Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang berlandaskan sikap atau cara
berpikir dan bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma, filsafat,
adat kebiasaan yang telah dan masih ada dari masa ke masa karena terus
dipertahankan secara turun-temurun. Untuk mengetahui pengertian lebih
dalam dari tradisional, maka kita harus mengetahui istilah tradisional itu
sendiri.
Istilah tradisional merupakan turunan dari kata tradisi. Tradisi sendiri dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai “adat kebiasaan turun-
temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat, yang
berangkat dari penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada
merupakan yang paling baik dan benar” (KBBI, 2005, hlm. 1208).
Pengertian tradisi di atas sangat berkenaan dengan seni tradisional. Hal itu
karena seni tradisional masih sangat terikat pada berbagai aturan dan
pakem yang masih sangat ketat dan absolut berdasarkan adat kebiasaan
turun-temurun dari nenek moyang. Bahkan seni tradisional biasanya masih
bersifat spiritual dan relijius.
Namun demikian, seni rupa tradisional tidak akan dapat dilepaskan dari
kearifan budaya lokalnya sendiri. Sehingga berbagai daerah biasanya
memiliki karya seni rupa tradisional yang unik dan berbeda dari daerah lain.
Meskipun terkadang beberapa daerah dan budaya yang berdekatan juga
saling mempengaruhi dan terdapat tradisi yang mirip.
Pada akhirnya hukum intertekstual (kemiripan dan campuran teks antar
karya) juga turut membentuk watak budaya setempat. Dengan demikian
seni tradisional juga erat kaitannya dengan khazanah lokal budayanya.
Khazanah loka budaya sangat erat kaitannya dengan local genius.
Local Genius
Menurut Wales (dalam Poespowardojo, 1986, hlm. 30) Local genius adalah,
“the sum of the cultural characteristic which the vast majority of a people
have in common as a result of their experience in early life”. Artinya, local
genius adalah keseluruhan ciri-ciri kebudayaan yang dimiliki bersama oleh
suatu masyarakat sebagai hasil dari pengalaman mereka di masa lalu). Local
genius merupakan manifestasi dari kepribadian masyarakat, tercermin
dalam orientasi yang menunjukkan pandangan hidup dan norma lain.
Setelah menelusuri makna dan definisi dari seni rupa tradisional kita dapat
menarik beberapa kesimpulan yang dapat digunakan untuk menentukan
ciri-ciri dari seni tradisional. Sehingga kita dapat memastikan apa saja yang
termasuk pada seni tradisional. Ciri-ciri tersebut adalah:
Selain itu di gua Sulawesi Selatan terdapat juga lukisan mengenai orang
yang berlayar di lautan. Pada zaman logam (500 SM) juga terdapat pelbagai
peninggalan seni tradisional, seperti: genderang perunggu, bejana dan
beragam perhiasan yang terbuat dari logam. Selain itu banyak juga
ditemukan alat-alat pertanian hingga ke perlengkapan upacara adat.
Lukisan prasejarah di Gua Sulawesi: Orang sedang berlayar di laut. Gambar diperoleh
melalui: “Seni Rupa Indonesia dalam Masa Prasejarah”, Soedarso Sp.
Zaman Hindu-Budha juga meninggalkan banyak peninggalan karya seni
tradisional. Beragam prasasti banyak ditinggalkan oleh kerajaan-kerajaan
pada masa itu. Seperti prasasti ciaruteun (Kerajaan Tarumanegara), prasasti
kedukan bukit (Kerajaan Sriwijaya), prasasti canggal (Kerajaan Mataram
Kuno). Kerajaan pada masa ini juga meninggalkan banyak Candi yang
dibangun untuk tujuan hiasan, kuburan, spiritual (semedi), hingga ke
tempat pemandian.
Setelah masa itu Nusantara memasuki zaman Islam. Seperti zaman Hindu-
Budha, zaman Islam juga meninggalkan banyak peninggalan karya seni
rupa yang cukup beragam. Seperti seni hias, kaligrafi, wayang, hingga ke
kain batik. Zaman Islam juga meninggalkan berbagai arsitektur yang cukup
megah seperti Masjid. Beragam kebudayaan seni rupa tradisional di zaman
ini masih banyak ditemukan hingga sekarang. Bukan hanya masih ada
keberadaannya, namun juga masih dipertahankan budayanya.
1. Kain Batik
3. Kain Songket
5. Kujang
6. Berbagai Arsitektur Rumah Daerah
Seni rupa kontemporer dapat dikatakan sebagai wacana dalam praktik seni
rupa di Barat yang praktiknya menunjuk kepada kecenderungan masa
postmodern. Kecenderungan tersebut secara tidak langsung menyiratkan
wacana dalam seni rupa yang anti modern. Hal itu disebabkan karena salah
satu paradigma kemunculan posmodern adalah paradigma yang menolak
modernisme.
Berikut adalah beberapa ciri seni rupa kontemporer yang dapat kita
pastikan untuk sementara waktu ini.
Walaupun ada pemaknaan khusus dan ciri dalam wacana seni rupa
kontemporer seperti telah disebutkan di atas, arti leksikal kontemporer
yang menunjukkan konteks kekinian tidak dapat diabaikan.
Pada akhirnya seni rupa kontemporer adalah wacana yang masih dalam
tahap perkembangan dan belum memiliki ciri atau ide yang dapat
dibakukan.
1. Seni Instalasi,
2. Happening Art,
3. Performance Art,
4. Video Art,
5. Video Mapping.
Seni Instalasi
Seni Instalasi adalah karya seni rupa yang dibuat dengan menggabungkan
berbagai media baik dua dimensi maupun tiga dimensi dan tidak terbatas
pada pengelompokan jenis seni rupa (seni lukis, patung, dll) sehingga
membentuk kesatuan baru.
Seni Instalasi adalah karya seni yang dibuat dengan menyusun, merakit dan
memasangkan berbagai media Seni, baik dua maupun tiga dimensi
sehingga membentuk kesatuan realitas dan makna baru. Intinya, seni ini
tidak membedakan berbagai jenis media karya (patung, lukisan, dsb) lalu
menyatukan dan merakitnya menjadi satu kesatuan media baru, yakni
media instalasi.
Secara harfiah, instalasi diambil dari bahasa inggris, yaitu Installation yang
artinya “pemasangan” atau “menempatkan”. Sehingga Seni Instalasi
berkaitan dengan pemasangan sesuatu, yaitu karya yang akan dipamerkan.
Contoh
Seni Instalasi: Unlimited Space, oleh Esther Stocker
Berbeda dengan Seni Lukis atau Seni Patung yang tinggal dipajang, Seni
Instalasi harus dipasang dan disusun terlebih dahulu karena terdiri dari
banyak benda, baik komponen benda seni, maupun benda lain diluar
konteks seni rupa. Misalnya terdapat bentangan tali yang harus diikat
sedemikian rupa pada karya. Bisa juga karya harus dirakit terlebih dahulu
sebelum membentuk suatu kesatuan.
Meskipun telah muncul pada tahun 1950-an, Seni Instalasi pertama kali
berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Tokoh-tokoh lain
yang memprakarsarai seni ini antara lain: Daniel Buren, Joseph Beuys (dari
Jerman), Daniel Buren (asal Prancis), Robert Irwin dan Hans Haacke.
Happening Art
Performance Art
Video Art
Sebetulnya media seni ini tidak begitu baru, namun kemunculannya lebih
banyak di ‘era masa kini’ yang mengacu pada tahun 1970-an hingga
sekarang (setidaknya hingga saat artikel ini ditulis). Intinya Video Art
menampilkan gambar bergerak pada layar monitor.
Video Mapping
Video Mapping setidaknya menggabungkan dua jenis seni rupa yang salah
satunya adalah Video Art yang disorotkan menggunakan proyektor pada
jenis seni lainnya. Berbagai aspek visual pada video yang disorotkan
disesuaikan (di mapping/dipetakan) dengan jenis seni lain seperti:
arsitektur, instalasi bahkan ke seni tari dan pertunjukan. Pemetaan antara
video dan jenis karya lainnya tersebut memberikan nuansa dan perspektif
baru bagi dunia seni rupa dan seni secara umum.
Kesimpulan
Jadi, apa dan seperti apa seni kontemporer itu? Berkacalah ke dunia hari ini
dan beberapa dekade ke belakang. Jika kita melakukannya, maka semakin
jelas bahwa seni telah dipengaruhi atau dipaksa untuk ikut bersinggungan
dengan berbagai momen besar dunia meliputi:
1. internet, kemudahan dalam mendapatkan informasi memberikan distrupsi
besar-besaran terhadap semua sektor industri termasuk seni;
2. semakin berkembangnya teknologi digital yang kini mulai semakin
menyentuh dunia nyata dan tidak hanya ada di dunia maya, yakni revolusi
industri 4.0;
3. pergolakan kebebasan berpendapat dan pilihan gaya hidup mulai dari
kebebasan beragama, kesetaraan gender, keruntuhan demokrasi (berbagai
kelemahannya semakin muncul ke permukaan), dsb.
Semua itu telah memaksa seni menghadapi babak baru di zaman yang
serba cepat dan transformatif ini. Semuanya dapat tiba-tiba berubah baik
dalam segi postitif dan negatif. Bahkan, bisa jadi sebenarnya kita sedang
mengalami kematian kedua dari seni pula.
Dapat disimpulkan bahwa seni rupa kontemporer adalah seni yang sedang
dalam tahap perkembangan dan bereksplorasi tanpa henti berdasarkan
konteks yang sedang terjadi di masa kini, detik ini, ruang temporal ini,
beserta berbagai ramalan atau prakiraan masa depan dan tentunya masih
melibatkan pengaruh masa lalu yang bisa jadi diangkat ulang dalam
dialektika yang tak pernah usai.
Namun apakah berarti seni rupa modern lebih baik dari seni rupa
tradisional? Jika modern berarti terbaru atau lebih maju mengapa rentang
waktu periodenya dibatasi? Jika seni rupa modern adalah karya yang lebih
maju, Apa yang membuat karya seni rupa dianggap inovatif?
Modern secara harfiah berarti terbaru atau mutakhir, semua seni pernah
menjadi modern pada masanya. Seniman selalu mencoba teknologi baru
dalam berkarya. Teknologi dan media terbaru selalu membuka posibilitas
pada bentuk seni yang baru juga.
Bahkan penggunaan teknologi baru juga adalah salah satu jalan yang
membuka peluang untuk terbentuknya kebudayaan baru seperti
bagaimana pertamakali terbentuknya kebudayaan berkesenian. Sehingga
selalu bereksperimen dan mencoba hal baru menjadi bagian yang wajib
untuk mengembangkan dunia seni.
Namun jika semua karya seni pernah menjadi modern, lalu karya mana
yang disebut karya modern? Hari ini mungkin salah satu karya inovatif yang
baru dipamerankan adalah karya seni rupa modern. Tapi apakah 100 tahun
kedepan karya tersebut masih modern? Bagaimana dengan karya lama
yang ternyata telah menggunakan inovasi serupa dengan karya yang hari
ini dianggap inovatif dan baru?
Pada lukisan ini Manet sengaja menambahkan sosok Pria di bagian cermin Bar. Karakter tersebut
seharusnya tidak tersorot jika menggunakan perspektif yang akurat. Namun dengan menambahkan
sosok tersebut karyanya menjadi enigmatik dan memberikan pertanyaan Apakah sebetulnya sosok
tersebut sebetulnya tidak ada? dan hanya ada dipikiran model wanitanya saja? A Bar at the Folies
Bergere oleh Edouard Manet, gambar asli diperoleh melalui wikipedia.com
Sikap Manet adalah salah satu contoh yang bagus untuk memperlihatkan
karya seperti apa yang dianggap karya modern. Bagaimana eksperimennya
membawa perubahan positif yang dapat mengembangkan dunia seni rupa
ke tingkat yang lebih baik. Sikapnya dalam berkarya adalah salah satu ciri
dari seni rupa modern.
Manet menggunakan teknik baru, subjek baru dan mencari cara lain untuk
mengungkapkan pernyataannya lewat cara yang khas (berani mengurangi
keakuratan perspektif). Selain periodisasi waktu yang jelas, sikap yang
dimiliki manet dapat dijadikan salah satu ciri dari karya seni rupa modern.
Dapat dikatakan bahwa Manet adalah bapak seni rupa modern.
1. Eksperimental
2. Memiliki inovasi/pembaruan (Inovation)
3. Mengusung Nilai Baru (Novelty)
4. Orisinal (tidak mengulang tradisi)
Ciri atau hal yang menjadi pembeda terhadap seni rupa modern jika
dibandingkan dengan seni di periode lain adalah sebagai berikut.
Di masa lalu, pada masa kekaisaran yang absolut dan masa keemasan
agama di barat, seni rupa yang menonjol adalah jenis kesenian yang
megah, kolosal, lukisan dinding yang besar dan arsitektur istana dan gereja
yang megah dan mewah. Patung-patung yang dipahat juga memiliki
ukuran yang besar dengan material yang tidak murah (marmer, dll).
Sehingga karya tidak mungkin dibuat sendiri secara independen oleh
Seniman.
Hanya seniman dengan koneksi tertentu yang disponsori atau diberi komisi
oleh institusi yang mapan yang karyanya diakui oleh public seni. Sehingga
institusi-institusi (kerajaan, gereja, kaum bangsawan) tersebutlah yang
mengarahkan kemana arah dunia melaju. Hal itu juga membuat karya seni
memiliki kepentingan khusus untuk mendukung institusi tersebut.
Pecahnya Revolusi Perancis pada tahun 1789 adalah titik akhir dan
kekuasaan feodalisme. Pengaruhnya terasa juga di bagian-bagian dunia
lain, Kawasan Barat utamanya. Revolusi ini juga ternyata tidak hanya
memberikan perubahan kehidupan sosial dan politik saja, tatapi juga
berpengaruh pada dunia seni. Karena dengan berakhirnya masa feodalisme,
berakhir juga pengaruh kerajaan dan institusi unggul lain atas kehidupan
dan perkembangan seni.
Seniman mulai dapat membebaskan diri dari kerajaan. Karena mereka tidak
hanya memiliki fungsi hanya sebagai tukang lagi, melainkan menjadi
individu yang disejajarkan dengan profesi professional lain. Secara perlahan
terbentuklah kelompok baru dalam masyarakat, yaitu kelompok seniman.
Mereka melukis bukan karena ada yang meminta, melainkan karena ingin
berkarya, berkesenian untuk perkembangan seni. Di masa itulah dimulai
seni rupa modern dalam sejarah yang ditandai dengan isolasi diri dari
berbagai institusi dan pihak yang unggul di masanya. Salah satu kelompok
seni pionir yang muncul dan berhasil itu adalah para impressionis.
Kebangkitan Impresionisme
Impresionis juga muncul ketika banyak seniman baru yang karyanya ditolak
oleh The Paris Salon, Institusi yang disponsori oleh pemerintahan Perancis
untuk memilih karya yang layak dipamerkan. Nama gerakan tersebut
berasal dari karya Claude Monet “Impression, Sunrise” pada pameran
independen asosiasi senimannya di Paris.
Karya itu memprovokasi kritikus Louis Leroy untuk membuat kritik negatif
yang diterbitkan di LeCharivari. Leroy mengatakan bahwa karya mereka
seperti lukisan yang belum selesai, kurang detail, tidak realistik dan hanya
impresi (hanya tampak realistik bila dilihat dari jauh).
Pada akhirnya karya para impressionis diterima oleh publik seni. Karya
mereka menarik banyak perhatian kritikus seni yang menganggap mereka
memberikan kontribusi terhadap perkembangan seni lukis, utamanya
dalam menyaingi fotografi.
Aliran Tahun
Aliran Tahun
Minimalisme 1960
Penjelasan aliran seni rupa berdasarkan periodisasi sejarah seni dunia dapat
ditemukan
Meskipun tampak canggih atau modern, namun pada intinya kita tetap
mencontek alam dunia. Itulah salah satu pertanyaan yang muncul di akhir
masa modernisme yang sekaligus menjadi kemunculan seni rupa
kontemporer. Ketika kritik post modernisme hadir dan memberikan
berbagai pilihan perspektif yang baru.
Aliran seni rupa terbagi melalui skala pergerakan (mazhab besar atau kecil)
dan sumber tercetusnya aliran seperti pergerakan bersama seniman dalam
menyikapi sesuatu (movement), school (paguyuban/perguruan) dan lain-
lain. Ada pergerakan yang sengaja dicetuskan oleh suatu grup/ instansi, ada
juga yang terjadi secara alamiah dalam konteks masyarakat tertentu.
Aliran seni rupa sangat beranekaragam, terdapat banyak aliran-aliran kecil
yang masih belum mendapatkan banyak sorotan publik seni. Aliran juga
dapat bersifat saling berdialog satu sama lain, dalam artian misalnya aliran
B dapat menjadi pergerakan menentang aliran A yang telah mapan terlebih
dahulu.
Aliran seni rupa juga bersifat fluktuatif, aliran lama yang sebelumnya
ditentang atau telah banyak ditinggalkan dapat muncul kembali dengan
berbagai pengembangan retrospektifnya. Aliran juga dapat terpengaruh
satu sama lain dan mungkin saja melahirkan aliran baru.
Di sini akan dibahas beberapa aliran seni rupa yang paling dominan dalam
kualitas catatan sejarah dan aliran-aliran yang besar pada masanya.
Diurutkan sesuai periodisasi seni rupa dunia karena tujuan tulisan ini adalah
untuk memperkenalkan beberapa pergerakan aliran seni lukis.
Aliran yang akan dibahas adalah aliran seni era Renaisans hingga ke Pop
Art. Sejarah seni era klasik (sebelum masehi) akan dibahas dilain
kesempatan pada artikel sejarah seni rupa, sementara seni era kontemporer
masih terlalu radikal dan belum cukup mapan untuk dibandingkan di
periodisasi ini. Seni kontemporer memerlukan artikel khusus untuk
membahasnya dan dapat dibaca disini: Seni rupa kontemporer: Sejarah, Ciri
& Pengertian para Ahli.
Artikel ini memuat konten yang cukup panjang karena membahas secara
komprehensif masing-masing aliran yang dibicarakan. Oleh karena itu,
pastikan bookmark terlebih dahulu dan manfaatkan fitur daftar isi pada
website ini.
Secara singkat periodisasi aliran seni rupa berarti gaya/style seni dari masa
ke masa berdasarkan inskripsi yang terekam di sejarah seni rupa. Periodisasi
tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Nama tersebut diambil dari Suku Goth (suku barbar) yang telah berhasil
menjatuhkan Roma. Istilah Gothic diberikan pada bangunan-bangunan
baru yang didirikan berdasarkan keinginan suku Goth. Suku Goth tidak
mendesain atau sengaja membangun berbagai arsitektur yang bergaya
gothic. Style yang digunakan masih berpatok pada standar seni roma.
Banyak bangunan yang telah dirancang berdasarkan gaya Romawi. Tetapi
saat penyelesaiannya dipaksa untuk diubah oleh kaum Goth yang telah
berhasil menaklukan Roma, untuk menghilangkan pengaruh budaya
aslinya.
Contoh
Gothic Art: Mary Magdalene, oleh Torun SS Johns. Foto: Pko, gambar asli
diperoleh melalui: wikipedia.com.
Secara garis besar, periode renaisans berlangsung sekitar 200 tahun pada
tahun1400-1600. Kata renaissance secara harfiah berarti “kelahiran kembali”
dan merupakan terjemahan Perancis dari bahasa itali: rinascita. Dua
komponen utama gaya Renaisans adalah sebagai berikut:
1. Membangkitkan kembali bentuk klasik yang awalnya dikembangkan oleh
orang Yunani dan Romawi kuno yang telah ‘dihilangkan’ oleh kaum Goth
pada periode sebelumnya.
2. Renaisans juga melakukan penekanan dan perhatian intensif terhadap
kepentingan sekuler dalam humanisme dan penegasan pentingnya
individu.
3. Periode Renaisans dalam sejarah seni berbarengan dengan awal zaman
besar penemuan dan eksplorasi barat, ketika keinginan umum bangsa barat
adalah untuk terus berkembang serta menguji semua aspek yang ada di
alam dunia.
Pada masa Renaisans, para seniman tidak lagi dianggap sebagai perajin
(artisan) belaka, seperti pada masa lalu di abad pertengahan. Untuk
pertama kalinya dalam sejarah seniman muncul sebagai kepribadian
independen, serupa/sederajat dengan penyair dan penulis. Seniman
mencari solusi baru untuk masalah formal dan visual, dan banyak dari
mereka juga dikhususkan untuk melakukan eksperimen ilmiah. Dalam
konteks renaisans, perspektif matematis atau linier dikembangkan, sebuah
sistem di mana semua benda dalam lukisan atau relif dihubungkan baik
secara proporsional maupun rasional. Akibatnya, permukaan yang dicat
dianggap sebagai jendela alam, dan menjadi tugas pelukis untuk
menggambarkan dunia ini dalam karya seni mereka.
Raphael /Rafael
Pelukis dan arsitek renaisans asal Italia, Raphael terkenal dengan karyanya
yang berjudul Sistine Madonna (Madonna di San Sisto) dan untuk komposisi
tokoh besarnya di Vatikan, Roma. Karyanya dikagumi karena kejelasan
bentuk dan kesederhanaan komposisi untuk pencapaian visual berideologi
Neoplatonis; mengangkat keagungan manusia.
Contoh karya
aliran renaisans: Sistina Madonna oleh Raphael, gambar asli diperoleh
melalui wikipedia.com
Michelangelo
Leonardo Da Vinci
Aliran seni rupa romantisisme terdengar identik dengan kisah drama cinta,
tetapi perlu digarisbawahi bahwa aliran Romantisisme tidak berasosiasi
dengan hal tersebut. Romantisisme diambil dari kata dasar ‘Roman’
dilengkapi dengan imbuhannya maka Romantisisme adalah Hal yang ke-
roman-roman-an, bukan romantis. Roman adalah tulisan-tulisan karya
klasik yang biasanya memuat kisah-kisah dramatis yang bercerita tentang
kehebatan manusia, pencapaian manusia dalam penaklukan alam,
penaklukan bangsa asing (penjajah) dan yang lainnya dalam jangkauan
tematiknya. Dalam sastra cara mudah untuk membedakan referensi kita
terhadap makna yang dituju ke romantisisme adalah dengan mengganti
kebutuhan penulisan istilah romantis di romantisisme menjadi romantik.
Romantisisme adalah salah satu era yang sulit untuk dipahami. Era
romantisisme dipengaruhi oleh datangnya revolusi industri yang mulai
meninggalkan kealamian dunia dan destruktif terhadap lingkungan. Banyak
seniman yang menolak praktik-praktik industrialisasi yang kurang
memperhatikan dampak negatifnya terhadap alam. Kata romantik diambil
dari kata roman, yaitu tulisan fiksi romansa abad pertengahan yang
dramatis dan cenderung memiliki berbagai fantasi aneh. Kata itu kemudian
dikaitkan dengan rasa yang muncul untuk pemandangan alam, prospek
“luhur” atau ilahiah, sebuah kecenderungan yang tercermin dalam
meningkatnya penekanan pada teori estetika yang agung dibandingkan
dengan yang indah.
Fransisco Goya
Francisco Goya (30 Maret 1746 – 16 April 1828) adalah seorang pelukis
aliran seni rupa romantisisme yang berasal dari Spanyol. Dia dianggap
sebagai seniman Spanyol yang paling penting pada akhir abad 18 dan
diawal 19. Sepanjang karirnya yang panjang ia banyak mengabadikan
sejarah melalui lukisannya. Goya sering disebut sebagai Old Masters yang
terakhir dan pelukis modern pertama (transisi dari renaisans menuju
romantisisme). Selain melukiskan sejarah dia juga sering melukis potret
bernuansa kontemporer (pada masanya).
Contoh karya aliran romantisisme: The Second of May 1808 oleh Fransisco
Goya, gambar asli diperoleh melalui wikipedia.com
J.M.W Turner
Joseph Mallord William Turner (23 April 1775 – 19 Desember 1851), adalah
seniman asal Inggris yang dikenal dengan pewarnaan ekspresif,
pemandangan imajinatif dan gambar dramatisnya. Subjek lukisan Turner
yang paling terkenal adalah lukisan pemandangan lautan dramatisnya.
Turner lahir di Maiden Lane, Covent Garden, London, di keluarga kelas
menengah rendah yang sederhana. Dia tinggal di London sepanjang
hidupnya, mempertahankan aksen Cockney-nya dan tetap bersikap rendah
hati di masa tenarnya.
Turner belajar di Royal Academy of Arts dari tahun 1789, mendaftar saat
berusia 14 tahun, dan menunjukkan karya pertamanya di sana pada usia 21.
Selama periode ini, dia juga menjabat sebagai juru gambar arsitektur. Dia
memperoleh penghasilan tetap dari komisi dan penjualan. Dia membuka
galeri sendiri pada tahun 1804 dan menjadi profesor perspektif di Royal
Academy pada tahun 1807, di mana dia mengajar sampai tahun 1828. Ia
gemar melakukan perjalanan ke Eropa dari tahun 1802 dan biasanya
pulang dengan membawa banyak sketsa pemandangan di perjalanannya.
Aliran seni rupa realisme disini bukanlah istilah untuk kemiripan atau
keakuratan gambar/lukisan pada model atau subjeknya. Aliran Realisme
adalah pergerakan prinsip aliran seni lukis yang ingin menggambarkan
subjek apa adanya, tidak dramatis seperti romantisisme atau aliran lain
yang telah mapan sebelumnya. Setelah era romantisisme lama berjaya,
banyak seniman yang merasa bahwa mereka harus menggambarkan
masalah politik, sosial, dan moral, tanpa mengagungkan masa lalu atau
menyajikan pandangan romantik saat itu. Para seniman realis menyajikan
adegan yang familiar terjadi ditengah-tengah masyarakat apa adanya.
Tidak mendramatisir atau melebih-lebihkan manusia.
Gustave Courbet
Gustave Courbet adalah salah satu pencetus munculnya aliran seni lukis
Realisme di pertengahan abad ke 19. Menolak gaya klasik dan teatrikal
Akademi Prancis, seninya berfokus pada realitas fisik benda-benda yang dia
amati walaupun kenyataan itu ‘tidak indah’ dan kontras. Dia juga melihat
Realisme sebagai sarana untuk memperjuangkan kaum tani dan rakyat
negara dari kota asalnya. Dia telah lama terkenal karena tanggapannya
terhadap pergolakan politik yang mencengkeram Prancis dalam masa
hidupnya. Sejarawan menganggap karyanya sebagai pemicu penting bagi
seniman modernisme awal lainnya seperti Edouard Manet dan Claude
Monet dengan aliran impresionisme-nya.
Contoh karya aliran seni rupa realisme: A Burial at Ornans oleh Gustave
Jean-Francois Millet
Contoh karya aliran realisme: The Potato Harvest oleh Jean-Francois Millet,
gambar asli diperoleh melalui: wikipedia.com
Edouard Manet
Edouard Manet (23 Januari 1832 – 30 April 1883) adalah seorang pelukis
yang berasal dari Perancis, ia adalah salah satu seniman abad ke-19 yang
pioner melukis kehidupan modern, dan sosok penting dalam transisi dari
Realisme ke Impresionisme.Lahir di keluarga kelas atas dengan koneksi
politik yang kuat, Manet menolak prospek masa depan yang cerah dari
keluarganya dan memilih bergelut dengan dunia seni.
Contoh karya aliran realisme: A Bar at the Folies Bergere oleh Edouard
Manet, gambar asli diperoleh melalui wikipedia.com
Aliran Seni Rupa Impresionisme
Aliran seni rupa Impresionisme adalah gerakan seni abad ke-19 yang
dimulai melalui terbentuknya asosiasi seniman independen yang berbasis di
Paris. Pameran indepen pertamanya membawa mereka menuju kesuksesan
pada tahun 1870-1880-an. Nama gerakan tersebut berasal dari judul karya
Claude Monet, “Impression, Sunrise” (Impression, soleil levant), yang
memprovokasi kritikus Louis Leroy untuk membuat istilah tersebut dalam
sebuah kritik negatif yang diterbitkan di LeCharivari. Leroy mengatakan
bahwa karya mereka tampak seperti lukisan yang belum selesai, kurang
detail, tidak realistik dan hanya impresi/ kesan yang hanya tampak realistik
bila dilihat dari jauh.
Claude Monet
Berthe Morisot
Berthe Marie Pauline Morisot (14 Januari 1841 – 2 Maret 1895) adalah
seorang pelukis wanita anggota asosiasi pelukis independen yang
dicetuskan oleh Monet di Paris. Masa itu kemudian dikenal sebagai para
Impresionis. Ketika pameran impresionis kedua dibuka pada musim semi
tahun 1876 di Paris, seorang Kritikus menyebut para partisipannya sebagai
“lima atau enam orang gila (mad man), yang salah satunya adalah seorang
wanita.” Morisot mengembangkan bakat artistiknya dan mencapai
kesuksesan di usia dini, pada usia 23.
Berthe Morisot menikah dengan Eugene Manet, yang meripakan adik dari
Edouard Manet. Sebagai pelukis wanita apada masa itu Morisot
mendapatkan berbagai kendala karena gender-nya. Morisot memiliki
subjek yang lebih terbatas dari pria dan ia dilarang untuk mengejar
pendidikan yang sama dengan rekan-rekan prianya. Walaupun begitu
Morisot tetap mengembangkan koneksi dan dukungan keluarga yang
memungkinkannya untuk mengukir karir independennya sebagai seniman
wanita lebih dari tiga dekade. Ia berhasil menulis namanya di sejarah seni
Perancis, bahkan dunia.
Contoh Karya Aliran Impresionis: Eugene Manet and His Daughter at
Bougival oleh Berthe Morisot, gambar asli diperoleh melalui: wikipedia.com
Pierre-Auguste Renoir
Aliran Seni Rupa Surealisme adalah salah satu gerakan seni unggulan abad
ke-20. Gerakan tersebut diproklamirkan oleh Andre Breton dalam
Manifesto Surealisnya pada tahun 1924. Seperti semua gerakan seni,
Surealisme adalah produk dari periode sejarahnya. Terdapat polemig
diantara para sejarawan mengenai tahun akhir dari gerakan tersebut. Bagi
banyak sejarawan, Surealisme berakhir setelah Perang Dunia II, ketika
gerakan seni modern lainnya menjadi populer. Kematian André Breton
pada tahun 1966 menandai berakhirnya gerakan surealis bagi yang lainnya.
Sementara polemig lain berpendapat bahwa gerakan berlanjut sampai hari
ini dan tercermin dalam karya seniman kontemporer.
Salah satu yang harus menjadi catatan penting dalam aliran seni rupa
surealisme adalah surealisme tidak sama dengan fantasi. Surealisme
terinspirasi dari citra mimpi dan bawah alam sadar manusia. Dengan begitu
surealisme tidak akan membawa konteks suatu subjek atau objek yang
tidak berada dilingkungan manusianya sendiri. Berbeda dengan fantasi
surealisme mengambil objek-objek keseharian yang terdapat di kehidupan
dan alam kita lalu memanipulasinya sedemikian rupa hingga tidak tampak
seperti kenyataan lagi. Surealisme tidak berfantasi mengenai mahluk seperti
naga atau mahluk lainnya dalam mite, etos dan bentuk fantasi lainnya.
Tokoh Penting Surealisme
Rene Magritte
Contoh Karya Aliran Surealisme: Golconda oleh Rene Magritte, gambar asli
diperoleh melalui: wikiart.org
Frida Kahlo
Contoh Karya Aliran Surealisme: The Wounded Deer oleh Frida Kahlo,
gambar asli diperoleh melalui: fridakahlo.org
Salvador Dali
Salvador Dali (11 Mei 1904 – 23 Januari 1989) adalah salah satu seniman
surealis paling dominan dan produktif di abad kedua puluh. Dali disebut
sebagai pioner seniman yang mengerti bahwa keteran komersil juga
diperlukan untuk seorang seniman. Ia sering muncul di TV dan intensif
mendapatkan wawancara pers. Dalam perjalanan karirnya yang panjang, dia
berhasil beralih ke seni pahat, seni grafis, desain, periklanan, penulisan dan
mungkin yang paling terkenal adalah kolaborasinya dengan Luis Buñuel
dan Alfred Hitchcock.
Selain karena keahlian teknisnya yang tak terbantahkan Dali juga terkenal
karena kepribadiannya yang flamboyan dan eksentrik. Dalam penggunaan
awal morfologi organik, karyanya membawa ciri khas seniman spanyol
Pablo Picasso dan Joan Miro. Lukisannya juga menunjukkan ketertarikan
pada seni Klasik dan Renaisans, hal tersebut terlihat jelas melalui gaya hiper
realistik dan penggunaan simbolisme religius dalam karyanya.
Contoh Karya Aliran Surealisme: The Persistence of Time oleh Salvador Dali,
gambar asli diperoleh melalui: wikiart.org
Contoh Karya Aliran Surealisme: Dali Atomicus oleh Salvador Dali, gambar
asli diperoleh melalui: wikiart.org
Aliran yang berkembang di New York pada tahun 1940-1950an tidak hanya
mencakup karya pelukis yang mengisi kanvas mereka dengan bidang warna
dan bentuk abstrak, tetapi juga yang melukis diatas kanvas mereka dengan
ekspresionisme gerakan yang dinamis dan spontan. Abstrak Ekspresionisme
telah menjadi istilah yang paling diterima untuk sekelompok seniman yang
memiliki banyak kesamaan.
Jackson Pollock
Willem de Kooning
Mark Rothko
Tokoh terkemuka di antara pelukis New York School lainnya, Mark Rothko
bergerak melalui banyak gaya artistik sampai mencapai gaya khasnya pada
tahun 1950an dengan bentuk lembut dan bentuk persegi panjang yang
mengambang di bidang warna lain yang sedikit bernoda. Dipengaruhi oleh
mitologi dan filsafat, dia berkeras agar seninya penuh dengan konten, dan
penuh dengan gagasan tetapi hanya mengguratkan sedikit bentuk. Pemikir
revolusioner sosial, dan hak untuk mengekspresikan diri, Rothko juga
menjelaskan pandangannya dalam banyak esai dan tulisan kritis.
Contoh aliran abstrak ekspresionis: Blue Green and Brown oleh Mark
Rothko, Gambar diperoleh melalui: mark-rothko.org
Aliran Seni Pop Art
Aliran seni rupa Pop art dimulai oleh beberapa seniman New York seperti
Andy Warhol, Roy Lichtenstein, James Rosenquist, dan Claes Oldenburg.
Semuanya menggambarkan subjek citra yang populer di masyarakat. Pop
Art merupakan gerakan menentang ide karya seni yang selalu harus
didasari oleh nilai-nilai luhur dan keagungan tertentu (tema klasik atau
abstrak, dll). Pop Art tidak bertema populer, melainkan mengisolasi
berbagai kultur-kultur populer tersebut dari ketenarannya dan
menjadikannya karya seni.
Seniman aliran seni rupa Pop Art memperhatikan manufaktur dan produksi
massal pasca Perang Dunia II yang lebih besar dari revolusi industri dan
kesuksesan media massa seperti Koran, radio dan TV dalam mengambil
perhatian banyak masyarakat. Beberapa kritikus telah menyebutkan pilihan
subjek seni Pop Art sebagai dukungan antusias dari pasar kapitalis dan
barang-barang yang beredar, sementara yang lain menganggap unsur kritik
budaya dalam peningkatan seni pop sehari-hari terhadap seni tinggi:
dengan mengikat status komoditas barang yang diwakili pada status objek
seni itu sendiri, berarti menekankan tempat seni sebagai sebuah komoditas.
Mayoritas seniman Pop memulai karir mereka dalam seni komersial: Andy
Warhol adalah ilustrator majalah dan desainer grafis yang sangat sukses; Ed
Ruscha juga seorang desainer grafis, dan James Rosenquist memulai
karirnya sebagai pelukis papan reklame. Latar belakang mereka di dunia
seni komersil melatih mereka dalam kosakata visual budaya massa serta
teknik untuk memadukan alam seni dan budaya populer dengan mulus.
Andy Warhol
Andy Warhol adalah seorang ilustrator komersil yang sukses dan dibayar
mahal di New York. Ia telah sukses bahkan sebelum dia mulai membuat
karya seni yang ditujukan untuk galeri. Karya grafis (gesut) dari Marilyn
Monroe, kaleng sup Campbell, dan berita koran sensasional menjadi ciri
khasnya. Karya-karya tersebut dengan cepat menjadi salah satu ciri identik
seni Pop Art. Dia berhasil keluar dari belenggu kemiskinan keluarganya
yang adalah imigran Eropa Timur di Pittsburgh. Prestasi puncaknya adalah
meninggikan kepribadiannya sendiri sampai pada tingkat ikon populer. Hal
itu membuatnya mewakili tingkat ketenaran baru bagi seniman, yaitu
sebagai selebriti.
Contoh aliran pop art: Marilyn Diptych oleh Andy Warhol, Gambar
diperoleh melalui: wikipedia.org
Roy Lichtenstein
Roy Lichtenstein adalah salah satu seniman Pop Art Amerika pertama yang
mencapai popularitas tinggi, dia sering disebut juga menjadi penangkal
petir untuk kritik gerakan Pop Art. Karya awalnya beragam, ia telah
bereksperimen dan mencoba banyak aliran, menunjukkan pemahaman
yang cukup besar tentang karya modern. Namun, gaya Pop yang matang
yang ia dapatkan pada tahun 1961, dan terinspirasi oleh komik. Gambar-
gambar ikonalnya sejak itu menjadi identik dengan seni Pop. Metodenya
menciptakan gambar memadukan aspek reproduksi mekanis dan gambar
tangan telah menjadi pusat pemahaman kritik tentang pentingnya gerakan
tersebut.
Contoh aliran pop art: Drowning Girl oleh Roy Lichtenstein, Gambar
diperoleh melalui: wikipedia.org
James Rosenquist