Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SENI ARTEFAK

Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah


Sejarah Desain

DOSEN PENGAMPUH : RIFKI ASWAN, S.Pd,. M.Sn

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SALZHADINA ANGGITA

NIM : 42321110001

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya kepada Tuhan, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada saya, sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Seni Artefak” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah “Sejarah
Desain”, Saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan makalah ini. atas kerjasamanya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Saya berharap, dengan membaca makalah ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendukung dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Yogyakarta, Juli 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3

1.1 Latar Belakang................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3

1.3 Tujuan.............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4

2.1 Catholic Counter-Reformative Art (1590-1720)............................................4

2.2 Periode Prancis Pertama.................................................................................5

2.3 Art Nouveau (1890 – 1914)............................................................................6

2.4 Artefak Art Deco (1920).................................................................................7

2.5 Pop Art (Pertengahan 1950-An – 1970-An)...................................................8

2.6 Atomic Age (1950-1960)................................................................................8

2.7 Psychedelic Movement (Pertengahan 1960-An)............................................9

BAB III PENUTUP.....................................................................................................10

3.1 Kesimpulan...................................................................................................10

3.2 Saran.............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan desain dari tahun ke tahun terus berkembang, dimana pertama kali terjadi di
Negara inggris yang ditandai dengan adanya perubahan teknologi, budaya, social dan
ekonomi. Hal ini terjadi karena dengan adanya kebutuhan energy dari berbagai bangsa-
bangsa eropa pada saat itu, khususnya di bidang industry. Revolusi industry menyebabkan
tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga terjadinya pertumbuhan kota-kota yang semakin
cepat, dan juga mempengaruhi desain-desain yang terjadi sampai saat ini. Dengan terjadinya
revolusi industry ini kita dapat menciptakan berbagai gaya desain, dan menyebabkan seorang
desainer sangat berpengaruh di bidang industry guna untuk menciptakan industry itu sendiri.

Salah satu alasan terjadinya perubahan atas gaya di suatu masa berbeda dengan masa yang
lain adalah zeitgeist- ”semangat jaman”, yaitu suatu tempo pada sebuah gaya yang populer
akan mendapat perlawanan dari gaya lain untuk mencegah dominasi gaya yang tengah
populer. Gaya pada prinsipnya ialah cara menyusun atau mengkombinasikan elemen-elemen
di dalam seni, sastra, disain dan arsitektur, sehingga menghasilkan sebuah komposisi yang
bermakna (Piliang, 2003:15). Gaya dalam konteks ini, tidak sebatas persoalan visual namun
menyangkut nilai-nilai yang disimbolkan. Nilai-nilai simbolik yang direpresentasikan melalui
bentuk budaya baru.

1.2 Rumusan Masalah


Apa Saja Bentuk Artefak Atau Peninggalan Pada Masing-Masing Periode Gaya
Seni ?

1.3 Tujuan
Menerangkan Bentuk-bentuk Artefak Atau Peninggalan Pada Masing-Masing Periode
Gaya Seni.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 CATHOLIC COUNTER-REFORMATIVE ART (1590-1720)

Patung The Ecstasy of St. Teresa (1647–1652) Oleh Gian Lorenzo Bernini

L'Estasi di Santa Teresa atau Santa Teresa in estasi adalah sejumlah pahatan yang
terbuat dari marmer putih yang dipajang di Kapel Cornaro, Santa Maria della
Vittoria, Roma. Karya tersebut dibuat oleh Gian Lorenzo Bernini, yang juga
merancang latar kapel tersebut. Karya ini umumnya dianggap sebagai salah satu
mahakarya pahatan pada zaman Puncak Barok Roma. Karya tersebut
menggambarkan Teresa dari Ávila.

Ecstasy of Saint Teresa adalah patung unik karya Giovanni Bernini yang agung, yang
mencerminkan keinginan rahasia seorang biarawati yang hidup di abad ke-16.
Keunikan itu tidak hanya terletak pada sejarah penciptaan, tetapi juga pada kenyataan

4
bahwa ia mencerminkan, apa makna yang dibawanya dan apa yang "dibicarakannya".
Patung ini berlokasi di Santa Maria Della Vittoria, Roma.

Kelompok patung Ecstasy of Saint Teresa adalah salah satu kreasi terbaik dari
Bernini yang agung. Ini adalah komposisi marmer barok yang menceritakan kisah
pencerahan mistik seorang biarawati Spanyol. Sosok Teresa dan bidadari yang turun
dari surga kepadanya dalam mimpi terbuat dari marmer putih. Cahaya ilahi iluminasi
dibuat dalam bentuk sinar perunggu di latar belakang grup. Komposisi tertutup dalam
barisan tiang marmer berwarna.

2.2 PERIODE PRANCIS PERTAMA

Église de la Madeleine Oleh Pierre-Alexandre Vignon (Paris, 1890 – 1900)

L'église de la Madeleine. Gereja Madeleine (L'église Sainte-Marie-Madeleine; atau


hanya La Madeleine) adalah sebuah gereja Katolik yang menduduki posisi penting di
arondisemen ke-8 Paris. Gereja Madeleine dirancang dalam bentuknya yang sekarang
sebagai kuil untuk kemuliaan tentara Napoleon, dan kemudian dinamai untuk rekan
Yesus, Maria Magdalena. Di selatan terletak Place de la Concorde, di timur adalah
Place Vendôme, dan di barat Saint-Augustin, Paris.

5
2.3 ART NOUVEAU (1890 – 1914)

Moet & Chandon - Cremant Imperial Oleh Alphonse Mucha (1899)

Seniman semi art nouveau Alphonse Mucha membuat poster berjudul 'Moet &
Chandon - Cremant Imperial' pada tahun 1899. Poster itu dipesan oleh rumah
sampanye Moet & Chandon yang terkenal di Paris untuk memasarkan sampanye
Cremant Imperial mereka kepada publik. Poster adalah komposisi garis-garis yang
mengalir dengan elegan, warna-warna lembut, dan detail yang rumit. Dengan
menggunakan rona cokelat, merah muda, putih, dan biru, sang seniman bertujuan
untuk membuat poster dengan kecanggihan, sebuah atribut yang diharapkan akan
menarik para pecinta sampanye terbaik.

6
2.4 ARTEFAK ART DECO (1920)

Gedung Sate (1920) Oleh Ir. J. Gerber, Ir. Eh. De Roo, dan Ir. G. Hendriks
(Bandung)

salah satu Bangunan yang terkenal di Indonesia yang menggunakan Gaya Art Deco
adalah Gedung Sate. Gedung Sate ini memiliki sejarah panjang yang sudah ada sejak
masa Kolonial Belanda. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada 27 Juli 1920 yang
dihadiri oleh Johanna Catherina Coops yang merupakan putri tertua Wali Kota
Bandung dan B. Coops serta Petronella Roelofsen yang mewakili Gubernur Jenderal
di Batavia. Perancang gedung bersejarah ini dilakukan oleh beberapa arsitek Ir. J.
Gerber dari Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo, dan Ir. G. Hendriks,
dan dari Gemeente vna Bandoeng. Selain menonjolkan unsur tradisional nusantara,
Gedung Sate ini juga mengadopsi beberapa aliran arsitek pada beberapa bagian
gedung ini. Desain jendela mengusung konsep Moor Spanyol.

7
2.5 POP ART (PERTENGAHAN 1950-AN – 1970-AN)

Masterpiece Oleh Roy Lichtenstein (1962)

Masterpiece adalah lukisan seni pop tahun 1962 oleh Roy Lichtenstein yang menggunakan
titik-titik Ben-Day klasiknya dan konten naratif yang terkandung dalam balon pidato. Pada
tahun 2017 lukisan itu terjual seharga $165 juta.

2.6 ATOMIC AGE (1950-1960)

B&O BeoVox 2500 Speakers Oleh Jakob Jensen (1967)

8
Ini adalah speaker high-range tambahan baru yang dirancang oleh Jacob Jensen sebagai
bagian dari sistem Beolab 5000, Karya ini di buat di Denmark. Speaker ini dirancang untuk
menawarkan dispersi 360 derajat dari frekuensi yang lebih tinggi untuk memerangi pancaran
speaker kontemporer. Selain itu tinggi dari speaker ini hanya 11 Inci saja, Seluruh rakitan
memiliki berat 3,5 pon dan dirancang untuk bekerja dengan Beovox 5000 floor standing
speaker, yang memiliki soket dua pin khusus untuk Beovox 2500. Namun, dapat juga
digunakan dengan Beovox 3000 dan 4000 yang juga memiliki soket yang sama.

2.7 PSYCHEDELIC MOVEMENT (PERTENGAHAN 1960-AN)

Juxtapoz Magazine - Psychedelic The Poster Art Oleh Wes Wilson (1960-an)

Wes Wilson seorang seniman yang desain seni posternya membawa tipografi ke
kemungkinan yang paling mencengangkan. Dari Jefferson Airplane, Otis Redding,
dan Grateful Dead, desain Wilson adalah beberapa yang paling legendaris di
zamannya.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Karya seni Baroque juga dikenal dengan keberadaan elemen seperti lapisan awan dan
pijaran sinar matahari. Lukisan dan patung banyak menampilkan tokoh-tokoh mitologis
seperti malaikat bersayap, cerubi (malaikat cilik), dan makhluk-makhluk yang bersifat
simbolis dengan komposisi bertumpuk. Sesuai dengan tujuannya, yakni sebagai media
propaganda, seni Baroque Katolik (CATHOLIC COUNTER-REFORMATIVE ART) cenderung
bersifat monumental dan berukuran besar, serta diciptakan untuk publik.

 Revolusi Prancis, dengan ide kesetaraan yang bersumber dari idealisme akan demokrasi
Athena era Yunani Kuno, turut mengangkat pamor gaya Klasik. “Demam Klasik” ini makin
ditunjang oleh ekskavasi yang dilakukan atas kota kuno Pompeii dan Herculean, yang
peninggalannya menjadi sumber inspirasi bagi para seniman dan pengrajin masa ini.

 Masih dipengaruhi oleh Arts and Craft Movements, gaya Art Nouveau berupaya untuk
menolak realisme, dengan menghadirkan garis-garis luwes yang bersifat organik dan
repetitif dalam prinsip estetika klasik. Gaya ini menginspirasi seni dan mode modern
1895 hingga 1809. Karena gaya inilah, masa 1895-1814 dikenal dengan istilah Prancis La
Belle Époque. Sejak digagas pada 1895, gaya Art Nouveau mulai menarik minat dunia,
bahkan menjadi tema visual resmi pameran global L'Exposition Universelle de Paris yang
diselenggarakan untuk kedua kalinya pada tahun 1900. Salah satu tokoh gaya ini adalah
Alphonse Mucha, dia juga yang menciptakan poster Moet & Chandon - Cremant
Imperial.

 Art Deco merupakan gerakan seni yang menggabungkan berbagai gaya seni dekoratif
modern. Aliran yang berkembang di antara 1920 hingga 1930-an ini merupakan turunan
berbagai gaya lukisan yang berkembang pada awal abad ke-20, antara lain Kubisme,
Konstruktivisme Rusia, dan Futurisme Italia. Gaya ini tak hanya tampak dalam seni, tetapi
juga desain dan arsitektur. Nama Art Deco sendiri diturunkan dari Exposition
Internationale des Arts Decoratifs Industriels et Modernes, pameran seni global yang
diselenggarakan di Paris pada 1925. Salah satu bangunan terkenal di Indonesia yang
mempelopori seni Art Deco adalah Gedung Sate di bandung. Gedung tersebut juga
merupakan tempat bersejarah yang ada pada masa Kolonial.

 Pop Art dapat dikatakan sebagai reaksi atas gelombang manufaktur, konsumsi massa,
dan media yang marak pada dekade 1950-an. Mengikuti popularitas Abstract

10
Expressionism, Pop Art berupaya mereintroduksi citra-citra yang dapat dengan mudah
diidentifikasi dari media massa dan kebudayaan popular. Subyek seni bergerak dari
tema-tema “seni tinggi” seperti moralitas, mitologi, dan sejarah klasik, dengan
mengangkat tema-tema yang dianggap “seni rendahan”, yakni mengambil obyek-obyek
yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk karya yang
mengadopsi seni Pop Art ialah Masterpiece oleh Roy Lichtenstein yang terjual seharga
$165 juta.

 Pada dekade 1950-an dan 1960-an, banyak teknologi yang awalnya hanya digunakan
pada kalangan militer mulai dialihfungsikan atau dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sipil. Hal ini tampak dari peningkatan jumlah barang manufaktur
industrial yang cukup fenomenal, baik untuk kebutuhan domestik maupun komersial.
Untuk kebutuhan domestik rumah tangga, barang-barang seperti vacuum cleaner, mixer,
penggiling kopi, televisi, record player, pengering rambut, dan pencukur elektrik menjadi
kebutuhan standar setiap rumah ideal. kesederhanaan bentuk dan aspek fungsionalitas
produk. Rasionalitas dalam penggunaan elemen bentuk serta pertimbangan dalam
pemilihan warna dan aplikasi final sebuah produk merupakan bagian penting dari proses
desain perusahaan ini. Konsep user-friendly, dengan tampilan yang bersih dan
sederhana, merupakan hal yang menjadikan produk Braun dianggap sebagai pencapaian
monumental dalam bidang desain.

 Kata “psychedelic” sendiri merujuk pada efek yang ditimbulkan dari jenis obat-obatan
yang bersifat halusinogen, yang penggambarannya sering ditampilkan dalam poster
musik era itu. Ciri gaya Psychedelic antara lain garis-garis dan bentuk kurva yang
berulang dan warna-warna cerah ala Pop Art. Seni Psychedelic banyak mengambil
inspirasi dari berbagai sumber, mulai dari Art Nouveau, Pop Art dan Op Art, hingga seni-
seni eksotis India. Pada perkembangannya, pengaruh gerakan ini tak hanya terasa pada
seni visual saja, tetapi juga pada musik, gaya berbusana, cara berbicara, literatur, hingga
filosofi.

3.2 Saran
Krirtik serta saran yang membangun saya harapkan dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah saya dikemudian hari, Terima kasih

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki

https://www.juxtapoz.com/

https://beocentral.com/

https://www.aaronartprints.org/

https://disign-choice.com/

https://id.cultureoeuvre.com/

12

Anda mungkin juga menyukai