RUPA NUSANTARA
Oleh : Bastian Anggar Pra Utomo
Lala Mutiara Mukti NM
SEJARAH SENI RUPA NUSANTARA
Perkembangan seni rupa Nusantara tidak lepas dari perkembangan peradaban bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia telah mengenal seni rupa sejak jaman prasejarah. Kemudian semakin berkembang dengan ada
nya pengaruh agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Dan selanjutnya semakin bervariasi sejak masukny
a agama Islam, agama Kristen, dan kolonialisme. Sejarah seni rupa Nusantara terdiri dari tiga fase yaitu fa
se prasejarah, fase sejarah, dan fase setelah kemerdekaan.
• Sejarah seni rupa Nusantara pada fase prasejarah dapat dilihat dari peninggalannya seperti
kapak genggam, gambar pada dinding gua, dolmen, menhir, kubur batu, sarkofagus, punden
berundak, kapak corong, candrasa, nekara, moko, dll. Fase prasejarah dapat dibagi menjadi
empat zaman yaitu palaeolithikum, mesolithikum, megalithikum, dan zaman logam.
• Sejarah seni rupa Nusantara pada fase sejarah dimulai sekitar abad ke-7 Masehi yang ditan
dai dengan ditemukannya tiang batu tertulis yang dibuat pada masa kerajaan Kutai. Sejarah
seni rupa Nusantara pada fase sejarah dapat dibagi menjadi tiga masa yaitu kerajaan Hindu,
kerajaan Islam, dan masa penjajahan. Ketiga fase sejarah itu saling berakulturasi sehingga
menghasilkan seni rupa yang sangat unik dan beragam.
• Sejarah seni rupa Nusantara pada fase setelah kemerdekaan dipengaruhi oleh adanya kebe
basan dalam mengeluarkan pendapat, berorganisasi, dan beraliran. Banyak sekali pelukis y
ang hidup pada zaman kemerdekaan, salah satunya adalah Affandi. Kini, seni rupa Nusanta
ra semakin dikenal di dunia dengan adanya festival-festival dan promosi-promosi ke seluruh
dunia.
FUNGSI SENI RUPA NUSANTARA
Secara umum, fungsi utama seni rupa nusantara yaitu:
1.Fungsi praktis (kegunaan), adalah fungsi yang berkaitan dengan pemenuhan k
ebutuhan benda pakai atau yang biasa disebut seni rupa terapan. Contoh: peral
atan makan, meja, kursi, tempat tidur, pakaian, dan sarana persembahyangan.