Anda di halaman 1dari 21

SEJARAH SENI RUPA INDONESIA

(Dari Zaman Prasejarah Hingga Masa Kini)

Dosen Pengampu : Drs. Triyatno, M.Sn

Di Buat Oleh :

Rizky Gideon Tarigan


2171151012
KELAS : C

Tugas Critical Book Report ini dibuat untuk memenuhi salah satu Tugas Individu
mata kuliah Sejarah Seni Rupa Indonesia

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna pada saat ini masih
diberi kesehatan, sehingga saya dapat menyelsaikan tugas Critical Book Review ini dengan baik.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Seni Rupa
Indonesia. Dalam makalah Ini megulas tentang perjalanan seni rupa indonesia dari zaman
prasejarah hingga masa kini.

Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

Ilmu sejarah indonesia ialah pengetahuan atau urain tentang peristiwa yang pernah terjadi
pada masa lampau dalam kurun waktu tertentu. Peristiwa atau kejadian sejarah tersebut
diperlihatkan atau dapat diamati lewat bukti-bukti tertulis maupun melalui artifak. Ilmu sejarah
ialah ilmu yang menceritakan kisah-kisah peninggalan dimasa lampau,tentang manusia dan
tentang peninggalan manusia. Dari peninggalan berupa benda-benda itulah perkembangan
peradaban manusia dapat diketahui. Karena itu,sejarah sesuatu bangsa diketahui melalui bukti-
bukti atau benda-benda peninggalannya.

4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
I. Bab I Seni Rupa Indonesia Dalam Masa Prasejarah
Sejak awal mula seni rupa indonesia tidak pernah merupakan penggambaran alam sekitar
ini seperti apa yang ditangkap oleh mata sebagaimana halnya seni rupa barat.
Keadaan geologis berpulau-pulau yang tidak diimbangi dengan fasilitas komunikasi yang
baik,demikian pula perjalanan sejarah yang berbeda dari pulau-pulau tersebut;satu pulau secara
berturut-turut dilanda arus pengaruh dari luar sedang di pihak lain ada daerah yang hampir sama
sekali terisolasi dari dunia di luarnya.Tetapi dari luar terasa adanya ikatan nafas yang sama,ialah
sifat-sifat khas serupa Indonesia.
Sejarah seni rupa Indonesia bermula dari zaman Prasejarah,dari masa Neolitikum awal atau
barangkali sedikit lebih awal lagi memasuki masa akhir Mesolitikum pada kira-kira 4000 tahun
yang lalu. Masa yang empat ,ilenium ini lazimnya dibagi dalam beberapa periode,yaitu
1. Zaman Prasejarah
2. Zaman Purba
3. Zaman Madya
4. Zaman Baru atau Zaman Modern

Seni prasejarah adalah seni ritual magis yang di pergunakan sebagai alat untuk mencapai
sesuatu tujuan dengan cara yang irisional,seperti misalnya dipergunakan untuk mencari
persahabatan dengan sesuatu kekuatan di luarnya,mencari perlindungan ataupun secara magis
diharapkan mempengaruhi sesuatu keadaan(wishfull).Masyarakat prasejarah adalah masyarakat
yang animistik. Mereka percaya akan adanya roh atau anima dimana-mana,ada yang baik dan
ada yang jahat.

Peninggalan seni prasejarah banyak ditemukan dalam gua-gua yang dulu di atas tanah.
Gua-gua seperti itu banyak ditemuka,seperti di pantai irian(Gua Abba,Risatot,Duri). Lukisan babi
hutan yang ada di gua Leang-leng digores dengan kontur berwarna merah,menggambarkan
seekor babi hutan yang sedang meloncat dengan luka di lehernya. Gambaran serupa banyak
terdapat pula dalam karya-karya prasejarah Eropa seperti halnya yang terdapat di gua-gua
Lascaux atau Altamira. Adapun gambaran tanagan seperti yang ada di leang-leang dibuat dengan
sistem sablon,atau teknik memurcik. Seni rupa indonesia yang kaya akan karya seni hias itu
mengawali ciri khas seni indonesia kemudian yang sebaimana tersebut di dean juga menarik
karena kesuburan kehidupan seni hiasnya. Pada zaman prasejarah tiga buah corak seni hias yaitu :

1. Corak Monumental,ialah corak yang dihubungkan dengan kesenian neolitik,dengan ciri-


cirinya penggambaran tokoh-tokoh nenek moyang yang dilukis secara fontal di samping motif-
motif simbolis lainya seperti tanduk kerbau.
2. Corak Dong Son,yang memiliki kecenderungan dekoratif yang amat besar dan kurang
simbolis sifatnya sehingga agak dekat dengan semboyan lart pour lart.
5
3. Corak Chou Akhir,yang berbeda dalam corak Dong Son terutama dalam hal tidak
adanya komposisi yang simetris.

Peninggalan perunggu yang lain ialah bebagai bentuk kapak keroncong(kapak


sepatu),kapak kebesaran,candrasara(jenis kapak kebesaran pula).
Candrasa adalah bentuk kapak corog yang bidang tajamnya melebar sekali sehingga menyerupai
huruf T besar dengan kepala yang sanagat besar di satu sisi dan kakiT tersebut bertindak
sebagai corong tangkainya. Kebudayaan megalitikum adalah suatu kebudayaan yang bnyak
mengunakan batu-batu besar utuk tujuan-tujuan sakral seperti pemujaan,penguburan dll.Dolmen
adalah semacam meja batu yang diatas nya sering dipakai untuk menempatkan sesaji buat nenek
moyang. Menhir adalah sebuah batu tegak seperti tugu,biasanya dididrikan dengan maksud untuk
tanda peringatan orang penting yang meninggal.

Kelangsungan Hidup Prasejarah


Pada awal tarikh Masehi kesenian Indonesia yang masih sederhana itu harus behadapan
dengan suatu kesenian yang sudah masak,yaitu kesenian dari india.Pemujaan nenek moyang
adalah suatu aspek prasejarah yang paling kuat menembusi masa-masa sesudahnya,sehingga pada
zaman sekarang pun massih terasa bekas-bekasnya di antara agama,kepercyaan,maupun
teknologi modern

II. Bab Ii Seni Rupa Klasik


Seni rupa klasik indonesia adalah bentuk puncak seni yang datang di dukung oleh
kebudayaan istana masa lampau dengan tuntunan teori dan kaidah seni untuk mengukuh kan
format seni sebagai dharma bakti,baik untuk pemujaan penguasa maupun ibadah agama.

Seni Rupa Klasik Indonesia Hindu


Karya seni adalah bentuk ekspresi dari pengalaman batin seniman yang berada di atas
segala pengelihatan melalui penalaran. Seni rupa indonesia hindu bukan semata mata produk dari
pendalaman pikiran atau persepsi dari teori dan kaidah seni atau ikonografi dari tradisi senirupa
india.

SeniRupa Klasik Indonesia-Islam


Senirupa islam di indonesia pada tahap awal ialah hasil penerapan tradisi seni indonesia-
hindu sesuai dengan fungsidan kaidah seni baru.agama islam sebagai nilai budaya baru di
indonesia memang tidak banyak memberi citra baru di bidang seni rupa pada masa awal
perkembangan nya .dalam hal ini toleransi islam ikut mendukung dalam proses
berkesinambungan tradisi seni rupa lama dengan nafas baru. Mesjid mesjid tertua dari banten,
cirebon, demak, kudus, jepara dan tuban adalah contoh masjid yang mengambil struktur dasar

6
bangunan dari balai pertemuan dengan sebutan pendapa dari zaman hindu. Mesjid dengan corak
pendapa ini juga didirikan di pusat pusat islam di luar jawa seperti di madura, sumatera dan
kalimantan, di daerah mana telah di kenal pula balai pertemuan. Balai pertemuan dengan ruang
terbuka memiliki kontruksi bangunan kayu dengan deretan tiang sebagai penopang atas lima
susun. Untuk di jadikan mesjid pada balai pertemuan ini di sediakan ruang untuk kiblat dengan
mihrab dan mimbarnya ruangan ini menjadi bagian dari yang tertutup dengan dinding yang
terbuat dari batu bata.

III. Bab Iii Seni Rupa Modern


Seni RupaModern Indonesia Dibandingkan Dengan Seni Rupa Tradisional.
Seni rupa masa kini Indonesia bermaksud mengembangkan bakat seni pribadi atau potensi
kreatif artistic individu seniman, dengan wawasannya sebagai manusia budaya baru yang
berpandangan universal. Ini berpengaruh dalam memperluas pandangan estetis dan dalam
menggarap tema kehidupan dan budaya secara intutif dari perenungan pribadi, atau secara kritis
analistis ilmiah

Seni rupa modern Indonesiadimasa perintisan.


Seni rupa modern Indonesia yang dimulai satu setengah abad yang lalu, dirintis oleh raden
saleh syarif bustaman (1807-1880). A.A.J. Payen yang waktu itu menjadi guru raden saleh, dia
membanggakan bkat raden saleh . C. Krusseman dan A. Schelfhour adalah pelukis dinegeri
belanda yang diserahi kewajiban untuk mengasuh raden saleh selama 10 tahun tinggal di
Nederland (1829-1839). Sesudah raden saleh pulang kejawa pada tahun 1851, barulah dapat
diketahui prestasi melukisnya di tanah air

Penerusan Oleh Mashab Hindia Molek.


Hindia molek atau mooi indie diberikan sebagai nama sindiran oleh SSudjojono, untuk
menerangi tipe karya dan pengarahan tema seni lukis zaman hindia belanda, kurang lebih antara
tahun 1925-1938

IV. Bab Iv Persagi


Persagi munculnya Persagi dalam kontinuitas sejarah seni rupa Indonesia merupakan
spesifik. Persagi muncul hanya dalam jangka pendek. Persagi muncul hanya dari Oktober 1938
sampai dengan penjajahan Jepang tahun 1942.

KONDISI LINGKUNGAN
Dominan lingkungan masa kelahiran Persagi adalah sesuatu yang logis jika dikaitkan
dengan aspirasi Persagi. Pada pendapat penulis ada tiga butir, pertama lingkungan politik;
kultural dan ketiga situasi pendidikan bangsa
7
1.Latar belakang politik
Situasi waktu itu diliputi demam demokrasi di samping jatuh bangunnya organisasi-
organisasi politik itu sendiri . Tuntunan agar bangsa rakyat bahkan menuntut Indonesia merdeka
semakin santer gerakan wanita Indonesia kemudian memperjuangkan hak kaum wanita ikut serta
memperjuangkan Indonesia merdeka seperti istri sadar istri Indonesia Putri Budi Sejati dan
Aisyah

2.latar belakang kultural


Setelah pada tahun 1932 dicoba dalam majalah pasti pustaka rublik memajukan
kesusasteraan yang dipimpin Takdir Alisjahbana ,maka pada tahun 1933 lahirlah sebuah perkara
sastra perjuangan baru yang mengobarkan semangat dan bentuk baru di bidang sastra dibawah
inisiatif Takdir Alisyahbana yang dinamis dan terkadang militan terjadilah polemik kebudayaan
yang riuh rendah dalam media massa media yang ambil peranan ialah Pujangga baru suara umum
Dewata delight dan wasita dimana turun gelanggang Takdir Alisyahbana , Adinegoro ,
Dr.Soetomo, Dr.Amir suantara Dr. R.M Purbocaroko , Cindai bumi

3.Latar belakang pendidikan


Setelah melewati injeks party Suwardi Suryaningrat alias Dewantara itu ditutup jalannya
oleh pemerintah penjajahan Belanda untuk mengobarkan semangat kebangsaan maka dilihat jalan
baru yang pada pikirannya tidak kalah ampuhnya jalan baru itu ialah lewat jalur pendidikan maka
pada tahun 1922 oleh Dewantara dan kawan-kawan didirikan perguruan taman siswa dari tahun
1922 hingga 1937 sudah merata tumbuh cabang cabangnya di seluruh Jawa dan berapa di
Sumatera

LAHIRNYA PERSAGI
Dimuka telah ditemukan latar belakang politik yang dijiwai semangat kebangsaan dan
kemerdekaan disektor sastra para sastrawan bercita-cita mendobrak konversi lama dan beku
untuk melahirkan corak yang baru di bidang pendidikan maka aspirasi dan asas kebangsaan
tumbuh semakin kokoh berlainan dengan kemajuan di tiga sektor dikemukakan terdahulu S
sudjojono Agus Abdul Salam ramelli dan kawan-kawan lain melihat Betapa gersangnya bidang
seni rupa hanya muncul wawasan index yang tulis ada beberapa tamatan akademik negeri
Belanda antara lain Basuki Abdullah di sektor pendidikan ada RJ katamsi dan Sjafei Sumarja.

LANGKAH PERSAGI SELANJUTNYA


Internal organisasi jelas dapat dilihat beberapa anggota Persagi dengan tekun belajar teori
dan belajar melukis. Pikiran-pikirannya dihimpun menjadi dua buku tipis yang berjudul seni lukis
lukisan itu bahkan tidak bersifat Timur tapi cara melukisnya semata-mata mengikuti seni Barat

8
modern lukisan itu bahkan tidak bersifat Timur sehingga tidak tercengang jika terus lain tentu tak
ada orang Indonesia di Jawa yang melukis

BEBERAPA PEWARIS PERSAGI


Selain tokoh-tokohnya seperti Agus dijajah S sudjojono Surono dan Abdul Salam muncul
generasi sambungnya yang lebih muda di zaman Persagi Tokoh berikut memang kurang langsung
merasa bimbingan Persagi karena usia muda namun mulai zaman Jepang di mana aspirasi Persagi
tetap hidup karena Wibawa s sudjojono dan Agus terjajah yang memberikan tuntunan melukis di
zaman Jepang dapat disebut beberapa orang antara lain otto Djaja Kusnadi Kartono
yudhokusumo Baharudin jadi komandan sanggar-sanggar pelukis yang muncul mulai di awal
Republik tahun 1945 sampai 1950 an tetapi meneruskan aspirasi yang pernah di kobar kobar kan
sesuai dengan karangan dan kutipan dimuka usia Persagi memang pendek saja lahir 23 Oktober
1938 di salah satu sekolah dasar Jakarta adigang kaji dan bubar karena dipaksa Jepang tahun
1943 kemudian muncul bagian seni rupapada gerakan putera yang dipimpin 4 serangkai
Soekarno, Hatta, Mas Mansyur dan Dewantara.

V. Bab 5 Seni Lukis Zaman Pedudukan Jepan Dan Awal Republik

A. Pada masa pendudukan jepang


Pemerintahan pendudukan jepang yang memberi kesempatanbagi perkembangan dunia
kesenian Indonesia pada umumnya dalam berbagai bidang seperti senirupa,drama,music,dan
tari,terkecuali seni sastra yang menggunakan sensor.tentunya mengharapkan imbangan seperti
bagi stabilitas politikpemerintahan penduduknya.sebaliknya seniman Indonesia tak menghiraukan
selogan propagandanya.seniman Indonesia hanya ingin mengisi waktu yang tersedia dengan
kesempatanberlatih yang memajukan dunia seni Indonesia dengan keyakinan bahwa
kemerdekaan Indonesia sudah berada di ambang pintu,sebagai hasil dari daya upaya dari bangsa
Indonesia itu sendiri sejak rentetan masa penjajahan masa sebelumnya.

Tokoh seni lukis Indonesia yang menyediakan diri untuk membimbing generasi muda seni
rupa,yaitu S.Sudjojono.dalam mengasuh bidang seni rupa S.Sudjojono dibantu oleh Affendy.cara
yg khas dari Affandy adalah banyak melukis tanpa bicara.

Prakarsa POETRA antara tahun 1942-1944 adalah penyelenggaraan pameran tunggal


maupun gabungan dari pelukis se Jakarta.pameran tunggalnya secara berurutan dari karya karya
Affandy,Kartono Yudhokusumo,Basoeki Abdullah,dan Njoman ngendon.kantor keimin bunka
shidosomempercayakan Agus djaja dengan rencana kerja sebagai berikut
- Menyediakan ruangan untuk latihan melukis bersama,dengan menyediakan model
- Menyediakan ruangan untuk pameran bersama
9
- Pemberian biaya untuk pamerankeliling di kota kota besar se Indonesia
- Menyediakan kursus menggambar yang di bombing oleh Basoeki Abdullah

Dalam pameran pameran bersama yang diadakan oleh Keimin Bunka Shidoso muncul
nama-nama seperti Otto djaja,Henk Ngantung,Dullah,Hendra gunawan,nama-nama setelah badan
POETRA terhitung dengan kegiatan seni rupanya dihentikan pemerintah pendudukan jepang
pada tahun 1944,maka S.Sudjojono diminta kesediannya menjadi pengasuh seni rupa pada
keimin bunka sheidoso yang di terimanya dengan perjanjian mendapat kebebasan cara melatih
sepenuhnya.Pelukis jepang yang berada di Indonesia adalah Yoshioka,Yamamoto,Saseo
Ono,kohno,mereka bersikap dewasa untuk tidak mencampuri cara cara melukis seniman seniman
Indonesia maupun dalam cara melatih mereka.

Salah satu tokoh yang berpengaruh pada zaman pendudukan jepan ialah Affandy,sebagai
pelukis yang tidak mengenal guru langsung,ia hanya belajar dari mempelajari serta mendalami
hasil para master beberapa tokoh dunia seperti Michael Angelo,Rembrandt dan masih banyak
yang lainnya yang ditemukannya melalui buku saja.

Pameran tunggal Affendy yang pertama tahun 1943 di gedung POETRA,pameran itu adalh
untuk menyorot karya karya nya setelah dua kali melukis alam kehidupan di Bali kesan singkat
dari pameran itu adalah hasil kerja seseorang yang benar benar mahir dalam propesinya dan dari
seseorang yang berpribadu rakyat jenius,karena Affandy telah berhasil menggoreskan dalam seni
lukis masalh kemanusiaan dengan kuat dan jelas melalui tema kehidupan.

Sesuai dengan aspirasi jiwa Affandy yang mengagumi Van Gogh,maka kedua karya
seniman ini dianggap banyak kesamaan baik pengamatan orang luar maupun di Indonesia itu
sendiri.walaupun dikatakan sama namun jelas berbeda,hanya sebagian ekspresi karyanya saja
yang bersifat sama namun strukturnay berbeda

VI. Bab Vi Periode Revolusi Fisik Kemerdekaan


Tidak adanya ketentraman padahari hari sesudah diproklamasi kemmerdekaan indonesia
pada tanggal 17 agustus1945 di jakarta oleh kedatangan tentara penduduk sejutu yang diwakili
tentara inggris, di dalam mana ikut serta tentara belanddauntuk maksud dapat mendduduki
kembali indonesia secara berangsur angsur, maka kantor-kantor Pemerintahan Republik
Indonesia yang baru mulai bekerja, berpindah ke Yogyakarta
Dalam sanggar yang terletak di tepi alun-alun Utara Yogyakarta, mereka adakan latihan
bersama. Pameran sebagai hasil melukis bersama diselenggarakan padda waktu-waktu tertentu
dalam sanggar saja. Pada tahun 1947 sebagiandari anggota SIM dengan ketua S.
Sudjojonoberpindah ke surakarta, tapi kemudian kembali ke yogyakarta pada tahun 1948
Di Surakarta berdiri Himpunan Budaya Surakarta dengan ketuaDr. Moerdowo sejak 1945
dan perkumpulan seni lukis pelangi diketuai Sularkoa antara tahun 1947 dan 1949. Masa
10
mendrikanperkumpulan atau sanggar seni juga berlaku dibeberapa kota di sumatraseperti
MEDAN. Sejak tahun 1945 telah berdiri perkumpulan Angkatan Seni Rupa Indonesia ,
Disingkat ASRI. Anggotanya antara lain ialah Nasjah Djamin, Hasan Djafardan hussein, dengan
ketua Ismail Daulay. Pada tahun 1948 didirikan perkumpulann gabunganPelukis Indonesia di
jakarta dengan ketua affandi setelah kembali dari yogyakarta
Melukis wajah sendiri ini, selain merupakan bentuk studi yang baik tentng wajah dengan
eksprei perwatakannya, juga merupakan cara melukis yang hemat, tanpa banyak
pengeluaranbiaya mode. Alam benda juga sering menjadi tema waktu itu. Harjadi misalnya
melukis hidangan dipiring , yang terdiri dari nasi dan ikan asin sajaa sebgai makanan untuknya
yang kurang disenangi di sanggar. Gaya seni lukis waktu ituberkisar sekitar reakisme,
impresionisme dan ekspresionisme; dalam mencari pembaruan atu modenrnisme diolah warna-
warna yang mengesankan dekoratif. Dibawah ini perlu disoroti karya beberapa tokoh pelukis dari
masa seperti Hendra, Zaini, Suparto dan Rusli.

Hendra( 1918)
Hendra tergolong seorang pelukis yang pada dasarnya tidak mengutamakan cara melukis
secara langsung visioner-imaginatif. Sedang pada zaman kesanggaran antara 1945-1949, cara
melukis langsung sedangtumbuh dan dikembangkan sebagai syarat teknis dasar bagi pengucapan
realsi dalam seni lukis. Lukisan mengenai suasana waktu revolusi kota Bandung, dilukiskan
olehnya sekitar penyebrangan kali dari penduduk dengan perahu bambu, yang menjadisatu
olahan cerita denganmotif geriliyawanyang membantu mengungsikan rakyat terhadapteror
tentara belanda.

Zaini
Studi Zaini( 1924-1977) dalam seni lukisnya melalui jalan panjang. Mula-mula
menemukan pelukis wakidi sebagai gurunya di INS kayutanam Sumatra Barat. Sejak tahun
1960an dan selanjutnya melalui bentuuk penjelajahan barunya dalam mono print atau monotype,
Zaini menemukan kedalaman dan dinamika lewat ekspresi-ekspresi baru yang khas. Zaini
membawakan tema yang beragam seperti alam benda, potret,, flora dan fauna pemandang dan
alam kehidupan.

Suparto
Ruang berbicara dengan keluasan diendisnya, sebagai atmosfir di dalam mana kita hidup ;
dimana modelnya, binatang atau tumbuh tumbuhan , dilukiskan oleh Zaini Secara Ekspresif dan
matang. Karya-karyanya dibentuk melaui stilasi yang menyeluruh, tentang manusia, binatang
atau pohon. Yang diporoyeksi kembali oleh suparto, bukanlah kuda, kucing, atau banteng yang
diliha orang sekarang tapi ide yang lebihtua padanya, yang di rekonstruksi lewat sketa-sketsa
perenungan, hasil impian dan intuisi.

Rusli

11
Sesudah mengikuti pelajaran seni lukis di Universitas Kala Bhavana Saintiniketann India,
antara tahun 1932 sampai 1938, Rusli bekerja sebagai guru gambarselama 10 tahun di Taman
Siswa Yogyakarta .Rusli yang sebenarnya seorang pelukis dari generasi sebelum 1945, maka
pemunculan karyanya baru terjadi pada tahun 1948
Ukuran ukuran karyanya yang rata rata kecil dalam media akuarel, tidak lah hambatan
bagi kejelasan penikmatan, asal dibarengi ketelitian mengamati garis-garis Rusli, dan
pengamatan berlaku dari dekat.

VII. Bab Vii Seni Lukis Kontemporer Indonesia 1950 1990


I. Hadirnya Seni Lukis Akademi , 1950-1965
Semangat sanggar-sanggar yang muncul dalam era sebelum 1950 memberikan inspirasi
kepada seniman-seniman dan pecinta seni yang dedukatif untuk membuat akademi atau
perguruan tinggi seni rupa terealisasi berdiri. Tanggal 12 januari 1950 di Yogyakarta berdiri
Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI). Bermula dari pemikiran seniman Kusnadi dan Hendra
Gunawan yang mewakili semua pihak seni lukis , dan R.J. Katamsi serta Djajengasmoro yang
mewakili pihak guru gambar . dan untuk babak awal ASRI ini R.J. Katamsi yang
memperjuangkan berdirinya perguruan ini dan diangkat sebagai direkturnya.

II. Seni Lukis Indonesia Sehabis Priode Politik Jadi Panglima 1966-1980
Para pelukis yang muncul pada era ini yang pertama tentu mereka yang telah mencoba
hadir pada zaman jepang 1942-1945, bahkan para pelukis yang telah ramai bergelut pada masa
sebelumnya yakni masa persagi tahun 1938.para pelukis yang lahir pad era persagi adalah S.
Sudjojono, Sudarso, Agus Djaja, Affandi, Rusli.

III. Seni Lukis Indonesia Menemukan Momentulnya 1981-1990

Setelah tahun 1980 kegairahan seni lukis Indonesia kelihatan menemukan momentumnya
hal ini dipacu oleh beberapa factor utama yakni yang pertama tentu iklim dunia seni lukis yang
apik dan selalu merangsang jagat penciptaan serta kehadiran para seniman dalam pameran, yang
kedua adalah hadirnya prasarana yang berupa tempat dan aneka sponsor yang menunjang
kehadiran pelukis-pelukis untuk pameran, yang ketiga munculnya kaum elit baru yang mulai
melihat seni lukis sebagai benda budaya yang harus dimiliki,yang keempat adalah sambutan dari
media masa atas sebuah pameran.

VIII. Bab Viii Seni Keramik Modern

12
Kualitas estetik kerajinan keramik terutama dapat dilihat pada keramik cina kuno, dimana
bentuk, fungsi dan teknik bersatu dalam sebuah karya seni rupa. Hasil-hasil dari penciptaanya
adalah benda seni yang bergaris dinamis dan menyenangkan.
Bidang ini sangat baru oleh karenanya menimbulkan keraguan yang membuat para seniman
mengambil langkah yang sangat hati-hati. Oleh karenanya karya keramik modern Indonesia yang
diciptakan pada mulanya merupakan teknik-teknik dan bentuk yang berhubungam dengan usaha
para seniman untuk mengenal lebih dalam bahan yang dipakai dan teknik yang tepat. Sampai
sekarang kesulitan-kesulitan teknis belum diatasi, ini sangat kelihatan pada karya bebrapa
seniman keramik Indonesia. Keadaan ini ditambah dengan sedikitnya seniman yang bergerak
dalam bidang seni keramik diIndonesia yang menyebabkan rendahnya posisi bidang seni lukis
dan seni patung ataupun seni grafis.

Priode seni kerami diIndonesia dapat dibagi 4 priode :


1. Priode Eksplorasi sebelum 1960, Masa dimana mahasiswa bidang seni rupa diBandung dan
Yogyakarta mengeksplorasikan kemungkinan-kemungkinan baru dari bahan tanah liat.
Hiasan pada benda keramik ini memperlihatkan kecendrungan kuat cerah kearah abstraksi
figurative yang merupakan kecendrungan umum pada seni rupa pada masa itu, sementara
mahasiswa seni Bandung sibuk dengan menghias permukaan benda keramik, mahasiswa
Yogyakkarta lebih tertarik pada sifat plastis dari tanah liat.
2. Priode Akademis 1963-1970, Ditandai dengan didirikannya sanggar keramik pada fakultas
Seni Rupa Indonesia ITB. Pada saat itu menekankan pengetahuan teori, tetapi teori ini tidak
dapat dipraktekkan karena kekurangan fasilitas yang memadai. Latihan terbatas pada
keramik earthenware saja, jadi pengalaman teknis mahasiswa sangat terbatas. Refrensi
berasal dari majalah luar negeri atau dari lingkungan seni rupa masa itu.
diselesaikan baru penciptanya mulai berpikir mengenai warna dan pengilauan.
3. Priode Pertumbuhan 1975-1985, Masa ekspansi cakrawala seniman dan pembentukan seni
keramik Indonesia yang modern. Karya-karya yang diciptakan pada masa ini
memperlihatkan kecendrungan yang kuat kearah eksplorasi dari gagasan masing-masing
pribadi seniman.Dengan demikian muncul karya Hildawati yang bersifat naratif dan
konseptual, karya Lengganu yang romantic, dan karya Girindra yang sangat terikat tradisi.
Seni keramik mulai diakui sebagai bentuk seni murni. Seniman mulai memperkenalkan diri
sebagai seniman keramik yakni Suhaemi, Lengganu, Hendrawan dan Bonzan(Bandung),
Hildawati, Suyatma, Adi Munardi, Indros dan Widayanto(Jakarta) , Girindra, Subroto dan
Gatot Sudrajad (Yogyakarta).
4. Priode Munculnya Seniman Perajin 1985-sampai sekarang, Ketika Hildawati
pulang dari Amerika dia mendirikan sebuah sanggar keramik pada apartemen kerajinan Institut
Kesenian Jakarta. Disitu kurikulum dibuat seimbang antara aspek estetis dan aspek teknis.
Sementara itu jelas memperlihatkan penekanan pada bidang ini dan sebagai bidang pengrajin.
Pada saat itu seniman pengrajin yang paling menonjol adalah Suyatna dan Widayanto. Kehadiran
mereka sebagai pengerajin telah memberi dorongan kuat pada dunia seni keramik Indonesia

13
karena ketrampilan mereka telah menekankan Pentingnya teknik dalam penciptaan karya seni
keramik murni.

IX. Bab Ix Seni Patung Indonesia Lama


Wiyoso Yudoseputro
Dalam seni pahat indonesia di bedakan antar relief dan patung sempurna atau utuh.
Walaupun keduanya berbeda terdapat persamaan yaitu penglalaman peseptual teradap bentuk
dimensional yan menumbuhkan kepekaan terhadadap massalah kepadatan, kebulatan, dinamika,
kekerasan, kelembutan, dan sebagainya.

Relieft
Kehadiran relieft memberikan arti kegunaan khusus yaitu seperti yang kita jumpai pada
bangunan-bangunan lama di indonesia. Dala hal ini relief menjadi kesatuan unsur pembentukn
gaya arsitektur sebagai kesatuan.

Kepekaan terhdap stilasi bentuk sesuai dengan suusnan metriik bidang kesukaaan
kepadatan hiasan dan iraa yang berulang, me jadi ciri khas dari paa seni pahat bangunan
tradisisonal infonesia.seperti pada bnagunan tradisonal indonesia kehadiran pahatan relieft
bangunan candi zaman hindu pada dasarnya tidak mempengaruhi struktur bangunan candi.hiasan
relieft dengan motif realsitan atau motif sulur gulung pada candi meberikan gaya tegak maupun
mendatar sesuai dengan bidang yang dipahatnya.gaya timabla balik inilah yang mrenjsadi yang
oleh bernet kepers di nyatakansebagai gaya klasik yang menimbulkan oleh permainan unsur -
unsur ornamentik dan arsitektonis dari candi.

PATUNG
Relieft yang di pahatkan pada bidang bidang permukaan batu tunggal dari zaman megalirtik
di sumatera selatan dapat di pandang sebagai karya patung sepurna seutuhnya. Patung megalitik
ini umumnya memiliki bentuk dasar dan bongkah batu yang keseluruhan bidang nya di pahat
dengan lukisan tokoh prajutit yang sedang berkendaraan gajah, yang karenanya sering di sebut
patung batu gajah.

14
15
X. Bab 10 Seni Patung Modern
Seni patung modern Indonesia hanya berdasarkan pameran kolektif para pematung yang
itu pun belum tentu sekali dalam setahun diadakan.Selama ini baru ada sekali pameran
retrospeksi dari seorang pematung, yaitu G. Sidharta.Pameran tunggal patung Indonesia secara
utuh dan lengkap.
Direktur Jendral Pariwisata Indonesia pada awal tahun 1989 telah berseru,"Bangsa
Indonesia perlu patung". Ciri-ciri karakteristiknya cenderung untuk membedakan antara jenis
patung lama dan modern. Namun kata "modern" dalam kesenian Indonesia sering mengundang
pernyataan apa yang modern untuk dibedakan dengan yang lama.

Pertumbuhan Awal
Hendrojasmoro telah disebut sebagai pematung Indonesia yang mengawali beberapa nama
pematung Indonesia yang mengawali beberapa nama pematung yang dipandang merintis
pembuatan patung modern, dalam arti patung yang tidak tradisional(Sudarmadji,Kompas,21-6-
87). Pertumbuhanseni patung modern di Indonesia telah diawali oleh perkembangan seni lukis
pada masa berakhirnya pemerintah Hindia Belanda.

Pameran patung pertama pada tahun 1948 di Yogyakarta dapat memberikan gambaran
tentang ungkapan bahasa bentuk patung dalam masa perintisan,baik yang menyangkut bahan dan
teknik ,gaya dan tema maupun dalam pertimbangan estesisnya.Mematung bagi Affandi
didorongoleh keinginan untuk mencoba lemungkinan untuk berekspresi dengan membuat bentuk
tiga dimensional dengan tanah liat.

Pesan Kepahlawanan Dan Perjuangan


Di sanggar Pelukis Rakyat,Hendra Gunawan yang telah disebut didepan membuat patung
"Jendral Sudirman" pada tahun 1950 dan ditempatkan di gedung DPRD Yogyakarta.Patung yang
dibuat dari semen beton ini memperlihatkan gaya realitis sebagai rekaman visual tokoh pahlawan
yang berjasa dalam memimpin perang gerilya melawan Belanda. Karya lain dari Hendra ialah
pahatam batu monumen "Tugu Muda" di kota Semarang untuk memperingati peristiwa
pertempuran angkata muda dari kota tersebut melawan tentara Jepang. Trubus membuat patung "
Jendral Urip Sumohardjo " yang digarap dengan gaya yang tidak berbeda dengan gaya patung
kelompok Pelukis Rakyat.

Pengaruh Pendidikan Formal


Dengan pendidikan formal,seni patung Indonesia makin membuka perspektif baru dalam
peningkatan persepsi dan apresiasi sesuai dengan perkembangan seni patung didunia.

Patung Dalam Lingkungan Perkotaan

16
Patung-patung para seniman negara-negara ASEAN dikumpulkan di Taman Durapati
agaknya aman dan terasinh dari kepadatan lalu lintas sehingga sebagai patunh taman di kota
sangat fungsional untuk dinikmati nilai-nilai keindahannya.

Kreativitas Dan Kelesuan


Patung berwarna cenderung memberikan sebutan baru pada pating modern yang
berkonotasi sebagai patung dekoratif.Patung ini adalah hasil kreativitas untuk membangun
vitalitas bentuk ekspresi sebagai tuntunan seniman masa kini. Pertumbuhan seni patung ditentuan
oleh selera . Maka kreativitas dalam kehidupan seni patung modern Indonesia sebenernya
ditentukan oleh pematungnya sendiri dalam menghadapi tuntunan perkembangan budaya masa
kini.

XI. Bab Xi Serat Modern


Mengenal Seni Tenun Tradisional
( latar belakang budaya )

Sejarah tekstil merupakan sejarah peradaban manusia sejak zaman neolitikum merupakan
keperluan hidup tiga serangkai di samping makanan dan perumahan. Melalui tekstil terungkaplah
latar belakang kebudayaan gambaran suka duka kemahiran berseni kemampuan bertukang adat
serta susunan alam lingkungan suatu bangsa. Textile Indonesia yang Apa arti merupakan gubahan
seni yang mewakili daerah lingkungan dengan kemampuan bertukang yang selaras dengan ragam
hias mengungkapkan latar belakang kebudayaan sehingga terciptalah kekayaan tekstil yang
indah.

Tinjauan singkat seni tenun


Para ahli antropologi telah lama memperkirakan kebudayaan menenun telah lahir di sekitar
Mesopotamia dan Mesir pada tahun 500 sebelum Masehi Kemudian dari negara itu keterampilan
menyebar di eropa dan asia sedang teori lain mengatakan keterampilan menenun tumbuh pada
diketahui asal mulanya di berbagai bagian dunia melalui Bukti penerimaan aneka ragam alat
finger Penting tenun dan kelosan benang yang menandakan kebudayaan menurut tumbuh
bersama dengan peradaban manusia.

Cara menenun tradisional di Indonesia


Kebanyakan alat tenun yang dipergunakan ialah gedogan yaitu alat tenun primitif yang
sederhana benang lungsi dikalikan melalui suatu busur di belakang pinggang sikap menenun
duduk meluncur benang pakan di lempar bola Bali dari kiri ke kanan dengan demikian lebar kain
rata-rata 60 cm sesuai dengan kemampuan ruang jangkau lengan.

Perkembangan baru seni tenun

17
Dari perkembangan seni tenun tradisional itu berlanjut pada perkembangan seni tenun yang
mendapat pengaruh dari pendidikan tinggi seni rupa dan desain di Indonesia pada tahun 1968
telah direncanakan pendirian suatu studio yang khusus memberikan pelajaran di bidang desain
tekstil di lingkungan jurusan seni rupa Institut Teknologi Bandung . Untuk melaksanakan maksud
tersebut maka dikirimkan Yusuf Effendi pada tahun 1969 ke Amerika Serikat melalui bantuan
beasiswa JDR 3rd Rockefeller untuk studi dalam bidang desain tekstil.

XII. Bab Xii Seni Grafis


Seni grafis indonesia digarap untuk pertama kalinya oleh dua orang pelukis. Gagasan
dicetuskan dengan dilatarbelakangi oleh sikap patriotik yang melibatkan perjuanagan
kemerdekaan seluruh bangsa. Sedangkan pada waktu dan tempat yang berbeda,muncul pula
seorang pelukis yang lain. Namun kegiatannya juga digerakkan oleh semangat yang sama .

1. Dasar-Dasar Pendukung Kegiatan Seni Grafis Indonesia


Dari beberapa macam karya yang tergolong dua dimensional serta didasari nilai gambar
yang kuat,dapat kita temukan pada relief candi,wayang,batik,ukiran kayu,ukiran bambu,buku
lontar dan lain-lain.
A. Buku dan ilustrasi masa lampau
Teknik pembuatan serta bahan yang dipakai berbeda pula dengan buku zaman sekarang.
Bahanya terbuat dari bagian dan pohon lontar,yaitu sejenis pohon yang tergolong keluarga
palma.
B. Percetakan buku
Menurut abad kedua puluh,kebutuhan akan barang-barang cetak semakin meningkat.
Penerbitan buku pengetahuan dan buku-buku pelajaran bagi sekolah jadi berlimpah,baik yang
dicetak di Negeri Belanda maupun Indonesia sendiri.
2. Lahirnya Seni Grafis Indonesia
Sejak masa pemerintahan koloniel Belandasampai mendekat pecahnya perang Dunia
II,hampir tidak pernah ditemukan seniman Indonesia yang berkarya khusus di bidang seni
grafis.
A. Kegiatan di Jakarta
B. Kegiatan di yogyakarta

Pengembanagan Seni Grafis


Dalam selisih waktu yang relatif pendek semasa negara terpisah menjadi dua,baik di
daerah Republik maupun yang dikuasai Belanda,telah dirintis dua buah pendidikan formal
dibidang seni rupa. Pendidikan formal memang peranan penting dalam perkembangan seni grafis
di Indonesia ,karena pendidikan inilah yang mula-mula mempersiapkan sarana dan perlengkapan
grapis studio seni grafis.

18
BAB III
PEMBAHASAN

I. Kelebihan Isi Buku


buku ini sangat terperinci dalam menjelaskan tentang sejarah seni rupa
Indonesia
dalam pembahasan materi perjalan sejarah seni rupa Indonesia sangat
menarik
setiap bab dilngkapi dengan standar kompetensi dan indicator yang
harus dicapai

II. Kelemahan Isi Buku


Cover buku kurang menarik
Dalam buku ini ada beberapa kalimat yang tdak efektif sehingga
pembaca perlu membaca ulang agar dapat memahami materi
Ada beberapa kata dalam buku yang pengetikannya salah

19
BAB IV
PENUTUP

I. Kesimpulan
Perjalanan seni rupa Indonesia dari jaman prasejarah hingga masa kini
dikarenakan dalam bandingan dengan usia seni tradisional yang tua itu, yang telah
mengalami perjalanan sejarah selama hamper 400- tahun.
Seni rupa masa kini bersifat baru yang berbeda beda dengan telah
melepasnya cara cara khas tradisioanl dalam pembentukkan gaya seni rupa,
pemilihan tema dan dalam Pemakaian bahan maupun dalam fungsi penggunaannya.

II. Saran
Buku prasejarah seni rupa Indonesia dari jaman prasejarah hingga masa kini
karya penerjemah Margaret agusta sudah sangat baik dan detail dalam menjelaskan
materi tentang perjalan seni rupa Indonesia.
Jadi penulis menyarankan agar mahasiswa dapat memaca dan memahami isi
dari buku ini.

20
IDENTITAS BUKU
1) Judul :PERJALANAN SENI RUPA INDONESIA : Dari Zaman Prasejarah
Hingga Masa Kini
2) Penulis :-
3) Penerbit : PAMERAN KIAS
4) Tahun terbit :-
5) Tempat terbit : bandung
6) Jumlahhalaman : 225

21

Anda mungkin juga menyukai