VISUAL NUSANTARA
disusun oleh :
BANDUNG
2020
1. Mendudukan pergeseran gaya visual dan nilai estetik dalam karya desain
sebagai bagian dari proses transformasi budaya nasional secara keseluruhan
3. Mengamati peran gaya visual pada karya desain yang telah memperkaya
peradaban bangsa diamati sebagai fenomena pemberdayaan masyarakat
Indonesia yang bermakna.
Dan dalam konteks budaya visual, istilah desain dapat dipahami sebagai
suatu aktivitas dan karya budaya yang teraga dan memiliki makna bagi
perkembangan peradaban masyarakatnya. Dengan demikian, desain melingkupi
semua hal yang berkaitan dengan budaya benda, nilai-nilai dan substansi
filosofis yang melatar belakanginya
A. Wujud Kebudayaan
1. Spiritual
Berkaitan dengan cara pandang tentang kekuatan diluar kekuasaan
manusia. Kesenian dapat berwujud gagasan-gagasan, ciptaan-
ciptaan, pikiran, ceeita-cerita dan syair yang indah.
2. Relasi Sosial
Berkaitan dengan struktur sosial dalam masyarakat tertentu.
Kesenian juga dapat berupa tindakan-tindakan interaksi berpola
antara seniman, pencipta, penonton, sponsor, dan konsumen
kesenian.
3. Artefak
Objek visual yang dibuat berkaitan erat dengan spiritual dan relasi
sosial. Semua kesenian juga berupa benda-benda indah seperti :
tenunan, candi, lukisan, dll.
B. Fungsi Seni
Seni dalam tradisi budaya modern & tradisi budaya etnik memiliki tujuan yang
sama dalam spiritualisme yakni menangkap yang illahi dalam bentuk-bentuk
imaji.
1. Masyarakat suku/tradisi/lama memfungsikan seni tradisi dan
menuangkan 'yang lain' itu benar benar hadir dalam bentuk seninya
(supernatural).
2. Masyarakat Modern/Kontemporer/Baru Seni Modern merupakan
hadirnya ‘yang lain’ itu dalam pemikiran dan penghayatan
(antroposentris).
Namun, saat ini juga banyak karya seni modern yang diangkat atau di
adaptasi dari seni tradisional yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, dengan
sedikit modifikasi dan sentuhan modern sesuai kebutuhan karya seni ini
menjadi suatu inovasi yang banyak dibuat.
Di dunia modern ini, banyak sekali hasil karya yang diadaptasi dari
seni tradisi. Contohnya seperti pengaplikasian motif nusantara pada beberapa
produk modern atau furniture. Benda pakai saat ini banyak mengangkat
motif atau budaya tradisi dari nusantara sehingga memiliki nilai jual tinggi
apabila dikelola dengan baik.
Namun, pada topik ini juga mengundang berbagai pro dan kontra terkait
ke originalitasannya. Banyak seniman atau creator di industry ini yang hanya
mengaplikasikan budaya tradisi tanpa tahu makna, atau filosofi yang terkandung
didalamnya, mereka kebanyakan hanya melakukan pengaplikasian karena
visualnaya yang bagus atau menarik dan bisa menarik daya beli konsumen.
Hal ini pun berdampak pada pengrajin original nya yang ada di suatu
daerah penghasil budaya tradisi yang asli. Contohnya Kain tenun, kain tenun di
daerah asli pembuatnya dengan motif yang sangat rumit dan pengerjaan yang
lama hanya dihargai 50.000 karena mereka tidak mengetahui bagaimana teknik
berbisnis. Dan akhirnya, banyak creator/seniman di kota kota besar yang
mengadaptasi motif tenun dan membuat ulang dalam jumlah yang banyak
dengan harga diatas +50.000 dan berhasil terjual banyak. Hal ini tidak
disalahkan, namun, kebudayaan menenun itu menjadi hilang karena tergerus
dengan kebudayaan modern yang bisa menghasilkan banyak kain tenun dalam
waktu singkat.
Hal ini berkaitan dengan persaingan pasar global, jika dilihat dari segi
ekonomi dan bisnis, memperbanyak suatu budaya tradisi lebih baik dilakukan
dengan mesin atau alat lain yang bisa mencetak banyak produk dibandingkan
dengan manual yang pengerjaannya sangat lama namun harganya sangat murah,
hal ini membuat rugi para pengrajin aslinya. Tetapi disisi lain, ranah konsumen
yang semakin meningkat dan permintaan produksi yang membludak tidak bisa
terpenuhi jika hanya mengandalkan metode original dengan menenun dengan
cara tradisional.
Hal ini masih menjadi pro kontra sampai sekarang. Namun, yang
terpenting ialah, meskipun kita mempunyai teknik modern untuk membuat
budaya tradisi seperti tenun, kita tidak boleh melupakan tradisi aslinya, jangan
sampai budaya tersebut hilang dan tidak memiliki jejak. Bagaimanapun kita
harus melestarikannya.
E. Inspirasi Visual
Banyak sekali potensi budaya visual nusantara yang bisa sukses di medan
seni lokal maupun international. Namun ada beberapa faktor yang bisa
menjadikan budaya visual nusantara ini hilang, yaitu :