dengan memasukkan unsur ketidakpastian di dalamnya. Artinya, persepsi kita terhadap suatu
objek, baik keragaman sudut pandang maupun keraguan yang kita lihat diakumulasikan ke
dalam kanvas sebagai konsep menggambar.
Seni lukis modern mengalami krisis pada awal tahun 1970. Penyebab terjadi krisis ini,
antara lain, adalah penciptaan karya seni lukis menjadi terlalu mudah. Setiap gaya dari sebuah
karya yang baru diciptakan seolah-olah telah ada sebelumnya. Karena penciptaan karya yang
terlalu mudah dan jenis karya seni lukis pun tidak terbatas jumlahnya, maka timbul kekaburan
batas-batas estetika. Sampai akhirnya ada seruan bahwa segala sesuatu telah sampai pada
akhir. Kalaupun praktek seni lukis masih berlanjut maka semata-mata hanya menampilkan
kekosongan makna. Di tengah kekacauan ini seni lukis kontemporer muncul.
Kemunculan seni lukis kontemporer ditandai dengan tidak ada lagi aturan atau kategori
yang dipakai untuk menghakimi sebuah karya yang tidak lazim. Aturan-aturan atau kategori-
kategori adalah apa yang dicari oleh karya seni itu sendiri. Seniman berkarya tanpa aturan
untuk menemukan aturan dari apa yang telah dilakukannya
Seni lukis kontemporer tidak peduli dengan estetika atau bahkan membuang sama sekali
proses estetika. Sering kali karya-karya seni lukis ini hanya membuat syock penonton daripada
kesenangan estetik. Seni lukis ini terkadang tidak bisa lepas dari ideologi politik dan diperalat
untuk memperjuangkan kepentingan ideologi yang bersifat advokatif. Akibatnya, banyak karya-
karya lukis kontemporer yang hadir dengan penampilan radikal untuk menarik perhatian. Para
seniman seni lukis kontemporer yakin bahwa seni bisa digunakan sebagai salah satu alat untuk
perubahan sosial.
Begitulah seni lukis berubah wajah dari waktu ke waktu hingga berwajah seperti
sekarang ini. Meskipun demikian ada saja yang mengapresiasi hingga karya tersebut dapat
bertahan hidup. Di sisi lain ada kekuatan yang bermodal besar yang melegitimasinya menjadi
sebuah selera. Tentu saja selera pasar. Mereka adalah para pedagang seni dan kolektor-
kolektornya. Dengan kreativitas “olah” mereka merubah karya seni menjadi komoditi yang
layak dijual. Yang mengejutkan seniman yang “anti pasar” sekalipun tidak mampu menolak
karyanya dilegitimasi sebagai komoditi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, Seni Kontemporer dapat diartikan sebagai salah satu cabang seni
yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih
tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni
kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang
sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan
situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance.
Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
Dan Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika
Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung
pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni
rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian
yang sudah baku atau mungkin dianggap usang.
B. Saran
Saran kami untuk penyajian makalah yang mencakup seni rupa kontemporer dimana seharusnya
materi yang disajikan lebih lengkap. Namun hal tersebut dikarenakan kurangnya materi yang
ada di media-media dan semoga dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui segalah
sesuatu yang ada di dalam makalah ini .
DAFTAR PUSTAKA
Seni lukis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ada usul agar Lukisan digabungkan ke artikel atau bagian ini. (Diskusikan)
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni
lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi
untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas,
papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang
digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada
media yang digunakan.
Daftar isi
1 Sejarah umum seni lukis
o 1.1 Zaman prasejarah
o 1.2 Seni lukis zaman klasik
o 1.3 Seni lukis zaman pertengahan
o 1.4 Seni lukis zaman Renaissance
o 1.5 Art nouveau
2 Sejarah seni lukis di Indonesia
3 Aliran seni lukis
o 3.1 Surrealisme
o 3.2 Kubisme
o 3.3 Romantisme
o 3.4 Plural painting
o 3.5 Badingkut(isme)
o 3.6 Aliran lain
4 Abstraksi
5 Pelukis terkenal Indonesia
6 Lihat pula
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah
memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai
membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari
kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang
sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah
yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu
menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah
jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini.
Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat
daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas,
atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-
matra (dua dimensi, dimensi datar).
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-
objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar
tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman
si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk
yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh
pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor
banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari
pemahaman budaya masyarakat di daerahnya.
Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih
banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai
mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila
diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka
mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu
sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka
bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan
seni.
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di
alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa
seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama pada zaman pertengahan, seni lukis mengalami
penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa
menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa
sejalan dengan realitas.
Kebanyakan lukisan pada zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit
sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus".
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang
melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan
unsur bentuk yang "benar" dari benda).
Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan budayawan
(termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang.
Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan
modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap
kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni
zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut
kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze
menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.
Tomassi
Donatello
Leonardo da Vinci
Michaelangelo
Raphael
Art nouveau
Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang
dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian
tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan
mesin. Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh
produksi massal (atau jika bisa, biaya pembuatannya akan menjadi sangat mahal). Lukisan,
karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan
terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme
membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari
kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap
sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan
R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan
konsepsi.
Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-
porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer,
dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang
pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul
berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis
konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk
apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.
Lukisan aliran surrealisme ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di
dalam mimpi dan sebenarnya bentuk dari gudang fikiran bawah sadar manusia. Pelukis berusaha
untuk membebaskan fikirannya dari bentuk fikiran logis kemudian menuangkan setiap bagian
dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu, yang bisa dirasakan manusia tanpa harus
mengerti bentuk aslinya. Salah satu tokoh yang populer dalam aliran ini adalah Salvador Dali
Kubisme
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-
bentuk geometri atau bentuk balok-balok untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh
terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.
Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini
berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan
alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada
pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri pada zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal
dari aliran ini adalah Raden Saleh.
Plural painting
Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi
untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa
visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya,
untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah
tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik,
atau multi-style...
Badingkut(isme)
Sebuah kecenderungan, penggayaan, atau cara proses kreatif yang dikembangkan oleh Herry
Dim sejak tahun 1970-an. Kegiatan membuat karya dengan menggunakan bahan-bahan temuan
dan bahkan bahan-bahan bekas ini kemudian bisa menjadi karya seni dua dimensi (lukisan
maupun instalasi dinding), karya tiga dimensi (serupa patung), karya ruang (seni instalasi), atau
karya seni tata panggung teater. Bahkan di kemudian hari dikembangkan oleh teman dan
generasi penerusnya menjadi garapan musik, tari, senirupa pertunjukan (performance art), dan
teater.
Tentang "Badingkut" untuk seni tata panggung teater telah ditulis oleh Herry Dim di dalam
sebuah bukunya "Badingkut: Di antara tiga jalan teater".
Aliran lain
Ekspresionisme
Dadaisme
Fauvisme
Neo-Impresionisme
Realisme
Naturalisme
De Stijl
Abstraksi
Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang
berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari
peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan
objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut
juga sebagai salah satu aliran yang terdapat di dalam seni lukis.
Pengertian Seni Bangunan
Ialah segala hasil perwujudan manusia dalam bentuk bangunan, yang
1) Bangunan Candi
Candi berasala dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa
kematian (Dugra). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan mnumen untuk
memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja
- Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contohnya candi
Bajang Ratu
- Candi Balai Kambang / Tirta: didirikan didekat / ditengah kolam, contoh candi Belahan
- Candi Pertapaan: didirikan di lereng – lereng tempat Raja bertapa, contohnya candi
Jalatunda
- Candi Vihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi contohnya candi Sari
- Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi
- Atap candi: berbentuk limas an, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka
Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua system
- Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah –
tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang dan prambanan
- System membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia )yaitu induk candi berada di
2) Bangunan pura
Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwah leluhur yang banyak didirikan
di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yang disusun terdiri dari tiga halaman
Seluruh bangunan dikelilingi dinding keliling dengan pintu gerbangnya ada yang
3) Bangunan Puri
Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pusat
keagamaan. Bangunan – bangunan yang terdapat di komplek puri antara lain: Tempat
kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakan gigi (Balain Munde) dsb.
Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang
Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan,
yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk azaib. Bentuk hiasan candi dibedakan
1) Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat pada dinding /
Kesimpulan
Seni bangunan Hindu dapat dibagi menjadi bangunan candi, bangunan pura
dan bangunan puri. Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung
Mahameru yang dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa. Oleh sebab itu Candi
selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, yaitu dengan motif flora
dan fauna serta mahluk ajaib.