Anda di halaman 1dari 3

Menganalisa perkembangan seni budaya Nusantara KD

4.5. Merumuskan perkembangan seni budaya Nusantara

LINGKUP MATERI
1. Perkembangan seni rupa di Indonesia
2. Zaman Prasejarah
3. Zaman Klasik
4. Zaman Masuknya Islam di Indonesia

MATERI
1. Perkembangan seni rupa di Indonesia Secara historis, seni rupa sangat terkait dengan
gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang
lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk
mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat
hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya.
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-
objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang
digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh
pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan
proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini
dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling
mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi
berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Di Indonesia
sendiri, seni rupa terbagi menjadi beberapa zaman, diantaranya adalah :

2. Zaman Prasejarah Zaman prasejarah adalah zaman dimana belum ditemukannya sumber /
dokumen tertulis mengenai kehidupan manusia. Namun hal yang melatar belakangi seni
zaman prasejarah dapat ditafsirkan. Latar belakang tersebut meliputi faktor kepercayaan
(animisme dan dinamisme) dan kondisi geografis. Pada zaman prasejarah terbagi menjadi
beberapa periode, diantaranya adalah
a. Periode zaman batu tua
b. Peridode zaman batu menengah
c. Periode zaman batu muda
d. Periode zaman batu besar

Temuan karya seni pada zaman prasejarah :


a. Periode Zaman Batu Tua
• Kapak Genggam Kapak ini berfungsi untuk menumbuk biji bijian, membunuh hewan
buruan, dan sebagai alat untuk melindungi diri dari musuh. Kapak genggam juga disebut
kapak perimbas / chopper (penetak). Kapak genggam pernah ditemukan oleh
VonKoenigswald pada 1935 di sungai Baksoko, Desa Punung, Pacitan, Jawa Timur. Kapak
genggam biasanya dibuat dari batu gamping.

b. Periode Zaman Batu Menengah


• Lukisan di dalam goa Pada zaman batu menengah ini manusia mulai hidup di dalam goagoa.
Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya berbagai perkakas, mulai dari ujung panah, batu
penggilingan, alat alat yang tebuat dari tulang dan tanduk rusa yang tertinggl di dalam goa. Di
dalam goa tersebut jua ditemukan berbagai lukisan di dindingnya. Lukisan tersebut
menggambarkan tentang kegiatan masyarakat sehari hari dan cap tangan mereka. Tempat
ditemukannya goagoa tersebut berada didaerah Sulawesi Selatan dan Irian Jaya

c. Periode Zaman Batu Muda


• Kapak Persegi Peninggalan zaman batu muda yang terkenal di Indonesia adalah kapak
persegi. Kapak persegi ini ditemukan hampir diseluruh penjuru Indonesia. Kapak ini terbuat
dari batu api. Kapak ini berbentuk memanjang dengan dengan permukaannya yang berbentuk
persegi. Seluruh bagiannya diasah secara halus kecuali dibagian pangkalnya. Hal tersebut
dikarenakan bagian tersebut adalah tempat mengkaikat kapak batu dengan tangkanya (kayu).
Fungsi dari kapak persegi ini tidak jauh dengan fungsi dari kapak genggam yaitu untuk
menhancurkan biji, berburu, dan alat melindungi diri.
• Pakaian dari kulit kayu Temuan berikutnya pada zaman batu muda adalah pakaian dari kulit
kayu. Pakaian ini umumnya dibuat oleh kaum perempuan. Pakaian ini berbentuk sederhana
dengan teksturnya yang halus. Pakaian dari kulit kayu ini banyak ditemukan di daerah
Kaliamantan dan Sulawesi Selatan.

d. Zaman Batu Besar


• Dolmen Adalah peninggalan zaman batu besar yang berbentuk meja dengan ukuran yang
besar. Dolmen terbuat dari batu yang digunakan untuk menaruh sesaji yang diperuntukkan
kepada roh nenek moyang. Dolmen ditemukan di daerah Telaga Mukmin, Sumberjaya,
Lampung Barat.
• Menhir Menhir adalah batu tunggal, biasanya berukuran besar, yang ditatah seperlunya
sehingga berbentuk tugu yang diletakkan berdiri tegak di atas tanah. Menhir dijadikan sebagai
makna simbolis sarana penyembahan arwah nenek moyang. Di Indonesia menhir ditemukan
di daerah Bali, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra Selatan, dan Sulawesi Tengah.

3. Zaman Klasik di Indonesia


Zaman klasik adalah masa akulturasi antra zaman prasejarah dengan zaman masuknya
kebudayaan Hindu Budha di Indonesia. Akulturasi disini meliputi beberapa tahapan,
diantaranya adalah :
a. Proses Penyesuaian : Pada masa ini karya seni dari India langsung ditiru di Indonesia
b. Proses Penyesuaian : Seniman Indonesia mulai menyesuaikan tradisi dari India dan
tradisi asli Indonesia
c. Proses Penguasaan : Pada masa ini, tradisi dari India hanya menjadi pelengkap, dan
tradisi seni dari Indonesia lebih dominan Peninggalan karya seni zaman klasik di
Indonesia Peninggalan karya seni zaman klasik sebagian besar berupa perlengkapan
dari kegiatan keagamaan. Peninggalan tersebut diantaranya adalah :
• Prasasti Prasasti merupakan peninggalan karya seni budaya yang berbentuk tulisan atau
gambar yang terukir di atas batu besar. Salah satu prasasti terpenting tersebut adalah prasasti
peninggalan kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke 15 SM.
Tugas :
1. Carilah gambar prasasti peninggalan zaman klasik yang ada di Indonesia beserta
tempat penemuan dan peninggalan kerajaannya

• Candi Merupakan hasil terbesar dari kebudayaan zaman klasik. Masyarakat Hindu
Budha (zaman klasik) membangun candi untuk dijadikan tempat pemujaan kepada
kekuasaan yang lebih tinggi, serta ada pula yang dijadikan makam dari para raja.

Tugas :
1. Sebutkan dan jelaskan 3 struktur candi beserta fungsinya masingmasing
2. Sebutkan dan jelaskan perbedaan struktur candi di daerah Jawa tengah dan Jawa timur
beserta alasannya
3. Sebutkan candi yang ada di jawa timur, dan candi yang berda di jawa tengah, serta
tuliskan asal usul berdirinya candi tersebut.

• Arca / Patung Arca merupakan gambaran dari letak semangat keagaamaan. Arca ini
terdapat disetiap bangunan candi. Misalnya adalah Arca Buddha yang terdapat di
candi Plaosan, arca tersebut menggambarkan dewa dewi yang diagungkan karena
memiliki pengaruh pada masanya.

4. Zaman masuknya Islam di Indonesia


Kebudayaan Islam berdiri di Indonesia sekitar abad ke 13, ditandai dengan munculnya
kerajaan Samudra Pasai, dan kerajaan Aceh. Hal tersebut berdampak membentuk suatu
sintesis budaya baru yang berpadu secara harmonis. Diterimanya kebudayaan Islam di
Indnesia ditandai dengan banyaknya karya seni yang sering kita jumpai. Karya seni tersebut
diantaranya adalah :

a. Masjid
Masjid pada zaman ini memiliki ciri ciri khusus yang berbeda dengan masjid yang
dibangun dimasa setelahnya. Masjid peninggalan zaman masuknya islam di Indonesia
memiliki ciri sebagai berikut, diantaranya adalah :
 Tidak menggunakan kubah untuk atapnya
 Masjid memiliki atap tumpang bersusun yang berjumlah ganjil
 Kubah masjid berbentuk limas
 Denah masjid berbentuk bujur sangkar
 Lantai masjid dibuat berundak undak

b. Seni Hias Seni hias pada masa ini terbatas pada seni ukir saja. Hal tersebut
dikarenakan agama islam melarang penggambaran dari bentuk mahluk hidup,
terutama manusia. Seni hias ini biasa menghiasi masjid masjid kuno yang berupa
kaligrafi dan tokoh pewayangan

Anda mungkin juga menyukai