Anda di halaman 1dari 6

Tugas Ujian Tengah Semester, Semester Ganjil 2021/2022

Mata kuliah Filsafat Seni

Perjalanan Sejarah Seni Pertunjukan Dari Jaman Yunani dan Romawi Kuno
Hingga Jaman Renaisance

IRRIO ARFINANDA LAKSMANA


NIM. 1600092026

Dosen Pengampu:
Andreas Sudjud Dartanto, S.Sn, M.Hum
0022057604

JURUSAN TATA KELOLA SENI


FAKULTAS SENI RUPA
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2021
Tugas 1

Pada tugas pertama ini saya telah mengumpulkan beberapa definisi pengertian dan
perbedaan makna seni tradisi, moderen, dan kontemporer berdasarkan sumber
literatur yang berbeda.

Tradisi

1. Seni pertunjukan dianggap tradisional dengan berbagai alasan, diantaranya; karena


lahir pada masa Indonesia belum merdeka; karena menggunakan dialek atau bahasa
daerah, dan punya identitas regional yang kuat karena mengambil cerita tradisional
yang sudah umum atau sudah dikenal; karena (dalam berbagai cara) punya pola
dramatik tertentu yang dapat diduga sebelumnya, dan tidak menggunakan naskah.

Lindsay, Jennifer, Klasik, Kitsch, Kontemporer Sebuah Studi Tentang Seni


Pertunjukan Jawa, Gadjah Mada University Press , 1991

2. Seni tradisi itu pada dasarnya berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya,
sesuai dengan kondisi lingkungan alam dan watak masyarakat etnik yang berbeda.
Maka pada perjalanan seni rupa ciri dasar dari tradisi seni rupa indonisia akan
berperan membentuk tradisi baru. Tradisi seni rupa lama yang bersumber pada
kebudayaan prasejarah secara berkesinambungan berperan dalam pembentukan trasi
seni rupa pada masa perkembangan kebudayaan indonesia hindu dan pada masa
kebudayaan indonesia islam.

Wiyoso Yudoseputro, Jejak-jejak tradisi bahasa rupa indonesia Lama, penerbit:


yayasan seni visual indonesia, jakarta, 2008,12.

3. Secara semantik seni "tradisi" adalah suatu genre dari masa lalu
yang secara turun-temurun diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Bahkan ada kesan seolah-olah konsep ini bersifat statis,
konservatif, menolak adanya "perubahan", atau menutup diri. Dalam
banyak hal, seperti seni pertunjukan tradisi merupakan bagian yang tak
terlepaskan dari pandangan seperti ini, yang biasanya diekspresikan
lewat berbagai bentuk upacara adat maupun upacara ritual yang bersifat sakral atau
suci. Konsep tradisi seperti itu biasanya selalu dibandingkan dengan konsep modern,
yang bertumpu pada pandangan dunia modern (modern world view) yang memiliki
sikap mental yang khas atau apoint of view, senantiasa selalu menuntut adanya
"perubahan", kreatif, inovatif, inventif, ingin merombak sifat-sifat konservatif.

Y Sumandiyo hadi
Revitalisasi tari tradisional
Yogyakarta : Cipta Media., 2018

4. Kesenian tradisional merupakan kesenian yang berlaku secara mentradisi dalam


kehidupan sosial budaya masyarakat di suatu tempat. Biasanya kesenian tradisional
merupakan media bagi masyarakat untuk berbagai kepentingan yang bersifat tradisi
pula. Sebab itu kesenian tradisional merupakan milik secara bersama oleh suatu
masyarakat. Karena itu pula musi tersebut digunakan dan difungsikan untuk
kepentingan bersama pula. Sehingga kesenian tradisional identik dengan kehidupan
masyarakat yang komunal, hidup dalam pikiran kolektif dan solidaritas kedaerahan

MUSIK TRADISI SEBAGAI SALAH SATU SUMBER


PENGEMBANGAN KARYA CIPTA
Wimbrayardi
Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang
Musikolastika jurnal pertunjukan pendidikan musik vol 1 no 1 th 2019

Moderen

1. Seni pada masa modern, di mana seni berubah menjadi sebuah wilayah yang
otonom, terpisah dari hal-hal di luar dirinya. Seni pada saat itupun menjadi sebuah
representasidari kebudayaan yang tengah berlangsung secara global, perwakilan dari
perilaku, dan cara berpikir masyarakatnya. Posmodern kemudian hadir sebagai wujud
dari sebuah perlawanan terhadap modernisme, yang memunculkan perubahan
paradigma dalam seni, yang juga merupakan manifestasi dari perkembangan
kebudayaan dan cara berpikir zamannya.
Panggung Vol. 26 No. 3, September 2016
Hal 295
Re-Interpretasi Budaya Tradisi dalam KaryaSeni Kontemporer Bandung
Karya Radi Arwinda
Kiki Rizky Soetisna Putri, Setiawan Sabana Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut
Teknologi Bandung
Tugas 2
Judul : Batik Sebagai Karya Seni Tradisi Masyarakat Yogyakarta

A. Latar belakang
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan peleburan bekas negara
Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman yang memiliki keaneka
ragaman kekayaan leluhur yang bernilai budaya tinggi mencakup kesenian,
budaya, adat istiadat, kuliner, bahasa, arsitek bangunan, ramuan, dan batik
yang menjadi favorit dan sangat dikenal oleh banyak kalangan masyarakat
Indonesia hingga mancanegara pada saat ini.
Batik telah menjadi Way of Life bagi masyarakat Indonesia (Khususny
a Jawa). Keseluruhan nilai yang terkandung dalam batik memiliki estetika, filo
sofi yang tinggi dan tak jarang dihubungkan dengan tradisi maupun kepercaya
an yang berkembang dimasyarakat, hal tersebut kini telah membentuk karakter
dan menjadi identitas dalam masyarakat yang membanggakan. Maka dari itu,
batik bukan hanya sebagai karya seni semata, namun juga sebagai ekspresi bu
daya yang berisi idealisme serta spiritualitas dalam bentuk makna simbolik.
Batik menjadi identitas masyarakat Indonesia bukan hanya masyarakat
Jawa. Batik Indonesia telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization (UNESCO), pada 2 Oktober 2009 menetapkan bah
wa batik Indonesia sebagai warisan pusaka dunia. Keseluruhan teknik, motif, s
erta budaya yang terkait dengan batik sebagai karya agung warisan kemanusia
an untuk budaya lisan dan nonbendawi.
Menilik dari hal tersebut, sangat menarik untuk membahas seluk beluk
ataupun alasan-alasan yang menjadikan seni membatik ini menjadi tradisi dim
asyarakat Jawa (Yogyakarta khususnya). Apa sajakah yang menjadikan batik y
ogyakarta ini sebagai seni tradisi yang menjadikan identitas bagi masyarakat Y
ogyakarta khususnya.

B. Rumusan Masalah
Kenapa seni batik dapat menjadi tradisi pada masyarakat Yogyakarta?

C. Pendekatan Teori
Seni tradisi

Anda mungkin juga menyukai