Di Buat Oleh :
Tugas Critical Book Report ini dibuat untuk memenuhi salah satu Tugas Individu
mata kuliah Sejarah Seni Rupa Indonesia
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna pada saat ini masih
diberi kesehatan, sehingga saya dapat menyelsaikan tugas Critical Book Review ini dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Seni Rupa
Indonesia. Dalam makalah Ini megulas tentang perjalanan seni rupa indonesia dari zaman
prasejarah hingga masa kini.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu sejarah indonesia ialah pengetahuan atau urain tentang peristiwa yang pernah terjadi
pada masa lampau dalam kurun waktu tertentu. Peristiwa atau kejadian sejarah tersebut
diperlihatkan atau dapat diamati lewat bukti-bukti tertulis maupun melalui artifak. Ilmu sejarah
ialah ilmu yang menceritakan kisah-kisah peninggalan dimasa lampau,tentang manusia dan
tentang peninggalan manusia. Dari peninggalan berupa benda-benda itulah perkembangan
peradaban manusia dapat diketahui. Karena itu,sejarah sesuatu bangsa diketahui melalui bukti-
bukti atau benda-benda peninggalannya.
4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
I. Bab I Seni Rupa Indonesia Dalam Masa Prasejarah
Sejak awal mula seni rupa indonesia tidak pernah merupakan penggambaran alam sekitar
ini seperti apa yang ditangkap oleh mata sebagaimana halnya seni rupa barat.
Keadaan geologis berpulau-pulau yang tidak diimbangi dengan fasilitas komunikasi yang
baik,demikian pula perjalanan sejarah yang berbeda dari pulau-pulau tersebut;satu pulau secara
berturut-turut dilanda arus pengaruh dari luar sedang di pihak lain ada daerah yang hampir sama
sekali terisolasi dari dunia di luarnya.Tetapi dari luar terasa adanya ikatan nafas yang sama,ialah
sifat-sifat khas serupa Indonesia.
Sejarah seni rupa Indonesia bermula dari zaman Prasejarah,dari masa Neolitikum awal atau
barangkali sedikit lebih awal lagi memasuki masa akhir Mesolitikum pada kira-kira 4000 tahun
yang lalu. Masa yang empat ,ilenium ini lazimnya dibagi dalam beberapa periode,yaitu
1. Zaman Prasejarah
2. Zaman Purba
3. Zaman Madya
4. Zaman Baru atau Zaman Modern
Seni prasejarah adalah seni ritual magis yang di pergunakan sebagai alat untuk mencapai
sesuatu tujuan dengan cara yang irisional,seperti misalnya dipergunakan untuk mencari
persahabatan dengan sesuatu kekuatan di luarnya,mencari perlindungan ataupun secara magis
diharapkan mempengaruhi sesuatu keadaan(wishfull).Masyarakat prasejarah adalah masyarakat
yang animistik. Mereka percaya akan adanya roh atau anima dimana-mana,ada yang baik dan
ada yang jahat.
Peninggalan seni prasejarah banyak ditemukan dalam gua-gua yang dulu di atas tanah.
Gua-gua seperti itu banyak ditemuka,seperti di pantai irian(Gua Abba,Risatot,Duri). Lukisan babi
hutan yang ada di gua Leang-leng digores dengan kontur berwarna merah,menggambarkan
seekor babi hutan yang sedang meloncat dengan luka di lehernya. Gambaran serupa banyak
terdapat pula dalam karya-karya prasejarah Eropa seperti halnya yang terdapat di gua-gua
Lascaux atau Altamira. Adapun gambaran tanagan seperti yang ada di leang-leang dibuat dengan
sistem sablon,atau teknik memurcik. Seni rupa indonesia yang kaya akan karya seni hias itu
mengawali ciri khas seni indonesia kemudian yang sebaimana tersebut di dean juga menarik
karena kesuburan kehidupan seni hiasnya. Pada zaman prasejarah tiga buah corak seni hias yaitu :
6
bangunan dari balai pertemuan dengan sebutan pendapa dari zaman hindu. Mesjid dengan corak
pendapa ini juga didirikan di pusat pusat islam di luar jawa seperti di madura, sumatera dan
kalimantan, di daerah mana telah di kenal pula balai pertemuan. Balai pertemuan dengan ruang
terbuka memiliki kontruksi bangunan kayu dengan deretan tiang sebagai penopang atas lima
susun. Untuk di jadikan mesjid pada balai pertemuan ini di sediakan ruang untuk kiblat dengan
mihrab dan mimbarnya ruangan ini menjadi bagian dari yang tertutup dengan dinding yang
terbuat dari batu bata.
KONDISI LINGKUNGAN
Dominan lingkungan masa kelahiran Persagi adalah sesuatu yang logis jika dikaitkan
dengan aspirasi Persagi. Pada pendapat penulis ada tiga butir, pertama lingkungan politik;
kultural dan ketiga situasi pendidikan bangsa
7
1.Latar belakang politik
Situasi waktu itu diliputi demam demokrasi di samping jatuh bangunnya organisasi-
organisasi politik itu sendiri . Tuntunan agar bangsa rakyat bahkan menuntut Indonesia merdeka
semakin santer gerakan wanita Indonesia kemudian memperjuangkan hak kaum wanita ikut serta
memperjuangkan Indonesia merdeka seperti istri sadar istri Indonesia Putri Budi Sejati dan
Aisyah
LAHIRNYA PERSAGI
Dimuka telah ditemukan latar belakang politik yang dijiwai semangat kebangsaan dan
kemerdekaan disektor sastra para sastrawan bercita-cita mendobrak konversi lama dan beku
untuk melahirkan corak yang baru di bidang pendidikan maka aspirasi dan asas kebangsaan
tumbuh semakin kokoh berlainan dengan kemajuan di tiga sektor dikemukakan terdahulu S
sudjojono Agus Abdul Salam ramelli dan kawan-kawan lain melihat Betapa gersangnya bidang
seni rupa hanya muncul wawasan index yang tulis ada beberapa tamatan akademik negeri
Belanda antara lain Basuki Abdullah di sektor pendidikan ada RJ katamsi dan Sjafei Sumarja.
8
modern lukisan itu bahkan tidak bersifat Timur sehingga tidak tercengang jika terus lain tentu tak
ada orang Indonesia di Jawa yang melukis
Tokoh seni lukis Indonesia yang menyediakan diri untuk membimbing generasi muda seni
rupa,yaitu S.Sudjojono.dalam mengasuh bidang seni rupa S.Sudjojono dibantu oleh Affendy.cara
yg khas dari Affandy adalah banyak melukis tanpa bicara.
Dalam pameran pameran bersama yang diadakan oleh Keimin Bunka Shidoso muncul
nama-nama seperti Otto djaja,Henk Ngantung,Dullah,Hendra gunawan,nama-nama setelah badan
POETRA terhitung dengan kegiatan seni rupanya dihentikan pemerintah pendudukan jepang
pada tahun 1944,maka S.Sudjojono diminta kesediannya menjadi pengasuh seni rupa pada
keimin bunka sheidoso yang di terimanya dengan perjanjian mendapat kebebasan cara melatih
sepenuhnya.Pelukis jepang yang berada di Indonesia adalah Yoshioka,Yamamoto,Saseo
Ono,kohno,mereka bersikap dewasa untuk tidak mencampuri cara cara melukis seniman seniman
Indonesia maupun dalam cara melatih mereka.
Salah satu tokoh yang berpengaruh pada zaman pendudukan jepan ialah Affandy,sebagai
pelukis yang tidak mengenal guru langsung,ia hanya belajar dari mempelajari serta mendalami
hasil para master beberapa tokoh dunia seperti Michael Angelo,Rembrandt dan masih banyak
yang lainnya yang ditemukannya melalui buku saja.
Pameran tunggal Affendy yang pertama tahun 1943 di gedung POETRA,pameran itu adalh
untuk menyorot karya karya nya setelah dua kali melukis alam kehidupan di Bali kesan singkat
dari pameran itu adalah hasil kerja seseorang yang benar benar mahir dalam propesinya dan dari
seseorang yang berpribadu rakyat jenius,karena Affandy telah berhasil menggoreskan dalam seni
lukis masalh kemanusiaan dengan kuat dan jelas melalui tema kehidupan.
Sesuai dengan aspirasi jiwa Affandy yang mengagumi Van Gogh,maka kedua karya
seniman ini dianggap banyak kesamaan baik pengamatan orang luar maupun di Indonesia itu
sendiri.walaupun dikatakan sama namun jelas berbeda,hanya sebagian ekspresi karyanya saja
yang bersifat sama namun strukturnay berbeda
Hendra( 1918)
Hendra tergolong seorang pelukis yang pada dasarnya tidak mengutamakan cara melukis
secara langsung visioner-imaginatif. Sedang pada zaman kesanggaran antara 1945-1949, cara
melukis langsung sedangtumbuh dan dikembangkan sebagai syarat teknis dasar bagi pengucapan
realsi dalam seni lukis. Lukisan mengenai suasana waktu revolusi kota Bandung, dilukiskan
olehnya sekitar penyebrangan kali dari penduduk dengan perahu bambu, yang menjadisatu
olahan cerita denganmotif geriliyawanyang membantu mengungsikan rakyat terhadapteror
tentara belanda.
Zaini
Studi Zaini( 1924-1977) dalam seni lukisnya melalui jalan panjang. Mula-mula
menemukan pelukis wakidi sebagai gurunya di INS kayutanam Sumatra Barat. Sejak tahun
1960an dan selanjutnya melalui bentuuk penjelajahan barunya dalam mono print atau monotype,
Zaini menemukan kedalaman dan dinamika lewat ekspresi-ekspresi baru yang khas. Zaini
membawakan tema yang beragam seperti alam benda, potret,, flora dan fauna pemandang dan
alam kehidupan.
Suparto
Ruang berbicara dengan keluasan diendisnya, sebagai atmosfir di dalam mana kita hidup ;
dimana modelnya, binatang atau tumbuh tumbuhan , dilukiskan oleh Zaini Secara Ekspresif dan
matang. Karya-karyanya dibentuk melaui stilasi yang menyeluruh, tentang manusia, binatang
atau pohon. Yang diporoyeksi kembali oleh suparto, bukanlah kuda, kucing, atau banteng yang
diliha orang sekarang tapi ide yang lebihtua padanya, yang di rekonstruksi lewat sketa-sketsa
perenungan, hasil impian dan intuisi.
Rusli
11
Sesudah mengikuti pelajaran seni lukis di Universitas Kala Bhavana Saintiniketann India,
antara tahun 1932 sampai 1938, Rusli bekerja sebagai guru gambarselama 10 tahun di Taman
Siswa Yogyakarta .Rusli yang sebenarnya seorang pelukis dari generasi sebelum 1945, maka
pemunculan karyanya baru terjadi pada tahun 1948
Ukuran ukuran karyanya yang rata rata kecil dalam media akuarel, tidak lah hambatan
bagi kejelasan penikmatan, asal dibarengi ketelitian mengamati garis-garis Rusli, dan
pengamatan berlaku dari dekat.
II. Seni Lukis Indonesia Sehabis Priode Politik Jadi Panglima 1966-1980
Para pelukis yang muncul pada era ini yang pertama tentu mereka yang telah mencoba
hadir pada zaman jepang 1942-1945, bahkan para pelukis yang telah ramai bergelut pada masa
sebelumnya yakni masa persagi tahun 1938.para pelukis yang lahir pad era persagi adalah S.
Sudjojono, Sudarso, Agus Djaja, Affandi, Rusli.
Setelah tahun 1980 kegairahan seni lukis Indonesia kelihatan menemukan momentumnya
hal ini dipacu oleh beberapa factor utama yakni yang pertama tentu iklim dunia seni lukis yang
apik dan selalu merangsang jagat penciptaan serta kehadiran para seniman dalam pameran, yang
kedua adalah hadirnya prasarana yang berupa tempat dan aneka sponsor yang menunjang
kehadiran pelukis-pelukis untuk pameran, yang ketiga munculnya kaum elit baru yang mulai
melihat seni lukis sebagai benda budaya yang harus dimiliki,yang keempat adalah sambutan dari
media masa atas sebuah pameran.
12
Kualitas estetik kerajinan keramik terutama dapat dilihat pada keramik cina kuno, dimana
bentuk, fungsi dan teknik bersatu dalam sebuah karya seni rupa. Hasil-hasil dari penciptaanya
adalah benda seni yang bergaris dinamis dan menyenangkan.
Bidang ini sangat baru oleh karenanya menimbulkan keraguan yang membuat para seniman
mengambil langkah yang sangat hati-hati. Oleh karenanya karya keramik modern Indonesia yang
diciptakan pada mulanya merupakan teknik-teknik dan bentuk yang berhubungam dengan usaha
para seniman untuk mengenal lebih dalam bahan yang dipakai dan teknik yang tepat. Sampai
sekarang kesulitan-kesulitan teknis belum diatasi, ini sangat kelihatan pada karya bebrapa
seniman keramik Indonesia. Keadaan ini ditambah dengan sedikitnya seniman yang bergerak
dalam bidang seni keramik diIndonesia yang menyebabkan rendahnya posisi bidang seni lukis
dan seni patung ataupun seni grafis.
13
karena ketrampilan mereka telah menekankan Pentingnya teknik dalam penciptaan karya seni
keramik murni.
Relieft
Kehadiran relieft memberikan arti kegunaan khusus yaitu seperti yang kita jumpai pada
bangunan-bangunan lama di indonesia. Dala hal ini relief menjadi kesatuan unsur pembentukn
gaya arsitektur sebagai kesatuan.
Kepekaan terhdap stilasi bentuk sesuai dengan suusnan metriik bidang kesukaaan
kepadatan hiasan dan iraa yang berulang, me jadi ciri khas dari paa seni pahat bangunan
tradisisonal infonesia.seperti pada bnagunan tradisonal indonesia kehadiran pahatan relieft
bangunan candi zaman hindu pada dasarnya tidak mempengaruhi struktur bangunan candi.hiasan
relieft dengan motif realsitan atau motif sulur gulung pada candi meberikan gaya tegak maupun
mendatar sesuai dengan bidang yang dipahatnya.gaya timabla balik inilah yang mrenjsadi yang
oleh bernet kepers di nyatakansebagai gaya klasik yang menimbulkan oleh permainan unsur -
unsur ornamentik dan arsitektonis dari candi.
PATUNG
Relieft yang di pahatkan pada bidang bidang permukaan batu tunggal dari zaman megalirtik
di sumatera selatan dapat di pandang sebagai karya patung sepurna seutuhnya. Patung megalitik
ini umumnya memiliki bentuk dasar dan bongkah batu yang keseluruhan bidang nya di pahat
dengan lukisan tokoh prajutit yang sedang berkendaraan gajah, yang karenanya sering di sebut
patung batu gajah.
14
15
X. Bab 10 Seni Patung Modern
Seni patung modern Indonesia hanya berdasarkan pameran kolektif para pematung yang
itu pun belum tentu sekali dalam setahun diadakan.Selama ini baru ada sekali pameran
retrospeksi dari seorang pematung, yaitu G. Sidharta.Pameran tunggal patung Indonesia secara
utuh dan lengkap.
Direktur Jendral Pariwisata Indonesia pada awal tahun 1989 telah berseru,"Bangsa
Indonesia perlu patung". Ciri-ciri karakteristiknya cenderung untuk membedakan antara jenis
patung lama dan modern. Namun kata "modern" dalam kesenian Indonesia sering mengundang
pernyataan apa yang modern untuk dibedakan dengan yang lama.
Pertumbuhan Awal
Hendrojasmoro telah disebut sebagai pematung Indonesia yang mengawali beberapa nama
pematung Indonesia yang mengawali beberapa nama pematung yang dipandang merintis
pembuatan patung modern, dalam arti patung yang tidak tradisional(Sudarmadji,Kompas,21-6-
87). Pertumbuhanseni patung modern di Indonesia telah diawali oleh perkembangan seni lukis
pada masa berakhirnya pemerintah Hindia Belanda.
Pameran patung pertama pada tahun 1948 di Yogyakarta dapat memberikan gambaran
tentang ungkapan bahasa bentuk patung dalam masa perintisan,baik yang menyangkut bahan dan
teknik ,gaya dan tema maupun dalam pertimbangan estesisnya.Mematung bagi Affandi
didorongoleh keinginan untuk mencoba lemungkinan untuk berekspresi dengan membuat bentuk
tiga dimensional dengan tanah liat.
16
Patung-patung para seniman negara-negara ASEAN dikumpulkan di Taman Durapati
agaknya aman dan terasinh dari kepadatan lalu lintas sehingga sebagai patunh taman di kota
sangat fungsional untuk dinikmati nilai-nilai keindahannya.
Sejarah tekstil merupakan sejarah peradaban manusia sejak zaman neolitikum merupakan
keperluan hidup tiga serangkai di samping makanan dan perumahan. Melalui tekstil terungkaplah
latar belakang kebudayaan gambaran suka duka kemahiran berseni kemampuan bertukang adat
serta susunan alam lingkungan suatu bangsa. Textile Indonesia yang Apa arti merupakan gubahan
seni yang mewakili daerah lingkungan dengan kemampuan bertukang yang selaras dengan ragam
hias mengungkapkan latar belakang kebudayaan sehingga terciptalah kekayaan tekstil yang
indah.
17
Dari perkembangan seni tenun tradisional itu berlanjut pada perkembangan seni tenun yang
mendapat pengaruh dari pendidikan tinggi seni rupa dan desain di Indonesia pada tahun 1968
telah direncanakan pendirian suatu studio yang khusus memberikan pelajaran di bidang desain
tekstil di lingkungan jurusan seni rupa Institut Teknologi Bandung . Untuk melaksanakan maksud
tersebut maka dikirimkan Yusuf Effendi pada tahun 1969 ke Amerika Serikat melalui bantuan
beasiswa JDR 3rd Rockefeller untuk studi dalam bidang desain tekstil.
18
BAB III
PEMBAHASAN
19
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
Perjalanan seni rupa Indonesia dari jaman prasejarah hingga masa kini
dikarenakan dalam bandingan dengan usia seni tradisional yang tua itu, yang telah
mengalami perjalanan sejarah selama hamper 400- tahun.
Seni rupa masa kini bersifat baru yang berbeda beda dengan telah
melepasnya cara cara khas tradisioanl dalam pembentukkan gaya seni rupa,
pemilihan tema dan dalam Pemakaian bahan maupun dalam fungsi penggunaannya.
II. Saran
Buku prasejarah seni rupa Indonesia dari jaman prasejarah hingga masa kini
karya penerjemah Margaret agusta sudah sangat baik dan detail dalam menjelaskan
materi tentang perjalan seni rupa Indonesia.
Jadi penulis menyarankan agar mahasiswa dapat memaca dan memahami isi
dari buku ini.
20
IDENTITAS BUKU
1) Judul :PERJALANAN SENI RUPA INDONESIA : Dari Zaman Prasejarah
Hingga Masa Kini
2) Penulis :-
3) Penerbit : PAMERAN KIAS
4) Tahun terbit :-
5) Tempat terbit : bandung
6) Jumlahhalaman : 225
21