Anda di halaman 1dari 19

RESUME

DASAR SENI DAN DESAIN

SESI : 202210750099

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Yuliarma, M.Ds

DI SUSUN OLEH

Nama : Anggun Sukma Dewi


NIM : 22075126
Prodi : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Kosentrasi : Tata Busana

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan resume dari materi tugas pertemuan 1 guna memenuhi
tugas mata kuliah dasar seni dan desain.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi agung kami,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kami
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini
kedepannya.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ni dapat berguna dan
bemanfaat untuk kita semua.

Padang, 1 Oktober 2022


BAB I

PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN SENI

Setiap karya cipta manusia yang berkaitan dengan keindahan selalu dikatakan sebagai benda
yang memiliki nilai seni. Pengetahuan tentang seni dan pemikiran mendasar tentang seni
diperlukan agar perkembangan seni terarah berdasarkan temuan tentang hakikat seni itu sendiri.
Selama ini seni dipahami oleh para seniman Indonesia merupakan way of life atau sikap
kesenimanan, bukan dianggap sebagai pengetahuan. Seni atau art awalnya berarti teknik,
pertukangan, keterampilan, yang dalam bahasa Yunani kuno disebut sebagai techne. Arti tersebut
juga berlaku dalam budaya Indonesia kuno. Baru pada pertengahan abad ke-17 di Eropa
dibedakan antara keilmuan umum (termasuk alam) dan keindahan karaya seni atau benda seni,
kemudian muncul istilah fine art (seni indah) atau high arts (seni halus dan seni tinggi). Inilah
sebabnya kemudian dikenal istilah seni pengobatan, seni memasak, seni perang, seni berdagang,
seni manajemen. Pada perkembangannya seni dikategorikan sebagai artefact atau benda
buatan manusia. Artefact kemudian dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Benda-benda yang berguna tetapi tidak memiliki nilai keindahan

2. Benda-benda yang berguna dan memiliki nilai keindahan

3. Benda-benda yang indah tetapi tidak memiliki kegunaan praktisnya.

Seni merupakan suatu wujud yang terindera, artinya suatu karya seni merupakan
sebuah benda atau artefak yang dapat dilihat, didengar, atau dilihat dan sekaligus didengar
(visual, audio, dan audio-visual), seperti lukisan, musik, teater. Secara definitif kata seni
berada di luar benda seni sebab seni itu berupa “nilai”. Jadi apa yang oleh seseorang dikatakan
indah belum tentu indah bagi orang lain.
Berbagai definisi/pengertian seni menurut beberapa ahli seni, antara lain:

1. Clive Bell, seorang filsuf seni ‘klasik modern’ yang terkenal dengan bukunya “Seni”
(1913), mengemukakan bahwa seni merupakan ‘significant form (bentuk bermakna)’.
2. LeoTolstoi (1828-1910), seorang sastrawan Rusia berbendapat bahwa seni adalah ungkapan
perasaan seniman yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa
yang dirasakan oleh sang seniman.
3. Susanne K Langer, filsuf seni Amerika mengemukakan bahwa seni memiliki tiga prinsip
yaitu ekspresi, kreasi dan bentuk seni. Karya seni adalah bentuk ekspresi yang diciptakan
bagi persepsi kita lewat indera dan pencitraan, dan yang diekspresikan adalah perasaan
manusia. Pengertian ‘perasaan’ di sini dalam lingkup yang luas adalah sesuatu yang dapat
dirasakan, sensasi fisik, penderitaan dan kegembiraan, gairah dan ketenangan, tekanan
fikiran, emosi yang kompleks yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

2. PENGERTIAN DESAIN

Desain merupakan kata baru peng-Indonesiaan dari kata design (bahasa. Inggris), istilah ini
merupakan pengilmuan kata merancang yang penggunannya dinilai terlalu umum dan kurang
mewadahi aspek keilmuan secara formal. Kemudian kata desain mulai dipergunakan di
lingkungan akademis dan profesi, yang kemudian berkembang sebagai satu istilah budaya
yang melingkupi berbagai aspek kegiatan masyarakat luas.
Istilah desain telah ada sejak tahun 1548, dalam bahasa Latin designare dalam bahasa
Perancis de-signare artinya to mark, mark out more at sign. Secara praktis desain dimaknai
sebagai menggambar sketsa sebelum merealisir gagasan ke dalam kenyataan (Webster’s
Collegiate Dictionary).
Secara etimologis kata desain berasal dari kata designo (Itali) yang artinya gambar
(Jervis, 1984). Kata desain kemudian diberi makna baru dalam bahasa Inggris pada abad ke-
17, yang dipergunakan untuk membentuk School of design tahun 1836. Atas jasa Ruskin dam
Morris, dua tokoh gerakan antiindustri di Inggris pada abad ke- 19, kata desain diberi bobot
sebagai art and craft: yaitu paduan antara seni dan keterampilan.
Di dalam dunia seni rupa Indonesia, kata desain seringkali dipadankan dengan
berbagai istilah, yaitu:
1. Kata benda : rekabentuk, rekarupa, tatarupa, perupaan, anggitan, rancangan, gagas
rekayasa, perencanaan, karya kerajinan, kriya, kerangka, sketsa ide, gambar, busana,
penggayaan, layout, ruang (interior), susunan rupa, tatabentuk, tatawarna, ukiran, motif,
ornamen, grafis, dekorasi.
2. Kata Kerja : menata, mengkomposisi, merancang, merencana, menghias, menyusun,
mencipta, berkreasi, menggambar, melukiskan, menyajikan karya, dan berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan kegiatan merancang dalam arti luas.
Desain kemudian mengalami perubahan makna yang sangat signifikan, apabila dulu desain
adalah gambar atau rancangan sebagai pemandu membuat benda yang diangan-angankan
(imagined objects), sekarang yang disebut desain bukan hanya obyek, tetapi mengambil
ungkapan Heskett ‘design is to design a design to produce a design”(Hessket, 2004 dalam
Buchori,2006). Ada empat kata desain dalam ungkapan tersebut, dan bila diurai maka kata
“desain” yang disebut paling awal merujuk desain sebagai disiplin “ilmu” yang berimplikasi
pada epistemologi. Kata desain kedua merujuk pada kegiatan (action) yang berimplikasi pada
proses mendesain dan metodologi, kata desain ketiga adalah produknya (benda atau objek)
yang berimplikasi pada keputusan dan interpretasi nilai (values) oleh si pendesain; dan kata
desain yang terahir merujuk pada munculnya suatu wacana akibat kehadiran obyek “baru”
tersebut.
Desain dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteksnya. Pada awal abad ke-
20, ‘desain’ mengandung pengertian sebagai kreasi seniman untuk memenuhi kebutuhan
tertentu dan cara tertentu pula (Walter Gropius, 1919). Dekade ini merupakan satu tahap
transformasi dari pengertian-pengertian desain sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur
dekoratif dan kekriyaan dari fungsi. Beberapa pengertian desain yang bersifat rasional
dirumuskan sebagai berikut :
a. A good directed problem solving activity (Bruce Archer, 1965)

b. Desain merupakan salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud dan merupakan
produk nilai-nilai untuk suatu waktu tertentu (Widagdo, 1993)
c. Desain adalah berbagai detil gambar, bangunan, wahana lainnya untuk pekerjaan artistik
(The American college Dictionary)
d. Desain adalah sains yang berupaya merumuskan dan mengkonstruksikan gagasan secara
ilmiah (scholarly) kedalam sistem/artefak/produk yang mengandung kegunaan praktis yang
dilandasi oleh nilai-nilai (values), yang bersifat normatif/sesuatu yang dapat diukur secara
obyektif, kuantitatif.(Buchori, 2006)
e. Desain adalah sains yang dikendalikan oleh logika dan hukum buatan manusia (artificial)
dalam mengeksploitasi unsur materi ke dalam artefak yang mengandug nilai kegunaan
praktis.(Herbert Simon)

Fakta menunjukkan bahwa perkembangan peradaban manusia banyak dipengaruhi oleh


perkembangan teknologi, dan tidak terlepas dari peranan desain sebagai faktor yang
mempengaruhinya. Namun demikian dalam dunia akademis desain belum mapan benar
posisinya, apakah desain itu secara epistemologis berada di disiplin seni, enjinering, teknologi,
atau ilmu sosial. Desain mengandung unsur seni karena adanya unsur heuristic dan estetik,
mengandung unsur sains alami karena berkaitan dengan prinsip dan sifat fisikokemikal dari
material, mengandung engineering karena pembentukan (embodiment) dari material hingga
berfungsi, mengandung unsur teknologi karena melipatgandakan kemampuan manusia, dan
ilmu sosial karena proses konfigurasi menjadi artefak dikendalikan oleh etika, moral, dan
nilai-nilai sosial lainnya.

3. KAITAN ANTARA SENI DAN DESAIN

Dilihat dari akar falsafah keilmuan sebenarnya seni merupakan disiplin ilmu induk
bagi desain, selain sains, enjiniring atau teknologi. Modernisme telah merubah nilai dan
pranata, juga dalam bidang seni dan desain. Keduanya mulai mempunyai arahnya sendiri.
Eksistensi seni dan desain dalam suatu produk memiliki keterikatan satu sama lain yang
seakan-akan tidak dapat terpisahkan. Pada suatu produk desain senantiasa memuat aspek seni,
karena selain aspek fungsi dari desain produk yang dibuat maka adanya unsur heuristic dan
estetik penting untuk diperhatikan. Seperti berbagai produk yang berkaitan dengan fashion,
interior rumah, kendaraan dan sebagainya. Adapula produk desain yang tidak
mempertimbangkan aspek seni dan hanya menonjolkan aspek fungsi. Karena penerapan aspek
seni pada produk tersebut akan menimbulkan masalah (tidak pada tempatnya/sesuatu yang
mengada-ada) berkaitan dengan fungsi benda itu sendiri. Produk-produk desain yang tidak
mempertimbangkan aspek seni dapat diamati pada produk-produk fungsional/enjiniring seperti
tiang listrik, gardu listrik, mesin-mesin, sparepart mesin dan sebagainya.
4. FUNGSI

1. Merupakan sebuah proses untuk membuat atau menciptakan objek baru.

2. Merupakan sebuah ilmu pengetahuan dan wawasan kepada manusia, supaya bisa mengerti bentuk
dalam bentuk penggambaran bidang, ruang, susunan, konfigurasi, komposisi, nilai dan sebagainya

3. Merupakan sebuah alat untuk mengkomunikasikan suatu karya cipta baru seorang desainer kepada
masyarakat umum.

4. Merupakan sebuah wadah untuk menampilkan objek-objek kepada masyarakat dengan


suatu gambaran ataupun nyata.

5. TUJUAN DESAIN
1. Untuk menyesuaikan hasil desain dengan manusia sebagai pemakainya dan menyadari
manfaat dan keterbatasan kemampuan yang dimilikinya.

2. Jika dipadukan dengan unsur seni ndan teknologi tujuannya untuk mencapai
keamanan, kenyamanan, dan keindahan.

3. Desain diciptakan untuk meningkatkan, efisiensi, produktivitas, dan kualitas kehidupan


manusia.

6. JENIS DESAIN
1. Desain Grafis
2. Desain Interior

3. Desain Arsitektur

4. Desain Produk

5. Desain Busana

7. JENIS DESAIN BUSANA


1. Desain struktur

2. Desain hiasan
8. MANFAAT DESAIN
1. Mempermudah dalam proses menyajikan suatu pekerjaan (Mempercepat proses pengerjaan)

2. Mampu menghadirkan produk sesuai yang diinginkan oleh pengguna


3. Desain yang tepat mampu meningkatkan kepuasan masyarakat dalam penggunaanya, kepratisan,
ergonomi

4. Dapat menyampaikan pesn dalam bentuk grafis

5. Tempat mengungkapkan perasaan.

6. Memberikan hasil produk yang lebih menarik dan indah.

9. UNSUR-UNSUR DESAIN
1. Titik
2. Garis
3. Arah
4. Bentuk
5. Bidang
6. Ruang
7. Bahan
8. Motif
9. Warna
10. Value
11. Tekstur
10. PRINSIP DESAIN
1. Simplisity
2. Harmoni
3. Ritme
4. Kesatupaduan
5. Balance.
6. Aksentuasi
11. KONSEP RANCANGAN
1. Estetis
2. Fungsional
3. Ergonomis
4. Ekonomis

12. JENIS DESAIN


1. Desain struktur
2. Desain hiasan

13. SUMBER IDE DAN INSPIRASI


1. Alam/natural :
- Tumbuhan
- Binatang
2. Keramik
3. Seni budaya :
- Songket
- Ukiran rumah gadang
- Pakaian
4. Trend mode

14. PENGERTIAN MODE


Gaya hidup yang menjadi modus atau panutan pada masa tertentu dan tempat tertentu,
(gaya hidup)

15. PERUBAHAN MODE


Perubahan dalam mode disebabkan adanya dinamika yang tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat sesuai dengan perkembangan nilai yang terjadi di dalamnya. Hal itu
terjadi dapat disebabkan adanya pengaruh politik, sosial, ekonomi, dan psikologis. Keadaan
ekonomi dewasa ini sangat berperan dalam perkembangan mode
16. PROSES DESAIN
1. Menyiapkan tema dan konsep desain , analisis sumber inspirasi, Analisis mode
2. Menuangkan ide ke gambar /Membuat sketsa kegambar
3. Analisis gambar
4. Evaluasi konsep
5. FGD
6. Revisi
7. Membuat prototap
8. Uji pasar
9. Diterima pasar
10. Produk massal

17. PERALATAN MENGGAMBAR


1. Pensil 2b diruncing
2. Kertas gambar atau buku gambar
3. Pena my geel hitam
4. Pewarna piber castel lengkap warna,
5. Pewarna cat air warna : biru, kuning merah, hitam , putih
6. Palet,
7. Kuas bermacam ukuran
8. Karet penghapus

18. MACAM-MACAM GARIS


19. JENIS UNSUR-UNSUR GARIS
1. Garis
Garis adalah hasil goresan dari alat pemberi tanda pada suatu media.
a. Garis lurus

b. Lengkung, sangat lengkung

c. Variasi dari keduanya

20. PRINSIP-PRINSIP DESAIN


1. Proporsional/ ideal
Proporsi atau kesebandingan adalah perbandingan antara bagian-bagian desain secara
keseluruhan, `misalnya: ukuran dari setiap bagian-bagian motiv di lihat idealsecara keseluruhan.
2. Keseimbangan dibuat untuk menciptakan suatu keserasian dan memberi rasa seimbang/stabil.
Ada 2 macam keseimbangan yaitu keseimbangan simetris dan asimetris.
3. Irama ialah pergerakan mata yang dapat mengalihkan pandangan mata dari satu bagian ke
bagian lain, tanpa melompat. Ada 4 cara untuk membuat irama dalam membuat desain
1) Pengulangan;
2) Radiasi:
3) Peralihan;
4) Pertentangan.
4. Pusat perhatian (point of interest) dimaksudkan menampilkan sebuah bagian yang lebih menarik
dari bagian yang lain.
5. Harmoni mempunyai arti semua elemen dari sebuah desain bekerja sama menghasilkan efek
visual yang sukses.
21. MENGGAMBAR UNSUR GARIS
Jenis karakter garis dan efek psikologis pada desain

22. Bentuk
Bentuk dapat diartikan bangun (shape), sedangkan bentuk
plastis (form). Dalam dunia busana bentuk sebuah pakaian
sering disebut siluet.
Macam Bentuk:
1. Geometris
2. Naturalis

3. Abstrak

4. Dekoratif
Macam bentuk goemetris :

a.
23. Nilai konsep desain
a. Estetis
b. Fungsional
c. Ekonomis
d. Ergonomis
24. Sumber ide
a. Alam : tumbuhan dan binatang
b. Seni budaya : songket, ukiran rumah gadang dan pakaian daerah
c. Karya modern
d. Pos modern
e. keramik
25. Desain ragam hias
Desain ragam hias adalah Susunan garis, motif, warna, bahan dan teknik hias dengan memegang
prinsip desain dan mengikuti pola hias penempatan motif pada produk sehingga menghaslkan
produk bernilai estetis, fun.sional, ergonomis dan ekonomis.
26. Mode
Mode adalah gaya hidup yang menjadi modus atau panutan pada masa tertentu dan tempat
tertentu,(gaya hidup)
27. Motif ragam hias
28. Bahasa rupa desain busana
a. Menyenangkan
b. Menyakitkan
c. Gembira
d. Bingung
e. Longgar
f. Sempit
g. Pusing
29. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba suatu benda. Tekstur ada 2 yaitu tekstur alam dan tekstur buatan
30. Bahasa rupa desain busana
Visual gambar atau desain yang memberikan makna pada orang lain
a. Symbol model
b. Symbol warna
c. Symbol bentuk
d. Symbol ukuran
31. Kaidah estetika
a. Harmoni
b. Ritme
c. Balance
d. Aksentuansi/penekanan
32. Nilai desain
a. Estetis
b. Fungsi
c. Ergonomic
d. Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai