Anda di halaman 1dari 8

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA

Seni rupa erat hubungannya dengan kebudayaan. Seni rupa adalah salah

satu bagian daripada ke senian. Dan kesenian merupakan salah satu unsur

universal daripada kebudayaan. Jadi seni rupa adalah salah satu bagian daripada

kebudayaan. Maka itu ia perlu di perkenalkan kepada generasi pendukungnya,

agar pertumbuhan dan perkembangannya terbinah dan terpilih secara

berkelanjutan.

Seni rupa indonesia memiliki sejarah cukup panjang. Ia telah mengalami

pasang surut silih berganti. Selama kurang lebih 350 tahun disia sia bahkan di

campakkan oleh bangsa penjajah ia pernah tengelam di bumi kelahirannya,

sehinggah kehadirannya kembali di tengah tengah masyarakat indonesia merdeka,

ia menjadi asing

A. ISTILAH ISTILAH DAN CABANG SENI RUPA

Seni rupa adalah adalah karya seni yang nampak rupa yang dapat di hayati

dengan indra mata. Maka itu kadang-kadang ia di amakan dengan seni visual,

yakni seni yang aktifitasnya erat sangkut pautnya dengan visi indrawi (mata).

Wujud-wujud visi ini sifatnya adalah lahiriah. Inilah seni rupa menurut pandangan

umum. Tetapi sebenarnya seni rupa lebih dari yang hanya bersifat lahiriah semata-

mata, yakni lebih dalam lagi dan meliputi pula visi-batiniah


Ada kalanya juga seni rupa disamakan seni plastik, yakni seni yang

mengandung arti mempunyai kemampuan kemampuan untuk diberi bentuk, yang

umumnya di buat dari benda benda atau bahan-bahan lunak seperti tanah liat, lilin,

malam, dan sejenisnya.

Itulah istilah-sitilah yang kadang-kadang di gunakan oleh publik untuk

menyebut seni rupa itu.

Seni rupa sebagai karya seni rupa dapat dibagi dan meliputi cabang-cabangnya

sebagai berikut

1. Seni bangunan

2. Seni pahat/patung

3. Seni lukis

4. Seni grafik

5. Seni kerajinan dan

6. Seni dekoratif (desain)

Perlu di ketahui di sini, bahwa pembagian yang di kemukakan di atas

hanyalah salah satu saja dari pembagian-pembagian lainnya. Pembagian ini

berdasarkan ata usia masing-masing cabang seni rupa itu. Seni bangunan di

pandang seni paling tua, kemudian seni patung/pahat, dan yang termuada

adalah seni dekoratif (desain). Pembagian ini menurt pandangan barat, sejarah

seni rupa kuno tidak mengenal seni grafik. Seni kerajinan dan seni dekoratif

(desain) di indonesia lahir bersamaan. Pembagian lain yang berdasarkan atas


pengaruh masing-masing cabang seni rupa itu, menghaasilkan penggolongan

sebagai berikut :

1. Seni mayor, yang terdiri dari :

a. Seni bangunan ;

b. Seni patung/pahat dan ;

c. Seni lukis.

2. Seni minor, yang meliputi.

a. Keramik ;

b. Barang pecah belah/kaca ;

c. Kaca timah ;

d. Mozaik dan tekstil ;

e. Enamel ;

f. Benda-benda logam/metal work ;

g. Perkakas/perabot ; dan

h. Buku buku

Adalagi yang membagi seni rupa berdasarkan atas fungsinya, sehingga

kita mengenal pembagian sebagai berikut :

1. seni murni (fine art/pure art) yang meliputi :

a. seni patung

b. seni lukis
2. seni pakai (applied art) meliputi :

a. seni kerajinan

b. seni grafik

c. seni dekoratif (desain)

d. seni banguna dan

e. seni industri

Prof. Dr. Kuncaraningrat membagi seni rupa menjadi 7 bagian, yaitu :

1. seni bangunan

2. seni patung

3. seni relief

4. seni lukis (gambar)

5. seni rias

6. seni kerajinan dan

7. seni olahraga

seni tari, seni drama (termasuk seni pedalangan dan seni film) oleh

kuncaraningrat di masukkan juga seni rupa di samping juga sebagai seni suara.

Pertumbuhan dan perkembanagan jenis jenis atau cabang-cabang seni rupa

akan berkembang terus mengikuti perkembangan/kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Kehadiran ilmu pengetahuan baru melahirkan konsep-konsep dan


wajah seni rupa baru. Dan kehadiran teknik dan material baru, melahirkan bentuk

dan gaya seni rupa baru pula.

Demikianlah kehadiran seni rupa di tengah-tengah kehidupan manusia,

perkembangannya mengikuti perkembangan/kemajuan ilmu pengetahuan,

tekno;ogi dan perubahan kehidupan sosial lingkungannya

SENI RUPA INDONESIA SEBAGAI UNSUR KEBUDAYAAN

NASIONAL

Sepanjang sejarah kehidupan seni rupa indonesia dari masa pra-sejarah

hingga dewasa ini kita menemui beraneka jenis karya seni rupa indonesia yang

berasal dan tersebar di seluruh daerah indonesia. Karya-karya seni rupa itu

merupakan cermin dari aliran-aliran pemikiran orang/masyarakat yang hidup pada

zaman itu,sehingga melalui karya-karya seni rupa itu kita dapat mengetahui

konsepsi-konsepsi pikiran orang/masyarakat dari daerah dan masa karya-karya

seni rupa itu di temukan.

Oleh karena masing-masing zaman dan daerah memiliki aliran aliran pikiran yang

berbeda, maka lahir pula karya seni rupa yang berbeda. Masing-masing daerah

dan zaman dan memiliki karya seni rupa dengan cirinya masing-masing.

Demikianlah misalnya kita mengenal karya seni rupa primitip (dari zaman/orang

primitip). Karya seni rupa budha (dari zaman budha), karya seni rupa islam (dari
zaman islam), karya seni rupa kontenporer, dan sebagainya. Masing masing

memiliki ciri-ciri tersendiri.

Sebagai gambaran/ilustrasi akan di paparkan sedikit sekilas seni rupa

primitip dan budha

Seni rupa primitip. Pandangan orang-orang primitip yang sangat sederhana

dan masih terikat pada keadaan alam sekitarnya melahirkan karya seni rupa yang

berwatak : pertama, menunjukan rasa keseraman yang menakutkan; kedua

menunjukan rasa gembira yang riang. Watak seni rupa primitip itu serba jujur,

terang dalam pemakain warna-warna dan terang dalam membuat garis-garis.

Watak atau cita-cita atau seni rupa primitip yang ke kanak-kanakan ini banyak

memberi inspirasi kepada seni modern.

Sehubungan dengan pandangan hidup orang-orang primitip yang sangat

sedrhana itu, dan masih menggantungkan diri kepada keadaan alam sekitarnya,

maka karya seni rupa yang di lahirkannya berfungsi sebagai benda sakral (punya

kekuatan gaib/magis). Karya seni rupa yang meraka buat tidak diguanakan untuk

perhiasan, tetapi menjadi perbuatan sakti. Karena itu karya seni rupa primitip

menimbulkan kesan yang mengagumkan. Karya seni rupa primitip tidak di buat

atas dasar artistik, tetapi di buat atas dasar sadar magis. Karya yang di buat tidak

sama sekali untuk karya seni, tetapi sebagai benda sakti (penolak bahaya atau

mohon keselamatan). Demikianlah seni rupa primitip itu.


Seni rupa budha. Doktrin atau ajaran budha telah mewujudkan candi

borbudur yang megah di indonesia, monumen agama budha ini merupakan

refleksi yang baik dari disiplin dan kejayaan kehidupan agama budha di indonesia

pada zaman itu. Kemegahaan bangunannya, kehalusan gaya pahatannya

memperlihatkan karakter disiplin tinggi dari ajaran agam budha aliran mahayana.

Patung budha yang bentuknya ssedaerhana dalam kedisiplinan teknik artistik

(yang merupakan juara dalam kelembutan pekerjaan), mampu mengkat nilai

spiritual yang penuh memancarkan kedisiplinan atau ketenangan bathin.

Banyak lagi karya seni rupa indonesia lainnya yang dapat dan patut kita

kaji, yang memiliki wajah/bentuk dan watak berbeda tapi menarik. Patung suku

asmat di irian, relief menarik, dari zaman hindu, hiasan dekoratif dari zaman

islam, lukisan lukisan kontenprer yang beraneka, bangunan kuno dan tradisional,

senjata-senjata tajamyang bertuah, wayang kulit yang dekoratif, ragam hias yang

kaya, dan lain sebagainya sungguh menarik baik bentuk maupun nilai

simbolis/filosofisnya.

Karya-karya tersebut sebagian tersimpandi beberapa museum di indonesia,

sebagian lagi (terutama yang bermutu) tersimpan di beberapa museum luar negeri,

sebagian lagi tersebar di beberapa daerah/tempat, dan sebagian besar rusak karena

waktu dan tangan tangan yang tidak bertanggung jawab.

Karya seni rupa indonesia adalah salah satu dari keenian indonesia. Ia

menduduki tempat yang penting dalam tugas membinah dan menumbuhkan

kebudayaan nasional yang berkepribadian indonesia.


Kebudayaan nasional biasanya diasosiasikan dengan kesenian. Dr.

Sujatmoko, rektor universitas PBB mengemukakan, bahwa kesenian merupakan

unsur budaya yang memegang peranan penting dalam usaha menggambarkan

kepribadian bangsa indonesia. Bangsa yang berkepribadian akan mudah

menumbuhkan kebudayaan nasional, atau sebaliknya

Suatu kebudayaan nasional agar dapat d dukung oleh sebagian besar dari

warganegara indonesia, maka sebagai syarat mutlat harus bersifat khas dan harus

dapat di banggakan oleh warganegara indonesia. Hal itu perlu karena suatu

kebudayaan nasional harus dapat memberi identitas kepada warganegaranya.

Oleh karena seni rupa indonesia adalah salah satu dari sub bagian

kebudayaan nasional, maka ia harus khas (indonesia) dan bermutu tinggi. Bangsa

indonesia memiliki beberapa di antarnya dari peninggalan kuno yang memiliki

ciri khas dan mutu tinggi. Karya karya ini telah terbukti dan berjasa

mengharumkan nama bangsa. Karya-karya seni rupa indonesia kontemporerpun

telah di binah dan mengarah ke arah ini. Patung buah karya

Anda mungkin juga menyukai