Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KARYA INSTALASI

Disusun Oleh Kelompok :

EKSAL RAMADHAN

MARDIANSYAH

NURUL HASANAH

HELSI RATIKA

MA AL – ISLAM RUMBIO
TAHUNPELAJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’alayang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Karya Instalasi” dengan baik tanpa adanya halangan.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang
telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.

Selain itu, saya hanyalah seorang manusia biasa menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku penyusun menerima segala kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat untuk pembaca.

Kampar, 04 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Tujuan penulisan
C. Manfaat penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni instalasi (Installation Art)


B. Sejarah Seni Instalasi

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Dafrtar Pustaka         
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang    


Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang
bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan
warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk
karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah
struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan
atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip
tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-
unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas
keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.

B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar belakang di atas, rumusan masalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud Seni Instalasi?
2. Bagaimana Sejarah Seni Instalasi?

 
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui  Seni Instala di Indonesia
2. Untuk Sejarah Seni Instalasi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni instalasi (Installation Art)

Seni Instalasi adalah karya seni yang dibuat dengan menyusun, merakit dan memasangkan
berbagai media Seni, baik dua maupun tiga dimensi sehingga membentuk kesatuan realitas dan
makna baru. Intinya, seni ini tidak membedakan berbagai jenis media karya (patung, lukisan,
dsb) lalu menyatukan dan merakitnya menjadi satu kesatuan media baru, yakni media instalasi.

Secara harfiah, instalasi diambil dari bahasa inggris, yaitu Installation yang artinya
“pemasangan” atau “menempatkan”. Sehingga Seni Instalasi berkaitan dengan pemasangan
sesuatu, yaitu karya yang akan dipamerkan.

Berbeda dengan Seni Lukis atau Seni Patung yang tinggal dipajang, Seni Instalasi harus
dipasang dan disusun terlebih dahulu karena terdiri dari banyak benda, baik komponen benda
seni, maupun benda lain diluar konteks seni rupa. Misalnya terdapat bentangan tali yang harus
diikat sedemikian rupa pada karya. Bisa juga karya harus dirakit terlebih dahulu sebelum
membentuk suatu kesatuan.

Dalam kamus Oxford, Instalasi berarti tindakan untuk menempatkan peralatan atau furnitur
pada posisi sehingga dapat digunakan. Dalam konteks umum tujuan dari penempatan
dimaksudkan agar benda dapat dipakai. Pada Seni Instalasi, tindakan tersebut dilakukan agar
karya dapat dipamerkan.

Pembicaraan komponen benda non-seni disini sangat bersinggungan dengan konsep


Readymade Dadaisme yang dipelopori oleh Duchamp.

B. Sejarah Seni Instalasi

Robert, A. (1990: 90), mengatakan bahwa Seni Instalasi di dunia pertama kali muncul pada
era aliran Pop Art di sekitar 1950-1970-an. Awal kemunculannya ditandai oleh karya Judy Pfaff
yang membuat taman bawah laut dari ribuan jenis sampah yang malah menjadi tampak fantastis
dan monumental.

Meskipun telah muncul pada tahun 1950-an, Seni Instalasi pertama kali berkembang di
Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Tokoh-tokoh lain yang memprakarsarai seni ini antara lain:
Daniel Buren, Joseph Beuys (dari Jerman), Daniel Buren (asal Prancis), Robert Irwin dan Hans
Haacke.

Kemunculan Seni Instalasi diawali oleh perkembangan salah satu teknik yang terhitung baru
dimasanya, yakni Asemblasi atau Assemblage. Asemblasi adalah teknik yang memodifikasi atau
menggabungkan berbagai objek untuk membuat kesatuan baru yang berbentuk seperti patung.
Contoh karya Asemblasi

Asemblasi sendiri berkembang sejalan dalam perkembangan aliran Kubisme. Perkembangan


aliran berikutnya seperti Dadaisme, Surealisme dan Seni Konseptual (Conseptual Art) turut
menjadi pemicu lahirnya Seni Instalasi, karena masih membawa pecahan mozaik kearifan dari
Kubisme.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Seni ini adalah produk yang dihasilkan oleh gelombang arus seni
sebelumnya, yang kini tengah menepi di pelabuhan Seni Post-Modern atau Seni Kontemporer.

Produk Seni Kontemporer

Seni Instalasi merupakan bidang Seni yang berurusan dengan kreatifitas manusia dalam ranah
yang lebih condong ke area konseptual dan termasuk dalam perjalanan Seni kontemporer yang
lahir di era Posmodern.

Buktinya, Seni ini masuk dalam ciri-ciri atau karakterisitik Seni Kontemporer seperti:

1. Berorientasi karya bebas, tidak menghiraukan sekat-sekat Seni Rupa yang dianggap
terlalu kaku dan membatasi.
2. Menggunakan media khas atau bahan alternatif apapun yang dianggap bukan media atau
alat seni dalam berkarya.
3. Adanya pluralisme dalam estetika, dan dalam prakteknya Seniman ingin mendapatkan
kebebasan untuk berorientasi pada masa depan, masa lalu ataupun sekarang tanpa suatu
tekanan apa pun.
4. Selain sibuk mengembangkan hal Internal seperti Art for Art Sake, Seni kini juga
menyentuh situasi sosial, politik dan ekonomi masyarakat yang tengah terjadi.

Perkembangan Seni Instalasi Indonesia

Seni Instalasi hadir di Indonesia ketika munculnya Periode Seni Rupa Baru yang lahir pada tahun
1975-an. Saat itu para Seniman muda seperti FX Harsono, Hardi, B. Munni Ardhi, Nyoman
Nuarta, dan Jim Supangkat ingin menampilkan karya Seni yang terbebas dari batasan-batasan
seni rupa yang ada, termasuk sekat jenis Seni seperti Seni Lukis, Seni Patung, bahkan Desain
sekalipun.

Pada masa kini, Seni ini banyak digiatkan oleh banyak tokoh Seni Instalasi Indonesia seperti
Heri Dono, Dadang Chrisanto, Tisna Sanjaya, Krisna Murti, Teguh Ostenrik dan Andar Manik.
Kategori Seni Instalasi

Mark Rosenthal (2003) dalam bukunya yang berjudul Understanding Installation Art membagi
Seni Instalasi menjadi dua kategori, yakni Filled-Space Installation dan Site-Specific
Installation.

Instalasi Filled-Space

Instalasi Filled-Space adalah Instalasi yang mengisi ruang, baik ruang nyata maupun ruang
imajiner (alam terbuka). Ketika Instalasi Filled-Space dipindahkan ke ruang lain bentuk karya
tetap sama seperti sebelumnya, dalam artian karya tidak bergantung pada ruangnya. Hampir
mirip karya Seni Patung, namun tetap tidak berdiri sendiri sebagai suatu kesatuan yang tunggal.

Instalasi Site-Spesific

Sementara Instalasi Site-Spesific adalah karya instalasi yang bergantung dan beradaptasi dengan
ruangnya. Instalasi kategori ini sangatlah kontekstual terhadap ruang, bahkan dapat
mengeksplorasi ruang yang tersedia. Maka, wujud dan makna juga akan ikut berubah ketika
karya ditempatkan di ruang yang berbeda, entah itu gedung galeri yang berbeda, ataupun ruang
alam terbuka yang berbeda pula.

Pada karya Instalasi seperti ini, sudah mulai ada kecenderungan bahwa karya Instalasi dapat
memiliki unsur eksternal baru diluar karyanya sendiri, yaitu lingkungannya. Seorang Seniman
Instalasi mendapatkan ruang baru untuk bereksplorasi dalam mengembangkan Seni ini. Ini juga
membawa kita pada kemungkinan jenis Seni lain, seperti Land Art dan Environmental Art.

Primadona Baru Seni Rupa

Seni Instalasi adalah jenis Seni Rupa yang sedang banyak dilirik oleh banyak Pelaku Seni di
dunia. Beberapa Pelaku Medan Seni bahkan berpendapat bahwa seorang Seniman muda atau
pemula tidak akan mampu menembus Galeri papan atas jika ia tidak merambah Instalasi sebagai
media seninya.

Hal tersebut disebabkan karena bentuk Seni lainnya seperti Seni Lukis dan Seni Patung sudah
terlalu jenuh. Dalam artian sudah terlalu banyak Pelukis di dunia ini dan Seni Lukis sudah terlalu
lama mendominasi dunia Seni Rupa. Bentuk eksplorasinya juga sudah dirasa sangat terbatas hari
ini.

Meskipun begitu, kenyataannya masih ada Seniman Lukis yang dapat bersaing dengan ketatnya
Medan Seni hari ini. Selain itu terdapat jenis Seni Rupa lain yang sedang menjadi primadona
selain seni Instalasi. Misalnya Seni Kriya murni/kontemporer, Seni Lingkungan, Video dan
bahkan Drawing yang seakan menjadi prequel bagi Seni Lukis.
Contoh Karya Seni Instalasi beserta Negara Penciptanya

1. Bridging, London

Sebuah instalasi publik yang terletak di salah satu jalan tersibuk di London, tepatnya
berada di atas jembatan Wormwood Street. Karya ini adalah replika dari rumah tradisional
Korea, Hanok, karya Do Ho Suh. Tujuannya untuk mengingatkan tentang sejarah migran di
London, serta mencerminkan pengalamannya dalam berpindah dari satu negara ke negara
lain.

2. Aventura Mall Slide Tower, Miami

Seniman asal Belgia, Carsten Höller, membuat sebuah karya seni berupa slide raksasa di
Aventura Mall, Miami. Memiliki tinggi 28 meter, pengunjung dapat berlomba menyusuri
slide dengan kecepatan 15 mil per jam. Material dari slide ini adalah logam, sehingga cukup
kuat untuk menahan beban, dan bagian atas yang tertutup untuk keamanan.

3. The Constellation, Abu Dhabi

The Constellation merupakan karya seni publik sebagai penghormatan terhadap Sheikh
Zayed bin Sultan Al Nahyan, seorang pemimpin dan pendiri Uni Emirat Arab yang
memperjuangkan perdamaian, toleransi, hak-hak perempuan, dan lingkungan. Dirancang
oleh seniman Ralph Helmick, karya seni ini terdiri dari 1.327 bentuk geometris yang
melekat pada 1.110 kabel. Karya seni setinggi 100 meter ini bersinar layaknya bintang di
malam hari yang diharapkan dapat membangkitkan keabadian visi abadi Sheikh Zayed yang
terus mengilhami orang-orang di UAE dan sekitarnya. The Constellation bertempat di
Pavilion bersejarah.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Seni Instalasi adalah jenis Seni yang termasuk baru, meskipun 1970-2019 itu terdengar sangat
lama. Sehingga salah satu cara terbaik untuk mempelajarinya adalah dengan membaca berbagai
Jurnal Ilmiah terbaru. Selain itu, tentu saja dengan mengapresiasinya langsung lewat menghadiri
berbagai Pameran Instalasi yang diselenggarakan di masa ini.

Hari ini, semua orang dapat membuat karya seperti gambar atau lukisan, kemudian mengunggah
fotonya ke media sosial untuk mendapatkan apresiasi langsung dari warganet. Hal ini
memberikan kelebihan sekaligus kelemahan yang menyebabkan jenis karya ini menjadi terlalu
jenuh.

Berbeda dengan Seni Lukis, membuat karya instalasi rasanya masih sulit untuk diikuti oleh
banyak orang, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki akses ke fasilitas-fasilitas ruangan
luas atau alam terbuka yang dapat digunakan sebagai ruang Instalasi.

Setelah sekian lama Seni didominasi oleh kaum-kaum elit tertentu dan tidak dapat dijamah oleh
rakyat biasa, di masa kini rasanya masih sama saja. Hanya saja kaum elit tersebut berubah
menjadi Komunitas Seni yang disebut-sebut sangat terbuka, namun kenyataannya sulit untuk
dimasuki orang baru.

Seni Instalasi juga rasanya membuat sekat baru yang membuat semua Seniman lain terpaksa
mengikuti jejaknya. Intinya, semua yang berkaitan dengan Seni Kontemporer itu masih dalam
bayang-bayang debat terbuka yang sulit untuk diikuti dan dipastikan apa substansinya.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://serupa.id/seni-instalasi-pengertian-sejarah-kategori-lengkap/
2. Atkins, Robert. (1990 ). Art Speak; Guide to Contemporary Ideas, Movements and
Buzzwords. New York: Abbeville Press.
3. Rosenthal, Mark. (2002). Understanding Installation Art: From Duchamp to Holzer.
Munich: Prestel.

Anda mungkin juga menyukai