KONSEP SENI
DISUSUN OLEH :
NAOMI SIREGAR DONGORAN
KELAS 10 TATA BOGA
A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-
masing suku bangsa memiliki keanekaragaman seni budaya tersendiri. Di setiap seni budaya
tersebut terdapat nilai-nilai sosial yang tinggi. Pada kondisi saat ini seni dan kebudayaan mulai
ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu akan seni dan kebudayaannya sebagai
jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman seni budaya Indonesia
secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat
Indonesia yang suka meniru. Dalam menjaga kelestarian seni budaya Indonesia tersebut banyak
cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan yang ada. Jangan
sampai di saat seni budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai-
nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang
semakin lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya
Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan anak
remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan seni budayanya kini
terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman.
Perkembangan zaman era Globalisasi sekarang ini amatlah pesatnya sehingga membuat
kita sering takjub dengan segala penemuan-penemuan baru disegala bidang. Penemuan-
penemuan baru yang lebih banyak didominasi oleh negara-negara Barat tersebut dapat kita simak
dan saksikan melalui layar televisi, koran, internet dan sebagainya yang sering membuat kita
geleng-geleng kepala sebagai orang Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai
penemuan orang-orang Barat tersebut. Penemuan-penemuan baru tersebut merupakan sisi positif
yang dapat kita ambil dari negara-negara Barat itu sedangkan di negara-negara Barat itu sendiri
makin maju dan modern diiringi pula dengan bebasnya mereka dalam bertindak dan berperilaku
dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membudaya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya tersebut hampir dapat kita
saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya seni dan kebudayaan
orang-orang Barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-
norma ke timuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja
yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang Barat. Seni dan Kebudayan-kebudayaan Barat
tersebut dapat kita mulai dari pakaian dan mode, musik, film sampai pada pergaulan dengan
lawan jenis.
B. Rumusan Masalah
Hal-hal yang akan penulis uraikan dalam penulisan makalah tentang seni dan budaya
indonesia yaitu:
1. Apa pengertian dari seni?
2. Apa saja pembagian seni?
3. Apa fungsi dan nilai seni?
4. Bagaimana konsep seni ditinjau dari aspek fisik, isi, estetika?
5. Apa saja kegiatan berkarya seni?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulis membuat makalah tentang seni dan budaya di Indonesia adalah untuk
memenuhi dan melengkapi tugas yang di berikan di mata Kuliah Seni Budaya. Selain itu tujuan
penulisan makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan pembaca dan agar masyarakat mau
melestarikan seni dan kebudayaan di Indonesia yang telah di warisi leluhur kita terdahulu kelak
dikemudian hari.
D. Manfaat Penulisan
Penulis membuat makalah tentang seni dan budaya Indonesia ini manfaatnya yaitu agar
kita dapat mengenal seni dan kebudayaan kita lebih dalam, dapat menambah pengetahuan kita
serta melestarikan semua kebudayaan yang ada di Negara kita.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Seni
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari
ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga
dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni adalah suatu cara dari diri kita sendiri untuk mengekspresikan sesuatu, yang mungkin
tidak dapat kita ungkapkan dengan kata-kata dan bisa dengan musik, bisa dengan lukisan, bisa
dengan tarian sesuai dengan cirikhasnya.
Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “sani” yang artinya
“Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Dalam bahasa Inggris dengan istilah “ART” (artivisial)
yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan.
I. Konsep Seni ditinjau dari aspek fisik, isi, estetika dan nilai
1. Aspek Fisik
Seni sebagai segala bentuk yang memiliki nilai keindahan adalah pengertian yang dipahami oleh
masyarakat pada umumnya. Seni jika dipandang dari segi bentuk dan dimensinya terdapat karya
seni dengan dua dimensi dan tiga dimensi.
a. Pada karya dua dimensi, suatu yang nampak datar juga mempunyai kesan-kesan
volume, kedalaman dan ruang, namun itu hanya tipuan pandang semata. Karya
seni dua dimensi disebut semi visual, karena diserap oleh indra penglihatan.
Karya Seni Rupa 2 Dimensi hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya
yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja. Contohnya, seni lukis, seni
grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
b. Karya seni tiga dimensi disebut juga karya seni spasial , karena terdapat tiga
dimensi yang harus benar-benar diperhatikan. Dalam seni tiga dimensi, pelaku
seni melibatkan indra gerak dan raba.
2. Aspek isi
Aspek isi atau ideoplastik adalah ide atau gagasan atau tema atau makna (meaning) dari
bentuk karya seni. Isi atau makna suatu karya seni rupa sangat bergantung pada persepsi
penikmat atau publik seni.
Pada awalnya, banyak peneliti yang masih membagi persepsi pada tiga fase yaitu,
persepsi - kognisi - intrepretasi dan evaluasi. Hal ini berbeda dengan pandangan umum pada saat
ini, bahwa pada satu tahapan terdapat aspek aspek yang berbeda, sehingga garis stimuli-respon-
tindakan tidak bersifat linier. Outline membantu asosiasi agar terjadi proses persepsi. Konsep
outline (Jerman;Gestalt) pertama kali disajikan dalam ilmu psikologi oleh Christian von
Ehrenfels pada tahun 1890. Ia mengarahkan perhatiannya pada kenyataan bahwa untuk mengerti
sebuah komposisi, keseluruhan outline lebih penting daripada bagian. Jika urutan komposisi
diubah menjadi susunan baru, semua komposisi akan menjadi sesuatu yang lain tetapi
keseluruhan outline dari komposisi tersebut tetap sama.
Ketika seniman sedang menarik outline, bagian bawah sadar ternyata mematuhi aturan
aturan tertentu, yang dikenal dengan hukum-hukum Gestalt. Sebagai contoh, ketika manusia
melihat sebuah figur yang tidak sempurna, akan dilengkapi menjadi figur yang dapat dikenal
(asosiasi). Manusia cenderung untuk melengkapi bagian bagian yang tidak lengkap berdasarkan
kemiripan gambaran dalam memorinya.Tanda tanda yang dekat satu sama lain cenderung
bergabung dalam pikiran untuk membuat kesatuan yang lebih besar. Jika terdapat kemiripan
pada beberapa tanda, maka tanda-tanda tersebut akan saling bergabung membentuk satu
kesatuan.
3. Aspek estetik.
Pada saat ini, mainstream dari penelitian estetika lebih melihat keindahan bukan sebagai
sifat dari objek itu sendiri, tetapi sebagai hasil sensasi atau interaksi antara persepsi dan objek.
Terdapat beberapa sudut pandang dan sikap manusia terhadap keindahan. Pada masa Yunani,
kemudian pada abad pertengahan, keindahan ditetapkan sebagai bagian dari teologi. Pada abad
pertengahan di Barat, tekanan diletakan pada subjek, proses yang terjadi ketika seseorang
mendapatkan pengalaman keindahan. Pada zaman modern, tekanan justru diletakkan pada objek,
sehingga tampak bahwa estetika dipertimbangkan sebagai dari cabang dari sains, khususnya
filsafat dan psikologi.
Melihat hal tersebut, khususnya dalam hubungan dengan Konsep seni maka
pertimbangan estetika dalam pengolahan rupa setidaknya dapat didekati melalui :
1. Pemahaman karya sebagai objek estetik.
2. Pemahaman terhadap manusia sebagai subjek yang mengamati atau menciptakan
karya yang estetik.
Tuntutan teknik tidak satu-satunya pernyataan dalam berkarya seni. Sering dikatakan
bahwa penguasaan teknik atau ketrampilan (skill) adalah tuntutan dasar proses penggarapan ide
menjadi karya seni. Ini berarti bahwa dalam menggarap unsur-unsur estetis sebagai langkah
lanjut dalam mencipta atau dalam menentukan azas-azas estetik, seniman perlu ditunjang dengan
kemampuan teknik atau ketrampilan. Bahkan kemampuan teknik itu sendiri saling berpengaruh
dengan azas atau prinsip estetis.
Kemampuan estetika adalah kemampuan mencipta nilai-nilai keindahan untuk karya seni
sesuai dengan pengalaman artistik seorang seniman. Pada pemanfaatan karya seni, melekat
pengertian sikap estetik.
Berawal dari perbedaan pengertian keindahan, lahirlah teori obyektif dan subyektif.
a. Teori obyektif
Menurut teori obyektif, estetik adalah kesan yang terdapat pada suatu obyek atau karya
seni rupa dengan ciri-ciri, sifat, kualitas keindahan yang dihasilkan dari kesatuan unsur
seni yang digunakannya.
b. Teori subyektif
Menurut teori subyektif bahwa suatu benda atau karya seni rupa dikatakan indah bila
dapat menimbulkan perasaan puas, nikmat, kagum, dan indah menurut perasaan sseorang
yang bersifat individual.
4. Aspek Nilai
Menurut R. S. Stites, karya seni memiliki tiga nilai :
a. Nilai pakai adalah nilai ekonomi; berkaitan dengan mata uang
b. Nilai kisah adalah nilai idiil yang bisa berupa nilai religius, moral, historic
c. Nilai formal adalah nilai khiriah atau design yang merupakan nilai intrinsik pada
karya seni itu sebagai nilai seni.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Seni budaya merupakan suatu keahlian mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika,
termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi pandangan akan benda, suasana, atau
karya yang mampu menimbulkan rasa indah sehingga menciptakan peradaban yang lebih
maju
2. Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran.
3. Seni musik (instrument art) adalah bidang seni yang berhubungan dengan alat-alat musik
dan irama yang keluar dari alat musik tersebut. Bidang ini membahas cara menggunakan
instrument musik, masing-masing alat musik mempunyai nada tertentu.
4. Seni teater bisa diartikan segala keseluruhan yang mencakup gedung, pekerja (pemain
dan kru panggung), sekaligus kegiatannya (isi pementasan atau peristiwanya). Ada juga
pihak yang mengartikan seni teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan, baik di
panggung maupun arena terbuka
5. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah
konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan
estetika.
B. Saran
Sebagai seorang pelajar, kita diharuskan untuk mempelajari seni budaya dengan lebih mendalam
lagi, agar kita dapat mengapresiasi. menikmati dan sekaligus lebih mencintai seni budaya
khususnya seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri kita sendiri