Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Seni Rupa Tradisional

Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang berlandaskan sikap atau cara berpikir dan bertindak yang selalu
berpegang teguh pada norma, filsafat, adat kebiasaan yang telah dan masih ada dari masa ke masa karena terus
dipertahankan secara turun-temurun.

Ciri-ciri Seni Rupa Tradisional

 Seni rupa tradisional terbentuk berdasarkan pada lingkungan dan budaya setempat yang menunjangnya

 Cerminan dari suatu budaya yang disesuaikan dengan berbagai sistem sosial dan budaya yang terbentuk
oleh masyarakatnya.

 Seni tradisional adalah ciri khas dari masyarakat yang menjadi pembeda dari lingkungan budaya lain.

 Karya seni diciptakan berdasarkan norma, filosofi dan adat kebiasaan yang ada dari masa ke masa dan
dipertahankan secara turun-menurun.

 Seni tradisional bersifat cenderung statis, karena terikat pada aturan dan pakem yang ketat dari norma
dan budaya lokal tempat seni tersebut terbentuk.

Sejarah
Sejarah Seni Rupa Tradisional Indonesia

Bagaimana dengan seni rupa tradisional di Indonesia? Perkembangan seni rupa tradisional Indonesia dimulai
sejak zaman prasejarah. Zaman prasejarah Indonesia meninggalkan beberapa karya seni rupa yang bersifat
tradisional seperti gelang, kalung, tembikar hingga ke lukisan di dinding gua. Lukisan gua tersebut ditemukan
di gua leang-leang sulawesi. Lukisan tersebut berupa jiplakan telapak tangan pada dinding gua.

Selain itu di gua Sulawesi Selatan terdapat juga lukisan mengenai orang yang berlayar di lautan. Pada zaman
logam (500 SM) juga terdapat pelbagai peninggalan seni tradisional, seperti: genderang perunggu, bejana dan
beragam perhiasan yang terbuat dari logam. Selain itu banyak juga ditemukan alat-alat pertanian hingga ke
perlengkapan upacara adat.

Lukisan prasejarah di Gua Sulawesi: Orang sedang berlayar di laut. .Seni Rupa Indonesia dalam Masa
Prasejarah, Soedarso Sp.

Lukisan prasejarah di Gua Sulawesi: Orang sedang berlayar di laut. Gambar diperoleh melalui: “Seni Rupa
Indonesia dalam Masa Prasejarah”, Soedarso Sp.

Zaman Hindu-Budha juga meninggalkan banyak peninggalan karya seni tradisional. Beragam prasasti banyak
ditinggalkan oleh kerajaan-kerajaan pada masa itu. Seperti prasasti ciaruteun (Kerajaan Tarumanegara), prasasti
kedukan bukit (Kerajaan Sriwijaya), prasasti canggal (Kerajaan Mataram Kuno). Kerajaan pada masa ini juga
meninggalkan banyak Candi yang dibangun untuk tujuan hiasan, kuburan, spiritual (semedi), hingga ke tempat
pemandian.

Setelah masa itu Nusantara memasuki zaman Islam. Seperti zaman Hindu-Budha, zaman Islam juga
meninggalkan banyak peninggalan karya seni rupa yang cukup beragam. Seperti seni hias, kaligrafi, wayang,
hingga ke kain batik. Zaman Islam juga meninggalkan berbagai arsitektur yang cukup megah seperti Masjid.
Beragam kebudayaan seni rupa tradisional di zaman ini masih banyak ditemukan hingga sekarang. Bukan
hanya masih ada keberadaannya, namun juga masih dipertahankan budayanya.
TOKOH KARYA SENI TRADISIONAL

1. Abdullah Suriosubroto
2. Affandi Koesoema
3. Barli Sasmitawiyana
4. Basuki Abdullah
5. Delsy Syamsumar
6. Hendra Gunawan
7. Henk Ngantung
8. I.B Said
9. Popo Iskandar
10. Djoko Pekik

CONTOH KARYA SENI TRADISIONAL

Anda mungkin juga menyukai