Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

SOSIOLOGI SENI
Fungsi masyarakat dalam perkembangan karya seni
SEMESTER GENAP/ GANJIL

Di susun Oleh
Nama :Vella Novelita
Nim :04200919
Kelas :2019 A/B

DOSEN PEMIMBING
YULIMARNI
MUTHIA BUDHI UTAMIS., Sn M.Sn

Kementenrian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi


Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Fakultas seni rupa dan desain
Progam studi kriya seni
2021 / 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………….……………………………………………………………................2

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………….3

PEMBAHASAN……………………………………………………………………............................5

PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………………………........................9

Daftar pustaka……………………..……………………………………………...........................10
PENDAHULUAN

Seni adalah keahlian membuat sebuah karya yang bermutu baik audio maupun
visual, seperti tari, lukisan, ukiran, lagu, dan lainnya. Seseorang yang membuat
sebuah karya seni dikenal dengan julukan seniman. seni berasal dari kata
“sani” yang berarti “jiwa yang luhur atau ketulusan jiwa”. Sedangkan,
berdasarkan kajian Eropa berasal dari “art atau artivisial” yang artinya barang
hasil sebuah kegiatan. Jika dikaitkan dengan manusia sebagai pembuatnya,
maka seniman perlu melakukan identifikasi secara nuraniah (batin) yang
memunculkan kreatifitas untuk mengekspresikan sesuatu. Hasilnya, disajikan
melalui beberapa barang estetik (indah) sebagai simbol dari ekspresi tersebut
atas budaya dan juga pemikiran subjektifnya.

Seni bukan hanya diciptakan dari satu tempat tertentu, melainkan berbagai
wilayah yang berbeda. Akibatnya, seni memiliki keragaman di setiap daerah
berdasarkan pemikiran dan kebudayaan masing-masing. Misalnya, terdapat
satu suku yang mempunyai karya seni atau kesenian berupa patung sebagai
simbol kehidupan budaya mereka. Di suku lain, sudah pasti akan terdapat
patung yang berbeda karena mereka pada dasarnya memiliki pandangan lain
dalam menghayati arti kehidupan.

seni adalah manifestasi keindahan manusia yang diungkapkan melalui


penciptaan suatu karya seni. Seni lahir bersama dengan kelahiran manusia.
Keduanya erat berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Dimana ada manusia
disitu ada kesenian. Bagaimanakah peranan seni sebagai kebutuhan seni dalam
kehidupan manusia.

Apabila kita menyimak ke masa silam dalam kehidupan manusia, kebutuhan


akan seni mempunyai peranan yang amat penting untuk mencari kekuatan di
luar dirinya yang bersifat magis, sakral dan religius, pun demikian pada masa
kini peranan seni telah merasuk ke dalam berbagai segi kehidupan manusia.

Meskipun seni sudah setua kehidupan manusia, namun masih sangat sukar
untuk dapat memberikan pengertian hanya dalam beberapa kalimat.
Sungguhpun demikian peranan seni dalam kehidupan manusia dari zaman ke
zaman mengalami perubahan. Inilah letak dari subyektivitas seni, budi manusia
tetap berdaya mencari perkembangan baru. Kebudayaan manusia berganti dan
selera perorangan serta zaman selalu berubah. Sepanjang kehidupan manusia
dari zaman es sampai kini ternyata gejala seni itu sudah ada, sehingga lahirlah
pendapat yang mengatakan, art is a old as mankind (seni berumur setua
manusia). Sudah barang tentu musti ada sebabnya, sehingga seni itu dapat
diterima dan bertahan sedemikian oleh dan dalam kehidupan bangsa-bangsa
sepanjang zaman. Disinilah seni mempunyai kegunaan dan peranan yang
dirasa dan disadari oleh bangsa-bangsa yang mengenalnya. Pernah terdapat
bangsa-bangsa yang belum dapat mengenal (menulis sejarahnya), namun
sudah sanggup menghasilkan karya-karya seni yang bernilai tinggi. Ada bangsa
yang waktu ilmu pengetahuannya masih berada di tingkat primitif, sudah
mempunyai seni yang bertaraf tinggi. Kehidupan manusia tidak terlepas dari
kesenian. Kesenian itu timbul karena manusia selalu ingin yang indah, dengan
jalan menciptakan benda-benda yang indah. Karena keindahan selalu
menimbulkan kebahagiaan dan sebagai kodratnya, manusia ingin bahagia.
Sejak zaman pra sejarah manusia sudah mengenal kesenian mendahului lain-
lain bentuk kebudayaan.
PEMBAHASAN

Seni sebagai unsur budaya tentu saja mempunyai fungsi dan peran yang
berbeda dengan unsur budaya lainnya. Kaum fungsionalis mengatakan bahwa
segala sesuatu akan dipertahankan keberadaannya jika se suatu tersebut
masih fungsional. Seni dan juga hasil kegiatannya masih ada hingga sekarang
karena seni masih fungsional bagi kehidupan manusia. Demikian juga
keberadaan benda ciptaan manusia lainnya tetap dipertahankan karena
dianggap masih bermanfaat atau masih fungsional. Fungsi seni tentu berbeda
dengan fungsi benda ciptaan manusia lainnya yang dikategorikan sebagai
benda bukan karya seni. Membedakan antara karya seni dengan karya lainnya
hanya berdasarkan fungsinya tentu saja tidak cukup karena fungsi itu sendiri
juga bermacam-macam. Seni ada yang berfungsi estetis dan ada juga yang
berfungsi non-estetis, demikian juga karya non-seni.

Seni adalah keterampilan manusia di dalam memberi rangsangan yang


memuaskan terhadap pengalaman estetis. Definisi seni tersebut terkesan
hanya terfokus pada persoalan pengalaman estetik dan persoalan bagaimana
cara membangkitkannya. Tentu saja definisi tersebut menghilangkan sebagian
ciri khusus yang bisa membedakan antara seni satu dengan seni lainnya.
Misalnya, tidak semua karya seni dibuat untuk membangkitkan pengalaman
estetik penonton tetapi ada yang hanya untuk berekspresi diri atau untuk
propaganda politik, moral, atau agama. Dengan demikian fungsi seni
sepertinya memang tidak jauh berbeda dengan fungsi benda biasa atau benda
non-seni.

Karya seni tercipta melalui proses dialog antara seniman dan penonton. Seni
adalah alam (nature) yang telah mendapat sentuhan tangan manusia. ‘Ars
homo additus natura’. Seniman adalah orang yang telah dipercaya sebagai
pencipta karya seni. Penonton adalah orang atau beberapa orang yang telah
memberi kepercayaan terhadap seniman untuk mencipta karya seni.
Seseorang dipercaya sebagai seniman tentu saja bukan karena faktor genetik
tetapi karena kredibelitasnya dan kepandaiannya. Demikian juga soal ilmuwan,
sebutan tersebut bukan karena keturunan tetapi karena kredibelitas dan
kepandaiannya. Jadi antara seniman dan ilmuwan tidak jauh berbeda yaitu
orang-orang yang memiliki kepandaian dan kredibel. Seniman kecuali pandai
juga dipercaya sebagai orang yang bisa menemukan ‘keindahan’. Demikian
juga ilmuwan kecuali pandai juga dipercaya sebagai orang yang bisa
menemukan atau mencari ‘kebenaran’. Seniman hidup dalam dunia
keindahan, sedangkan ilmuwan hidup dalam dunia kebenaran. Dunia seni
dengan dunia ilmu adalah dua hal yang berbeda meskipun objeknya seringkali
sama. Arsitektur atau bangunan pada sisi tertentu bisa disebut sebagai karya
teknologi atau juga ilmu, tetapi pada sisi yang lain bisa disebut sebagai benda
seni. Karena ilmu berurusan dengan kebenaran dan seni berurusan dengan
keindahan maka kedua bidang tersebut akan menggunakan epistimologi yang
berbeda. llmu sudah pasti menggunakan epistimologi positivisme dan seni
biasa menggunakan epistimologi relativisme. Jika ilmu melakukan kajiannya
secara objektif empiris sesuai dengan epistimologi positivisme, maka seni lebih
mengutamakan kajiannya berdasarkan atas penafsiran subjektif atau
hermeneutik.

Fungsi Seni bagi masyarakat yakni:

Menurut Dyastriningrum, diungkapkan bahwa seni rupa menghasilkan karya


yang bisa dilihat mata dan dirasakan ketika diraba. Jika berbicara mengenai
fungsi seni rupa dalam masyarakat, setidaknya terdapat lima. 1. Berperan
sebagai sarana komunikasi 2. Wadah seseorang mengekspresikan diri dan
mendapatkan kepuasan batin 3. Menaikan tingkat harga barang ciptaan
manusia 4. Pelengkap kebutuhan hidup 5. Sebagai suatu kebanggaan
seseorang dengan bentuk hasil nyata.

Dalam faktanya, kesenian merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tak
terpisahkan. Dimana ada kesenian di situ ada manusia

Kesenian Sebagai Pembentuk Peradaban Manusia

Kesenian dalam kehidupan manusia ikut mendidik manusia dan masyarakat


menjadi beradab, agar kehidupan manusia menjadi lebih harmonis. Seni
menjadikan manusia berbudi luhur.

Sejarah telah mencatat akan prestasi-prestasi kesenian dalam peranannya


membentuk sikap budi manusia.

Karya-karya seni pada zaman primitif merupakan alat-alat yamg mampu


menimbulkan suasana magis dan misterius dalam pemujaan serta kehidupan
pada waktu itu. Juga karya-karya kesenian klasik yang puitik heroik maupun
karya-karya modern, kesemuanya memberi pengaruh yang besar dalam
peradaban manusia.

Kesenian Sebagai Kebutuhan hidup

Dalam istilah lainnya dapat diartikan sebagai seni terpakai atau applied art,
seni yang digunakan atau, dipakai atau yang lebih tepat sebagai seni terapan.
Seni ini diterapkan pada sesuatu maksud atau benda, menurut kegunaannya
tanpa melepaskan segi keindahannya.
Jadi disamping memiliki keindahan ujud, juga memiliki nilai kegunaan ujud.
Misalnya jambangan-jambangan atau guci dari tiongkok kuno, ujud serta
permukaannya dibentuk dan dihias demikian indah, tanpa menghilangkan
fungsi jambangan itu. Manusia ingin melepaskan dan mencurahkan keinginan
keindahan ke seluruh hidupnya.

Kesenian untuk Kebahagiaan Seni

Kesan untuk memberi inspirasi seni dan kebahagiaan seni, terutama kepada
seniman. Ia mengerjakan seni karena disitu ada kebahagiaan yang merupakan
kebutuhan, walaupun hasilnya nanti untuk dinikmati oleh para penonton.

Secara keseluruhan kesenian hanyalah ditujukan untuk kebahagiaan manusia,


baik kebahagiaan manusia secara materi maupun spirituil. Kesenian diciptakan
oleh manusia untuk melengkapi kebahagiaan manusia seluruhnya.

Ternyata seni mempunyai peranan dalam kehidupan manusia untuk


memenuhi kebutuhan-kebutuhan hasrat mengungkapkan atau menyatakan
perasaan pribadi mengenai aspek-aspek pokok kehidupan sehari-hari tentang
kelahiran, cinta, perkawinan, iri hati, kematian dan lain-lainnya.

Disamping memenuhi kebutuhan dalam hubungan kegiatan sosial kita


mengenai situasi politik, ekonomi, kepercayaan, menyatakan keinginan atau
tujuan bersama, menyusun komunikasi antar individu, mempengaruhi situasi
masyarakat dan lain-lainnya. Juga memenuhi kebutuhan fisik seperti gedung,
alat pengangkutan, alat penyimpanan, bahan pembungkus.

Jadi peranan seni dalam kehidupan manusia merupakan suatu cara atau usaha
hasil budi manusia untuk mencapai tujuan, kebahagiaan atau kesejahteraan.
Inilah kenyataan tentang suatu gejala aktivitas manusia yang dinamakan seni
PENUTUP

Kesimpulan
Seni dan juga hasil kegiatannya masih ada hingga sekarang karena seni masih
fungsional bagi kehidupan manusia. Demikian juga keberadaan benda ciptaan
manusia lainnya tetap dipertahankan karena dianggap masih bermanfaat atau
masih fungsional. Fungsi seni tentu berbeda dengan fungsi benda ciptaan
manusia lainnya yang dikategorikan sebagai benda bukan karya seni.
Membedakan antara karya seni dengan karya lainnya hanya berdasarkan
fungsinya tentu saja tidak cukup karena fungsi itu sendiri juga bermacam-
macam. Seni ada yang berfungsi estetis dan ada juga yang berfungsi non-
estetis, demikian juga karya non-seni.

fungsi seni rupa dalam masyarakat, setidaknya terdapat lima.

1. Berperan sebagai sarana komunikasi

2. Wadah seseorang mengekspresikan diri dan mendapatkan kepuasan batin

3. Menaikan tingkat harga barang ciptaan manusia

4. Pelengkap kebutuhan hidup

5. Sebagai suatu kebanggaan seseorang dengan bentuk hasil nyata.

Jadi peranan seni dalam kehidupan manusia merupakan suatu cara atau usaha
hasil budi manusia untuk mencapai tujuan, kebahagiaan atau kesejahteraan.
Inilah kenyataan tentang suatu gejala aktivitas manusia yang dinamakan seni
DAFTAR PUSTAKA
Prinada.Yuda,2021, Fungsi seni dalma kehidupan masyrakat,
https://tirto.id/apa-itu-seni-dan-fungsinya-dalam-kehidupan-masyarakat-
gaF7,20
Rodhi,2014, Fungsi seni bagi kehidupan manusia,
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article/download/8872/58
11
Purwantoro.Agus,2005, Peranan seni dalam kehidupan manusia,
http://www.smk4-padang.sch.id/mod.php?
mod=publisher&op=viewarticle&cid=6&artid=46
Dyastriningrum dalam Antropologi (2009:5)

Anda mungkin juga menyukai