Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH SENI BUDAYA

PERBEDAAN SENI RUPA KONTEMPORER,


SENI RUPA MODERN DAN SENI RUPA
TRADISIONAL
NAMA KELOMPOK:


ADI
NDA AMELIA

ARI
F
ABDURRAHMAN
SYIHAB

DIN
DA APRILIANI

EK
A NURALISAH

ESA
MAHESA

JA
MILATUN
KHOERUNNISA

MA
URA AZZAHRA

NU
RDINA ASRUN

NU
RUL AULIA

XII MIPA 2

SMA NEGERI 1
TENJOLAYA
DAFTAR ISI

Bab 1
Pendahuluan.......................................................................................................................
Latar Belakang Masalah ..................................................................................................
Rumusan Masalah.............................................................................................................
Tujuan Penulisan...............................................................................................................
Bab 2
Pembahasan.......................................................................................................................
Pengertian Seni Kontemporer..........................................................................................
Ciri Ciri Seni Rupa Kontemporer...................................................................................
Aliran Aliran Seni Rupa Kontemporer...........................................................................
Apresiasi Karya Seni Kontemporer Indonesia...............................................................
Bab 3
Pembahasan.......................................................................................................................
Pengertian Seni Rupa Modern.........................................................................................
Ciri Ciri Seni Rupa Modern.............................................................................................
Contoh Seni Rupa Modern...............................................................................................
Bab 4
Pengertian Seni Rupa Tradisional...................................................................................
Ciri Ciri Seni Rupa Tradisional.......................................................................................
Contoh Seni Rupa Tradisional.........................................................................................
Perbedaan Seni Rupa Kontemporer Dan Seni Rupa Tradisional................................
Bab 5
Penutup........................................................................................................................................
Kesimpulan...................................................................................................................................
Saran ............................................................................................................................................

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah Seni kontemporer merupakan salah satu cabang dalam dunia seni. Dimana seni tersebut
terpengaruh oleh dampak kekinian. Untuk memperkaya dan menambah wawasan kita mengenai seni rupa
kontemporer, kita perlu mengkaji dan mencari referensi dari berbagai sumber. Tentu saja sumber tersebut
tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Untuk itu, makalah ini disusun agar
dapat menambah wawasan dalam mempelajari seni rupa kontemporer.

Yang disebut seni sendiri memiliki cakupan yang luas. Sepanjang hal tersebut memiliki nilai keindahan
atau nilai estetika, maka hal tersebut bisa disebut sebagai seni. Bisa meliputi seni lukis, seni tari, seni
patung dan lain sebagainya. Pendapat lain mengatakan bahwa seni rupa kontemporer adalah seni yang
melawan tradisi modernisme Barat.

Ini sebagai pengembangan dari wacana pasca modern (postmodern art) dan pasca kolonialisme yang
berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau khasanah seni lokal
yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman.

B. Rumusan masalah
1. Apapengertian seni rupa kontemporer ?
2. Jelaskan sejarah seni rupa kontemporer ?
3. Siapa seniman seniman yang ada di indonesia ?
4. Perbedaan seni rupa kontemporer dan seni rupa tradisional?
5. Apa pengertian seni rupa tradisional?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kontemporer
2. Untuk mengetahui ciri-ciri seni rupa kontemporer
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan seni rupa kontemporer
4. Untuk mengetahui sejarah seni kontemporer
5. Untuk mengetahui apresiasi karya seni rupa modern atau kontemporer indonesia
6. Untuk mengetahui pengertian seni rupa tradisional
7. Untuk mengetahui ciri ciri seni rupa tradisional
8. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan seni rupa tradisional
9. Untuk mengetahui sejarah seni rupa tradisional
10. Untuk mengetahui perbedaan seni rupa kontemporer dan seni rupa tradisional

2
Klasifikasi seni rupa yang dikategorikan menurut waktu merupakan klasifikasi pokok dalam setiap
cabang seni rupa. Berdasarkan waktu, macam jenis seni rupa dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

 seni modern
 seni tradisional
 seni kontemporer
Berikut akan dijelaskan secara singkat tentang masing-masing tiga kategori klarifikasi seni rupa
berdasarkan waktu.

Jenis-jenis Seni Rupa

Seni Rupa Modern 


Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak dibatasi oleh suku atau budaya setempat. Seni modern juga
dikenal dengan istilah avant-garde merupakan istilah dimana aturan-aturan dalam seni tradisional
dikesampingkan dalam rangka mengembangkan ide-ide baru dan semangat percobaan.Seni modern dapat
dirujuk terhadap karya-karya yang tercipta kira-kira dari tahun 1860 sampai 1970 walaupun beberapa ahli
tidak setuju. Seni modern mengedepankan ide-ide dan cara berpikir baru terhadap bermacam-macam
hal.Seni modern yang karyanya mucul lebih baru disebut seni kontemporer. Kontribusi terpenting dari
bentuk seni abad ke-20 adalah ditemukannya abstraksi yaitu seni yang tidak meniru benda-benda, teknik-
teknik material artistik dan bahkan ruang lingkup dan definisi dari seni itu sendiri.Seni rupa modern
bersifat universal dan tetap berdasarkan filosofi seni rupa, namun jangkauan penjabaran visualisasinya
tidak terbatas.

Ciri Khusus :

1. Cenderung terdapat abstraksi


2. Bahan-bahan pembuatan beragam, tidak terikat hanya pada minyak kanvas.
3. Merupakan sarana ekspresi diri senimannya
4. Tidak mengatasnamakan institusi politik atau pun religius, walaupun ada tapi sedikit
5. Selalu mengutamakan orisinalitas
6. Terdapat hubungan dengan teknologi modern

Seni Rupa Tradisional 


Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang menjaga bagian dari tradisi luhur masyarakat. Seni tradisional,
dapat disebut dengan seni rakyat merupakan bentuk seni yang diproduksi oleh suatu kebudayaan tertentu
oleh rakyat jelata, pekerja atau orang lain. Seni tradisional dibuat utamanya untuk kegunaan, lebih dari
estetika. Seni tradisional biasanya hanya mengacu pada suatu kebudayaan tertentu dan berbeda antara
satu dengan yang lain, walaupun terkadang bisa sama karena pengaruh kebudayaan. Keragaman lokasi
geografis dan keragaman jenis seni tradisional tidak memungkinkan untuk mendeskripsikannya secara
keseluruhan.

3
Seni tradisional kian menghilang dikarenakan modernisasi, industrialisasi ataupun pengaruh luar. Hal
tersebut dianggap sebagai fenomena bagi kalangan tertentu. Seni rupa tradisional sudah ada sejak turun-
temurun dan sudah menjadi tradisi di masyarakat. Ciri khas suatu suku atau bangsa bisa dilihat dari seni
rupa tradisionalnya.

Ciri khusus

1. Bersifat distinktif, antara kebudayaan satu dengan yang lain berbeda


2. Mengutamakan kegunaan, lebih dari estetika
3. Dianggap naïf karena tidak mengindahkan kaidah seni
4. Bersifat impulsif, hanya spontanitas saja
5. Tidak terpengaruh aliran dalam akademisi dan ruang lingkup seni murni

Seni Rupa Kontemporer 


Seni rupa kontemporer adalah salah satu seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Seni kontemporer
atau seni masa kini merupakan suatu istilah yang digunakan untuk mengelompokkan gaya-gaya seni rupa
yang sezaman dengan pengamat atau yang menjadi kecenderungan populer dan dipilih oleh para seniman
dalam rentang waktu 50 tahun terakhir.

Istilah tersebut juga dapat merujuk kepada karya-karya seni rupa yang tercipta pada zaman sekarang.
Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi
waktu yang sama atau saat ini.Jadi seni rupa kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-
aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.

Misalkan lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu kekinian
dan tidak lagi terikat pada aturan Rennaissance atau sejarah seni rupa terdahulu. Begitu pula dengan
tarian, lebih kreatif dan modern.

Secara garis besar, seni kontemporer dapat dibagi 2 yaitu pop art dan optic art.
1. Pop art atau Popular art diaplikasikan dalam berbagai hal, diantaranya kaleng minuman,
bungkus makanan, poster film, komik, mainan, barang-barang industri, dll.
2. Optic art menekankan pada permainan ilusi optik dari mata si pengamat, optic art berkembang
pada paruh kedua abad ke-20

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa Kontemporer

Seni Kontemporer Indonesia memiliki sejarah yang tidak dapat dipisahkan dari kesenian. Di samping itu,
Indonesia memiliki beragam kekayaan berupa kebudayaan tradisional dan modern, yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. Seni sendiri merupakan salah satu unsur budaya yang hidup di dalam
masyarakat. Sementara seni kontemporer merupakan bagian dari seni modern yang sedang berkembang di
Indonesia, yang mana terlihat dari banyaknya karya seni kontemporer yang dihasilkan oleh para seniman
dalam negeri.
Sehingga seni kontemporer merupakan seni yang tidak terikat batas ruang dan waktu, tidak berpatokan
pada suatu periodisasi seperti abad ke-20, abad ke-21 dan setelahnya.Seni Kontemporer merupakan istilah
umum yang digunakan di Negara Barat semenjak Perang Dunia II. Perkembangan Seni Kontemporer
terpengaruh oleh dampak modernisasi. Sementara di Indonesia sendiri, Seni Kontemporer berkembang
seiring dengan bertambahnya ragam teknik dan medium yang digunakan untuk menciptakan karya seni.
Selain itu, penyebab lain adalah karena adanya percampuran antara praktik dan disiplin ilmu yang
berbeda, pilihan artistik dan pilihan presentasi karya.
Menurut salah seorang pemerhati seni Yasraf Amir Piliang menyebutkan bahwa pengertian seni
kontemporer adalah seni yang dibuat lebih kepada masa kini atau bersifat modern. Sedangkan dilihat dari
etimologi atau sejarah katanya terdiri dari dua kata, yaitu co dan tempo. Dimana co bermakna bersama
dan tempo artinya waktu. Sehingga secara harfiah, seni kontemporer dapat diartikan sebagai seni yang
berjalan sebagai refleksi waktu yang sedang dijalankan.

B. Ciri-Ciri Seni Rupa Kontemporer

Ciri-ciri Seni Kontemporer yaitu :


1. Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung,
grafik, kriya, teater, musik, anarkis, omong kosong, hingga aksi politik.
2. Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran
visualisasinya tidak terbatas.
3. Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu dan aturan-aturan zaman dahulu, tetapi berkembang sesuai
zaman.
4. Mempunyai gairah dan nafsu moralistic yang brerkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai
tesis.
5. Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan sebagai
aktualitas berita yang fashionable.
6. Mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance, fotografi, video, seni serat dan
menerima seni kriya dan seni popular.
Isu-isu yang diwacanakan seni rupa kontemporer misalnya : jender, HAM, multikultural, budaya etnik,
lingkungan hidup, buruh migran, diaspora, dan lain-lain.

5
C. Fungsi dan Tujuan Seni Rupa Kontemporer

a. Fungsi Individual, Manusia Terdiri dari unsur psikis dan fisik . Salah satu unsur psikis adalah
emosi . Maka fungsi individual dibagi lagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni secara fisik dan
emosional.

Ø Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti Busana,
perabot,rumah,musik senam,dan sebainya.

Ø Emosional
Dipenuhi melalui seni murni , baik dari segi si pembuat atau pengubah , maupun konsumen penikmatnya .
Contohnya , lukisan , novel, musik, tari , film dan sebagainya.

b. Fungsi Sosial, yang artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam
waktu relatif bersamaan . Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang yaitu :

Ø Rekreasi atau hiburan


Seni dapat jadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu dapat terjadi
misalkan pada saat kita menyaksikan musik , tarian,film , dan lawak.

Ø Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan
produk kepada orang banyak. Contoh: lagu, balada, poster, drama, komedi, dan reklame. Tema yang
sering dibuat antara lain:
a. Ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan
b. Himbauan melaksanakan program pemerintah
c. Anjuran kesehatan atau kesejahteraan
d. Ketidakadilan suatu kebijakan
e. Pendidikan

Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi buku
pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak dan foto.

c. Religi atau keagamaan


Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana muslim atau muslimah,
arsitektur atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu rohani.

6
C. Sejarah Seni Kontemporer

Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.Kontemporer itu
artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama
atau saat ini. Jadi Seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan jaman dulu dan
berkembang sesuai jaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik
merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada
Rennaissance.
Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.

Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan
bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang
dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi
modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan dari wacana postmodern dan postcolonialism yang
berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art. Atau khasanah seni lokal yang menjadi
tempat tinggal (negara) para seniman. Secara awam seni kontemporer bisa diartikan sebagai berikut:

Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis,
kriya, teater, tari, musik, anarki, omong kosong, hingga aksi politik. Punya gairah dan nafsu "moralistik"
yang berkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis. Seni yang cenderung diminati media massa
untuk dijadikan komoditas pewacanaan, sebagai aktualitas berita yang fashionable. Dalam seni rupa
Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah
kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang
pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya
pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang.

Pendapat lain dari Yustiono, staf pengajar FSRD ITB, melihat bahwa seni rupa kontemporer di Indonesia
tidak lepas dari pecahnya isu postmodernisme (akhir 1993 dan awal 1994), dimana sepanjang tahun 1993
menyulut perdebatan dan perbincangan luas baik di seminar-seminar maupun di media massa pada waktu
itu. Sedangkan kaitan seni kontemporer dan (seni) postmodern, menurut pandangan Yasraf Amior
Pilliang, pemerhati seni, pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat masa kini, jadi berkaitan
dengan waktu, dengan catatan khusus bahwa seni postmodern adalah seni yang mengumpulkan idiom-
idiom baru.

Lebih jelasnya dikatakan bahwa tidak semua seni masa kini (kontemporer) itu bisa dikategorikan sebagai
seni postmodern, seni postmodern sendiri di satu sisi memberi pengertian, memungut masa lalu tetapi di
sisi lain juga melompat kedepan (bersifat futuris).

7
D. Apresiasi karya seni rupa modern atau kontemporer Indonesia

Apresiasi karya seni rupa modern atau kontemporer Indonesia


Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa
karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni
instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni
rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya.

Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya
berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang
tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut.

Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau
memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat
ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan atau tertulis.
Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan
mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang
mengandung makna tertentu.

Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:


1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan (kasat
mata), seperti suka atau tidak suka.
2. Apresiasi empatik atau estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam
suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.
3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan
mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.

Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:


1. Deskriptif (paparan secara obyektif)
2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)
3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)
4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)
5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)

8
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa Modern

Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah,
namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa. Seni rupa modern adalah suatu karya
seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain
karya seni rupa pembaruan.Seni modern lahir dari dorongan untuk menjaga standar nilai estetik yang kini
sedang terancam oleh metode permasalahan Seni modern dengan melahirkanConceptual Art atau Seni
Konseptual merupakan gerakan dalam menempatkan ide, gagasan atau konsep sebagai masalah yang
utama dalam seni. Sedangkan bentuk, material dan objek seninya hanyalah merupakan akibat/efek
samping dari konsep seniman.

B.     Ciri-ciri dan Unsur Modernisme (Desain dan Seni Rupa)


1)      Ciri-ciri seni modern (Desain dan Seni Rupa)
Ø  Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak
terbatas.
Ø  Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
Ø  Minimalis
Ø  Rasionalitas/Rationality
Ø  Dominan bentuk-bentuk geometris
Ø  Tidak ada unsur ornament
Ø  Universal
Ø  Fungsionalitas diprioritaskan
Ø  Orisinalitas/kemurnian/purity
Ø  Penguatan dalam konsep
Ø  Kreativitas
Ø  Memutus hubungan dengan sejarah
2)      Unsur-unsur Modernisme
Ø  Eksperimen
Ø  Pembaruan (Inovation)
Ø  Kebaruan (Novelty)
Ø  Orisinalitas

9
C.    Aliran-aliran Seni Rupa 
1)      Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di
Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya
perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi
bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena
adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan
individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada
tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak
yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di
kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran
anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-
Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta
bersifat klasik.
Ciri-ciri Lukisan Neo-Klasik :
1.      Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
2.      Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
3.      Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
4.      Raut muka tenang dan berkesan agung.
5.      Berisi cerita lingkungan istana.
6.      Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES
(1780-1867)

2)      Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques
Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga
memiliki perasaan dan emosi.
Ø  Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik) Eksotik,
kerinduan pada masa lalu Digunakan untuk perasaan dari penontonnya Kecantikan dan ketampanan selalu
dilukiskan
Ciri-ciri aliran Romantis :
a.       Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.

10
b.      Penuh gerak dan dinamis.
c.       Warna bersifat kontras dan meriah.
d.      Pengaturan komposisi dinamis.
e.       Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.       Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokohnya antara lain :Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean Baptiste, Jean Francois
Millet
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah
Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme
berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang
perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.
3)      Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan
untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis
mengatakan :
“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia
tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran
Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi,
distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan
itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang
pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll. Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4)      Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut
aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan
Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh
pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan
Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert
sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya
Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk
kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis
pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
5)      Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada
lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan
tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud
Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir
(1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana.
Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio.

11
Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna
yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.
6)      Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-
bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran
ekspresionisme.
Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan
tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu
Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah
suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin. Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee,
Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch.
7)      Aliran Fauvisme
Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme
sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan
aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul
membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah
lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh
goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata,” Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada
Ayah saya.”Tokoh-tokohnya antara lain Henry Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminc.
8)      Aliran Kubisme
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar
dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh
perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan
karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal
adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg
menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.

9)      Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis
figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.
a)      Abstrak kubistis, yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi
tigaTokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
b)      Abstrak Nonfiguratif, yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di
mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama
sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.
10)  Aliran Futuris
Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap
dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta

12
arak-arakan, perang dll.Tokoh aliran ini antara lain Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni, F.T
Marineti
11)  Aliran dadaisme
Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai
sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha
meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi,
sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee,
Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.
12)  Aliran Surealisme 
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak
sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-
akan melukis dalam mimpi. Tokoh surealis yaitu Salvador Dali, Maxt Ernest, Jona Mirod
D.    Fungsi dan Tujuan Seni Modern
Hadirnya seni rupa modern telah memberikan beragam manfaat. Manfaat, tujuan, dan fungsi seni
rupa modern tersebut antara lain:

 Seni rupa modern memberikan warna baru dalam pemenuhan kebutuhan fisik dan psikis manusia.
Kebutuhan fisik manusia dipenuhi oleh munculnya bentuk-bentuk dan desain arsitektur baru dan seperti  
alat-alat transportasi, rumah, fashion, dan lain-lain. Sedangkan kebutuhan psikis manusia dipenuhi oleh
munculnya aliran-aliran seni rupa baru, misalnya dalam seni lukis atau cabang seni rupa lainnya.
 Meningkatkan kepopuleran para seniman, hal ini karena pada setiap karya yang diciptakan nama
seniman pembuatnya selalu disertakan.
 Penemuan-penemuan baru hasil eksperimen para seniman modern memberikan masyarakat
banyak pilihan dalam menentukan karya seni yang disukainya.

E.     Contoh Seni Rupa Modern

13
Untuk sejumlah contoh dari seni rupa modern saat ini terkenal dengan beberapa lukisan. Diantara
sejumlah contoh karya seni berupa lukisan diantaranya adalah:

1. Lukisan AffandiKoesoema

Lukisan Affandi ini memang cukup terkenal yang menampilkan sosok pengemis yang merupakan sebuah
pencapaian gaya pribadi yang cukup kuat.

Di dalam lukisan Affandi, memperlihatkan sesosok tubuh yang renta yaitu pengemis yang duduk dan
menunggu adanya santunan dari beberapa orang yang melewatinya.

2. Lukisan Raden Saleh

14
Lukisan ini diberi judul yaitu badai yang merupakan sebuah ungkapan khas. Dalam aliran ini, seniman
ingin menunjukkan gejolak jiwanya yang terombang ambing diantara keinginan untuk menghayati dan
menyatukan dunia ideal dengan dunia nyata yang seringkali rumit dan terpecah belah.

15
3. Lukisan KartonoYudhokusumo

Karya lukisan ini diberi judul Melukis di Taman yang memiliki corak cukup dekoratif bahkan mampu
menggambarkan jiwa lukisan tersebut.
Seluruh objek pemandangan ini digambar dengan cukup detail yang ada di depan mata maupun latar yang
cukup jauh

Jadi, itulah sejumlah penjelasan yang bisa kamu pahami dari sebuah contoh seni rupa yang ada di
Indonesia yaitu seni rupa modern.

16
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa Tradisional


Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjad bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum
tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda debgan yang ada di daerah lain, meskipun
tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan

B. Ciri-ciri Seni Rupa Tradisional


1. Teknik Pembuatan Karya masih amat sederhana (manual)
2. Bentuk hasil karyanya memiliki kepercayaan spiritual
3. Bersifat tradisional karena kebudayaan agraris dan bahari
4. Bersifat progresif yaitu adanya kebudayaan maritim
5. Bersifat Kebinekaan
6. Bersifat Kerajinan
7. Bersifat nonrealistis dan seninya bersifat perlambang atau simbol

C. Contoh Seni Rupa Tradisional


Pada bagian ini saya mengambil contok Batik Majalengka. Selain karena baru, Batik Majalengka
merupakan seni batik yang tidak kalah baiknya dengan seni batik-batik yang lain.

1. Batik Majalengka
a) Pengertian Batik Majalengka
Majalengka Kota Majalengka memang lebih dikenal sebagai Kota Angin. Namun, Majalengka
yang merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat, kini mempunyai ikon batik yaitu batik khas
Majalengka. Majalengka ingin mengembangkan batik yang menunjukkan ciri atau identitas budaya
lokalnya yang khas. Budaya batik di Majalengka ini dipelopori oleh Hery Suhersono, seorang seniman
bordir. Ia menciptakan batik Majalengka terinspirasi pada keadaan alam seperti hewan dan tumbuhan,
artefak-artefak sejarah, kultur, potensi daerah, serta cerita rakyat ataupun legenda yang hidup di kalangan
masyarakat Majalengka. Semua hal itu tertuang dalam motif batik yang menggambarkan budaya lokal
Majalengka.

Motif yang didesain dalam batik ciri khas Majalengka diambil dari sejarah para leluhur Majalengka.
Didalam motif batik khas Majalengka ini terdiri dari beberapa gambar seperti kujang, mahkota, dan buah
maja masing-masing mempunyai arti tersendiri.Seperti lambang kujang yang merupakan lambang dari
kerajaan Padjadjaran, pada waktu itu kerajaan Sindangkasih memiliki hubungan erat dengan kerajaan
padjadjaran dimana putra mahkota kerajaan Padjajaran mempersunting purti dari kerajaan sindangkasih.
Mahkota sendiri merupakan mahkota simbarkencana yang dikenakan ratu dari kerajaan Singdangkasih.
Sementara buah Maja merupakan salah satu buah yang menjadi kekhasan kerajaan sindangkasih, yang
sekarang dijadikan sebagai nama Kabupaten Majalengka.

17
b) Motif Batik Majalengka
Motif-motif Batik Majalengka yaitu, Simbar Kencana, Nyi Rambut Kasih, Kota Angin, Gedong
Gincu, dan Lauk Ngibing. Kesemua corak itu merupakan kekhasan dan produk asli Majalengka.

Motif Kota Angin bersumber dari julukan Majalengka sebagai Kota Angin, karena angin kencang
yang selalu berhembus di kota ini sepanjang tahunnya. Motif Kota Angin, nampak lebih gagah dan
maskulin.

Motif Mangga Gedong Gincu diambil dari banyaknya pohon mangga gincu yang hampir ditemui
di tiap halaman rumah warga Majalengka. Itulah mengapa Gedong Gincu juga dinamakan menjadi salah
motif batik khas Majalengka.

Motif Lauk Ngibing mengandung arti lauk itu ikan dan ngibing itu menari, dalam bahasa Sunda
berarti ikan menari. Motif ini menunjukkan jika warga Majalengka senang memelihara ikan di balong
atau empang.

Motif Simbar Kencana, Simbar Kencana merupakan cerita rakyat Kota Majalengka, tepatnya
berasal dari Kecamatan atau dulunya dikenal sebagai Kerajaan Talaga. Simbar Kencana merupakan nama
Ratu yang memimpin kerajaan Talaga Manggung atau Sindangkasih.

Motif Nyi Rambut Kasih diambil dari nama salah satu tokoh sejarah Kota Majalengka. Corak Nyi
rambut Kasih memiliki keunikan dan kelembutan sendiri, bahannya lebih halus dan elegant.

c) Tokoh Pelopor Batik Majalengka


Kelima motif batik adalah ciptaan Herry Suhersono, dan telah mendapatkan perlindungan hak
kekayaan intelektual. Selain membuat batik, Herry juga terkadang menggabungkan batik dengan bordir,
sehingga menghasilkan Batik Majalengka yang unik, bagus, menarik, dan artistik. Batik Majalengka tak
hanya dalam bentuk kain dan baju, batik khas Majalengka juga tersedia dalam bentuk kaos, hal tersebut
mengikuti selera pasar yang ada. Masyarakat masih memandang batik itu sebagai sebuah pakaian yang
formal bahkan kolot. Batik Majalengka tidak hanya menyediakan batik dalam model yang tradisional.
Batik Majalengka juga bisa ditemukan dalam berbagi macam, diantaranya kaos, taplak dan beberapa
aksesories lainnya.

Upaya Pemerintah Majalengka pun kini kabarnya semakin giat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan
keterampilan membatik bagi masyarakatnya yang berminat untuk mempelajari dan terjun ke bisnis batik.
Anak-anak sekolah dan PNS kabupaten majalengka juga diwajibkan menggunakan batik khas
Majalengka.
Meskipun belum terkenal seperti batik yang lainnya namun keberadaan Batik Majalengka mulai
banyak dilirik oleh pecinta batik dari luar daerah. Keberadannyapun bisa menjadi daya tarik dan
kebangaan tersendiri, khusunya bagi warga Kota Angin tersebut. Sentra pembuatan batiknya berada di
Desa Enggalwangi, Kecamatan Palasah, Majalengka
Pemakaian batik ini mencerminkan bagaimana kecintaan kita terhadap batik secara nasional.
Keberadaan batik saat ini tidak lagi digolongkan sebagai mode yang ketinggalan zaman. Batik
yang ada saat ini, mampu mengikuti trend mode yang ada karena beragamnya motif yang ada

18
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan seni rupa kontemporer


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada
kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
Seni rupa kontemporer dapat dikatakan sebagai sebuah wacana dalam praktek seni rupa di Barat yaitu
praktek seni rupa yang menunjuk kepada kecenderungan posmodern. Kecenderungan ini menyiratkan
wacana dalam praktek seni rupa yang “anti modern”. Hal ini disebabkan karena salah satu paradigma
kemunculan posmodern adalah paradigma yang menolak moernisme.
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu
artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama
atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan
berkembang sesuai zaman sekarang.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, hendaknya pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang apa itu seni
Kontemporer.

C. Kesimpulan seni rupa tradisional


Berdasarkan pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Seni rupa adalah
cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan
dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang,  bentuk, volume,
warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. 
Seni rupa tradisional adalah segala hal yang berkaitan dengan nilai-nilai suatu komunitas masyarakat
tertentu yang dijaga secara turun temurun kemurnian dan keutuhannya. Berdasarkan pengertian ini, karya
seni rupa tradisional dapat diartikan sebagai karya-karya seni rupa yang merupakan hasil budaya suatu
masyarakat tertentu yang telah lama hidup dan dijaga dengan baik secara turun-temurun. Yang termasuk
karya seni rupa jenis ini diantaranya adalah batik tulis jenis keraton, ukuran Toraja, patung suku Asmat,
dan sebagainya.

    Kesimpulan seni rupa modern


Sebagai penerus seniman seni rupa modern, sebelum kita mengekpresikan rekaman objek yang kita
tuangkan  pada kanvas  kita harus perhatikan apakah sudah memenuhi ciri – ciri dan unsur modernnisme (
desain dan seni rupa ). Untuk ciri - ciri seni modern : Konsep penciptaannya tetap berbasis pada
sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas, Tidak terikat pada
pakem-pakem tertentu, Minimalis, Rasionalitas/Rationality, Dominan bentuk-bentuk geometris,
Tidak ada unsur ornament, Universal, Fungsionalitas
diprioritaskan,Orisinalitas/kemurnian/purity, Penguatan dalam konsep, Kreativitas, Memutus
hubungan dengan sejarah. Unsur – unsur modernnisme : Eksperimen, Pembaruan (Inovation),
Kebaruan (Novelty), Orisinalitas.
Disamping itu mengenai aliran – aliran seni rupa yang perlu kita perhatikan yaitu : Aliran Neo-
Klasik, Aliran Romantik, Aliran Realisme, Aliran Naturalisme, Aliran Impresionis, Aliran

19
Ekspresionisme, Aliran Fauvisme, Aliran Kubisme, Aliran Abstraksionisme, Aliran Futuris, Aliran
Dadaisme, Aliran Surealisme.

20

Anda mungkin juga menyukai