Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fazlur Rahman Denis NPM : 1806146360

Kelas : Kebudayaan Indonesia Kelas 5

Resume Kuliah Umum

Artistika dan Estetika dalam Kompleksitas Dinamika Kehidupan

Oleh : Widiya W Wardhana ( Pelukis )

Pada hari Kamis, 31 Oktober 2019, Fakultas Ilmu Kebudayaan Universitas Indonesia
menyelenggarakan kuliah umum yang bertempat di gedung IX FIB UI sebagai pengganti mata
kuliah Kebudayaan Indonesia dengan materi “Artistika dan Estetika dalam Kompleksitas
Dinamika Kehidupan” yang dibawakan oleh Widiya W Wardhana.

Widiya W Wardhana merupakan seorang pelukis yang sudah lama berkecimpung di


dunia kesenian Indonesia. Beliau merupakan seseorang yang berpengetahuan luas, mempelajar
berbagai macam bahasa, serta berkuliah di ITB. Beliau memiliki visi pendidikan untuk
membantu memperdalam pehamanan tentang ilmu kebudayaan, sehingga ketika diundang oleh
FIB UI untuk memberikan kuliah umum, ia bersedia untuk membagikan ilmunya.

Dalam kuliah umum kali ini, secara singkat ia menjelaskan tentang agenda – agenda
sebagai berikut :

a. Apakah Artistika itu?


b. Bagaimana menentukan artistik?
c. Apakah estetika itu?
d. Contoh – contoh estetika secara visual
e. Unsur – unsur estetika
f. Kesimpulan dan tanya jawab

Semua agenda yang beliau bicarakan dapat dirangkum secara singkat sebagai berikut :
Artistika adalah penilaian seni terhadap suatu objek berdasarkan perasaan kita. Artistik
dikatakan berkaitan dengan bentuk – bentuk kesenian, baik itu di dalam karya seni lukis, drama,
tari, film, dsb. Lalu, cara menentukan suatu hal atau objek bersifat artistik atau tidak adalah
dengan “melihat” menggunakan perasaan kita apakah hal atau objek tersebut memiliki seni atau
tidak.
Estetika adalah ilmu yang membahas bagaimana suatu keindahan pada suatu hal atau
objek dapat terbentuk dan bisa disadari oleh manusia, atau dapat juga diartikan kepekaan
manusia terhadap seni dan keindahan. Estetika sendiri dapat bersumber dari Tuhan atau alamiah,
seniman, karya seni itu sendiri, dan para penonton atau audience.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, terdapat perbedaan diantara
kedua hal tersebut. Artistika merupakan suatu nilai yang berasal murni dari
perasaan dan isi hati manusia sementara estetika adalah nilai yang
bersumber dari perasaan ditambah logika berpikir manusia yang
menggunakan akalnya.
Namun, meskipun berbeda, artistika dan estetika menurut Pak Widiya
saling berkaitan satu sama lain. Contoh yang dikemukakan oleh beliau
adalah mengenai rumah minimalis yang didalamnya terdapat meja dengan
kaki-kaki yang melengkung ke luar. Beliau berpendapat bahwa meja ini
tersebut artistik karena unik bentuknya namun tidak estetik karena bentuk
unik tersebut memakan banyak tempat yang tidak cocok dengan konsep
rumah minimalis.
Setiap individu memiliki persepsi yang berbeda satu sama lain dalam
menilai artistika dan estetika pada suatu karya seni. Kemudian, nilai artistika
dan estetika dari suatu karya seni menurut Pak Widiya dipengaruhi oleh
beberapa aspek seperti ekonomi, geografi, sosial, dan sejarah dari seniman
pembuatnya. Beliau mengatakan bahwa umumnya seniman dalam
menciptakan sebuah karya akan terinspirasi dari pengalaman pribadinya
yang berkaitan dengan aspek – aspek tersebut. Contoh termudah adalah
perbedaan karya seniman diantara setiap negara di dunia yang berbeda
karena terpengaruh dengan keadaan aspek – aspek tersebut di masing –
masing negara.
Kesimpulannya, mempelajari nilai artistika dan estetika dari suatu
karya seni dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan mengenai
perbedaan dantara artistika dengan estetika, mampu mengenali nilai
artistika dan estetika, dan cara kita mengapresiasi suatu karya seni beserta
para pembuatnya, yang mana saat ini hal – hal tersebut dianggap sebagai
suatu hal yang remeh dan kurang dihargai oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai