DI SUSUN OLEH :
NIM : 42321110016
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya kepada Tuhan, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada saya, sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Seni Abstrak Geometris Kubisme” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing
mata kuliah “Sejarah Desain”, Saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing,
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. atas kerjasamanya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Saya berharap, dengan membaca
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendukung dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang
dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu
menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap,
penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini
dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing
Bentuk2 karyanya menggunakan bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut,
kubus, lingkaran). Seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya
menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar poster.
Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque
menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa
3
Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga
pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang
mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans.
Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru.
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan yang dapat di rangkum dalam Makalah ini ialah ;
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Desain Seni Kubisme
Kubisme pada awalnya muncul pada tahun 1907, saat Picasso mulai menggunakan
gaya tersebut di dalam karyanya yang berjudul “Demoiselles D’Avignon”. Karya
tersebut sebagai prototipe atau sebuah karya dari pra-Kubisme. Di dalam karya
tersebut, telah tampak berbagai macam ciri-ciri dari aliran Kubisme seperti distorsi
yang radikal di area hidung, latar yang terpecah atau terfragmentasi, dan posisi mata
yang sedikit janggal tapi dapat memberikan ekspresi artistik. Georges Braque yang
melihat lukisan tersebut di studio Picasso merasa tertarik dan menanggapi gaya yang
dipakai oleh Picasso dengan mengeksplorasi gaya yang mirip atau serupa.
Istilah kubisme ini pada dasarnya berasal dari komentar yang dibuat oleh salah satu
kritikus seni yang bernama Louis Vauxcelles saat melihat beberapa lukisan karya
Georges Braque yang dipamerkan di Paris pada tahun 1908. Ia menjelaskan lukisan
Braque dengan menyederhanakan objeknya menjadi sebuah bentuk geometris.
Sehingga terlihat ke kubus-kubusan. Istilah itulah yang akhirnya menyebar saat aliran
Kubisme semakin memperoleh perhatian masyarakat umum.
Kubisme sendiri bisa dikatakan mendapatkan pengaruh dan inspirasi dari karya-karya
dari Paul Cezanne. Sampai salah satu fase awalnya disebut dengan Cezzanian
Cubism. Karya buatan Cezanne sudah tidak lagi memperhatikan perspektif yang
akurat. Sehingga karya yang Ia buat tidak mempunyai perspektif yang konsisten.
Bahkan beberapa objek terlihat ganjil karena tidak ada perspektif yang jelas. Akan
5
tetapi itu merupakan salah satu hal yang membuatnya terlihat lebih menarik daripada
dengan karya klasik yang ada di masa itu telah dianggap terlalu datar.
Pablo Picasso juga terinspirasi oleh topeng-topeng yang berasal dari suku Afrika.
Gaya yang dipakai untuk membuat topeng tersebut sangat tidak realistik dan tidak
natural, penuh distorsi tapi tetap menghadirkan citra manusia yang hidup. Pada saat
itu Picasso sempat berkata: “Wajah terdiri dari mata, hidung dan mulut yang dapat
didistribusikan dengan cara apapun sesuai dengan keinginan Anda”. Itu artinya, bisa
saja kita menggambar atau melukis mulut di atas hidung dan mata berada di bawah
hidung, bila kita menginginkannya. Itu merupakan salah satu cara pandang Kubisme
yang penting untuk dipahami.
6
melalui papier colles, yaitu teknik kolase kertas yang ditemukan bersamaan dengan
pengamatannya terhadap Kubisme di tahun 1912.
Pada awalnya, Picasso dipengaruhi oleh Henri Rousseau dan Paul Cezanne, sampai
seni prasejarah dan juga kriya-kriya dari suku Afrika. Picasso banyak meminjam
struktur dan juga imaji. Pengaruhnya tersebut telah berhasil membawanya menuju
Kubisme. Dimana Ia mendekonstruksi konvensi perspektif mapan alat Renaisans.
Lalu merevolusi sikap seniman pada gambaran bentuk dan juga ruang.
7
Kubisme awal, tapi selanjutnya Ia mengarah ke arah Kubisme yang baru. Sebagai
salah satu anggota dari kelompok seniman avant-garde di Paris, Gris mengadaptasi
eksperimen yang dilakukan oleh Pablo Picasso dan Georges Braque. Lukisan-lukisan
yang dimiliki oleh Gris cenderung unik, berbeda dengan seniman lain. Sebab, latar
belakangnya adalah ilustrator. Maka dari itu, Gris sudah terbiasa bermain dengan
elemen desain yang umumnya digunakan untuk membuat gambar komersial.
Berbeda halnya dengan Kubis lainnya, tujuan utama Gris yaitu untuk memanjakan
mata. Seperti yang diungkapkan oleh seniman tersebut, ‘Saya lebih suka emosi yang
memperbaiki aturan’. Terlepas dari perlakukannya yang radikal terhadap ruang dan
juga objek, komposisi Gris tetaplah seimbang. Dimana palet yang dipilih merupakan
warna-warna yang terang dan subjek yang kerap digunakan adalah tema avant-garde.
Seperti halnya Picasso dan Braque, Gris juga mulai menempelkan kertas koran dan
juga iklan ke dalam karya-karyanya. Adapun ciri khas yang ada di dalam teknik
kolase yaitu Ia akan meninggalkan potongan iklan ataupun koran yang lebih besar,
seakan-akan tetap ingin menjaga integritas informasi keasliannya.
8
3. Menyederhanakan objek menjadi mirip dengan bentuk geometris (hidung
seperti segitiga, siku seperti trapesium, dsb).
Ini merupakan fase dari aliran Kubisme yang masih secara mentah
terinspirasi dari karya-karya Cezanne. Pandangan retrospektif terhadap Cezanne
banyak mengilhami para seniman untuk mengambil sisi positif dari karya-karya
mereka. Salah satunya yaitu kebebasan perspektif yang bisa membuat sebuah karya
menjadi lebih dinamis dan tidak hanya mengimitasi alam saja.
Kubisme pada fase ini berkembang dengan cara yang cukup sistematis. Karya
yang didasarkan pada observasi objek dalam konteks latar belakang dan juga
eksplorasi melalui berbagai sudut pandangnya. Picasso dan juga Braque membatasi
subjek mereka pada genre potret tradisional dan juga still life. Selain itu, mereka juga
membatasi palet pada warna bumi dan juga abu-abu yang dimatikan. Hal itu
bertujuan untuk mengurangi kejelasan antara bentuk figur dan objek yang
terfragmentasi.
9
geometris datar yang saling bertumpuk. Disinilah Kubisme menjadi dekat dengan
abstrak formalistik, karena bentuk nonrepresentatif geometris hampir mengontrol
semua elemen karya seni.
10
rapi dengan menggunakan objek yang vertikal bertumpu di tumpuan horizontal ikut
membantu dalam menyeimbangkan lukisan tersebut.
11
2.2.3 Harlequin with a Guitar Oleh Juan Gris
Lukisan tersebut merupakan karya favorit mentor Gris, yaitu Picasso. Harlequin
merupakan sosok karakter utama di commedia dell’arte atau teater topeng yang berasal dari
Italia pada abad ke-16 dan seorang penipu yang memiliki kecenderungan untuk bertindak
semaunya sendiri. Selain itu, Harlequin juga merupakan subjek yang kerap diangkat dalam
bidang seni. Dari sini, latar belakangnya terlihat di mulut dan mata subjek yang seperti
kartun. Garis-garis grafik cerah yang menelusuri sosok dan juga kostumnya juga ikut serta
dalam memperkuat kesan poster komersial yang muncul. Selain itu, ada pula nada warna
yang hangat dan juga subjek yang akrab memberikan sebuah keharmonian.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah “Kubis” itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis
Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des
Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little
cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas
menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementara
itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus kecil). Maka
untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti
karya-karya tersebut.
Kubisme adalah sebuah gerakan seni avant-garde abad ke-20 yang dirintis oleh Pablo
Picasso dan Georges Braque. Gerakan seni ini membuat revolusi dalam lukisan dan
pahatan Eropa, dan menginspirasi gerakan sejenis dalam musik dan sastra. Cabang
pertama kubisme, yaitu Kubisme Analitis, adalah gerakan seni radikal dan
berpengaruh yang muncul antara 1907 dan 1911 di Prancis. Pada fase kedua,
Kubisme Sintetis, gerakan ini menyebar dan masih ada sampai sekitar tahun 1919,
ketika gerakan Surealisme mulai dikenal masyarakat. Kubisme telah dianggap
sebagai gerakan seni paling berpengaruh di abad ke-20.
Dalam karya seni kubisme, benda dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali dalam
bentuk abstrak—daripada menampilkan objek dari satu sudut pandang, seniman
menampilkan subjek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan subjek dalam
konteks yang lebih besar. Kadang permukaan bersilangan dalam sudut acak, sehingga
menghapus kedalaman lukisan yang jelas. Latar dan objek menembus satu sama lain
untuk membentuk ruang ambigu dangkal yang menjadi salah satu karakteristik
khusus dari kubisme.
Revolusi di dalam karya seni, sebagai upaya menciptakan bentuk-bentuk abstrak dari
berbagai benda tiga dimensi ke media lukis dua dimensi. Aliran ini
telah membongkar habis suatu pakemyang berlaku selama ini, bahwa seni lukis hanya
wadah karya dua dimensi belaka. Aliran ini jugatelah membuat shock dunia luas,
karena dengan telak telah menampar wajah kita semua,membongkar beragam hal
tabu dan tidak mungkin dinikmati dalam karya seni sesuai kriteria yang berlaku
selama ini.
13
3.2 Saran
Krirtik serta saran yang membangun saya harapkan dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah saya dikemudian hari, Terima kasih
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/24/170000579
https://id.wikipedia.org/wiki
http://haidarrahmat.blogspot.co.id/2014/03/le-corbusier-arsitek-kenamaan-
abad-20.html
15