DISUSUN OLEH :
Kelas PGMI 4F
Kelompok
1. Atif Nurhidayat (22591025)
2. Ade Akbar AS (22591001)
b. Seni Rupa
Seni rupa adalah suatu hasil cipta karya manusia yang bertujuan untuk menghibur
masyarakat. Di Indoneisa ada banyak seni yang berkembang, diantaranya adalah seni rupa,
seni tari, dan seni teater. Tetapi seni yang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha adalah
seni rupa Hindu-Buddha ditampilkan baik secara antropomorfik(pengenaan ciri-ciri manusia
pada binatang, tumbuhan, atau benda mati) maupun non-antropomorfik. Motif yang paling
umum digunakan adalah “teratai” atau padma, yang banyak dijumpai pada seni patung
Hindu-Buddha.
c. Seni Patung
Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha juga terlihat dari seni patung yang terdapat di
Indonesia. Peninggalan patung di Indonesia mencerminkan ajaran dari Hindu-Buddha.
Peninggalan patung banyak dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada masa ini,
pembuatan patung dikaitkan dengan candi. Jadi, patung-patung tersebut digunakan untuk
melakukan pemujaan dan mengabdi pada agama Hindu-Buddha.
d. Seni Sastra
Seni sastra adalah seni yang menjadi mendia hiburan bagi masyarakat Indonesia pada masa
Hindu-Buddha. Banyak pengaruh ajaran Hindu-Buddha yang mempengaruhi karya sastra
Indonesia.
Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar
timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/ceritayang
berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha.
relief dari candi Borobudur yang menggambarkan Budha sedang digoda oleh Mara
yang menari-nari diiringi gendang, hal ini menunjukkan bahwa relief tersebut mengambil
kisah dalam riwayat hidup Sang Budha seperti yang terdapat dalam kitab Lalitawistara.
Demikian pula di candi-candi Hindu, relief yang juga mengambil kisah yang terdapat dalam
kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana. Yang digambarkan melalui relief candi
Prambanan ataupun candi Panataran
3. Romawi
Seni dan budaya Eropa selain didasari oleh kebudayaan Yunani Kuno juga didasari
oleh kebudayaan Romawi yang terkenal karena kerajaannya sangat agresif dalam melebarkan
wilayah kekuasaannya. Seni budaya Romawi pada awalnya sangat mirip dengan seni
Etruscan,oleh karenanya memiliki hubungan yang dekat dengan seni budaya Yunani. Seni
budaya Romawi menemukan ciri khasnya bersamaan dengan perkembangan sistem
pemerintahannya yang bersifat republic sekitar 500 tahun sebelum masehi. Masyarakat
Romawi sangat senang dengan seni potret, yaitu penggambaran orang persis seperti aslinya
terutama orang terkenal. Sebaliknya masyarakat Yunani lebih bersifat idealis yakni
menggambarkan manusia secantik mungkin dan seatletis mungkin bagi lakilaki. Namun
masyarakat Romawi lebih menyukai yang relistik. Masyarakat Romawi nampaknya memiliki
sistem kepercayaan melalui seni rupanya, bahwa orang yang meninggal dunia dibuat
image-nya seindah mungkin agar arwahnya bahagia sehingga tidak mengganggu orang yang
masih hidup. Oleh karena itu, selama Romawi berbentuk republik, banyak sekali karya seni
berupa potret lukisan maupun patung.
4. Renaissance dan Eropa
Istilah Reanissance muncul pertama kali di Italia pada abad XIV, atau awal abad
XV yang berarti kelahiran kembali. Hal ini muncul ketika masyarakat Italia pada waktu itu
mengagumi karya seni yang dibuat oleh seniman berupa puisi dan lukisan, mereka
menganggap bahwa karya seni para seniman sebaik karya seni zaman klasik Yunani dan
Romawi. Hal inilah memicu masyarakat Italia untuk menggali kembali nilai-nilai kebudayaan
klasik terutama Romawi yang pernah jaya tetapi dihancurkan oleh bangsa Jerman dari suku
Goths dan Vandal. Dari sinilah muncul istilah barbar dan vandalisme yang berarti suka
merusak sesuatu yang bernilai baik. Oleh masyarakat Italia, antara zaman kejatuhan Romawi
hingga zaman Renaissance disebut sebagai periode Ghotic. Perkembangan Renaissance tidak
dapat lepas dari perkembangan perekonomian di kota Florence sebagai pusat kota bisnis. Hal
ini melahirkan banyak keluarga kaya yang memerlukan karya seni untuk membuat
istanaistana mereka. Guna melahirkan kembali keunggulan kedua zaman tersebut para
senimannya mempelajari patung dan arsitekturnya secara cermat terutama prinsip harmoni
dan simetrinya.
DAFTAR PUSTAKA
Aditjondro, George Y. Pengetahuan-pengetahuan Lokal yang tertidas,Kalam/_Edisi
I, 1994
Asikin. Gerakan Seni Rupa Baru. Skripsi sarjana ITB, 1992
Sumartono Dkk, Direktorat Geografi Sejarah Departemen Kebudayaan dan]
Pariwisata 2007
Bakar, M. Aboe. 1995. Sejarah Masjid dan Amal Ibadah di dalamnya. Banjarmasin: TB Adil
Casson, Lionel. 1983. ABM. Sejarah Kebudayaan Dunia Mesir.
Myers. Bemard, S. 1963, understanding the Art. New York Holt, Rinehart and Weston, Inc.
Mail, Wiliam H. Mc. 1967. A World History Volume I. New Yard: Ciford University Press.
Purwanto Tanpa tahun. Hand Out Sejarah Seni rupa Barat